• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koneksi dan Pujian (Genuine Interest)

Dalam dokumen Direct App Manual (Halaman 110-120)

Dalam dinamika sosial, setiap orang ingin merasakan tercapainya keterhubungan satu dengan yang lain. Keterhubungan ini dicapai

Direct Approach Manual

pada saat kedua pihak menyadari ada banyak kesamaan, merasa tertarik, dan nyaman.

Sebagai contoh, saya ingin connect dengan cewe. Saya banyak bertanya tentang dirinya dan mendapati banyak kesamaan. Kalau hanya saya yang merasa memiliki banyak kesamaan dengan dia tapi dia tidak merasakan sebaliknya maka saya dan dia ‘nggak nyambung.’ Padahal sebenarnya saya punya banyak kesamaan dengannya tapi dia belum tahu. Ini karena saya belum

memberitahukannya karena dia tidak ingin tahu.

Hal semacam ini terjadi karena hanya saya yang berusaha untuk connect. Lalu bagaimana solusinya?

Miliki Hubungan Dua-Arah

Biasanya dalam obrolan, yang paling banyak bertanya adalah kita. Ini akan terlihat seperti INTERVIEW sementara wanita hanya

menjawab satu kata: “iya”, “nggak”, “udah.” Atau setelah kita cerita, kita cerita lagi, kita cerita lagi.

Sebenarnya untuk menjadi lihai dalam mengobrol tidak perlu kalimat-kalimat yang pintar. Hanya butuh fokus agar bisa menarik wanita untuk ngobrol dua-arah. Anda harusnya bisa mengikut

sertakannya dalam obrolan dengan pembicaraan paling sederhana. Ketertarikan Genuine vs Ketertarikan PUTUS ASA

Bayangkan kalau anda adalah seorang laki-laki yang diinginkan oleh banyak wanita. Anda tentu tidak hanya tertarik pada penampilan

Direct Approach Manual

fisik wanita tersebut. Anda butuh lebih dari itu. Untuk anda, wanita harus menunjukkan usaha untuk mendapat perhatiannya.

Contoh yang salah:

Saya: (senyum) “nama lu siapa?” Wanita: “gw Dina”

Saya: “hi dina, gw Roy”

Dari contoh yang saya berikan, terlihat saya senyum di awal

perkenalan. Ini membuat rasa suka saya terlihat jelas dan membuat wanita risih karena saya menunjukkan RASA SUKA sebelum dia

memberikan apa-apa.

Yang seharusnya saya lakukan adalah, memberikan senyuman

setelah dia memberikan namanya. Senyum ini adalah penghargaan untuknya karena sudah memberikan USAHA. Dengan begini terlihat bawha rasa suka saya adalah tulus (genuine).

Cara yang benar:

Saya: “nama lu siapa?” Wanita: “dw Dina”

Saya: (senyum) “hi dina. gw Roy”

Perubahan kecil ini memberi efek yang besar. Wanita merasa berhak mendapatkan ketertarikan saya karena saya memberinya

‘penghargaan’ dengan alasan yang tepat. Contoh lain:

Direct Approach Manual

Saya: “Lu sukanya ngapain?” Wanita: “Gw suka belanja..”

Saya: “Belanja? Wah keren.. Gw juga suka belanja.” Ce: “Owh.. bagus deh. Gw cabut dulu ya.”

Disini saya salah paham dengan memberikan PUJIAN untuk sesuatu yang saya anggap usaha dari wanita, padahal biasa aja. Tidak ada yang spesial dengan belanja. Ini artinya saya sedang menunjukkan ketertarikan namun ketertarikan PUTUS ASA.

Cara yang lebih baik adalah: Wanita: “Gw suka shopping.”

Saya: “Hmm.. pernah nggak lu dorong orang waktu ada diskon besar2an?”

Wanita: (ketawa) “Iya, malah waktu itu gw ngedorong ibu-ibu menyusui.

Saya: “Ya ampun!! Lu ternyata wanita perkasa ya! Hahaha... Gw suka sama lo!”

Kali ini saya agak mem-push sedikit dengan pertanyaan yang

menarik untuk mendapatkan responnya yang unik. Setelah itu baru saya tunjukan ketertarikan yang genuine.

Memaksa pembicaraan juga salah satu bentuk ketertarikan putus asa. Misalnya tanya jawab dengannya padahal tidak ada yang

Direct Approach Manual

pertanyaan dengan memberi pujian dan pernyataan tentang diri sendiri. Dan jangan sampai menanyakan hal yang sama.

Contoh lain dari ketertarikan putus asa adalah berusaha menjaga perhatian wanita dengan MENUNJUKAN seberapa hebat diri anda. Anda boleh saja bercerita, menunjukkan sebuah trik atau becanda. Tapi usaha yang anda berikan harus SEIMBANG dengan usaha yang wanita berikan. Kalau anda memberikan hiburan hanya untuk

mempertahankan perhatian wanita, itu berarti anda sedang menunjukkan KEPUTUS ASAAN.

Menciptakan Keseimbangan & Tahu Kapan Harus Maju

Kalau anda ingin membawa hubungan ke tingkatan yang lebih tinggi, anda harus punya alasan untuk tiap langkah.

