• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 1 Bagan Alir Permasalahan Budidaya Perikanan di Waduk Cirata

PERKEMBANGAN BUDIDAYA IKAN

E. Kepekaan Penyebaran

2) Pengganda Pendapatan ( Income Multiplier )

4.1. Kondisi Wilayah

4.1.1. Wilayah Administratif

Kabupaten Cianjur, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Cianjur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta di utara, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Sukabumi di barat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta di Lampiran 2. Kabupaten Cianjur terdiri atas 30 Kecamatan, 348 Desa dan 6 Kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Cianjur. Ke-30 kecamatan tersebut, yaitu : Agrabinta, Leles, Bojongpicung, Campaka, Campaka Mulya, Cianjur, Cibeber, Cibinong, Cidaun, Cikadu, Cikalongkulon, Cilaku, Ciranjang, Cugenang, Kadupandak, Cijati, Karangtengah, Mande, Naringgul, Pacet, Cipanas, Pagelaran, Sindangbarang, Sukaluyu, Sukanagara, Sukaresmi, Takokak, Tanggeung, dan Warungkondang, Gekbrong. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW dan RT setiap kecamatan pada tahun 2006 dapat dilihat pada Lampiran 3 (PMD dalam BPS Kabupaten Cianjur, 2007)

4.1.2. Keadaan Umum Wilayah

Sebagian besar wilayah kabupaten Cianjur adalah pegunungan, kecuali di sebagian pantai selatan berupa dataran rendah yang sempit. Lahan-lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, perikanan dan perkebunan merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat. Keadaan itu ditunjang dengan banyaknya sungai besar dan kecil yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya pengairan tanaman pertanian. Sungai terpanjang adalah Sungai Cibuni, yang bermuara di Samudra Hindia. Dari luas wilayah Kabupaten Cianjur 350.148 hektar, pemanfaatannya meliputi 83.034 Ha (23,71 %) berupa hutan produktif dan konservasi, 58,101 Ha (16,59 %) berupa tanah pertanian lahan basah, 97.227 Ha (27,76 %) berupa lahan pertanian kering dan tegalan, 57.735 Ha (16,49 %) berupa tanah perkebunan, 3.500 Ha (0,10 %) berupa tanah dan penggembalaan / pekarangan, 1.239 Ha (0,035 %) berupa tambak / kolam, 25.261 Ha (7,20 %)

berupa pemukiman / pekarangan dan 22.483 Ha (6.42 %) berupa penggunaan lain- lain. Pandan Wangi yaitu beras asli Cianjur merupakan satu-satunya beras wangi yaitu beras asli Cianjur merupakan satu-satunya beras terbaik yang tidak ditemukan di daerah lain dan menjadi trade mark Cianjur dari masa ke masa. Rasanya enak dan harganya pun relatif lebih tinggi dari beras biasa. Di Cianjur sendiri, pesawahan yang menghasilkan beras asli Cianjur ini hanya di sekitar Kecamatan Warungkondang, Cugenang dan sebagian Kecamatan Cianjur. Luasnya sekitar 10,392 Ha atau 10,30% dari luas lahan persawahan di Kabupaten Cianjur. Produksi rata-rata per- hektar 6,3 ton dan produksi per-tahun 65,089 ton. 4.2.Penduduk

4.2.1. Laju pertumbuhan penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Cianjur tahun 1995 sebanyak 1.745.763 jiwa tahun 2000 sebanyak 1.922.106 jiwa, dan pada tahun 2005 sebanyak 2.098.644 jiwa. Selama periode tahun 1995-2005 laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Cianjur rata-rata sebesar 1,86% per tahun. Angka laju pertumbuhan penduduk berdasarkan data Susenas lebih tinggi bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk berdasarkan pencacahan sensus penduduk (SP) tahun 2000 sebesar 1,57% tahun 0,25persen dibanding laju pertumbuhan penduduk hasil sensus penduduk (SP) tahun 1990 yaitu sebesar 1,82%. Angka itu masih berada diatas laju pertumbuhan penduduk secara nasional yaitu 1,49%, namun masih dibawah rata-rata jawa barat pada periode 2004-2005 sebersar 2,09%.

Dilihat dari setiap Kecamatan, angka laju pertumbuhan penduduknya sangat fluktuatif, dengan angka tertinggi derada diatas rata-rata kebupaten ditepati oleh kecamatan Karangtengah (3,72%), Mande (2,75%), Ciranjang (2,20%), Cugenang (1,96%), Bojongpicung (1,87%), dan Pacet (1,96%). Masih tinggiya angka laju pertumbuhan penduduk di kabupaten Cianjur selama periode tahun 1995-2005 ini antara lain disebabkan oleh masih belum terkendalinya angka kelahiran total (Total Fertility Rate /TFR). Idealnya laju pertumbuhan ini harus dapat ditekan sampai mendekati angka 1% atau bahkan kurang. Berdasarkan series tahun 1995- 2005, pencacahan sensus diprediksikan untuk kurun waktu 2005-2015, perkiraan

laju pertumbuhan penduduk Kabupten Cianjur rata-rata akan jatuh pada angka 1,62%-1,86%.

