• Tidak ada hasil yang ditemukan

3) Air tanah

4.6. Kondisi Umum Administrasi Danau Maninjau

Secara administrasi, sebagian besar catchment area Danau Maninjau termasuk dalam Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Jumlah penduduk Kecamatan Tanjung Raya dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7 Jumlah Penduduk Kecamatan Tanjung Raya Tahun 2009

No. Nagari Jumlah Penduduk

1. Maninjau 3.676 2. Bayur 5.442 3. Duo Koto 3.283 4. Paninjauan 1.742 5. Koto Kaciak 3.541 6. Koto Gadang 2.020 7. Koto Malintang 3.577 8. Tanjung Sani 4.766 9. Sungai Batang 4.951 Total 32.998

Dengan bertambahnya penduduk, maka jumlah kebutuhan akan lahan dan pemanfaatan penggunaan air danau akan meningkat dan limbah domestikpun akan meningkat pula.

Pola penggunaan tanah di Kecamatan Tanjung Raya adalah untuk permukiman, persawahan, kebun campuran, semak belukar, hutan dan perairan umum.

Permukiman

Sebaran kawasan permukiman di sekitar Danau Maninjau Kecamatan Tanjung Raya adalah sebagai berikut:

• Kawasan terbangun terkonsentrasi tertinggi di bagian utara dan timur Danau Maninjau (Nagari Koto Kaciak hingga Sungai Batang) karena fisiografi relatif datar.

• Wilayah bagian timur merupakan tempat konsentrasi kegiatan, sekaligus ibukota Kecamatan Tanjung Raya. Sebagai konsekuensi konsentrasi kegiatan, maka aktifitas yang berkembang adalah perdagangan, jasa, pelayanan dan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan penduduk skala kecamatan.

• Kawasan yang terletak di bagaian barat dan selatan Danau Maninjau (Nagari

Tanjung Sani) dimana permukimannya relative besar dan kepadatan bangunan masih jarang mengingat fisiografinya sebagian besar merupakan bukit dengan lereng yang terjal.

Pertanian

Kegiatan pertanian yang ada disekitar Danau Maninjau adalah bersawah, berkebun dan beternak. Kegiatan bersawah merupakan kegiatan sebagian besar di kawasan Simpang Maninjau. Komoditi utama adalah padi, dan komoditi lainnya adalah jagung, tomat, terung kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah) dan umbi-umbian. Perkebunan yang ada adalah perkebunan rakyat, komoditi utamanya adalah pala dan kayu manis, seperti terlihat pada Tabel 8

Tabel 8 Luas Panen dan Produksi Pertanian dan Perkebunan Menurut Jenis Tanaman

No. Jenis Tanaman Luas Panen (ha) Produksi (ton)

1 Padi Sawah 4.848 24.427 2 Jagung 90 332 3 Ubi Jalar 11 147 4 Kacang Tanah 110 219 5 Kacang Hijau 53 93 6 Kelapa 173 573 7 Karet 3 4 8 Cengkeh 149 3 9 Kulit Manis 579 1022 10 Kopi 251 84 11 Kemiri 72 567 12 Pinang 79 106 13 Pala 445 1258

Sumber : Kec Tanjung Raya dalam Angka 2010

Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk sektor pertanian produksi terbesar adalah padi sawah pada tahun 2009 adalah sebesar 24.427 ton dengan luas lahan 4.848 ha, sedangkan untuk sektor perkebunan adalah pala dan kulit manis, pada tahun 2009 produksi kulit manis adalah 1.022 ton untuk luas lahan 579 ha, sedangkan pala produksi tahun 2009 adalah 1.258 dengan luas lahan 445 ha. Perikanan

Kegiatan perikanan berupa Keramba Jaring Apung (KJA) dan perikanan tangkap seluruhnya berada di Danau Maninjau. Jumlah Keramba Jala Apung dapat dilihat pada Tabel 9

Tabel 9 Jumlah Keramba Jala Apung di Danau Maninjau (unit)

Tahun Keramba Jaring Apung (petak) Keterangan (Sumber Data)

1992 12 Universitas Bung Hatta (UBH)

1997 2.854 UBH & Dinas Perikanan Sumbar

1998 2.952 LPPM UBH 1999 3.500 LPPM UBH 2000 3.150 LPPM UBH 2001 3.184 LPPM UBH 2002 3.608 APBIAT, PAPERLA 2003 3.205 LPPM UBH 2005 4.920 PLTA Maninjau 2006 8.955 PLTA Maninjau

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jumlah keramba jaring apung pada tahun 1992 hanya 12 petak, sedangkan pada tahun 2006 berjumlah 8.955, terjadi peningkatan yang sangat tinggi setiap tahunnya, hal ini disebabkan oleh karena selama ini usaha keramba jaring apung menghasilkan keuntungan yang menjanjikan.

Pada bulan Januari 2009, terjadi musibah di Danau Maninjau yaitu matinya ikan-ikan budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) diperkirakan mencapai 13.500 ton dengan kerugian Rp150 miliar, musibah ini adalah yang terbesar selama Danau Maninjau dijadikan tempat usaha budidaya Keramba Jaring Apung. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Limnologi LIPI yang ada di Danau Maninjau, penyebab matinya ikan-ikan KJA adalah akibat tubo belerang dan sisa-sisa pakan ikan naik kepermukaan air danau saat musim angin kencang yang biasanya terjadi pada bulan Desember sampai dengan Februari.

