• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi tempat penahanan pra-persidangan

Dalam dokumen memetakan situasi penahanan (Halaman 52-59)

BAB II NORMA DAN STANDAR HAM INTERNASIONAL

7. Kondisi tempat penahanan pra-persidangan

Ada dua prinsip yang menjadi pedoman standar tentang kondisi fi sik ruangan orang-orang yang ditahan selama menunggu sidang ditempatkan. Pertama, menjadi kewajiban untuk memperlakukan para tahanan sesuai dengan martabat dan peri kemanuasiaan. Kedua, asas praduga tidak bersalah harus benar-benar dipegang. Prinsip pertama menjamin tingkat minimum dari kondisi fi sik yang menyangkut akomodasi, makanan dan sebagainya. Sedangkan prinsip kedua mengharuskan perlakuan yang lebih baik terhadap orang-orang yang belum dianggap bersalah di hadapan hukum. Kondisi fi sik juga menyangkut hak-hak atas milik seseorang dan hak atas perawatan kesehatan.31

7.1. Akomodasi

Aturan 10 SMR menyatakan bahwa semua akomodasi yang disediakan untuk digunakan oleh tahanan dan khususnya tempat tidur, harus memenuhi semua persyaratan kesehatan, dengan memperhatikan kondisi iklim dan khususnya kandungan udara, luas lantai yang minimum, penerangan, pemanasan dan ventilasi. Dalam Peraturan 86 dinyatakan bahwa tahanan yang belum disidang harus tidur sendiri dalam kamar-kamar terpisah dengan memperhatikan perbedaan kebiasaan lokal yang menyangkut iklim. Peraturan 19, menyatakan

setiap tahanan sesuai dengan standar-standar lokal atau nasional harus diberikan tempat tidur terpisah dan dengan alas tidur yang terpisah dan layak serta harus bersih pada saat diberikan terawat dan cukup sering diganti untuk menjamin kebersihannya. Dalam Peraturan 15 dinyatakan para tahanan wajib menjaga dirinya selalu bersih dan untuk tujuan ini mereka harus diberikan air dan perlengkapan kamar mandi yang diperlukan untuk kesehatan dan kebersihan.

Aturan 21 SMR menyatakan bahwa (i) setiap tahanan yang tidak dipekerjakan di luar gedung harus mempunyai waktu paling tidak sedikitnya satu jam sehari untuk melakukan olahraga yang sesuai di udara terbuka apabila cuaca mengizinkan; dan (ii) tahanan- tahanan muda dan tahanan lain yang sesuai secara fi sik dan umur harus mendapatkan pelatihan fi sik dan rekreasional selama berolahraga. Untuk tujuan ini, harus disediakan tempat, instalasi dan perlengkapannya.

Body Principles dalam Prinsip 20 menyatakan bahwa apabila orang yang ditahan atau dipenjara bila memungkinkan harus ditahan di tempat penahanan atau penjara yang cukup dekat dengan tempat tinggalnya. Dalam Prinsip 31 sesuai dengan hukum dalam negeri, aparat harus berusaha untuk memberikan bantuan yang diperlukan kepada orang yang ditanggung oleh tahanan atau narapidana, khususnya anggota keluarga mereka yang masih di bawah umur dan harus memberikan perhatian khusus pada pemeliharaannya yang layak untuk anak-anak yang ditinggalkan tanpa pengawasan.

7.2. Makanan dan air

Aturan 20 SMR menyatakan bahwa (i) setiap tahanan harus disediakan makanan dengan nilai gizi yang mencukupi bagi kesehatan dan kekuatan dengan kualitas yang baik serta persiapan dan penyajian yang baik oleh pengelola pada jam-jam yang biasa; (ii) air minum harus tersedia bagi setiap tahanan kapanpun ia membutuhkan. Kemudian, Peraturan 87 menyatakan dalam batasan yang sesuai dengan tata

tertib tempat penahanan, tahanan pra-persidangan dapat memperoleh makanan dari luar atas biaya sendiri, baik melalui pengelola tempat tahanan atau melalui keluarga dan teman-temannya. Jika tidak, maka pengelola tempat penahanan harus menyediakan makanan mereka. Tempat-tempat penahanan harus menyediakan makanan pada waktu- waktu yang tetap selama 24 jam dengan jarak waktu yang tidak lebih dari 15 jam antara makan malam dan makan pagi. Hidangan harus disiapkan dengan memperhatikan rasa, tekstur, suhu, penampilan dan kelezatan. Makanan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan pokok makanan dasar manusia, termasuk kandungan kalori dan nilai nutrisi yang mencukupi. Makanan khusus harus disediakan apabila diharuskan secara medis. Penyediaan makanan khusus juga harus disediakan bagi tahanan dengan agama/kepercayaan dan preferensi budaya apabila secara wajar dimungkinkan.

