B. Pembangunan Prasarana Persampahan 3R
4. Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta
7.4.3.2 Kondisi Eksisting Pengembangan Drainase A. Aspek Teknis
Sistem dan Cakupan Pelayanan, sistem drainase di wilayah Kota Sukabumi sebagian besar berupa saluran terbuka. Hirarki saluran yang ada yaitu saluran drainase lingkungan ditampung/dialirkan ke saluran sekunder yang berukuran lebih besar dan dibuang langsung ke saluran primer dan selanjurnya bermuara di Daerah Aliran Sungai. Saluran drainase yang dikelola pemerintah lebih banyak mencakup lingkungan permukiman di perkotaan. Saluran drainase yang berada di luar wilayah perkotaan umumnya yang menjadi satu dengan salura irigasi, ataupun selokan alami yang kemudian teralirkan ke sungai besar.
Semakin meningkatnya beberapa fungsi ruang di Kota Sukabumi yang menyebabkan terjadinya perubahan kawasan yang belum terbangun menjadi terbangun, perlu diimbangi dengan perencanaan sistem drainse yang baik. Sistem ini akan mengalirkan buangan air hujan dari kawasan terbangun ke jaringan drainase maupun melalui sumur resapan.
Hasil study EHRA di Kota Sukabumi menunjukkan hanya 57% rumah tangga yang ditemukan rumahnya pernah mengalami kebanjiran (Gambar 3.13). Banjir yang dialami rumah tangga biasanya bersekala rendah artinya kurang dari 1 jam air genangan sudah surut.
Daerah Banjir dan Genangan, terdapat beberapa lokasi di wilayah Kota Sukabumi yang menurut informasi masyarakat setempat bahwa apabila terjadi hujan akan menimbulkan genangan di beberapa tempat. Dari hasil survey dan informasi yang didapat dari pihak kecamatan maupun penduduk setempat, masalah banjir atau genangan yang terjadi pada masing – masing lokasi mempunyai karakteristik penyebab dan dampak yang berbeda.
Secara umum penyebab terjadinya genangan lebih banyak diakibatkan oleh kondisi saluran yang tidak terawat dan banyak saluran yang tidak mempunyai bangunan pelengkap yang tidak memadai seperti street inlet, manhole dan bak kontrol, baik secara teknis maupun visual. Karena pada kenyataannya bangunan tersebut banyak yang tidak berfungsi, seperti tertutup oleh ilalang, sedimentasi tanah yang menumpuk dan rusaknya tutup manhole yang masuk kedaam saluran, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar apalagi pada waktu musim hujan dimana volume air bertambah dengan keadaan seperti diatas akan tidak mungkin mengakibatkan genangan air atau banjir.
Genangan juga terjadi bukan hanya oleh bangunan pelengkap yang tidak sempurna tapi juga diakibatkan oleh saluran yang tertutup sampah dan tingginya sedimentasi sehingga pada waktu hujan mengakibatkan aliran air tersumbat yang menggenangi badan jalan serta terganggunya aktivitas masyarakat kota. Seperti timbulnya kemacetan yang diakibatkan oleh banyaknya kendaraan yang rusak akibat adanya genangan air yang tinggi.
Keadaan seperti ini lambat laun akan mengakibatkan kerusakan pada badan jalan. Lokasi genangan dan penyebab genangan untuk masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6.25 Daerah Genangan / Banjir
No Kecamatan Jalan Keterangan
1 Warudoyong
Jl Cemerlang Adanya limpahan dari sungai Penyumbatan sampah Jl Dwikora Adanya limpasan dari sungai Jl Caringin Numbang Banyak sampah
No Kecamatan Jalan Keterangan
2 Baros
Jl Raya Baros
Genangan terjadi karena arah aliran salah dan sedimentasi tinggi.
