AREA BERESIKO SANITASI Area Beresiko
B. Kondisi Eksisting Pengembangan Drainase
Dilihat dari topografi, Kabupaten Humbang Hasundutan pada ketinggian dibawah 500m dpl hanya sekitar 12 % meliputi sebagian Kecamatan Pakkat dan Tarabintang, 500-1000m dpl sekitar 36 % meliputi Kecamatan Tarabintang, Baktiraja, sebagaian Kecamatan Pakkat dan Parlilitan, ketinggian antara 1000-1500 m dpl sekitar 48 % meliputi Kecamatan Doloksanggul, Pollung,
Laporan Akhir Bab - VI - 116
Lintongnihuta, Paranginan, Onanganjang, Sijamapolang, sebagian wilayah Kecamatan Pakkat dan Parlilitan, ketinggian diatas 1500 m dpl sekitar 3 % meliputi daerah Gunung Dolok Pinapan. Kabupaten Humbang Hasundutan telah melaksanakan pembangunan saluran drainase permukiman untuk menjaga kesehatan lingkungan. Akan tetapi pelaksanaannya masih parsial dan belum terintegrasi secara menyeluruh. Kondisi topografi Kabupaten Humbang Hasundutan yang berada di dataran tinggi menyebabkan masalah banjir bukan menjadi masalah yang mengemuka, akan tetapi seiring perkembangan wilayah dan penduduk maka drainase harus tetap dijaga kinerjanya untuk memastikan kondisi kesehatan lingkungan. Saluran drainase yang ada di Kabupaten Humbang Hasundutan sebagian sudah bersifat teknis dan sebagian lagi masih bersifat alami dan merupakan saluran terbuka dan saluran tertutup. Saluran drainase ini umumnya mengikuti jaringan jalan yang ada dan berfungsi secara baik kecuali beberapa tempat yang menimbulkan genangan pada waktu hujan. Pembuangan akhir dari saluran drainase diarahkan ke seluruh saluran primer.
Saluran pembuangan primer air hujan/irigasi yang terdapat di Kabupaten Humbang Hasundutan meliputi :
• Sungai Sibundong dengan sungai Siparbue sebagai anak sungainya • Sungai Sirahar
• Sungai Sisira • Sungai Aek Sopang
• Saluran-saluran pematus permukiman
Saluran-saluran pembuang atau pematus tersebut akan bermuara ke Sungai Silang dan langsung ke Danau Toba. Sedangkan upaya yang telah dilakukan untuk peningkatan sistem drainase yang ada saat ini adalah dengan pemeliharaan dan perbaikan saluran serta pembangunan saluran-saluran baru terutama untuk daerah padat dan tergenang.
Tabel 6.29.
Sistem Pengelolaan Drainase Yang Ada Di Kabupaten Humbang Hasundutan Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan Jenis Data Sekunder
(Perkiraan) Nilai Data Sumber Data
a b c d E
User interface
Atap rumah Unit rumah 41.730 unit rumah Dinas Kesehatan
Jalan Unit Belum terdata Dinas Tarukim
Tempat cuci piring
Unit 53,1 % unit Dinas Kesehatan
Pembuangan kamar mandi
Unit 53,1 % unit Dinas Kesehatan
Pengaliran Drainase Drainase primer Drainase sekunder Drainase tersier
Saluran Drainase belum terdata
Laporan Akhir Bab - VI - 117 Pembuangan Sungai Nama sungai Sungai Aek Sibundong, Sungai Aek Siparbue, Dinas Tarukim
daur ulang Sungai Aek Sirahar, Sungai Aek Sisira, Sungai Aek Sopang, Sungai Aek Kandis, dll
Sumber: Dinas Tarukim Kabupaten Humbang Hasundutan, Tahun 2013.
Tabel 6.30.
Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
No . Kecamatan Jumlah Kondisi Drainase Saat Ini Pembersihan Drainase Dikelola
oleh Bangunandi atas saluran P e m ka b D e s a Masyarakat (RT/RW) Sektor Swasta D e sa Dusu n Lancar Mampe t Rutin Tdk rutin A d a T d k ad a L P L P L P 1 Pakkat 22 - V - - - V V V - - - V 2 Onan ganjang 12 - V - - - V V V - - - V 3 Sijamapolang 10 - V - - - V V V - - - V 4 Doloksanggul 28 - V - - - V V V - - - - V 5 Lintong Nihuta 22 - V - - - V V V - - - - - V 6 Paranginan 11 - V - - - V V V - - - V 7 Baktiraja 7 - V - - - V V V - - - V 8 Pollung 13 - V - - - V V V - - - V 9 Parlilitan 20 - V - - - V V V - - - V 10 Tarabintang 9 - V - - - V - - - V V - - V
Laporan Akhir Bab - VI - 118 Gambar 6.24. Peta Lokasi Infrastruktur Drainase Existing
Pembangunan Infrastruktur Drainase Lingkungan di Seluruh Kabupaten Humbang Hasundutan masih ditangani secara parsial, belum ada sistem yang terintegrasi
Lokasi Genangan Air Lingkungan di sekitaran Desa Sibuntuon dan Desa Sibuntuon Partur, serta di Desa Pargaulan
Lokasi Genangan Air Lingkungan di sekitaran Kelurahan
Doloksanggul dan Desa Pasaribu Lokasi Genangan Air Lingkungan
di sekitaran Desa Sihas Dolok dan Sihas Toruan
Laporan Akhir Bab - VI - 119 C. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Drainase
a. Permasalahan drainase yang di hadapi di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah :
1. Belum adanya suatu system yang terpadu untuk system pengelolaan drainase, karena selama ini sistem yang digunakan adalah sistem drainase tercampur dengan air limbah, air limpasan hujan, dan air tanah.
