• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Eksisting Pengembangan Air Limbah Permukiman

Dalam dokumen ASPEK TEKNIS PER SEKTOR (Halaman 104-107)

KEGIATAN: PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI DAN PENYELENGGARAAN SERTA PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

B. Kondisi Eksisting Pengembangan Air Limbah Permukiman

Setiap Kab/Kota wajib menyajikan gambaran secara umum kondisi eksisting sistem pengelolaan air limbah yang ada saat ini di Kabupaten/Kota masing -masing baik pada aspek teknis maupun pada aspek non teknis pendukung. Untuk menggambarkan kondisi eksisting pengembangan air limbah yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Tebo, perlu diuraikan hal-hal berikut ini:

a. Aspek Teknis

Berisi hal-hal yang berkaitan dengan prasarana dan sarana air limbah yang mencakup: 1. Sistem prasarana dan sarana air limbah (sistem setempat/onsite, sistem terpusat/off-

site)

2. Jumlah, masalah, dan kondisi prasarana dan sarana air limbah 3. Tingkat pelayanan prasarana dan sarana air limbah.

Tabel VI.4.1

Kapasitas Pelayanan Eksisting Skala Kabupaten Tebo

Prasarana dan

Sarana Jumlah Kapasitas

System Pengolahan Lembaga Pengelola Keterangan Kondisi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Truk tinja 1

IPLT Pada tahap FS Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada

IPAL Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada

Sumber : MPS Kabupaten Tebo, 2014.

Tabel VI.4.2

Cakupan Pelayanan Sistem On-Site

No. Kecamatan

Jumlah PS Sanitasi Sistem On-Site

Pengumpulan Pengolahan Jamban Keluarga MCK Lainnya (BABS) Septik Tank Cubluk Lainnya (BABS) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. 2. Jumlah

Tabel VI.4.3

Pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis Masyarakat

No. Lokasi System Dibangun Tahun Cakupan Pelayanan Kondisi MCK++ IPAL Komunal (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. 2.

Keterangan : Belum terdapat pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis Masyarakat di Kabupaten Tebo

Tabel VI.4.4 Parameter Teknis Wilayah

No. Uraian Besaran Keterangan

(1) (2) (3) (4)

Karakteristik Fisik Kota

1. Jumlah Penduduk ………….. Jiwa

Tingkat Kepadatan

- Sangat Tinggi (>400 jiwa/hektar)

- Tinggi (300-400 jiwa/ hektar) …………. Ha

- Sedang (200-300 jiwa/ hektar) …………. Ha

- Rendah (<200 jiwa/hektar) …………. Ha

2. Tipe Bangunan Rumah Tangga

- Permanen ….%KK atau … unit

- Semi Permanen ….%KK atau … unit

- Tidak Permanen ….%KK atau … unit

3. Badan Air

- Nama Sungai/ danau/ waduk

- Peruntukan

- Debit ……….Liter/detik

- kualitas ……….BOD Mg/liter

……….COD Mg/liter

Keterangan: isian data table belum ada berhubung IPLT dan IPAL berbasis masyarakat di Kabupaten Tebo belum ada

b. Pendanaan

Sumber-sumber pembiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten Kabupaten Tebo, Pemerintah Pusat, Bantuan Luar Negeri dan masyarakat. Untuk air limbah domestik, komponen yang lebih dominan dalam membiayai adalah Pemerintah Kabupaten Tebo, sebaliknya pada penanggulangan bencana , jalan negara, drainase makro pemerintah pusat lebih dominan.

c. Kelembagaan

Aspek kelembagaan dalam pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tebo berfungsi untuk melakukan perencanaan, pengadaan sarana dan prasarana, pengelolaan, pengaturan dan pembinaan serta monitoring dan evaluasi.

Pada fungsi perencanaan untuk melakukan penyusunan target pengelolaan air limbah domestik skala kabupaten/kota, menyusun rencana program air limbah domestik dalam

rangka pencapaian target dan menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten.

Pada fungsi pengadaan sarana, untuk menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik dan membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (tangki septik) dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan masyarakat sendiri. Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja), membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPLT (pipa kolektor) serta membangun sarana IPLT dan atau IPAL dilakukan oleh pemerintah kabupaten. Untuk fungsi pengelolaan, dalam melakukan kegiatan menyadiakan layanan penyedotan lumpur tinja, mengelola IPLT dan IPAL, melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja, memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik dan atau penyedotan air limbah domestik serta melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik dan saluran drainase perkotaan) dalam pengurusan IMB dilakukan oleh pemerintah kabupaten.

Pada fungsi pengaturan dan pembinaan, untuk kegiatan mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengengkutan, personil, peralatan, dll), melakukan sosialisasi peraturan dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik, memberikan sangsi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik semuanya dilakukan oleh pemerintah kabupaten.

Pada fungsi pelaksanaan monitoring dan evaluasi, kegiatan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kabupaten/kota, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestik dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah kabupaten.

d. Peraturan Perundangan

Peraturan terkait pengelolaan dan pengolahan air limbah domestik terdiri dari beberapa substansi seperti; target capaian layanan pengelolaan air limbah domestik di kabupaten, kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestik, kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestik, kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah, kewajiban dan sanksi bagi industri rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat

usaha, kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha, kewajiban penyedotan air limbah domestik untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septik, retribusi penyedotan air limbah domestik, tata cara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestik bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran.

e. Peran serta swasta dan masyarakat

Di Kabupaten Tebo, peran swasta maupun kerjasama antara pihak sawasta dengan pemerintah daerah dalam penyediaan layanan maupun pengelolaan/ pengolahan air limbah domestik masih belum terbentuk.

Keterlibatan masyarakat dalam penanganan limbah cair di Kabupaten Tebo dalam pengelolaan air limbah dapat di kategorikan sebagai berikut:

a. Bagi masyarakat yang sudah sadar dan mampu secara finansial untuk penanganan limbah cair tidak mengalami kesulitan, artinya secara teknis dan kebutuhan sarana prasarana dapat secara langsung disediakan oleh masyarakat itu sendiri.

b. Bagi masyarakat yang belum sadar dan mayoritas tidak mampu (secara finansial) sangat sulit untuk penanganan limbah cair dilingkungannya hal ini keterbatasan akan kesadaran dan biaya yang harus dikeluarkan.

Secara keseluruhan, peran serta masyarakat dan gender dalam penanganan limbah cair di Kabupaten Tebo dalam pengolahan air limbah belum maksimal, masih mengandalkan kegiatan atau proyek dari Pemerintah, baik penyediaan sarana prasarana maupun perawatannya.

Setiap tahun, kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang melibatkan masyarakat di Kabupaten Tebo diwujudkan langsung melalui program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM).

Dalam dokumen ASPEK TEKNIS PER SEKTOR (Halaman 104-107)