• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Keadaan Umum Kabupaten Jepara 4.1.1. Letak dan kondisi wilayah geografis

Jepara adalah salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang terletak pada 5° 43` 20,67” sampai 6° 47` 25,83” Lintang Selatan dan 110° 9` 48,02” sampai 110° 58`37,40” Bujur Timur, dengan luas wilayah 100.413,189 ha atau 1.004,132 km². Kabupaten Jepara terbagi atas 16 Kecamatan, 183 Desa dan 11 Kelurahan, serta 1.235 RW dan 4.441 RT. Peta administrasi Kabupaten Jepara disajikan pada Lampiran 9.

Batas wilayah Kabupaten Jepara adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa.

2. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa.

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Pati. 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Demak.

Tabel 1 Luas dan persentase penggunaan tanah di Kabupaten Jepara 2008

No Penggunaan Tanah Luas (ha) Persentase (%)

1 Tanah Sawah 26.291,056 26,18

2 Tanah Untuk Bangunan & Halaman Sekitarnya 28.287,309 28,17

3 Tegal 18.436,233 18,36

4 Padang Rumput 8,000 0,01

5 Rawa Yang Tidak Ditanami 21,000 0,02

6 Tambak 1.201,386 1,20

7 Kolam 9,545 0,01

8 Tanah Yang Sementara Tidak Diusahakan 330,700 0,33

9 Tanah Untuk Tanaman Kayu-kayuan 1.535,462 1,53

10 Hutan Negara 17.562,272 17,49

11 Perkebunan Negara/Swasta 3.954,288 3,94

12 Tanah Lainnya (Jalan, Sungai, Kuburan, 2.775,938 2,76

Lambiran, Tanah Gede, Lapangan Olah Raga, dll)

Jumlah 100.413,189 100,00

4.1.2 Jenis tanah

Ada 5 jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Jepara yaitu :

1. Andosol Coklat, terdapat di perbukitan bagian utara dan puncak Gunung Muria seluas 3.525,469 ha (3,15%).

2. Regosol, terdapat di bagian utara seluas 2.700,857 ha (2,69%).

3. Alluvial, terdapat di sepanjang pantai barat seluas 19.126,433 ha (19,05%). 4. Assosiasi Mediteran, terdapat di pantai barat seluas 9.667,857 ha (6,63%). 5. Latosol, adalah jenis tanah yang paling dominan di Kabupaten Jepara dan

terdapat di perbukitan Gunung Muria seluas 65.392,573 ha (65,12%).

4.1.3 Ketinggian tempat dan solum tanah

Kabupaten Jepara secara garis besar memiliki pembagian alam yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Daerah dataran tinggi dengan ketinggian > 100 mdpl dengan kelerengan antara 25–40% meliputi Kecamatan Batealit, Mlonggo, Pakisaji, Bangsri, Kembang, Keling, Donorojo, Mayong dan Nalumsari.

2. Daerah dataran sedang dengan ketinggian antara 50–100 mdpl dengan kelerengan antara 8–15% meliputi sebagian Kecamatan Tahunan, Mlonggo, Pakisaji, Bangsri, Kembang, Keling, Donorojo, Mayong, Nalumsari dan Karimunjawa.

3. Daerah dataran rendah dengan ketinggian < 50 mdpl dengan kelerengan berkisar antara 0–8% meliputi sebagian Kecamatan Welahan, Tahunan, Jepara, Mlonggo, Pakisaji, Bangsri, Kembang, Keling, Donorojo, Mayong, Nalumsari dan Karimunjawa.

4.1.4 Sosial ekonomi

4.1.4.1 Keadaan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin

Jumlah penduduk di Kabupaten Jepara menurut jenis kelamin Tahun 2008 sebanyak 1.090.839 orang, terdiri dari 548.935 laki-laki (50,32%) dan 541.886 perempuan (49,68%). Sebaran penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Tahunan (96.535 jiwa) dan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Karimunjawa (8.8687 jiwa). Kepadatan penduduk Kabupaten Jepara mencapai

1.086 jiwa per km², dimana kepadatan penduduk terbesar berada di Kecamatan Jepara (3.087 jiwa per km²) sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Karimunjawa (122 jiwa per km²).

4.1.4.2 Keadaan penduduk berdasarkan mata pencaharian

Mata pencaharian yang banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Jepara adalah sector industri (44,93%) dan pertanian (18,49%), selebihnya berusaha/bekerja di sektor pertambangan, listrik, konstruksi, keuangan dan jasa-jasa lainnya.

