• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi Kebun

PT Jambi Agro Wijaya Kebun Mentawak (PT JAW Kebun Mentawak) terletak di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Propinsi Jambi. Jarak antara kota Kabupaten Sarolangun dan PT JAW adalah 65 km dapat ditempuh dengan kenderaan roda empat selama 50 menit bila kondisi jalan baik. Sedangkan dari kota Jambi dapat ditempuh selama 150 menit dengan jarak tempuh sekitar 200 km.

Secara geografis lokasi PT JAW Kebun Mentawak berbatasan dengan beberapa desa dan diapit oleh Sungai Air Hitam dan Sungai Mentawak. Berikut batas-batas wilayah; sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pematang Kabau dan Desa Lubuk Jering, sebelah Selatan berbatasan dengan Tanjung Gedang, Empang Benau dan Desa Pangkal Bulian, sebelah Timur berbatasan dengan Dusun Baru dan Desa Semurung, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mentawak dan SP C. Peta PT JAW Kebun Mentawak disajikan pada Lampiran 3.

Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

Keadaan iklim di PT JAW Kebun Mentawak termasuk dalam tipe iklim A sangat basah (Q=8.26%) berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson. Curah hujan rata-rata tahunan dari tahun 1998 sampai 2008 adalah 2 721.27 mm per tahun, dengan hari hujan rata-rata 106 hari dan lama bulan kering (BK) kurang dari dua bulan per tahun. Curah hujan bulanan tertinggi mencapai 362.81 mm pada bulan Januari sedangkan terendah 108.16 mm pada bulan Juni. Hari hujan bulanan maksimum sebesar 12.5 hari terdapat pada bulan Desember dan minimum 4.8 hari pada bulan Juni. Data curah hujan disajikan pada Lampiran 4.

Keadaan topografi di Kebun Mentawak pada umumnya adalah lahan datar karena hampir seluruh lahan terdiri atas tanah gambut. Jenis gambut termasuk kedalam gambut ombrogen yang wilayahnya berada lebih tinggi dari muka air sungai atau muka air tanah sehingga masukan hara hanya mengandalkan air hujan dan hasil perombakan bahan organik tersebut. Oleh karena itu, jenis gambut ini miskin unsur hara (jenis oligotrofik). Sedangkan berdasarkan tingkat

kematangannya, gambut ini tergolong dalam hemik dengan tingkat mentahnya mencapai 50%. Ketinggian tempat PT JAW Kebun Mentawak adalah 50 m di atas permukaan laut.

Kedalaman gambut berkisar antara 2-8 m dengan sebaran yang berbeda tiap divisi. Sedangkan tanah mineral terdapat pada Divisi VI Dusun Baru dan sebagian pada Divisi II, dengan luas tanah mineral 87.5 ha atau 2.21% dari luas lahan keseluruhan. pH tanah berkisar 3.7 dan 4.2. Berdasarkan jenis dan kedalaman gambut serta pH maka tingkat kesesuaian lahan termasuk dalam kelas kesesuaian lahan S3. Kedalaman gambut PT JAW Kebun Mentawak disajikan pada Lampiran 5.

Kondisi Lahan dan Pertanaman Kebun

PT JAW Kebun Mentawak terdiri atas enam divisi dan satu areal pembibitan. Total luas areal menurut SK/Hak Guna Usaha (HGU) adalah 3964 .74 ha, luas areal fuso 340 ha dan luas Pembibitan Mentawak adalah 30 ha. Luas areal masing-masing divisi adalah Divisi I seluas 659 ha, Divisi II seluas 568 ha, Divisi III seluas 620 ha, Divisi IV seluas 673 ha, Divisi V seluas 707 ha, Divisi VI seluas 737.74 ha.

Rata-rata satu divisi terdiri atas 17 blok dan areal tempat pemukiman

tenaga kerja SKU (emplasment). Luas satu blok adalah 55 ha dengan lebar blok

adalah 250 m dan panjang Blok 2200 m (panjang blok tergantung pada kondisi lahan). Jumlah pasar tiap blok adalah 135 pasar dengan rata-rata luas satu pasar adalah 0.4 ha. Blok merupakan areal pertanaman yang terdiri pasar pikul arah Utara Selatan, pasar tengah sejajar dengan jalan pengumpul, jalan pengumpul (collection road) arah Timur Barat, sub jalan utama dan jalan utama (main road) arah Utara Selatan. Masing-masing blok dipisahkan oleh jalan dan parit dengan lebar jalan 8 m dan ukuran parit 4 m x 4 m dan lebar parit dalam blok 1 m.

Kondisi areal pertanaman kelapa sawit tiap divisi umumnya daratan dan hanya sebagian kecil rawa dan fuso. Salah satu kendala dalam budidaya tanaman kelapa sawit di lahan gambut adalah kecilnya daya dukung tanah sehingga tanaman mudah rebah.

Tanaman di PT JAW Kebun Mentawak sudah memasuki tanaman menghasilkan (TM) yang terdiri dari tahun tanam 1995 (TM 11), tahun tanam 1996 (TM 10), tahun tanam 1997 (TM 9), tahun tanam 1998 (TM 8) dan tahun

tanam 2002 (TM 4). Varietas kelapa sawit yang digunakan adalah varietas Tenera

dan Dura berasal dari PT. Marihat dan PT. Socfindo. Varietas Marihat ditanam

pada tahun tanam 1995, 1997, 1998 dan 2002 sedangkan varietas Socfindo ditanam pada tahun tanam 1996. Satu blok hanya terdapat satu jenis varietas dan tahun tanam yang sama kecuali pada Blok B23 terdapat perbedaan tahun tanam (1997 dan 2002). Data kondisi lahan dan pertanaman kebun disajikan dalam Tabel 1 berikut ini;

Tabel 1. Kondisi Lahan dan Pertanaman PT JAW Kebun Mentawak

Uraian Luas Areal Divisi (ha) Total

(ha) I II III IV V VI Tahun Tanam (TT) TT 1995 - - - 47.00 47.00 TT 1996 559.00 568.00 441.00 673.00 - - 2241.00 TT 1997 100.00 - 99.00 - 707.00 570.50 1476.50 TT 1998 - - - 117.00 117.00 TT 2002 - - 80.00 - - 3.24 83.24 Sumber Varietas Socfindo 559.00 568.00 441.00 673.00 - 47.00 2288.00 Marihat 100.00 - 179.00 - 707.00 690.74 1676.74 Pembibitan 30.00 Rawa 50.00 65.40 - 64.00 11.00 - 190.40 Fuso - - 150.00 92.00 98.00 - 340.00 Bengkel + gudang 1.00 Emplasment 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 25.00 Total HGU 3964.74

Sumber : Kantor Pusat Kebun, 2009

Jarak tanam yang digunakan adalah 9.2 m x 9.2 m x 9.2 m dengan populasi 136 pokok per hektar, sedangkan Stand per Hektar (SPH) berkisar 122- 135 pokok. Jumlah SPH lebih kecil dibandingkan dengan jumlah populasi per

hektar disebabkan karena jumlah pokok yang mati bertambah tiap tahunnya dengan luasan tetap.

Fasilitas Kebun

Fasilitas dan sarana akomodasi yang disediakan oleh PT JAW secara langsung atau tidak langsung turut mendukung dan mempercepat terjadinya kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam perkebunan. Beberapa sarana yang disediakan adalah perumahan, poliklinik, listrik, alat transportasi sekolah/truk, bengkel dan gudang dan lain-lain.

Perumahan, poliklinik disediakan untuk tenaga kerja tingkat HIP dan SKU. Sedangkan untuk tenaga kerja borongan biasanya mengikut pada tenaga kerja staf dan SKU (masih memiliki hubungan keluarga). Bengkel digunakan untuk sarana dalam pelaksanaan kegiatan produksi, seperti penyediaan truk, jonder MF, zetor, road greader dan alat-alat bengkel yang digunakan untuk perbaikan sarana transportasi yang rusak. Sedangkan gudang digunakan untuk penyimpanan sementara sarana-sarana produksi seperti pupuk, pestisida, beras, dan sarana penunjang lainnya.

Produksi dan Produktivitas Kebun

Produksi TBS di PT JAW Kebun Mentawak dari tahun 2003-2008 mengalami peningkatan. Data produksi tandan buah segar (TBS) di PT JAW Kebun Mentawak disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2, produktivitas meningkat dari 6 tahun terakhir ini, hal ini disebabkan oleh pertambahan umur tanaman yang ditandai dengan meningkatnya bobot janjang rata-rata (BJR) dan jumlah TM yang semakin banyak.

Tahun 2004 terjadi penurunan luas areal panen walaupun terjadi penambahan luas areal menghasilkan untuk tahun tanam 2002. Hal ini terjadi karena jumlah penambahan luas areal panen tidak seimbang dengan jumlah penurunan luas panen akibat luas areal sisipan. Luas areal sisipan disebabkan oleh jumlah rawa dan banjir akibat jumlah curah hujan yang tinggi. Luas areal sisipan tahun 2004 adalah 415.07 ha, sedangkan penambahan areal panen untuk tahun tanam 2002 hanya sebesar 46.60 ha. Demikian juga penurunan pada tahun 2007

dan tahun 2008 disebabkan oleh jumlah luas areal sisipan semakin meningkat. Berikut ini Tabel 2 merupakan produksi TBS dari tahun 2003-2008.

