• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Kondisi sosial-ekonomi

Tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi tinggi rendahnya kondisi sosial ekonominya. Kondisi sosial ekonomi seseorang dapat dilihat dari umur kepala keluarga, status pernikahan, jumlah tanggungan, tingkat pendapatan, pengeluaran, jenis tempat tinggal, dan juga kepemilikan kekayaan.

Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata umur nelayan adalah 46 tahun, rata-rata jumlah keluarga inti 5 orang dengan 3 orang anak. Rata-rata umur pernikahan nelayan adalah 21 tahun yang anak mereka duduk di bangku sekolah dasar ataupun sekolah menengah. Tingkat pendapatan nelayan tergantung pada posisi nelayan dalam kapal, sebagai nahkoda, sebagai ABK (Anak buah kapal), atau sebagai juragan yang mempunyai kapal. Rata-rata tingkat pendapatan nelayan sebesar Rp.3.095.000,- termasuk dalam golongan pendapatan tinggi. Sedangkan rata-rata pendapatan istri nelayan sebesar

Rp. 300.000,- termasuk ke dalam golongan pendapatan rendah. Pengeluaran nelayan untuk biaya hidup sebesar Rp. 1.200.000,- dan pengeluaran untuk biaya sekolah anak sebesar Rp. 190.000,-.

Jenis tempat tinggal nelayan rata-rata berstatus hak milik, dengan kondisi rumah permanen dan juga berlantai keramik/tegel. Selain itu lokasi rumah nelayan rata-rata di depan jalan kecil yang hanya bisa dilalui oleh sepeda atau sepeda motor saja. Pemilikan kekayaan nelayan rata-rata memiliki kulkas, televisi, VCD, dan kendaraan sepeda motor.

Rata-rata kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan di Desa Tasikagung dilihat dari beberapa aspek/indikator tergolong sedang sebesar 62,2 % (perhitungan dalam lampiran 13). Keadaan sosial-ekonomi keluarga mempunyai peranan terhadap pendidikan anak. Apabila kita pikirkan bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan materiil yang dihadapi anak di dalam keluarga lebih luas, ia mendapat kesempatan untuk perkembangannya (Gerungan, 1983: 182).

3. Peranan keluarga dalam pendidikan anak

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena sebelum manusia mengenal lembaga pendidikan yang lain, keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama sudah ada karena proses pendidikan terjadi sejak manusia lahir/bahkan sejak masih dalam kandungan yang dapat mempengaruhi karakter anak. Oleh karena itu, peranan orang tua sangat penting untuk mendukung kelangsungan pendidikan anak. Seperti dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS bahwa

pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan menjadi tanggung jawab bersama.

Peranan keluarga dalam pendidikan anak dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu pemilihan pendidikan anak, cara orang tua mendidik, suasana rumah, hubungan antara orang tua dengan anak, penyediaan fasilitas belajar, mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Peranan orang tua dalam pemilihan pendidikan untuk anak rata-rata adalah tinggi, dalam hal cara mendidik adalah sedang, dalam suasana rumah adalah sedang, dalam hal hubungan orang tua dengan anak adalah tinggi, dalam penyediaan fasilitas belajar adalah sangat tinggi dan dorongan orang tua agar anak mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi adalah sangat tinggi. Rata-rata peranan orang tua dalam pendidikan anak adalah tinggi sebesar 76, 14 % (perhitungan pada lampiran 13).

Pendidikan merupakan suatu hal yang vital yang harus dimiliki oleh setiap individu. Jadi peranan keluarga sangat berpengaruh dalam pendidikan anaknya. Berdasarkan hasil penelitian dorongan orang tua terhadap anak agar melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi adalah tinggi. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang menunjukkan tingkat pendidikan anak rata-rata tingkat SMA dan minimal adalah SMP, walaupun sebagian besar anak nelayan yang sekolah sampai ke jenjang SMA (laki-laki), banyak yang bekerjanya mengikuti jejak orang tua mereka sebagai nelayan. Tingginya peranan keluarga dalam pendidikan anak disebabkan karena keinginan besar

orang tua agar anaknya dapat memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi sehingga kesejahteraannya nanti di masa mendatang akan lebih baik.

Menurut Slameto (2003: 62) demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga. Orang tua mesti menkalin hubungan baik dengan anak demikian sebaliknya, sehingga anak merasa mendapat perhatian yang cukup sehingga dapat mengembangkan dirinya.

Selain itu pendidikan anak-anak nelayan mendapat perhatian dari organisasi kelompok nelayan. Setiap tahunnya mereka memberikan beasiswa kepada anak-anak nelayan yang berprestasi dan kurang mampu. Pemberian beasiswa ini dimulai pada tahun 2007 dimana anak-anak nelayan yang dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri mendapatkan beasiswa sebesar Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-. Untuk anak-anak sekolah dasar dan menengah mendapatkan bantuan sebesar Rp. 1.500.000,- sampai Rp. 300.000,-. Pada tahun 2010 kelompok nelayan mengeluarkan bantuan beasiswa untuk 24 anak baik sekolah dasar, sekolah menengah, dan juga perguruan tinggi. Beasiswa untuk SD sebanyak 12 anak, SMP adalah 6 orang, SMA adalah 4 orang dan yang tamat SMA dan melanjutkan keperguruan tinggi adalah 2 orang. Adanya pemberian beasiswa, berpengaruh terhadap pendidikan anak-anak nelayan yang tidak bisa sekolah baik yang berprestasi maupun yang kurang mampu sehingga bisa melanjutkan pendidikannya.

72 BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Tingkat pendidikan nelayan Desa Tasikagung rata-rata hanya tamat SD yang termasuk kedalam golongan tingkat pendidikan rendah. Banyaknya nelayan yang hanya berpendidikan tamat SD berpengaruh terhadap kelanjutan pendidikan anak.

2. Kondisi sosial ekonomi nelayan di Desa Tasikagung adalah rata-rata adalah sedang sebesar 62,2 %. Kondisi sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap pendidikan anak dalam penyediaan fasilitas belajar, dan dorongan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

3. Peranan keluarga nelayan dalam pendidikana anak adalah tinggi sebesar 76,14 %. Peranan keluarga sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak untuk kelancaran pendidikannya dan keberhasilan anak di masa yang akan datang.

B. Saran

1. Dilihat dari tingkat pendidikan orang tua yang hanya tamat SD diharapkan pemikiran mereka tentang dunia pendidikan lebih luas agar anak mereka dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga kesejahteraan di masa yang akan datang lebih baik.

2. Diharapkan adanya pemberdayaan nelayan dan wanita nelayan agar dapat bekerja pada sektor lain untuk membantu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi mereka dan dapat membantu dalam pembiayaan pendidikan anaknya.

3. Peranan keluarga terhadap pendidikan anak yang tinggi diharapkan mendorong kelancaran pendidikan dan keberhasilan anak, serta mendapatkan dukungan lebih besar dari pemerintah desa dan kelompok nelayan dengan memberikan beasiswa untuk anak-anak kurang mampu dan berprestasi untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan nantinya dapat membantu mengembangkan desa menjadi lebih maju.

74

Dokumen terkait