Genangan terjadi hanya 15 menit setelah hujan
Sungai yang dilalui adalah sungai Cisuda dan Sungai Cimandiri
Jl Garuda
Sedimentasi Banyak sampah
Sungai yang dilalui adalah sungai Cisuda dan Sungai Cimandiri
3 Lembur Situ Jl Proklamasi
Saluran tidak berfungsi
Terjadinya penyumbatan sampah Sungai yang dilalui adalah sungai Cisuda
dan Sungai Cimandiri
4 Citamiang
Jl Didi Sukardi
Sering terjadi banjir karena jalan berbentuk cekungan dan kurangnya bangunan pelengkap saluran.
Sungai yang dilalui adalah sungai Cisuda dan Sungai Cimandiri
Jl Sirnagalih
Street inlet yang ada tertutup jalan sehingga tidak berfungsi dengan baik Sungai yang dilalui adalah sungai Cisuda
dan Sungai Cimandiri Jl Tipar
Bangunan pelengkap saluran tidak berfungsi
Sungai yang dilalui adalah sungai Cisuda dan Sungai Cimandiri
5 Cibeureum
Jl Pelda Suryanta
Diperlukan saluran baru Limpahan dari sungai
Sungai yang dilalui adalah sungai Cisuda dan Sungai Cimandiri
Jl Sarasa
Perlu perubahan dimensi saluran Adanya limpahan dari sungai
Sungai yang dilalui adalah sungai Cisuda dan Sungai Cimandiri
Jl Parahita Adanya luapan dari saluran irigasi Jl Limus Nunggal Limpasam dari sungai
6
Gunung Puyuh
Jl Ahmad Sanusi
Aliran tidak berfungsi Dengan baik karena sedimentasi tinggi.
Pada saluran drainase terdapat galian kabel
Banyak sampah Jl Kramat Randu
(pertigaan Jl Kopeng)
Banyak sampah Jl Jend Sudirman (pertigaan
Jl Sriwijaya) Sedimentasi tanah Jl Sriwedari Sedimentasi tanah Jl Merbabu Sedimentasi tanah
7 Cikole Jl Amubawasarana Belum ada saluran drainase
No Kecamatan Jalan Keterangan
dan Sungai Cimandiri Jl RA Kosasih
Saluran drainase tidak berfungsi dengan baik
Luapan dari jembatan Cisaray
Sumber : Master Plan Drainase, 2008
Gambar 6.11 Peta Jaringan Drainase Lingkungan Kota Sukabumi
Tabel 6.26 Sistem Pengelolaan Drainase Lingkungan yang Ada di Kota Sukabumi
Kelompok Fungsi Teknologi digunakan yang Jenis Sekunder Data (Perkiraan) Data Nilai Sumber Data User Interface Wastafel, tempat cuci piring
Jumlah Rumah, Ruko, Rumah Dinas 84.350 Rumah Rekap data Infrastruktur (Bappeda) Kamar mandi Jumlah Rumah, Ruko, Rumah Dinas Rekap data Infrastruktur (Bappeda) Penampungan Awal Tangki Septik
Rumah yang memiliki WC dengan Septik Tank 40.983 unit Rekap data Infrastruktur (Bappeda) Kolam - -
Pengaliran Drainase Lingkungan Panjang Saluran 227.870 m
Rekap data Infrastruktur (Bappeda) Saluran Irigasi Panjang saluran 92348 m
Rekap data Infrastruktur (Bappeda)
Pengolahan Akhir Sungai DAS 30 buah DTRPP
Kelurahan
Jumlah Kondisi Drainase Pembersihan
Drainase Pengelola oleh
Bangunan Di Atas Sa RT RW Lancar Mamp et Rutin Tidak Rutin Pem. Kota Kelurah an Masyarakat (RT /RW) Swas ta Ada Tidak Ada L P L P L P Selabatu 58 9 √ √ - - √ √ √ - - - - Cikole 36 7 √ √ - - √ √ √ - - - - Gunung Parang 35 9 √ √ - - √ √ √ - - - - Subangjaya 74 14 √ √ - - √ √ √ - - - - Cisarua 75 19 √ √ - - √ √ √ - - - - Kebonjati 55 10 √ √ - - √ √ √ - - - - Karamat 37 9 √ √ - - √ √ √ - - - - Karang Tengah 72 16 √ √ - - √ √ √ - - - - Sriwidari 58 14 √ √ - - √ √ √ - - - - Gunung