7.3. Perawatan kesehatan

Menurut SMR, pada setiap tempat penahanan harus disediakan pelayanan dari paling sedikit satu orang petugas kesehatan yang ahli dan mempunyai pengetahuan mengenai psikiatri. Pelayanan kesehatan tersebut harus dikelola bekerjasama dengan pengelolaan kesehatan masyarakat atau negara. Pelayanan tersebut diatur dalam hubungan yang erat dengan penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat umum atau nasional. Pelayanan ini harus mencakup pelayanan psikiatri bagi diagnosis atau perawatan kasus-kasus ketidaknormalan mental untuk kasus-kasus tertentu.32

Tahanan-tahanan yang sakit dan memerlukan perawatan khusus harus dipindahkan ke lembaga khusus atau ke rumah sakit umum. Apabila fasilitas rumah sakit tersedia dalam tempat penahanan, maka peralatan, perlengkapan, dan keperluan farmasi mereka harus pantas untuk perawatan kesehatan dan pengobatan, serta harus memiliki staf

yang terdiri dari petugas-petugas yang dilatih sesuai untuk itu.33 Selain itu pelayanan dari dokter gigi yang ahli harus disediakan bagi setiap tahanan.

Dalam rumah tahanan wanita, harus ada akomodasi khusus bagi segala keperluan perawatan sebelum dan sesudah kehamilan. Jika mungkin harus diatur agar seorang anak dapat dilahirkan di rumah sakit yang berada di luar tempat penahanan. Apabila seorang anak lahir di tempat penahanan, situasi ini tidak boleh disebutkan dalam akta kelahiran.34 Apabila bayi yang sedang menyusui diizinkan untuk tinggal di dalam tempat penahanan bersama ibunya, maka harus disediakan kamar anak-anak yang dikelola oleh orang-orang yang ahli untuk menempatkan bayi-bayi apabila mereka tidak dalam perawatan ibunya.35

Petugas-petugas kesehatan di tempat penahanan bertugas untuk memeriksa setiap tahanan dalam waktu yang sesegera mungkin setelah tahanan tersebut masuk dalam tempat penahanan dan setelah itu apabila diperlukan dengan tujuan khusus untuk menemukan penyakit fi sik atau mental dan melakukan serangkaian upaya yang diperlukan seperti memisahkan tahanan yang dicurigai mengidap penyakit menular atau infeksi, mencatat cacat mental atau fi sik yang dapat direhabilitasi, dan menentukan kapasitas fi sik setiap tahanan untuk bekerja.36

Petugas kesehatan di tempat penahanan harus memberikan perhatian terhadap kesehatan fi sik, dan mental para tahanan. Setiap hari petugas harus menengok semua tahanan yang sakit, semua yang mengeluh sakit, serta setiap tahanan yang perlu mendapatkan perhatian khusus.37

33 Lihat Aturan 22 ayat (2) SMR. 34 Lihat 23 ayat (1) SMR. 35 Lihat Aturan 23 ayat (2) SMR. 36 Lihat Aturan 24 SMR. 37 LIhat Aturan 25 ayat (1SMR.

Petugas kesehatan di tempat penahanan harus melaporkan kepada penanggung jawab tempat penahanan setiap saat ia menganggap bahwa kesehatan fi sik atau mental seorang tahanan telah atau akan terancam jika penahanan diteruskan, atau oleh sebab kondisi tempat penahanan yang tidak layak.38

Seorang tahanan pra-persidangan harus diizinkan untuk dikunjungi dan dirawat oleh dokter atau dokter gigi pribadinya apabila permohonannya diajukan atas alasan yang masuk akal, dan tahanan tersebut mampu membayar setiap biaya yang dikeluarkan.39 Pemeriksaan medis yang layak harus ditawarkan kepada orang yang ditahan atau di penjara sesegera mungkin setelah penerimaannya di tempat penahanan atau penjara dan setelah itu perawatan atau pengobatan ini harus diberikan secara cuma-cuma.40

Seseorang yang ditahan atau dipenjara atau kuasa hukumnya, mempunyai hak untuk meminta atau memohon kepada pengadilan atau lembaga lain untuk mendapatkan pemeriksaan atau pendapat medis lain, hanya dalam batasan kondisi-kondisi yang memungkinkan untuk menjamin keamanan dan ketertiban di tempat penahanan atau penjara.41

Jika seseorang yang ditahan atau dipenjara telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan hasil pemeriksaan tersebut harus dicatat sebagaimana adanya. Akses kepada catatan tersebut harus dij amin. Karena itu bentuk pelaksanaanya harus sesuai dengan peraturan hukum nasional yang berkaitan.42

38 Lihat Aturan 25 ayat (2) SMR. 39 Lihat Aturan 91 SMR.

40 Lihat Prinsip 24 Body Principles. 41 Lihat Prinsip 25 Body Principles. 42 Lihat Prinsip 26 Body Principles.

Perawatan kesehatan yang memadai bagi tahanan mencakup perawatan psikologis karena adanya resiko tinggi untuk bunuh diri bagi tahanan- tahanan pra-persidangan. Pada semua tempat penahanan setiap saat harus ada sedikitnya satu orang staf yang terlatih khusus untuk mengidentifi kasi orang-orang yang beresiko bunuh diri.