4.1.4.3 Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan berdasarkan umur 10 tahun ke atas di Kabupaten Jepara, yakni: tidak/belum pernah sekolah (8,49%), tidak/belum tamat SD (18,24%), tamatan SD (33,07%), tamatan SLTP (21,3%), tamatan SMU (12,27%), tamatan SMK (1,64%), tamatan D1 (0,78%), tamatan D3 (1,08%), tamatan S1/S2/S3 (3,14%).

4.2 Kondisi Umum Kecamatan Keling

Kecamatan Keling mempunyai luas wilayah 12.311 ha terdiri dari luas lahan sawah sebesar 2.266 ha dan luas lahan kering sebesar 10.045 ha. Kecamatan keling berada pada ketinggian 0 – 1.301 mdpl. Kecamatan Keling berbatasan dengan Laut Jawa disebelah utara, Kecamatan Bangsri disebelah selatan, Kecamatan Kembang disebelah barat dan Kabupaten Pati disebelah timur. Kecamatan Keling ini mempunyai potensi sumber daya hutan berupa hutan rakyat seluas 1.865 ha dan Hutan Negara seluas 7.862 ha. Di kecamatan Keling ini sekitar 50% dari luas total wilayahnya merupakan lahan kritis seluas 6.245 ha. Desa yang terpilih menjadi lokasi penelitian adalah Desa Damarwulan. Desa Damarwulan mempunyai luas administrasi 2.010 ha, terdiri dari lahan sawah seluas 379 ha, bangunan dan pekarangan seluas 272 ha, hutan rakyat seluas 768 ha, hutan Negara seluas 545 ha dan tanah lainnya seluas 45 ha. Desa Damarwulan ini berada pada ketinggian tempat 700 – 1200 mdpl dengan jenis tanah latosol coklat. Jumlah penduduk Desa Damarwulan sebanyak 7.563 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 3.814 jiwa dan perempuan sebanyak 3.749 jiwa. Sumber mata pencaharian penduduk Desa Damarwulan sebagian besar adalah petani sebanyak 4.390 (59,6%) orang dari total 7.362 orang yang bekerja.

4.3 Kondisi Umum Kecamatan Donorejo

Kecamatan Donorejo mempunyai luas wilayah 10.864 ha. Kecamatan Donorejo berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kecamatan Keling disebelah selatan, Kecamatan Kembang disebelah barat dan Kabupaten Pati disebelah timur. Kecamatan Donorejo ini mempunyai potensi sumber daya hutan berupa hutan rakyat seluas 977 ha dan Hutan Negara seluas 4.233 ha. Di kecamatan Donorejo ini sekitar 32% dari luas total wilayahnya merupakan lahan kritis seluas 3.502 ha. Desa yang terpilih menjadi lokasi penelitian adalah Clering. Desa Clering mempunyai luas administrasi 2.366 ha. Berdasarkan hasil wawancara dengan penyuluh lapang diduga bahwa luas hutan rakyat yang ada di Desa Clering sekitar 20% dari luas administrasi desa, yakni sebesar 473,2 ha. Jumlah penduduk Desa Clering sebanyak 5584 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebayak 2845 jiwa dan perempuan sebanyak 2.739 Jiwa. Sumber mata pencaharian penduduk Desa Clering sebagian besar adalah petani sebanyak 1.886 (50,7%) orang dari total 3.714 orang yang bekerja.

4.4 Kondisi Umum Kecamatan Mlonggo

Kecamatan Mlonggo mempunyai luas wilayah 4.239 ha. Kecamatan Mlonggo berbatasan dengan Kecamatan Bangsri disebelah utara dan timur, Kecamatan Jepara, Tahunan dan Batealit disebelah selatan dan Laut Jawa disebelah barat. Kecamatan Mlonggo berada pada ketinggian 0 – 300 mdpl. Kecamatan Mlonggo ini mempunyai potensi sumber daya hutan berupa hutan rakyat seluas 211 ha dan Hutan Negara seluas 1.001 ha. Di kecamatan Mlonggo ini sekitar 35% dari luas total wilayahnya merupakan lahan kritis seluas 1.510 ha. Desa yang terpilih menjadi lokasi penelitian adalah Desa Suwawal. Desa Suwawal mempunyai luas administrasi 472 ha, terdiri dari lahan sawah seluas 92 ha, bangunan dan pekarangan seluas 237 ha, hutan rakyat/kebun seluas 140 ha dan industri seluas 3 ha. Jumlah penduduk Desa Suwawal sebanyak 9.683 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebayak 4.872 jiwa dan perempuan sebanyak 4.811 jiwa. Sumber mata pencaharian penduduk Desa Suwawal terbesar adalah tukang kayu/ukir sebanyak 1.917 (26,6%) orang dari total 7.208 orang yang bekerja.

BAB V

Dokumen terkait