Puyuh 44 12 √ √ - - √ √ √ - - - - Nanggeleng 63 13 √ √ - - √ √ √ - - - - Tipar 49 8 √ √ - - √ √ √ - - - - Cikondang 41 9 √ √ - - √ √ √ - - - - Citamiang 42 7 √ √ - - √ √ √ - - - - Gedong Panjang 29 6 √ √ - - √ √ √ - - - - Sukakarya 47 13 √ √ - - √ √ √ - - - - Benteng 60 10 √ √ - - √ √ √ - - - - Dayeuh luhur 74 21 √ √ - - √ √ √ - - - - Nyomplong 49 9 √ √ - - √ √ √ - - - - Warudoyong 32 5 √ √ - - √ √ √ - - - - Baros 60 18 √ √ - - √ √ √ - - - - Jayaraksa 32 7 √ √ - - √ √ √ - - - - Jayamekar 27 7 √ √ - - √ √ √ - - - - Sudajaya Hilir 26 8 √ √ - - √ √ √ - - - - Sindang Palay 24 6 √ √ - - √ √ √ - - - - Limus Nunggal 39 12 √ √ - - √ √ √ - - - - Cibeureum Hilir 48 10 √ √ - - √ √ √ - - - - Babakan 39 10 √ √ - - √ √ √ - - - - Lembursitu 21 67 √ √ - - √ √ √ - - - - Situmekar 8 30 √ √ - - √ √ √ - - - - Sindangsari 6 20 √ √ - - √ √ √ - - - - Cipanengah 8 34 √ √ - - √ √ √ - - - - Cikundul 10 32 √ √ - - √ √ √ - - - -
Tabel 6.28 Panjang Kondisi Drainase Lingkungan di Tingkat Kelurahan
No Kecamatan Kelurahan Panjang Kondisi Saluran Drainase (meter) Total Baik Sedang Buruk
1 Warudoyong Nyomplong 5.450 1.032 3.005 1.413 Warudoyong - - - - Sukakarya 30 9 15 6 Dayeuh Luhur 7.278 2.484 1.866 2.928 Benteng 14.843 6.745 2.969 5.129 27.601 10.270 7.855 9.476 2 Baros Baros 10.140 5.243 2.417 2.480 Jayaraksa 7.000 2.700 1.100 3.200 Jayamekar 2.950 - 2.950 - Sudajaya Hilir 3.879 1.580 435 1.864 23.969 9.523 6.902 7.544 3 Cikole Cikole 5.000 - 3.450 1.550 Kebon Jati 12.280 2.596 8.048 1.636
No Kecamatan Kelurahan Panjang Kondisi Saluran Drainase (meter) Total Baik Sedang Buruk Gunungparang - - - - Selabatu 7.165 4.258 1.463 1.444 Cisarua 5.411 3.255 1.296 860 Subangjaya 13.550 3.815 1.775 7.960 43.406 13.924 16.032 13.450 4 Citamiang Citamiang 4.484 2.967 942 575 Tipar 26.178 3.933 10.492 11.753 Cikondang 4.856 1.321 145 3.390 Gedongpanjang 3.000 - - 3.000 Nanggeleng 5.013 2.861 1.233 919 43.531 11.082 12.812 19.637 5 Gunung Puyuh Sriwidari 8.354 3.727 2.483 2.144 Gunungpuyuh 5.671 1.552 1.551 2.568 Karamat 3.322 705 2.148 469 Karangtengah 4.357 3.127 250 980 21.704 9.111 6.432 6.161 6 Cibeureum Cibeureum Hilir 15.930 9.290 1.550 5.090 Limusnunggal 6.662 2.807 1.387 2.468 Sindangpalay 5.678 850 340 4.488 Babakan 1.780 295 625 860 30.050 13.242 3.902 12.906 7 Lembursitu Lembursitu 11.264 7.307,5 2.549 1.407 Situ Mekar 4.117 1.617 760 1.740 Cipanengah 8.469 4.965 1.684 1.820 Sindangsari 3.359 1.032 550 1.777 Cikundul 10.400 3.000 4.400 3.000 37.609 17.922 9.943 9.744 JUMLAH 227.870 85.074 63.878 78.918
Tabel 6.29 Daftar Program/Proyek Layanan Drainase Lingkungan Yang Berbasis Masyarakat
Komponen
Nama Program / Proyek / Layanan
Pelaksana/PJ Tahun Mulai
Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK Fungsi Tidak Fungsi Rusak PM JDR MBR Drainase
Lingkungan
PNPM Masyarakat 2007 √ √ √ √
P3MP 2009 √ √ √
NUSPP 2009 √ √ √
Keterangan :PM = Pemberdayaan Masyarakat, JDR = Jender, MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah B. Pendanaan
Kemampuan pendanaan terutama berkaitan dengan rendahnya alokasi pendanaan dari pemerintah daerah yang merupakan akibat dari rendahnya skala prioritas penanganan pengelolaan drainase baik dari segi pembangunan maupun biaya operasi dan pemeliharaan. Permasalahan pendanaan secara keseluruhan berdampak pada buruknya kualitas pengelolaan drainase perkotaan.
Pengelolaan drainase lingkungan merupakan tupoksi Dinas Tata Ruang Perumahan dan Permukiman yang mempunyai tugas untuk operasional pemeliharaan drainase lingkungan. Rekapitulasi Pendanaan dan Pembiayaan sanitasi untuk komponen drainase lingkungan tercantum pada Tabel 6.48.
Tabel 6.30 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi per Komponen Drainase Lingkungan Kota Sukabumi Thn 2009 – 2013
No Subsektor Belanja (Rp) 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata 1 Drainase (1a+1b) 2.701.798.700 0 392.365.000 343.713.000 698.614.000 859.469.175 1.a Pendanaan Investasi drainase 2.701.798.700 0 392.365.000 343.713.000 698.614.000 859.469.175 1.b Pendanaan OM yang dialokasikan dalam APBD 0 0 0 0 0 0 1.c Perkiraan biaya OM berdasarkan infrastruktur terbangun 810.539.610 0 117.709.500 103.113.900 209.584.200 257.840.753 C. Kelembagaan
Pengelolaan drainase lingkungan perumahan di Kota Sukabumi merupakan tanggung jawab daripemerintah Kota Sukabumi. SKPD yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan drainase dimaksud adalah Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Permukiman. Pemangku kepentingan (stakeholder) dalam pembangunan dan pengelolaan drainase lingkungan di Kota Sukabumi tercantum pada tabel dan daftar peraturan yang terkait dengan drainase dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6.31 Daftar Pemangku Kepentingan Yang Terlibat Dalam Pengelolaan Drainase Lingkungan
Pemerintah
Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan drainase
lingkungan skala kab/kota DTRPP - -
Menyusun rencana program drainase
lingkungan dalam rangka pencapaian target DTRPP - - Menyusun rencana anggaran program
drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target
DTRPP - -
PENGADAAN SARANA -
Menyediakan / membangun sarana drainase
lingkungan DTRPP - √
PENGELOLAAN -
Membersihkan saluran drainase lingkungan DTRPP - √ Memperbaiki saluran drainase lingkungan
yang rusak - √
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB
DTRPP - -
PENGATURAN DAN PEMBINAAN - -
Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun
DTRPP - -
Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer
DTRPP - -
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan
DTRPP - -
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran
pengelolaan drainase lingkungan DTRPP - -
MONITORING DAN EVALUASI - -
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota
DTRPP - -
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan
DTRPP - -
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
DTRPP - -
D. Peraturan Perundangan
Beberapa peraturan perundangan yang mengatur tentang system pengelolaan drainase, antara lain:
1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka