• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan yang perlu diperhatikan terkait dengan Kondisi Eksisting Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum di Kota Bukittinggi secara umum adalah:

i. Aspek Teknis a. Tingkat Pelayanan

Daerah pelayanan yang ada pada saat ini hampir mencakup keseluruhan kelurahan yang ada di Kota Bukittinggi, namun ada sebagian daerah pada kelurahan- kelurahan tersebut yang belum terlayani yang disebabkan oleh keterbatasan kapasitas produksi yang dimiliki. Dari keseluruhan luas daerah Kota Bukittinggi yaitu sebesar 25.22 Km2 yang sudah mendapat pelayanan air bersih PDAM adalah seluas 18.93 Km2, atau sebesar ± 75% dari luas kota. Sedangkan dari total penduduk 114.415 jiwa pada tahun 2012, yang telah mendapat pelayanan air bersih dari PDAM sebanyak 65.217 jiwa atau sebesar ±

43,45% dari jumlah penduduk. Selain melayani penduduk Kota Bukittinggi, PDAM Bukittinggi juga melayani penduduk Kabupaten Agam yaitu penduduk daerah Kubang Putih yang dilayani sebanyak 1.024 jiwa.

b. Sumber Air

Sumber air baku yang digunakan pada PDAM Kota Bukittinggi berasal dari 3 macam sumber yaitu :

Mata Air

Ada 2 mata air yang diguanakan sebagai sumber air baku yaitu: a. Mata Air Sungai Tanang

Terletak di sebelah Selatan Kota Bukittinggi di kaki Gunung Singgalang masuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Agam, saat ini debit yang termanfaatkan sekitar 140 l/dt. Dari segi kualitas, mata air ini memenuhi standar kualitas air bersih; dari segi kuantitas, mata air ini masih mempunyai overflow yang cukup besar yang mana saat ini dimanfaatkan untuk pengairan sawah di sekitar lokasi mata air. Untuk ke depannnya diperlukan upaya untuk pelestarian daerah tangkapan airnya (catchment area) dikarenakan beberapa tahun ini kuantitas airnya cenderung mengalami penurunan.

b. Mata Air Cingkariang

Terletak di sebelah Selatan Kota Bukittinggi, sekitar Jalan Raya Bukittinggi – Padang Panjang, saat ini mempunyai debit sekitar 10 l/dt. Saat ini kuantitas airnya cenderung mengalami penurunan, untuk itu diperlukan upaya untuk pelestarian daerah tangkapan airnya. Dari sisi kualitas, mata air ini memenuhi standar kualitas air bersih.

Air Permukaan

Air permukaan yang digunakan sebagai sumber air baku di Kota Bukittinggi antara lain Sungai Batang Sianok dan Sungai Tabek Gadang. Saat ini yang masih dimanfaatkan adalah Sungai Tabek Gadang. Dari segi kuantitas, debit sungai ini cenderung stabil baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Kapasitas yang sudah dimanfaatkan yaitu sekitar 10 l/dt.

Air Tanah

kandungan air tanah tersebut masih mengandung Fe dan Mn yang masih melebihi batas baku mutu air bersih sehingga diperlukan pengolahan terlebih dahulu.

sumber air yang melayani kebutuhan air minum adalah sebagai berikut:

 Mata air Sungai Tanang terletak di Kabupaten Agam. Kapasitas terpasang 150l/detik, sedangkan kapasitas produksi + 90 l/detik. Dari mata air ini terdapat 4 jalur pipa transmisi, dimana 3 pipa masuk ke sistem penyediaan air minum PDAM dan 1 pipa untuk melayani penduduk disekitar sumber air. Air dari Sungai Tanang ini di alirkan secara gravitasi.

 Mata air Cingkaring terletak di Kabupaten Agam, kapasitas terpasang 8 l/detik, pemanfaatan oleh PDAM Bukittinggi sebesar 6 l/detik, sedangkan yang 2 l/detik dialirkan untuk digunakan oleh penduduk sekitar sumber.

 Sumur Bor Tabek Gadang terletak di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, dengan kapasitas awal 5 l/detik. Pada tahun 2009 kapasitas pompa ditambah 10 l/detik sehingga total kapasitas produksi menjadi 15 l/detik.

 Sumur Bor Birugo terletak di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, dengan kapasitas produksi 2 l/detik. Sumur ini khusus untuk pengisian mobil tangki yang digunakan untuk melayani daerah-daerah yang tidak dapat terjangkau dengan sistem perpipaan.

 Sumur bor Palolok, terletak di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dengan kapasitas 5 l/detik. (Tidak beroperasi lagi akibat gempa Tahun 2009)

 Sumur dangkal Kubang Putih, terletak di Kubang Putih Kab.Agam. Kapasitas produksi 4 l/dtk. Sumber air ini digunakan untuk melayani daerah Kubang Putih, Kab.Agam dengan jumlah pelanggan sebanyak 210 SR.

