• Tidak ada hasil yang ditemukan

DALIL JAWABAN

III. Konklusi Keterangan Pihak Terkait:

1. Bahwa berdasarkan jawaban/sanggahan/bantahan yang telah diuraikan secara detail/rinci di atas, maka Pihak Terkait pada prinsipnya berkeyakinan bahwa dalil-dalil pada pokok permohonan Pemohon mengenai:

- Termohon dan Perangkat Termohon dengan sengaja tidak membagikan undangan untuk memilih kepada Pemilih (C-6.KWK.KPU) yang sebagian besar pendukung Pemohon dengan sengaja membiarkan penggunaan C-6.KWK.KPU (surat undangan memilih) bukan oleh Pemiliknya untuk menguntungkan dan memenangkan Pasangan Calon Nomor Urut 3 ;

- Pemilih menggunakan hak pilih lebih dari satu kali pada TPS yang sama atau TPS yang berbeda, dan kertas surat suara yang dicoblos dua kali dinyatakan sah oleh KPPS sebagai suara untuk Pasangan Calon Nomor Urut 3;

- Telah terjadi politik uang oleh Pasangan Calon Nomor Urut 3;

- Termohon dan Perangkat Termohon telah tidak profeisonal sehingga menguntungkan Pasangan Calon Nomor Urut 3, dan

- Penggiringan pemilih pada saat pencoblosan di TPS dan Mobilisasi pemilih dari luar Kota Lubuklinggau.

Adalah sama sekali tidak benar dan tidak beralasan menurut hukum.

2. Bahwa Pihak Terkait menolak, membantah dan menyangkal keras dalil-dalil Pemohon yang pada pokoknya menyatakan Pemilukada Kota Lubuklinggau tahun 2012 ini diwarnai nuansa pelanggaran secara masif, terstruktur, dan sistematis.

Berdasarkan fakta-fakta yang diungkapkan oleh Pihak Terkait dan (juga) Termohon dalam persidangan Mahkamah ini, hal tersebut tidak pernah terjadi. Oleh karena:

™ Pelanggaran yang bersifat masif:

Pelanggaran Pemilu yang bersifat masif harus dimaknai sebagai pelanggaran yang terjadi dalam skala luas, yang karena luasnya maka hasil Pemilukada bias menjadi terpengaruh.

Pelanggaran memang harus ditindak dan pelakunya harus diberikan sanksi hukum, namun terjadinya pelanggaran di suatu tempat, tidak boleh membatalkan hak pilih dari pemilih lainnya yang telah diberikan secara sah.

Dengan demikian, hak pilih dari pemilih yang diberikan secara sah harus juga dilindungi oleh hukum;

™ Pelanggaran yang terstruktur dan sistematis:

Menurut Topo Santoso, SH.MH.Ph.D, istilah ini bukan berasal dari regulasi perundang-undangan Pemilu, melainkan lahir dari praktik, khususnya dari produk putusan-putusan Mahkamah Konstitusi;

Pelanggran yang terstruktur mesti terkait dengan pelanggaran yang sistematis.

Pelanggaran Pemilukada yang terstruktur dan sistematis dapat dimaknai telah terjadi pelanggaran-pelanggaran yang tidak secara kebetulan;

Pelanggaran yang terstruktur dan sistematis mengindikasikan ada yang direncanakan secara sistematis melalui pengorganisasian atau struktur yang rapih dan dilakukan dengan pembagian tugas yang jelas. Ada komponen-komponen atau sub struktur yang bekerja melakukan pelanggaran diberbagai level dan di berbagai tempat sesuai distribusi kerja masing-masing;

Para pelaku pelanggaran melakukan perbuatanya berdasarkan arahan dan pola yang jelas dari struktur tertentu (baik yang bersifat formal maupun informal). Mereka bekerja secara sistematis, tidak bekerja secara sendiri-sendiri. Seluruh komponen yang melakukan pelanggaran bekerja untuk mencapai tujuan yang sama;

Dengan demikian, jika pelanggaran yang terjadi hanya dari para pelaku secara sendiri-sendiri, tanpa struktur dan pengorganisian yang jelas dan masing-masing mencari tujuannya sendiri-sendiri, maka hal itu jalas bukanlah termaksud palanggaran Pemilu yang struktural dan sistematis. (termaksud dan tidak terkecuali yang menyangkut dan menjadi objek keberatan dari Pemohon dalam Perkara a quo);

3. Bahwa dengan mengacu pada beberapa putusan Mahkamah Konstitusi serta perbandingan dengan putusan sengkata Pemilu di Negara lain, maka pelanggaran Pemilu yang dianggap dapat mempengaruhi hasil Pemilu atau dapat membatalkan hasil pemilu, hanyalah jika terjadi sebagai kombinasi dari belanggaran-pelanggaran yang terbukti secara tegas dan jelas bersifat masif, terstruktur dan sistematis yang menurut sifatnya sedemikian rupa dapat mempengaruhi hasil Pemilu;

Pelanggaran itu harus jelas dan tegas serta terbukti secara sah dan meyakinkan berdasarkan alat bukti (dalam perkara aquo) berdasarkan alat bukti sebagaimana dimaksud Pasal 9 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 200, yakni: Keterangan para pihak, surat atau tulisan, keterangan

saksi, keterangan ahli, petunjuk dan alat bukti lain berupa informasi dan/atau komunikasi elektronik;

Dengan demikian, pelanggaran yang bersifat masif, terstruktur dan sistematis, bukan/tidak mengenai pelanggaran yang terjadi secara terpisah-pisah, individual/personal dan dalam skala yang kecil, namun dalam skala yang luas dan dilakukan melalui suatu pengorganisasian untuk mencapai target bersama yaitu mempengaruhi hasil Pemilukada.

Dalam konteks ini, Insya Allah Pihak Terkait meyakini tidak pernah dan tidak akan pernah terjadinya hal semacam itu;

4. Bahwa akhirnya untuk dimafhumi,

Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2012 ini oleh KPU Kota Lubuklinggau telah berlangsung aman dan kondusif, tidak terjadi pelanggaran atau penyimpangan dan perbuatan melawan hukum lainnya yang signifikan mempengaruhi keamanan dan ketertiban masyarakat. Tidak terjadi kekerasan dan kegelisahan rakyat dan masyarakat Kota Lubuklinggau yang berdampak negatif dalam kerangka persatuan dan kesatuan bangsa. Tidak terjadi pertentangan masyarakat baik secara vertikal maupun horizontal;

Bahkan aparat kamtibmas antara lain Polres Kota Lubuklinggau dalam berbagai statementnya menyatakan Pemilukada Kota Lubuklinggau Tahun 2012 berlangsung sukses dan aman;

Fraksi PKS DPRD Kota Lubuklinggau sendiri (sebagai representasi partai yang mendukung Pasangan Calon Nomor Urut 5 (cq. Pemohon) dalam Pandangan Umumnya pada LPKJ Masa Akhir jabatan Walikota Lubuklinggau dalam rapat Paripurna DPRD Kota Lubuklinggau tanggal 3 November 2012, melalui juru bicaranya Hj. Noviar Gunawan dengan tegas menyatakan: “memeberikan

apresiasi kepada KPU, Panwaslu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Lubuklinggau serta seluruh elemen masyarakat atas telah terselenggaranya Pemilukada Kota Lubuklinggau 2012 yang kondusif, aman dan lancar “;

Lebih lanjut Fraksi PKS DPRD Kota Lubuklinggau mengharapkan Penyelenggaraan Pemilukada serta lapisan masyarakat untuk menghormati tahapan Pemilukada yang masih berlangsung.