• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menghadapi Test, Flirting dan Diskualifikasi

Dalam dokumen Direct App Manual (Halaman 95-103)

Kadang dalam Fase Connection, perjalanan anda tidak selalu mulus dan lancar. Saat-saat awal anda akan ‘diserang’ dengan

pertanyaan-pertanyaan sang wanita yang terlihat seperti pertahanan dan penolakan.

Direct Approach Manual

Contoh sebuah test adalah: “mau apa disini?”, “sori sebentar, cowo gue nelpon”, “ngapain yah nanya-nanya?”, “mau tau ajah…”

Lalu bagaimana menghadapi TEST?

SANGAT SEDERHANA, yaitu dengan TIDAK MENJAWABNYA dengan SERIUS!

Contohnya:

Wanita: ”mau ngapain disini?” Saya: “mau nyolong dompet lu!” Wanita: ”ha?”

Saya: “hahaha… coba cek! …tuh, masih ada kan? Berarti gue disini mau ngobrol (senyum) …sebentar ya, gue cek dompet gue dulu, jangan-jangan lu nyolong dompet gue lagi…”

Contoh lain:

Wanita: “sori sebentar, cowo gue nelpon” Saya: “sungguh? Dia pasti Seksi!”

Berikut adalah BANYAK TIPS LUAR BIASA dari para Instruktur Approach Class PW.

Teruskan membaca. Percobaan Mental?

Anda menganggapnya test karena dari awal anda merasa ada tujuan yang harus anda capai. Pertama, anda merasa harus berhasil kenalan (nama). Kedua, anda merasa harus berhasil dapat nomor

Direct Approach Manual

hp. Ketiga, anda suka padanya, jangan sampai anda ditolak karena salah ngomong. Tak heran anda akan menganggap test ini adalah hambatan dan bukanlah suatu tantangan yang seru.

Yang perlu diingat, ada beberapa mindset dalam menghadapi test. • Pertama, lupakan tujuan anda yang harus-harus itu. Ini adalah

mindset utama dalam menghadapi test. Kalau anda membawa tujuan di benak, anda akan merasa ‘harus’ menjawabnya

dengan benar.

• Kedua, anda tidak serius. Seperti apa serius yang saya maksud? Bayangkan anda sedang pidato di podium dan peserta

mengajukan pertanyaan yang harus anda jawab dengan benar atau anda malu. Seperti saat menjawab pertanyaan di podium, anda akan ‘berpikir’ dan anda akan menggunakan logika untuk memandang sepanjang interaksi. Ini akan membuat anda

‘berusaha’ untuk membuat jawaban terdengar ‘bagus’, pada akhirnya anda mencapai jalan buntu.

• Ketiga, seserius apapun dia jangan anggap dia serius. Karena ini akan membuat anda menjadi serius. Kembali ke atas.

• Keempat, anda anggap semua ini hanya hiburan. Jangan pernah sedikitpun berpikir untuk ‘mencoba mendapatkannya’. Anggap dia teman baik anda, adik kecil yang harus anda canda-candai.

Direct Approach Manual

cewe. Takut kalau salah jawab atau menjawab berlebihan nanti dia bakal pergi dan menolak. Kalau dia pergi, anda harus yakin bahwa ini adalah pembelajaran untuk anda. Masih banyak cewe untuk anda dekati.

Kemampuan menjawab test dari cewe adalah hasil dari latihan mendapatkan test berkali-kali.

Suatu saat anda akan berhadapan dengan cewe dan

mendapatkan pertanyaan “buat apa kenalan?” Pertama kali anda akan lupa semua mindset ini dan anda menjawab dengan serius karena panik. Ini wajar, karena baru pertama kali mendengarnya. Berikutnya anda sadar kalau anda seharusnya santai, ketika anda mendapati lagi pertanyaan ini ana akan jawab dengan santai “..karena aku lihat kamu orangnya asik, aku pengen ngobrol sama kamu. Tapi harus kenalan dulu!”

Inilah proses belajar flirting. Kalau suatu saat anda gagal, jangan fokus pada teknik. Bukan teknik atau jawaban anda saat itu yang harus anda koreksi. Tapi ingat lagi, bagaimana kondisi pikiran (state) anda saat itu. Apakah anda merespon pertanyaannya dengan serius? Atau anda seharusnya masa bodoh dan santai saja? Apa seharusnya becanda dan tidak teralu memperdulikan responnya? Koreksi bagaimana sikap anda dengan target berikutnya.

Flirting

Kalau waktu masa sekolah anda pernah balas-balasan ejek-ejekan dengan teman cewe dan teman cowo sekelas, seperti inilah flirting.

Direct Approach Manual

Bedanya bagaimana anda melakukannya dengan cewe yang anda sedang dekati, anda mengerti batasan kata-kata yang tidak

membuatnya malah sakit hati.

Flirting adalah proses saling respon dari test yang diberikan cewe. Lebih lanjut tentang flirting dibawah ini.