Berikut langkahnya:

1. Ajak dia untuk BERUSAHA membuat interaksi dengan anda 2. Dia membuat interaksi dengan anda

3. Anda memberi PUJIAN atas usahanya dan gunakan itu sebagai alasan untuk naik ke tingkat hubungan berikutnya

4. Ulangi kembali langkah pertama. Jadi jangan salah…

jangan sampai ANDA yang BERUSAHA, dan anda berikan pujian kepada wanita karena ia memberikan RESPON terhadap usaha anda,

Direct Approach Manual

Melainkan buatlah DIA yang berusaha dan BERIKAN PUJIAN atas usahanya.

Bagaimana Mengajaknya Untuk Membuat Usaha

Vakum: tanyakan satu pertanyaan besar dan diam menunggu sampai dia menjawab, ekspresi datar (flat face).

Vakum bekerja seperti mesin penghisap, yaitu memaksa wanita untuk menjawab pertanyaan anda panjang lebar karena terjadi kekosongan suasana.

Gunakan pertanyaan dengan jawaban LUAS, seperti: ”Ngapain aja selama long weekend kemaren?”

”Apa aja tempat-tempat yang wajib aku liat di kota ini?” ”Gimana caranya bikin rambut kamu jadi merah kyk gitu?”

Banyak orang terlalu takut untuk menanyakan pertanyaan besar ke orang baru. Yang sering terjadi adalah mereka malah memudahkan pertanyaan:

”Bisa nggak kamu ceritain caranya bikin rambut kamu jadi merah kyk gitu?”

Jawabannya malah jadi singkat: “bisa.” Intinya, jangan ragu untuk menanyakan sesuatu yang besar.

Biasanya wanita ingin tahu apakah anda memang benar-benar serius ingin tahu, sehingga kadang-kadang jawabannya “Aku nggak

Direct Approach Manual

Ini hanya test apakah anda mampu mendorongnya untuk membuat usaha. Teruskan.

Contohnya: Saya: (Vakum)

Wanita: “pake cat rambut doang”

Saya: (Teruskan vakum) “iya, tapi digimanain? Aku penasaran. Wanita: “yah,kalo kamu benar-benar pengen tau. Aku buka

botolnya, campur tintanya dengan larutan ini… Aku yang nyampur ini sendiri lho.”

Semakin banyak wanita memberikan usaha, semakin ia berat juga untuk meninggalkan interaksi tersebut.

Memberi Pujian

Pujian akan membawa anda ke tingkat hubungan yang lebih

personal. Anda harus tahu kapan saat yang tepat untuk memberikan Pujian. Tunjukkan ketertarikan yang meningkat setelah dia membuat usaha.

Saya: “Gila..tp aku suka cewe yang senang nyoba2. Kamu ahli

rambut ya. Kayaknya aku harus ngewarnain rambut juga nih biar bisa ngikutin kamu. Bikin warna turquoise (biru ijo) susah nggak sih?”

Wanita: “Gampang, campur aja biru dengan ijo.”

Direct Approach Manual

Mengetahui KAPAN waktu yang tepat untuk memberikan pujian hanyalah dapat diukur melalui pengalaman.

Contoh lain adalah:

Saya: “hai, nama kamu siapa?” Wanita: “Silvy...”

Saya: “Waw, ternyata kita punya banyak kesamaan! Nama gw juga depannya S”

Transisi

Transisi adalah HAL YANG PENTING karena merupakan jembatan dari satu Fase ke Fase lainnya.

Transisi harus SEGERA dilakukan pada saat anda menemukan ALASAN yang tepat. Jika Transisi dilakukan terlalu lama, maka interaksi akan jadi membosankan!

Contoh transisi dari OPEN ke Connection

Saya: “Gw ngeliat lu bawa anjing. Peranakan apa dia?” Wanita: “Dia Campuran Terrier, Chow, Spaniel dan ada Dobermannya juga.”

Saya: “waw, lu pinter ya bisa hafal semua nama. By the way gue Ronald. Nama lu siapa?”

Nah satu hal yang tidak kalah PENTING adalah TRANSISI dari Connection ke Commitment.

Direct Approach Manual

Ada kalanya sang wanita sudah merasa ada koneksi dengan anda. Namun anda TETAP saya MEMBANGUN KONEKSI. Ini dapat

menyebabkan wanita menjadi BOSAN dan berfikir anda TERLALU mengejar dia.

Bayangkan jika seorang SALESMAN berhasil MEYAKINKAN anda untuk membeli produknya, namun ia MASIH JUGA meyakinkan anda terus menerus.

Apa yang anda rasakan?

Yang anda rasakan adalah MENGAPA JIKA ANDA SUDAH YAKIN sang salesman masih terus meyakinkan anda? Hmm… berarti ada sesuatu dibalik tawaran nya bukan? …entah produknya rusak, atau tidak seperti yang ia jelaskan!

Oleh karena itu, BEGITU ANDA RASA KONEKSI yang anda bangun sudah cukup, segeralah TRANSISI ke KOMITMEN.

Contohnya:

Wanita: “hahaha… ternyata kamu lucu!”

Saya: ”iya aku tau kok… buktinya kamu ketawa!” Wanita: “cerita lagi doong!”

Saya: “wah saying banget aku lagi ada kerjaan… gini deh, kamu kita tukeran nomor telpon, nanti aku telpon untuk cerita-cerita lagi ya?” Nah contoh diatas MEMPERLIHATKAN akan transisi TEPAT pada

Direct Approach Manual

kepada sang wanita, maka tidak akan ada MISTERI dan CERITA LAINNYA.

Direct Approach Manual

Bab V

Commitment

We say we exchange words when we meet. What we

Dalam dokumen Direct App Manual (Halaman 110-120)