• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

4.1.1. Kondisi Wilayah Penelitian

Kabupaten Bogor merupakan salah satu bagian dari provinsi Jawa Barat yang cukup kaya akan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, terutama pada sektor industri kecil dan kerajinan. Kelompok industri kecil mempunyai peranan yang strategis dalam peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, kesempatan berusaha serta membantu mengatasi kemiskinan (www.bogorkab.go.id). Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan ibukota RI dan secara geografis mempunyai luas sekitar 2.301,95 km2 terletak antara 6.190 lintang selatan dan 10601' -1070103' bujur timur.

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor mengalami peningkatan, yaitu dari 5,51% pada tahun 2004 menjadi 5,28% pada tahun 2005, dengan nilai PDRB berlaku pada tahun 2004 sebesar Rp 28,689 trilyun dan sebesar Rp 34,625 trilyun pada tahun 2005. Dilihat dari sektor pembentuk PDRB pada tahun 2005, sektor terbesar penyumbang PDRB adalah sektor industri pengolahan (51,07%), sektor perdagangan, hotel restoran (16,76%) dan sektor pertanian (9,31%). Mata pencaharian penduduk diantaranya adalah di sektor pertanian, perburuhan, dan perikanan sebanyak 2.758.821 orang, di sektor pertambangan dan penggalian sebanyak 197.059 orang, di sektor industri pengolahan sebanyak 39.412 orang, sektor listrik, gas dan air sebanyak 3.941 orang; sektor bangunan sebanyak 236.470 orang, sektor perdagangan 394.117 orang, sektor jasa dan lainnya 114.294 orang.

Jumlah unit usaha di sektor industri hingga tahun 2005 sebesar 1.783 buah terdiri dari 538 buah usaha menengah dan besar serta 1.245 unit usaha kecil. Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2005

Kabupaten Bogor adalah lebih kurang sebesar Rp 250 milyar, penerimaan dari PBB sebesar Rp 46 milyar dan rata-rata pendapatan perkapita adalah Rp 3.270.000. Sedangkan UMR yang berlaku adalah Rp 638.138.

Pembangunan industri telah mampu mendorong peningkatan laju pertumbuhan ekonomi serta menjadi penggerak perkembangan pembangunan daerah. Hal ini juga membuka peluang perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat. Pesatnya pertumbuhan industri ini tercapai berkat peran serta masyarakat terutama dunia usaha. Kemajuan ini juga turut mendukung pertumbuhan sektor-sektor lainnya seperti peningkatan agrobisnis dan agroindustri.

Disamping pertumbuhan ekonomi, pembangunan pada bidang pendidikan di Kabupaten Bogor menjadi prioritas dalam rangka menggerakkan dan memacu peningkatan sektor ekonomi. Hal ini merupakan bagian dari upaya peningkatan sumber daya manusia yang memegang peranan dalam pembangunan daerah. Pemerataan dan perluasan pendidikan merupakan prioritas pembangunan pendidikan di Kabupaten Bogor.

Keberhasilan dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat turut berperan dalam keberhasilan pembangunan Kabupaten Bogor. Peningkatan pelayanan kesehatan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), perbaikan gizi masyarakat serta efektifitas manajemen pelayanan kesehatan merupakan program prioritas Dinas Kesehatan menuju "Kabupaten Bogor Sehat Mandiri 2008". Untuk mewujudkan hal ini pemerintah mengupayakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat, juga peningkatan jumlah dan fungsi Puskesmas, prasaran kesehatan yang memadai, serta tenaga medis yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Adapun sarana kesehatan di wilayah kabupaten Bogor Tahun 2006 seperti yang terlampir pada Lampiran 4.

Jumlah rumah di Kabupaten Bogor sampai tahun 2005 sebanyak 661.098 unit rumah dari jumlah kepala keluarga (KK)

sebanyak 712.004 KK, dengan kondisi rumah yang tidak layak huni sebanyak 175.047 unit (26,48 %) dan rumah layak huni sebanyak 486.051 unit (73,52 %). Seperti yang tertera dalam lampiran 5. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2006 sebanyak 4.100.934 jiwa dan 24,15% diantaranya masuk dalam kategori penduduk miskin (www.bogorkab.com).

Tabel 1. Rekapitulasi penduduk miskin wilayah penelitian tahun 2006 (www.bogorkab.go.id)

Jumlah penduduk miskin

No Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan KK Jiwa 1. Pamijahan 15 13.382 64.651 2. Cibungbulang 15 9.774 58.039 3. Leuwiliang 11 13.849 54.719 4. Nanggung 10 6.784 26.993 5. Cigudeg 15 8.579 25.883

Cabang Nanggung dari KUM yang dipilih dalam penelitian ini terdiri dari lima kecamatan yang terletak di Kabupaten Bogor, yaitu Pamijahan, Cibungbulang, Leuwiliang, Cigudeg, dan Nanggung. Kecamatan Pamijahan dengan luas wilayah 8.088,286 Ha terdiri dari 15 desa dengan jumlah penduduk sebanyak 131.614 orang (63.807 diantaranya adalah perempuan). Jarak desa terjauh dalam satu kecamatan adalah 17 km, sedangkan jarak menuju kabupaten adalah 25-78 km. Akses menuju kota dapat ditempuh menggunakan angkot, ojek, dan sepeda. Sarana pendidikan yang ada adalah 16 buah TK, 43 buah SD, 27 buah MI, 10 buah SMP, 6 buah MTS, 7 buah SMK/SMA, dan 4 buah MA. Mata pencaharian penduduk mayoritas adalah tani (34.136 orang), dagang (25.096 orang), serta buruh dan lain sebagainya. Sarana perekonomian yang ada adalah 325 buah toko, 1 bank, 1 pasar bangunan permanen, 1 pasar semi permanen, 5 buah pasar, 1 koperasi produksi, 3 buah badan kredit, 6 buah KUD, dan 6 buah koperasi. Selain sarana perekonomian diatas, pada kecamatan pamijahan juga terdapat industri kecil sebanyak 73 buah dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 220 orang, 63 home industri dengan penyerapan tenaga kerja 230 orang, hotel (8 buah),

warung makan (32 buah), perdagangan (1059 buah), angkutan, dan lain-lain (Kecamatan Pamijahan, 2007).