Selalu Jawab Iya

Dalam interaksi sosial bukan hanya anda yang banyak bertanya. Wanita yang anda approach juga akan banyak bertanya tentang anda. Jangan terlalu kaku dan merasa bahwa “langsung menjawab pertanyaan dengan singkat” adalah tugas anda.

Misalnya:

Cewe: “Kamu orang sini?”

Cowo: “bukan, aku orang jogja.”

Apa yang anda rasakan? Standar, membosankan. Anda bisa membuat pertanyaan biasa menjadi sesuatu yang menarik.

Daripada anda merasa harus selalu akurat, kenapa tidak menjawab semua pertanyaan dengan “Iya”. Jawaban “Tidak” hanya merusak aliran pembicaraan. Tapi jawaban “Iya” bisa memberi anda

kesempatan untuk menunjukkan kepribadian anda. Cewe: “kamu orang sini?”

Direct Approach Manual

Cewe: “Kamu lagi merayu aku ya?”

Cowo: “Iya, soalnya aku lagi cuti mengejek kamu.” Cewe: “Kamu jahat ke nenek kamu ya?”

Cowo: “Iya, cuma selama jam kunjungan aja” Cewe: “Kamu mau nggak beli’in aku minum?”

Cowo: “Pasti donk, sesudah kamu beli’in aku duluan.” Cewe: “Pasti kamu bilang gitu ke semua cewe kan.” Cowo: “Iya, tapi cuma yang cantik-cantik aja.”

Gunakan Spesifik

Jangan hanya katakan “pekerjaanku programmer” Tapi bilang “kamu punya facebook? Aku bikin yang kayak gitu”

Jangan hanya katakan “Di Jogja enak” Tapi katakan “Aku pertama kali belajar naik sepeda di jogja lho.”

Sebutkan dengan spesifik.

Beri gambaran dengan kata-kata. Kalau perlu berceritalah dengan gerakan tubuh. Bantu wanita memvisualisasikan apa yang anda ceritakan.

Diskualifikasi Diri Anda

Pria yang berusaha membuat wanita terkesan dengan dirinya adalah pria PUTUS ASA.

Direct Approach Manual

Jika anda sengaja bilang bahwa anda punya mobil bagus, tinggal di apartmen, pernah jadian dengan artis, wanita bisa merasakan kalau anda sedang berusaha mengesankan.

Ini sangat-sangat tidak menarik.

Contohnya kalau seorang wanita mengatakan: “aku pencinta lingkungan, aku nggak suka kalo orang buang sampah

sembarangan.”

Biasanya yang dilakukan oleh laki-laki adalah megkualifikasikan diri dengan mengatakan: “oh setuju, aku juga nggak suka liat orang yang buang sampah sembarangan.”

Ini adalah bentuk keputus-asaan, karena kita berusaha mengikuti kualifikasinya sang wanita.

Yang seharusnya dilakukan adalah mendiskualifikasikan diri dengan mengatakan “wah, aku sering buang sampah di got. Pasti sekarang itu got udah mampet!”

Wanita: “Nggak apa-apa, pengecualian buat kamu. Kadang-kadang aku juga lupa, malah buang sampah di pinggir jalan.” Respon yang tak terduga bisa anda dapatkan ketika anda

mendiskualifikasikan diri. Wanita akan mengerti kalau anda berbeda. Dan dia akan semakin tertarik.

Ketika anda menggambarkan diri sebagai seseorang yang realistis, wanita bisa merasakan bahwa anda tidak peduli untuk

Direct Approach Manual

Kabar baiknya adalah anda dengan mendiskualifikasikan diri anda, anda menjadi tidak takut untuk mengakui kekurangan anda.

Tunjukkan padanya bahwa anda tidak punya keharusan untuk memenuhi kualifikasinya.

Bahaya Terlalu Menikmati Pujian

Memang nikmat rasanya saat wanita mengakui kalau dia menyukai fisik anda, kelucuan anda, dan bagian diri anda. Tapi jangan terlalu menikmatinya. Anda harus tetap realistis. Jangan mau jadi laki-laki sempurna. Jika dia memandang anda sebagai seorang yang sempurna maka anda jadi berusaha untuk tetap menjaga ekspektasinya.

Jadilah realistis dengan mengatakan hal sebaliknya. Arahkan

pujiannya untuk menjadi real. Kalau dia bilang dia suka jaket anda, katakan “Thanks, ini gw beli waktu lagi diskon.”

Kalau dia bilang badan anda bagus, katakan “nikmati selagi bisa, besok gw bakal gendut soalnya gw mau banyak-banyak makan donat” Meskipun anda menikmati pujiannya, selalu jadikan itu realistis.

Tidak ada salahnya menerima pujian wanita. Tapi anda harus

sesuaikan agar dia memandang anda sebagai laki-laki yang realistis, bukan laki-laki sempurna.

Direct Approach Manual

Dalam dokumen Direct App Manual (Halaman 95-103)