 Air permukaan Batang Sianok, kapasitas in-take 40 l/detik. Dari intake ini, air di pompakan ke IPA batang Sianok yang berada di daerah Belakang Balok. Kapasitas produksi IPA ini sebesar 35 l/detik. Saat ini IPA tersebut sudah tidak dapat beroperasi karena tertimbun tanah akibat gempa 2007.

Dengan demikian total kapasitas produksi yang digunakan untuk melayani penduduk Kota Bukittinggi sebesar 118 l/detik. Kapasitas terpasang yang belum dimanfaatkan sebesar 60 l/detik yang berasal dari Mata Air Sungai Tanang. Hingga saat ini wilayah pelayanan air minum hampir memenuhi keseluruhan wilayah Bukittinggi walaupun terdapat beberapa kelurahan yang berlum terlayani oleh pelayanan air minum oleh PDAM.

Pada tahun 2012 PDAM Kota Bukittinggi memiliki jumlah pelanggan sebanyak 12.321 sambungan langsung (yang terdiri dari sambungan domestik maupun sambungan non domestik), 35 kran umum, 5 hidran umum dan 5 mobil tangki. Dengan asumsi jumlah pengguna tangki air sama dengan penggunaan hidran umum, maka prosentase pelayanan saat ini mencapai 67.17 % dari jumlah penduduk. Dengan artian tidak ada penambahan pemasangan baru untuk air minum bersumber dari PDAM.

c. Kondisi sumber-sumber

Dijelaskan mengenai sumber air yang digunakan oleh masyarakat pengguna sistem perpipaan. Sumber air tersebut dapat berupa mata air, air permukaan dan air tanah serta dapat dijelaskan secara rinci sebagi berikut ini:

1. Kondisi sumber-sumber air baku yang sudah digunakan/termanfaatkan - Kapasitas, kualitas, dan kontinuitas sumber air baku

- Unit air baku dan bangunan pelengkapnya

- Cara pengambilan, menggunakan sistem gravitasi atau pemompaan - Kapasitas pengambilan/penyadapan

- Bangunan unit air baku dan pelengkapnya disertai dengan jenis konstruksi dan tahun pembangunan/pemasangan.

2. Kondisi sumber air baku yang belum digunakan/termanfaatkan - Kapasitas, kualitas, dan kontinuitas sumber air baku

- Bangunan yang dibutuhkan

- Nilai investasi rencana (perhitungan kasar dari sistem yang sudah dilaksanakan) 3. Unit tranmisi

Panjang total jaringan pipa transmisi dan distribusi yang terpasang adalah 125.722 m yang dapat dipompakan sebagai berikut :

a. Pipa transmisi meliputi pipa dengan diameter 300 125 mm sepanjang 33.947 m. Jenis pipa adalah pipa Asbes (ACP), pipa besi tuang (DCIP), pipa baja (steeel) dan pipa PVC.

b. Pipa distribusi panjang total 98.900 km dengan perincian sebagai berikut:

 Pipa distribusi utama total panjang 19.939 m, jenis pipa ACP, DCIP dan PVC dengan diameter 300 – 125 mm.

 Pipa distribusi sekunder/tersier total panjang 137.227 m, jenis pipa DCIP, CIP, PVC, dan GIP diameter 100 – 50 mm.

Pipa transmisi pada sistem PDAM Kota Bukittinggi berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber ke reservoir distribusi dan dari sumber ke instalasi pengolahan air. Permasalahan pada sistem transmisi konensi di pipa transmisi sehingga tekanan yang tersedia berkurang dan air masuk ke reservoir juga berkurang dan reservoir tidak penuh. Pada siang hari reservoir kosong, pada malam hari baru reservoir dapat berisi. Hal ini mengakibatkan tidak dapat melayani jam puncak. Selain itu umur pipa sebagian sudah tua yaitu lebih dari 20 tahun sepanjang 140.281 m dari 170.824 m yang terpasang.

Sistem Distribusi

Distribusi air bersih dari reservoir distribusi maupun dari reservoir produksi dialirkan selama 24 jam, namun yang diterima konsumen hanya sebagian yang kontiniu sedangkan sebagian lagi menerima air secara bergiliran (tidak kontiniu). Hal ini disebabkan terbatasnya ketersediaan air. Air didistribusikan secara secara gravitasi kecuali dari sumur Kubang Putih dan sumur Bor Palolok didistribusikan dengan cara pemompaan ke konsumen. Untuk menyimpan/menampung air hasil olahan maupun kelebihan pemakaian pada pemakaian minimum terdapat 6 unit reservoir dengan total volume 2.415 m3.

Tabel 7.15

Reservoir Produksi dan Distribusi NO. NAMA RESERVOIR KAPASITAS

(M3)

TAHUN

Dokumen terkait