2. Belum tersusunnya Master Plan DED dan NSPK Sistem Jaringan Drainase yang digunakan sebagai acuan pembangunan drainase di Kabupaten Humbang Hasundutan.
3. Belum ada institusi yang dapat mengkoordinasikan para pemangku kepentingandrainaseKabupaten Humbang Hasundutan.
4. Tidak ada koneksi antara saluran sekunder, tersier/lingkungan. 5. Kondisi pada saluran primer, sekunder dan tersier yang rusak.
6. Kondisi saluran yang ada banyak yang kerusakan atau tidak berfungsi. 7. Keterbatasan teknis untuk tindakan pendalaman.
8. Perlunya dana yang besar diluar kemampuan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan seperti Dana APBN, APBD Propinsi, PHLN, CSR dan Swasta/Peran
serta Masyarakat dalam Perencanaan Teknis,
Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan sistem drainase di Kabupaten Humbang Hasundutan, khususnya di Kota Dolok Sanggul.
b. Tantangan yang dihadapi adalah :
mencegah penurunan kualitas lingkungan permukiman di perkotaan, optimalisasi fungsi pelayanan dan efisiensi prasarana dan sarana drainase yang sudah terbangun, peningkatan dan pengembangan sistem yang ada, pembangunan baru secara efektif dan efisien yang menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah dan menunjang terwujudnya lingkungan perumahan dan permukiman yang bersih dan sehat serta meningkatkan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah.
Tantangan lainnya adalah adanya Peraturan Menteri PU Nomor 1/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimum menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke PU an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan didalam dokumen RPIJM yang merupakan tantangan tersendiri bagi pelayanan pengelolaan Drainase.
Laporan Akhir Bab - VI - 120 Tabel 6.31.
Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Drainse Kawasan/Lingkungan
No Aspek Permasalahan yang
dihadapi Tantangan Pengembangan Alternatif Solusi [1] [2] [3] [4] [5]
I Rencana Induk dan Pra Studi Kelayakan Bidang PLP
1. Aspek Teknis Belum Masterplan dan DED sebagai
dokumen perencanaan Drainase Primer, Sekunder dan
Tersier/Lingkungan
Dengan belum dokmen tersebut akan menghambat pembangunan khususnya dibidang drainase
Dilakukan penyusunan
2. Aspek Kelembagaan Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur
Masih lemahnya O & M drainase diperkotaan
Pelatihan SDM aparatur
3. Aspek Pembiayaan Terbatasnya kemampuan keuangan
daerah
Kebutuhan pendanaan terbatas dalam menyusun Masterplan dan DED
- APBN - APBD 4. Aspek Peran Serta
Masyarakat / Swasta
Kesadaran masyarakat masih rendah dalam memelihara/merawat drainase
Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat II Pembangunan Sistem Pengelolasn Drainase Kawasan/Lingkungan
1 Aspek Teknis Drainase pada Zona I,II dan III belum
tertangani dengan baik
Dilaksanan Pembangunan drainase lingkungan Zona I bertujuan untuk mengurangi genangan banjir
2 Aspek Kelembagaan Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur
Masih lemahnya O & M drainase diperkotaan
Pelatihan SDM aparatur
3 Aspek Pembiayaan Terbatasnya kemampuan keuangan
daerah dalam melaksanakan
pembangunan drainase
Kebutuhan pendanaan untuk program pembangunan dranase diperkotaan cukup besar
- APBN - APBD
Laporan Akhir Bab - VI - 121
No Aspek Permasalahan yang
dihadapi Tantangan Pengembangan Alternatif Solusi [1] [2] [3] [4] [5]
4 Aspek Peran Serta Masyarakat / Swasta
Kesadaran masyarakat masih rendah dalam memelihara/merawat drainase
Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat
Laporan Akhir Bab - VI - 122 6.4.2.3. Analisis Kebutuhan Drainase
Analisis kebutuhan program dan kegiatan Bidang Drainase Kawasan/Lingkungan Kabupaten Humbang Hasundutan didasarkan pada isu strategis, permasalahan dan tantangan yang dihadapi serta memperhatikan sasaran RPJMD 2016 – 2021 dan Permen PU No. 01/PRT/M/2014tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan.