• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2. Ketidakmampuan (disability) pasien pria dan wanita yang mengalami nyeri osteoartritis

Banyak penyakit kronis yang berhubungan dengan ketidakmampuan (disability), dapat dikatakan disability menjadi perhatian khusus dalam berlangsungnya aktivitas sehari-hari. Perilaku berjalan merupakan dasar untuk dapat melakukan kegiatan yang lain. Contohnya mampu berjalan ke toilet atau ke kamar mandi. Osteoartritis adalah kondisi yang lazim terkait penuaan salah satu gejala utama dari disability (Hobbs, 2010).

Faktor lingkungan

Tanda dan gejala utama osteoartritis adalah nyeri. Nyeri adalah gejala yang dapat memburuk ketika bergerak dan dapat terjadi juga ketika beristirahat. Hal ini dapat berubah dan semakin memburuk dalam jangka waktu tertentu dalam intesitas dan jenisnya, serta menjadi tidak terprediksi dan bertambah secara signifikan sehingga mempengaruhi aktivitas penderita osteoartritis (Hawker, Stewart, French et al., 2008). Studi kualitatif mengindikasikan bahwa osteoartritis erat kaitannya dengan nyeri pada saat bergerak dan beraktivitas (Gooberman-Hill, Woolhead, MacKichan et al., 2007).

Keterbatasan aktivitas atau disability merupakan hal yang paling erat kaitannya dengan penyakit osteoartritis. Dari data-data survey penderita osteoartritis di UK disimpulkan bahwa 81% pengalaman nyeri yang tetap dapat membatasi aktivitas harian (Arthritis Care, 2004). WHO (2004) menyatakan bahwa osteoartritis merupakan penyebab disability secara global.

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Osteoartritis (OA) adalah penyakit yang ditandai dengan adanya nyeri, kekakuan sendi dan gangguan fungsi fisik akibat dari kerusakan tulang rawan pada daerah sendi (Smeltzer, O’Connell, & Bare, 2003; Centers for Disease Control and Prevention, 2009). OA merupakan kelainan sendi yang sering ditemukan dan sering menyebabkan nyeri dan ketidakmampuan (disability) pada penderita sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari (Nevitt et al.,2011).

OA merupakan penyakit muskuloskletal yang sering terjadi pada warga usia lanjut di abad 21 (Isbagio, 2006). WHO juga memperkirakan bahwa 10 % penduduk dunia yang berusia 60 tahun atau lebih mempunyai masalah OA (WHO, 2003). Diketahui bahwa OA diderita oleh 151 juta jiwa di seluruh dunia dan mencapai 24 juta jiwa di kawasan Asia Tenggara (WHO, 2004). Secara umum prevalensi penyakit sendi di Indonesia sangat tinggi sebesar 30,3 %. Pada usia 45-54 prevalensinya sebesar 46,3%, usia 55-64 sebesar 56,4%, usia 65-74 sebesar 62,9%, dan usia lebih dari 75 sebesar 65,4% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes RI, 2008). Secara khusus prevalensi OA di Indonesia juga cukup tinggi yaitu 5% pada usia <40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, dan 65% pada usia >61 tahun (Handayani, 2008). Berdasarkan penelitian di Bandung pada pasien yang berobat ke klinik reumatologi RSHS pada tahun 2010 didapatkan 73% dari 2760 kasus adalah

penderita OA dan 69% diantaranya adalah wanita (Rekomendasi IRA, 2014). Data pasien selama tahun 2011 di RSUP. H Adam Malik Medan terdapat 147 pasien OA. Data tersebut menunjukkan bahwa pasien OA lebih banyak mencari pengobtan di poliklinik penyakit dalam, divisi reumatologi dengan melakukan rawat jalan daripada rawat inap (Lumbantoruan, 2012).

Nyeri OA merupakan gambaran utama yang menyebabkan pasien OA mencari pengobatan, hubungan antara tingkat keparahan dan gejala tidak erat. Dengan demikian banyak individu yang gambaran radografiknya memperlihatkan OA parah tetapi asimtomatik. Faktor risiko untuk nyeri dan ketidakmampuan (disability) pada pasien OA belum diketahui. Untuk tingkat keparahan patologi yang sama, gejala lebih besar timbul pada wanita daripada pria (Isselbacher, 2000).

Disability didefinisikan sebagai kesulitan dan keterbatasan tubuh dalam menjalankan fungsi fisik, sosial, dan dalam satu atau beberapa domain kehidupan yang dialami oleh individu dengan kondisi kesehatan tertentu (Leonardi, 2006). Kemampuan untuk menggunakan sendi secara efektif tergantung kepada integritas anatomi, mobilitas, kekuatan otot, sensasi, koordinasi, dan adanya nyeri (Dellhag, et al., 2001).

Perbedaan jenis OA dengan lokasi sendi berbeda pada jenis kelamin tertentu, pada OA pada tangan mengenai wanita Postmenopause> pria (10:1), sedangkan OA pada panggul/koksa lebih sering ditemukan pada pria dibandingkan pada wanita

Pola keterlibatan sendi dipengaruhi oleh beban yang berkaitan dengan pekerjaan sebelumnya. OA lebih sering terjadi pada sendi yang digunakan secara berulang daripada sendi lain yang jarang digunakan. Pria yang pekerjaanya memerlukan penekukan lutut akan lebih sering memiliki tanda radografik OA lutut (Isselbacher, 2000).