4.2.2. Kepadatan penduduk

Kepadatan penduduk Kabupaten Cianjur pada tahun 2006 sekitar 606,89 jiwa per km², namun kepadatan penduduk tersebut tidak merata, yaitu : 46,62 % di wilayah utara dengan luas wilayah 30,78 %, 31,11 % di wilayah tengah dengan luas wilayah 28,25 %, dan 22,27 % di wilayah selatan dengan luas wilayah 40,70 %. Kecamatan yang jumlah penduduknya terbesar adalah Kecamatan Cianjur sebanyak 151.981 jiwa dan Kecamatan Karangtengah sebanyak 124.855 jiwa. Kecamatan lainnya yang jumlah penduduknya diatas 100.000 jiwa adalah Kecamatan Cibeber (117.651 jiwa), dan Kecamatan Bojongpicung (104.886 jiwa). Kecamatan yang jumlah penduduknya terkecil adalah Kecamatan Campakamulya sebanyak 24.318 jiwa. Kecamatan lainnya yang jumlah penduduknya antara 40.000 - 50.000 jiwa adalah Kecamatan Kadupandak (49.119), Sukanagara (47.311), dan Gekbrong (47.430).

Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi di wilayah Cianjur utara antara lain Kecamatan Cianjur (6.483,83 jiwa/km²), Karangtengah (3.181,02 jiwa/km²), Kercamatan Ciranjang (2.348,32 jiwa/km²), Pacet (1.818,92 jiwa/km²), Sukaluyu (1.601,02 jiwa/km²), Cipanas (1.575,13 jiwa/km²), Cilaku (1.502,91 jiwa/km²), Cugenang (1.442,94 jiwa/km²), dan Warungdoyong ( 1.327,20 jiwa/km²). Sementara itu kecamatan yang mempunyai kepadatan penduduk geografis terkecil adalah kecamatan Naringgul (186,38 jiwa/km²) dan kecamatan Agrabinta (190,15 jiwa/km²). Sedangkan berdasarkan hasil proyeksi pada tahun 2011 kepadatan penduduk tertinggi terdapat di kecamatan Karangtengah dengan jumlah kepadatan penduduk sebesar 10.014 jiwa/km². Sementara kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah pada tahun 2011 adalah kecamatan Cidaun dan Naringgul, masing-masing memiliki kepadatan penduduk sebesar 165 jiwa/km² dan 194 jiwa/km². Jumlah penduduk dan luas wilayah selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 (Suseda dalam BPS Kabupaten Cianjur, 2007).

4.2.3. Mata Pencaharian penduduk

Lapangan usaha atau pekerjaan penduduk Kabupaten Cianjur di sektor pertanian yaitu sekitar 57.46 %. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar terhadap produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yaitu sekitar 47,73 %. Sektor lainnya yang cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan yaitu sekitar 17,53% serta sektor transportasi dan komunikasi yaitu sekitar 7,25%. Selengkapnya tentang jumlah penduduk 10 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan usaha dan jenis kelamin pada tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini.

Tabel 9. Penduduk 10 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Tahun 2006.

Jenis Kelamin

No. Lapangan Usaha/Utama

Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Pertanian 328.654 174.436 503.090

2. Pertambangan/Galian 3.903 410 4.313

3. Industri 31.966 7.751 39.717

4. Liatrik, gas, dan Air 1.782 - 1.782

5. Konstruksi 44.763 - 44.763

6. Perdagangan 90.914 62.583 153.497

7. Transportasi dan Komunikasi 62.111 1.372 63.483

8. Keuangan 8.019 1.711 9.730

9. Jasa 32.628 22.117 54.745

JUMLAH 605.150 270.380 875.530

Sumber : Suseda dalam BPS Kabupaten Cianjur (2007) 4.2.4. Agama

Penduduk Kabupaten Cianjur dikenal sebagai masyarakat yang religius dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Islam yang mencapai 98 %, sedangkan penduduk non muslim mencapai 2 %, dengan rincian sebagai berikut : penduduk bergama Islam = 1.893.203 orang (98 %), penduduk beragama Kristen = 32.841 orang (1,7 %), dan penduduk beragama Budha dan Hindu = 5.796 orang (0,3 %).

4.2.5. Tingkat Partisipasi penduduk

Tingkat Partisipasi Usia Sekolah Tahun 2006 adalah sebagai berikut : Angka Pastisipasi Kasar SD/MI/Paket A Setara mencapai 297.549 jiwa atau 14,00%,

Angka Pastisipasi Kasar SMP/MTs/Paket B Setara mencapai 101.530 jiwa atau 4,78%, dan Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK mencapai 22.810 jiwa atau 1,07%. Selengkapnya tentang jumlah penduduk yang masih bersekolah pada SD, SLTP, dan SLTA dapat dilihat pada lampiran 5 (Dinas P dan K dalam BPS Kabupaten Cianjur, 2007).

4.2.6. Derajat Kesehatan Masyarakat

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Cianjur tahun 2006 adalah sebagai berikut : (1) Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 373 per 100.000 kelahiran, turun dari keadaan tahun-tahun sebelumnya sebesar 420 per 100.000 kelahiran, (2) Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 62 per 1.000 kelahiran hidup, turun dari keadaan tahun-tahun sebelumnya sebesar 65,38 per 1.000 kelahiran hidup, dan (3) Angka Harapan Hidup (AHH) mencapai rata-rata 66,45 tahun, naik dari keadaan tahun-tahun sebelumnya sebesar 62 tahun.

4.3. Transportasi

Ibukota kabupaten Cianjur dilintasi jalan nasional (Jakarta-Bogor-Bandung), serta jalur kereta api Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur.

Dokumen terkait