Tabel 2. Produksi Tandan Buah Segar PT JAW Kebun Mentawak Tahun 2003-2008 Tahun Panen Luas (ha) Produksi TBS (kg) Pencapaian estimasi (%) Produktivitas TBS (kg/ha) Estimasi Realisasi 2003 3509.00 33 458 634 22 844 356 68.28 6 510.22 2004 3508.54 34 792 344 28 892 325 83.04 8 234.86 2005 3964.74 40 800 570 34 431 240 84.39 8 684.36 2006 3964.74 39 111 639 44 266 930 113.18 11 165.15 2007 3624.74 50 000 000 50 731 860 101.46 13 995.99 2008 3624.74 68 999 000 51 353 390 74.42 14 167.47

Sumber : Kantor Pusat Kebun

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

PT Jambi Agro Wijaya merupakan salah satu anak cabang dari PT Bakrie Sumatera Plantations (PT BSP Group) dengan kepemilikan lahan mencapai lebih dari 50%. Kegiatan administrasi yang dilakukan secara bertahap dari Kantor Divisi yang menjadi dasar kegiatan administrasi ke Kantor Pusat Kebun, seterusnya berhubungan dengan pihak eksternal seperti PT EMAL B, Kantor Pusat di Jambi dan Jakarta.

Estate manager (EM) merupakan seorang pimpinan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan kebun dan menjadi pemegang puncak keputusan. EM bertanggung jawab pada area manager (AM) atas segala kegiatan kebun seperti keadaan kebun, proses produksi, administrasi kebun, pengusahaan material, finansial, personalia dan termasuk dalam keamanan kebun. Seorang EM dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Asisten divisi, Asisten bengkel dan gudang. Sedangkan asisten akan membawahi beberapa mandor yang langsung menangani pelaksanaan kegiatan lapang (pembahas lebih lanjut pada Aspek Manajerial).

Status karyawan di PT JAW Kebun Mentawak ini terdiri dari tiga golongan yakni Himpunan Industrial Pancasila (HIP), Serikat Kerja Umum (SKU), dan Karyawan Harian Lepas (KHL). Karyawan HIP atau bulanan merupakan karyawan yang diangkat berdasarkan prestasi dan dimasukkan dalam beberapa golongan, dan jika tidak kerja tapi izin maka tidak dipotong gaji. Biasanya yang termasuk karyawan HIP adalah asisten dan sebagian mandor.

Karyawan SKU merupakan karyawan yang diangkat berdasarkan lama bekerja, jika tidak kerja dan izin maka tidak dipotong gaji sedangkan bila mangkir maka akan dipotong dua hari kerja. Baik HIP maupun SKU mendapat bonus dan pesangon juga jatah beras tiap bulannya. Sedangkan KHL adalah karyawan borongan yang bekerja pada waktu diperlukan dan tidak terikat dengan pihak kebun, jika tidak kerja maka tidak mendapatkan gaji dan bila kerja digaji berdasarkan gaji harian. Berikut ini adalah Tabel 3 tentang jumlah tenaga kerja di PT JAW Kebun Mentawak.

Tabel 3. Jumlah TK HIP, SKU dan KHL di PT JAW Kebun Mentawak

Uraian Kegiatan Status Karyawan Uraian Kegiatan Status Karyawan

HIP SKU KHL HIP SKU KHL

Kantor 5 5 4 Mdr. Perawatan 4 8 -

Gudang 1 1 2 Mandor Panen 2 10 -

Traksi 2 5 4 Krn. Transport 2 10 1

Bengkel 3 3 - Muat TBS - 13 14

Civil 2 1 4 Driver 1 14 -

Bibitan 1 - - Operator MF 4 1 -

Keamanan 4 28 11 Operator Genset 2 6 -

Accounting 1 - - Pemanen - 123 34

Krn. Timbangan 1 1 - Perawatan - - 149

Krani Divisi - 6 1 Nazir Musolla - 3 1

Mandor Satu 6 1 - Medis 2 - -

Total 43 239 225

Sumber : Kantor Pusat Kebun

Penentuan upah didasarkan oleh golongan, untuk HIP dan SKU penentuan upah didasarkan pada tingkat golongan dan kebijakan perkebunan. Penentuan upah untuk KHL dihitung berdasarkan jumlah HK yang dilakukan selama satu bulan dengan ketetapan 1 HK sebesar Rp 32 000,00 (Rp 23 000,00 untuk 5/7 HK). Hal ini sesuai dengan upah minimum regional (UMR) yang berlaku di daerah Jambi. Pemberian upah dilakukan sekali dalam satu bulan pada minggu pertama.

Tenaga kerja umumnya berasal dari suku Jawa yang termasuk dalam penduduk transmigran dan penduduk asli sekitar (Jambi), sedangkan lainnya dari

suku Batak dan lain-lain. Tingkat pendidikan untuk HIP umumnya dari tingkat SLTA dan Strata1, SKU dan KHL dari tingkat SD, SLTP dan SLTA.

Dokumen terkait