Untuk Perikanan Tangkap yang dilakukan oleh masyrakat sekitar Danau Maninjau sebagai mata pencaharian terlihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Data Perikanan Tangkap Danau Maninjau Kec.Tanjung Raya Kab.Agam tahun 2009

No. Nagari Jumlah Nelayan Jaring

1 Koto Malintang 23 17 2 Koto Kaciak 50 50 3 Koto Gadang 12 8 4 II Koto 35 33 5 Maninjau 2 2 6 Tanjung Sani 155 155 7 Sungai Batang 32 32 Jumlah 309 297

Data : Dinas Perikanan dan Kelautan Kab.Agam

PLTA Maninjau

PLTA Maninjau sebagai pusat pembangkit listrik mempunyai arti yang sangay penting dan strategir dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat akan energi listrik yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Sejak operasi tahun 1983, PLTA Maninjau telah memberikan sumbangan yang cukup besar bagi ketersediaan energi listrik untuk masyarakat sekitar dan Sumatera Barat pada umumnya. Dengan dibangunnya PLTA Maninjau membantu industri pariwisata maupun pertanian dan perikanan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Agam. Kondisi umum PLTA Maninjau dapat dijelaskan Tabel 11.

Tabel 11 Kondisi umum PLTA Maninjau.

No Kondisi Umum Keterangan

1 Nama PLTA PLTA Maninjau

2 Lokasi Operasi Sebelah Barat Daya Danau Maninjau

3 Tahun Operasi September 1983

4 Jumlah Unit 4 Unit Turbin dan Generator

5 Kapasitas Pembangkit 4 x 17 MG = 68 MG

6 Tipe PLTA Dam (Single function)

7 Reservior Waduk alami

8 Catchment Area 23.500 ha

9 Luas Genangan pd EL.Maks 9.400 ha (danau vulkanik) 10 Debit pembangkit (total) 4 x 8,7 m3/dt

11 Debit efektif 16,2 m3/dt

12 Debit Maks 164 m3/dt

13 Elevasi maks.operasi 464 masl 14 Elevasi normal operasi 464 – 463 masl 15 Elevasi darurat operasi 463 – 462,5 masl 16 Elevasi Intake Gate 458,5 masl

17 Bendungan Tinggi 2 meter, lebar 60 meter 18 Panjang terowongan utama 4.300 meter

Pariwisata

Sektor Pariwisata adalah salah satu sektor unggulan di Kabupaten Agam karena memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat melalui kunjungan wisatawan. Wisatawan yang masuk ke Kabupaten Agam dapat dilihat pada Tabel 12

Tabel 12 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Agam tahun 1999 sd 2009 Tahun Wisatawan Mancanegara Wisatawan Nusantara Jumlah 1999 15.837 26.921 42.758 2000 14.254 23.537 37.791 2001 15.503 24.612 40.115 2002 12.451 19.690 32.141 2003 7.535 18.356 25.891 2004 11.264 21.646 32.910 2005 13.423 22.734 36.157 2006 9.896 20.973 30.869 2007 12.912 67.377 80.289 2008 7.848 69.895 77.743 2009 8.623 151.311 159.934

Pada Tabel 12 terlihat bahwa wisatawan nusantara yang datang berkunjung ke Kabupaten Agam cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 1999, jumlah wisatawan nusantara yang datang berkunjung ke Kabupaten Agam berjumlah 26.921 orang dan pada tahun 2009, meningkat menjadi 151.311 orang. Wisatawan Mancanegara yang datang berkunjung ke Kabupaten Agam pada tahun 1999 adalah 15.837 orang dan pada tahun 2009, berjumlah 8.623 orang,terjadi penurunan kunjungan yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara hal ini disebabkan oleh kondisi sosial politik di Indonesia yang kurang stabil.

Danau Maninjau merupakan salah satu tujuan tujuan wisata di Kabupaten Agam oleh wisatawan baik domertik maupun internasional selain udaranya yang sejuk juga ditambah dengan pemandangan alamnya yang sangat indah . Terdapat beberapa objek wisata yang tersedia di Danau Maninjau diantaranya :

1. Panorama Danau Maninjau 2. Pantai Tepian Danau 3. Pemandian Air Panas

5. Bangunan Budaya dan Bersejarah 6. Makam Ulama

7. Wisata Bukit Berhutan 8. Wisata Agro

9. Bangunan Mesjid

10.Bangunan Budaya dan Bersejarah 11.Atraksi Wisata

Sosial Budaya

Selain kondisi fisik, sebaran permukimann dan pemanfaatan lahan dalam arti yang lebih luas juga dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat. Tanah Minang sangat terkenal di Indonesia, bahkan di dunia, sebagai wilayah yang kaya akan budaya. Terdapat 2 budaya di kawasan Danau Maninjau, yaitu Nagari dan Matrilineal.

Dokumen terkait