Pada saat memasuki penahanan pra-persidangan, semua orang harus diperiksa oleh petugas yang terlatih sebagai bagian rutin dari proses pemerimaan. Pemeriksaan ini harus mencatat tanda-tanda sakit atau cedera, pengaruh alkohol atau obat-obatan lain, dan kondisi mental yang nyata dari tahanan. Orang-orang yang cedera yang berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan, dan orang-orang yang diduga mungkin melakukan bunuh diri, harus diidentifi kasikan sebagai beresiko dan ditempatkan di bawah pengawasan terus menerus, sampai diperiksa secara menyeluruh oleh praktisi medis yang ahli. Bukti-bukti yang didokumentasikan dari pemeriksaan yang dilakukan dan perawatan yang diterima oleh tahanan harus disimpan. Dalam keadaan apapun, tahanan yang tidak sadarkan diri ketika diterima dalam tahanan (baik karena pengaruh alkohol atau obat- obatan, atau karena kondisi medis) tidak dapat dibiarkan sendiri pada saat apapun. Pertolongan medis yang memadai harus selalu tersedia dan staf jaga yang terlatih dalam penggunaan peralatan tersebut untuk menangani kasus-kasus mendesak. Penyediaan pelayanan harus diberikan kepada tahanan dengan kebutuhan kesehatan khusus. Utamanya adalah tahanan wanita yang sedapat mungkin disediakan perawatan kesehatan khusus untuk kebutuhannya oleh petugas medis wanita. Wanita hamil harus mendapatkan perawatan layak sebelum melahirkan. Wanita yang memiliki bayi dan anak kecil harus diij inkan untuk berada bersama-sama dengan anaknya, dan mendapatkan fasilitas yang sesuai harus untuk perawatan ibu dan anak.

7.4. Pakaian

Seseorang tahanan yang belum disidangkan harus diij inkan untuk mengenakan pakaiannya sendiri apabila bersih dan layak. Apabila tahanan tersebut mengenakan pakaian seragam, maka pakaian tersebut harus berbeda dengan yang diberikan kepada para narapidana.43 Setiap tahanan yang tidak diizinkan untuk mengenakan pakaiannya sendiri harus disediakan pakaian yang bersih dan terawat baik sesuai dengan iklim dan cukup untuk menjaga dirinya tetap dalam keadaan sehat dan pakaian tersebut, tidak boleh merendahkan martabat atau mempermalukan. Pakaian dalam haruslah diganti dan dicuci sesering yang diperlukan untuk menjaga kesehatan pribadi. Dalam keadaan khusus jika seseorang tahanan dibawa keluar lembaga untuk tujuan yang sah, tahanan tersebut harus dizinkan untuk mengenakan pakaiannya sendiri atau pakaian lain yang tidak menarik perhatian. Apabila tahanan- tahanan diizinkan untuk mengenakan pakaian mereka sendiri, harus diatur ketika penerimaan mereka di lembaga, untuk memastikan bahwa pakaian mereka tersebut bersih dan layak untuk dipakai.

Setiap saat seorang tahanan dibawa ke depan aparat pengadilan atau aparat lain pakaian yang sesuai dengan situasi tersebut harus disediakan. Pakaian ini dapat merupakan pakaian tahanan sendiri dibawa dari luar tempat penahanan atau dipinjamkan oleh tempat penahanan. Sejalan dengan ketentuan Aturan 33 (a) SMR upaya-upaya ini diperlukan karena orang tersebut dianggap tidak bersalah. Karena itu, pada saat menghadap pengadilan atau aparat lain, ia harus tidak memiliki penampilan orang bersalah yang terlihat dari pakaian dan pengekangan-pengekangan lain selama dalam tahanan.

7.5. Barang-barang pribadi

Semua uang, barang berharga, pakaian dan barang-barang lain milik tahanan yang tidak boleh dipegang oleh tahanan berdasarkan

peraturan tempat penahanan, harus disimpan di tempat yang aman sejak saat penerimaannya di tempat penahanan. Dat ar barang itu harus ditandatangani oleh tahanan dan diperlukan langkah-langkah untuk menjaga agar barang-barang tersebut tetap dalam keadaan baik.44 Pada waktu pembebasan tahanan, semua barang dan uang tersebut harus dikembalikan kecuali apabila tahanan tersebut telah dizinkan untuk menggunakan uang atau mengirimkan barang-barang tersebut ke luar tempat penahanan, atau apabila atas alasan kesehatan dipandang perlu untuk menghancurkan pakaian. Tahanan tersebut harus menandatangani tanda terima untuk barang-barang dan uang yang dikembalikan kepadanya.45

Setiap uang atau barang-barang yang diterima tahanan dari luar tempat penahanan harus diperlakukan dengan cara yang sama.46 Tahanan yang membawa obat-obatan, petugas kesehatan harus memutuskan apa yang akan dilakukan atas obat-obatan tersebut.

8. Tata tertib dan penjatuhan sanksi dalam penahanan pra-

Dalam dokumen memetakan situasi penahanan (Halaman 52-59)