Kecamatan Cibungbulang cukup mudah dijangkau dibandingkan kecamatan lainnya dalam penelitian, walaupun akses jalannya mayoritas adalah jalan tanah. Kecamatan ini memiliki luas wilayah 3.266,15 Ha dengan jumlah desa 15 buah terdiri dari 123.966 orang penduduk (laki-laki 63.437 orang dan perempuan 60.514 orang) dengan mata pencaharian mayoritas pada sektor perdagangan (10676 orang), pertanian (1014 orang), PNS (619 orang), dan industri (100 orang). Pada kecamatan Cibungbulang terdapat 9 koperasi dan 1325 toko/kios/warung. 571 penduduk diantaranya belum sekolah, 1800 orang buta huruf, 696 orang tidak tamat SD, 1592 orang telah tamat SD, mayoritas penduduk telah tamat SLTP (12315 orang), 780 diantaranya tamat SLTA, dan 61 orang telah tamat perguruan tinggi. Adapun jumlah lembaga pendidikan formal diantaranya adalah 63 buah SDN, 1 buah SLTPN, 1 buah SLTAN, dan 2 buah SLTAS. Pelayanan kesehatan diantaranya 3 puskesmas dan 7 praktek dokter. Jarak tempuh desa berkisar 1,5 km – 12 km dan jarak tempuh menuju kabupaten terjauh adalah 53 km. Jalan aspal yang dapat ditempuh hanya sepanjang 5 km, jalan diperkeras 25 km dan sisanya (98 km) adalah jalan tanah (Kecamatan Cibungbulang, 2007).

Kecamatan Nanggung dengan bentuk wilayah berupa dataran rendah yang berbukit – bukit (kemiringan 60%) memiliki luas wilayah 13.525,248 Ha. Terdiri dari 10 desa dan 30 dusun dengan jarak desa/kelurahan terjauh adalah 35 km dan 60 km ke ibukota Kabupaten Bogor. Jumlah penduduk akhir tahun 2007 sebanyak 81.309 orang (42 orang diantaranya laki – laki) dengan jumlah penduduk produktif 34.117 orang. Penduduk mayoritas tidak tamat SD, adapun penduduk buta huruf sebanyak 671 orang, 14.477 tidak tamat SD, 14685 telah tamat SD, 14553 tamat SLTP, 12495 tamat SLTA, 9988 tamat D1, 50 orang tamat D3, dan S1 56 orang. Prasarana pendidikan yang ada adalah 4 buah TK swasta, 44 buah SDN, 16 MI Negeri, 4 MI swasta,

1 buah SLTPN, 3 buah MTS swasta, 1 MA swasta, dan 50 pondok pesantren. Adapun mata pencaharian penduduk mayoritas adalah petani (baik sebagai pemilik tanah, petani penggarap, dan buruh tani sebanyak 23.800 orang), pedagang (4480 orang), buruh (2324 orang) dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana perekonomian yang ada adalah 2 buah pasar (salah satunya adalah pasar pemda), 39 toko, 38 kios, 548 warung, 5 koperasi simpan pinjam, dan 1 buah KUD. Prasarana kesehatan pada kecamatan Nanggung diantaranya adalah 1 poliklinik, 2 puskesmas, dan 2 puskesmas pembantu (Kecamatan Nanggung, 2007).

Cigudeg adalah salah satu kecamatan yang terletak di wilayah Kabupaten Bogor Barat. Kecamatan Cigudeg memiliki masyarakat yang tingkat pendidikannya lebih tinggi dibandingkan kecamatan lainnya dalam penelitian, dengan sarana pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan yang lebih memadai. Dengan luas wilayah 17.694,758 Ha dan kepadatan 12.950 jiwa/km. Jarak antar desa terjauh adalah 1-63km. Adapun jalan aspal yang dapat dilalui adalah sepanjang 170 km, dan 88 km lainnya adalah jalan diperkeras. Jumlah penduduk Kecamatan Cigudeg akhir tahun 2007 adalah 114.871 orang (48,43% diantaranya adalah perempuan). Sarana pendidikan yang ada adalah 4 buah TK, 54 SDN, 20 MI Swasta, 2 SLTPN, 2 SLTP Swasta, 4 MTs, 1 buah SMUN, 3 buah SMU Swasta, dan 2 buah MA. Penduduk yang telah menyelesaikan pendidikan SD sebanyak 58.197 orang, SLTP 42.346 orang, SLTA (5405 orang), D3 (512 orang), Akademi (150 orang), D4/S1 (375 orang, S2 418 orang, dan S3 9 orang. Mata pencaharian penduduk mayoritas adalah sebagai buruh sebanyak 12.217 orang, wiraswasta (8871 orang), dan petani (2.721 orang). Sarana perekonomian yang ada adalah 523 buah toko, 55 buah warung makan, 73 buah koperasi, 2 buah pasar (salah satunya adalah pasar kabupaten), 1 buah bank negeri, dan 1 buah bank swasta. Sedangkan sarana kesehatan yang ada adalah 3 buah RS bersalin, 3 poliklinik, dan 3 praktek dokter (Kecamatan Cigudeg, 2007).

Dokumen terkait