Penggunaan sendi yang berlebih pada wanita dikarenakan pekerjaan yang berat pada wanita yang memiliki tugas dirumah sebagai ibu rumah tangga dan bekerja diluar rumah dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya OA pada wanita serta kejadian menopause pada wanita meningkatkan angka kejadian OA pada wanita tersebut (Wright, Riggs, Lisse, & Chen, 2008). Hal ini juga yang mengakibatkan jumlah pasien OA pada wanita lebih banyak dibanding pada pria (Lawrence, et al.,2008). Helwi, Pramantara & Purnomo (2009) menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan terjadinya osteoartritis. Wanita mempunyai risiko osteoartritis 3,76 kali lebih besar dibandingkan dengan pria. Sementara dalam penelitiannya, Sudo, et all (2008), mengatakan wanita mempunyai risiko 6,73 kali lebih besar dibandingkan pria setelah usia lebih dari 50 tahun.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti tertarik untuk mengetahui ketidakmampuan (disability) pasien pria dan wanita yang mengalami nyeri osteoartritis di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

2. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui ketidakmampuan (disability) pasien pria dan wanita yang mengalami nyeri osteoartritis di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

3. Tujuan penelitian 3.1. Tujuan umum

Untuk mengidentifikasi ketidakmampuan (disability) pasien pria dan wanita yang mengalami nyeri osteoartritis di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

3.2. Tujuan khusus

3.2.1. Untuk mengidentifikasi komponen ketidakmampuan (disability) (nyeri, kekakuan sendi, dan gangguan fungsi fisik) pasien pria dan wanita yang mengalami nyeri osteoartritis.

3.2.2. Untuk mengidentifikasi subskala nyeri pasien pria dan wanita yang mengalami nyeri osteoartritis.

3.2.3. Untuk mengidentifikasi subskala kekakuan sendi pasien pria dan wanita yang mengalami nyeri osteoartritis

3.2.4. Untuk mengidentifikasi subskala gangguan fungsi fisik pasien pia dan wanita yang mengalami nyeri osteoartritis

3.2.5. Untuk menganalisis perbedaan ketidakmampuan (disability) pada pasien pria dan wanita yang mengalami nyeri osteoartritis.

4. Manfaat penelitian

4.1. Bagi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perawat pendidik sebagai informasi mengenai ketidakmampuan (disability) pasien pria dan wanita yang mengalami nyeri osteoartritis dan mempersiapkan mahasiswa untuk menerapkannya dalam pemberian asuhan keperawatan.

4.2. Bagi pelayanan keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran ketidakmampuan (disability) pasien pria dan wanita yang mengalami nyeri osteoartritis dan sebagai sumber informasi yang dapat membantu perawat dalam menentukan tingkat ketergantungan pasien yang mengalami nyeri osteoartritis dikarenakan ketidakmampuan (disability).

4.3. Bagi penelitian selanjutnya

Sebagai penambah bahan informasi dan wacana untuk pengembangan penelitian lebih lanjut, khususnya bagi peneliti keperawatan yang ingin melakukan pengembangan penelitian tentang ketidakmampuan (disability) pasien osteoartritis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ketidakmampuan (disability) pada pasien osteoartritis.

Judul penelitian : Ketidakmampuan (disability) Pasien Pria dan Wanita yang Mengalami Nyeri Osteoartritis di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Nama : Mahraniy

Nim : 111101046

Fakultas : Keperawatan Tahun Akademik : 2014/2015

ABSTRAK

Osteoartritis adalah gangguan sendi yang sering ditemukan pada usia lanjut dan sering menyebabkan nyeri, kekakuan sendi, dan gangguan fungsi fisik yang menyebabkan ketidakmampuan (disability) pada pasien osteoartritis pria dan wanita. Osteoartritis lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketidakmampuan (disability) pasien pria, ketidakmampuan (disability) pasien wanita, dan menganalisis perbedaan ketidakmampuan (disability) pasien pria dan wanita yang megalami nyeri osteoartritis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dengan menggunakan desain deskriptif komparatif. Pengambilan data dimulai dari 24 April 2015 sampai 4 juni 2015 dengan jumlah responden 38 orang dengan metode consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan merupakan data demografi dan indeks WOMAC. Hasil penelitian ini adalah didapatkan data ketidakmampuan (disability) pria pasien pria (Mean= 27.51, SD=1.68), pasien wanita (Mean= 57.69, SD= 7.32), dan terdapat perbedaan yang signifikan antara pasien pria dan wanita menggunakan ujiIndependent t-testdengan nilai (t= -13.73, p= 0.00). Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti tentang faktor-faktor ketidakmampuan (disability) pasien pria dan wanita yang mengalami nyeri osteoartritis.

Title of the Thesis : Disability of Male and Female Patients Who Suffer from Osteoarthritis Pain in the Internal Medicine Polyclinics of RSUP Haji Adam Malik Medan

Name :Mahraniy

Std. ID Number : 111101046 Faculty : Nursing Academic Year : 2014-2015

ABSTRACT

Osteoarthritis is disorder in the joints suffered by old people which causes pain, stiffness in the joints, and physical dysfunction which causes disability of male and female patients who suffer from osteoarthritis. Osteoarthritisattacks more women than men. The objectives of research were to identify the disability of male and female patients who suffer from osteoarthritis pain and to analyze the difference of disabilityin the Internal Medicine Polyclinics of RSUP Haji Adam Malik Medan. The data are collected from April 24, 2015 to June 4, 2015 with total of 38 respondents, using consecutive sampling method. Research instruments used were demographic method and WOMAC Index. The result of research showed that male patients’ disablity was Mean= 27.51and SD= 1.68, and female patients’ disability was Mean= 57.69 and SD= 7.32. There was significant disparity of disability betweenmale and female patients, using Independent t-test with value (t= -13.73, p= 0.00). It is recommended that the next research analyze disability factors of male and female patients who suffer from osteoarthritis pain.

KETIDAKMAMPUAN (DISABILITY) PASIEN PRIA DAN WANITA YANG

Dokumen terkait