• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5. Konsep dan perencanaan fasilitas

Perolehan hasil preferensi untuk fasilitas pertama yang harus ada di jalur pejalan kaki menurut user adalah petunjuk arah dan diurutan terakhir adalah fasilitas telepon umum. Fasilitas jalur pejalan kaki yang harus ada bila diurutkan secara keseluruhan dari prioritas pertama sampai akhir adalah petunjuk arah,

lampu penerangan, tempat sampah, penyebrangan jalan, pagar pengaman, papan informasi, bangku taman, shelter, dan telepon umum.

a. Petunjuk arah (rambu petunjuk)

Rambu lalu lintas merupakan salah satu dari perlengkapan jalan yang dapat berupa lambang, huruf, angka, kalimat atau perpaduan di antaranya yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan. Beberapa rambu lalu lintas diantaranya rambu peringatan, rambu larangan, rambu perintah, dan rambu petunjuk. Secara teknis tanda-tanda ini dapat dipasang (ditanam), ditempel, atau digambar pada struktur bangunan atau struktur lainnya yang terpisah dari bangunan. Tanda juga dipasang pada tempat-tempat yang mudah terlihat oleh masyarakat yang berada di lingkungan karena digunakan sebagai pemberitahuan. Dengan adanya rambu-rambu tersebut akan mengurangi konflik (resiko kecelakaan) antara pejalan kaki dengan kendaraan.

Rambu peringatan wajib ditempatkan minimal pada jarak 350 m untuk jalan raya dengan kecepatan melebihi 80 km/jam. 160 m untuk jalan raya kecepatan minimal 60 km/jam dan tidak melebihi dari 80 km/jam. 80 m untuk jalan raya dengan kecepatan tidak melebihi 60 km/jam. Rambu larangan ditempatkan sedekat mungkin pada awal bagian jalan dimana larangan itu dimulai. Jika dianggap perlu rambu larangan dapat diulang penempatannya sebelum titik dimana larangan itu dimulai dengan menempatkan papan tambahan dibawah rambu dimaksud dengan jarak minimal jarak 350 m untuk jalan raya dengan kecepatan melebihi 80km/jam. 160 m untuk jalan raya dengan kecepatan minimal 60km/jam dan tidak melebihi dari 80 km/jam. 80 m untuk jalan raya dengan kecepatan tidak melebihi 60 km/jam. Warna dasar dari rambu jenis ini adalah berwarna putih dan lambang atau tulisan berwarna hitam atau merah.

sumber: Google image

Gambar 27. (a) Rambu petunjuk. (b) Rambu perintah. (c) Rambu larangan. (d) Rambu peringatan

50

Rambu Perintah ditempatkan sedekat mungkin dimana perintah itu dimulai. Jika dianggap perlu rambu perintah dapat diulang penempatannya sebelum titik dimana perintah itu dimulai dengan menempatkan papan tambahan dibawah rambu perintah dimaksud. Rambu perintah berbentuk bundar berwarna biru dan lambang atau tulisan berwarna putih serta merah untuk garis serong sebagai batas akhir perintah. Rambu petunjuk ditempatkan pada sisi jalan, pemisah jalan atau diatas daerah manfaat jalan sebelum tempat, daerah atau lokasi yang ditunjuk. Warna dasar hijau dengan lambang atau tulisan warna putih menyatakan rambu petunjuk jurusan, rambu petunjuk jurusan dan rambu penegas jurusan yang menyatakan petunjuk arah untuk mencapai tujuan antara lain kota, daerah atau wilayah serta rambu yang menyatakan nama jalan. Rambu petunjuk jurusan menggunakan huruf kapital pada huruf pertama, selanjutnya menggunakan huruf kecil atau seluruhnya menggunakan huruf kapital atau huruf kecil. Rambu petunjuk yang menyatakan tempat fasilitas umum, batas wilayah suatu daerah, situasi jalan, dan rambu berupa kata-kata serta tempat khusus dinyatakan dengan warna dasar biru.

b.Lampu penerangan

Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun ling kungan di sekitar jalan yang diperlukan. Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan, sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan, meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari, mendukung keamanan lingkungan, memberikan keindahan lingkungan jalan.

Kriteria perencanaan meliputi penempatan lampu penerangan jalan harus memberikan penerangan yang merata, keamanan dan kenyamanan bagi pengendara, pemilihan jenis dan kualitas lampu penerangan jalan didasarkan pada efektifitas dan nilai ekonomi lampu tersebut, perbandingan kemerataan pencahayaan (Uniformity Ratio), dan kualitas penerangan. Uniformity Ratio adalah perbandingan harga antara nilai minimum dengan nilairata-rata atau nilai maksimumnya dari suatu besaran kuat penerangan atauluminasi pada suatu permukaan jalan.

Sumber: Google image

c. Tempat sampah

Tempat sampah yang direncanakan pada tapak di bagi menjadi dua tipe yaitutempat sampah organik dan anorganik, terbuatdari bahan plastik dengan tinggi 80 cm dan lebar 40 cm. Diletakkan di pada tempatyang memiliki aktivitas manusia. Peletakan tempat sampah pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau oleh pengguna jalan sehingga dapat berfungsi optimal.

Gambar 29. Tempat sampah (Sumber: Google image) d. Penyebrangan jalan (zebra cross)

Zebra cross merupakan tempat penyeberangan di jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki yang akan menyeberang jalan, dinyatakan dengan marka jalan berbentuk garis membujur berwarna putih dan hitam yang tebal garisnya 300 mm dan dengan celah yang sama dan panjang sekurang-kurangnya 2500 mm, menjelang zebra cross masih ditambah lagi dengan larangan parkir agar pejalan kaki yang akan menyeberang dapat terlihat oleh pengemudi kendaraan di jalan. Pejalan kaki yang berjalan di atas zebra cross mendapatkan perioritas terlebih dahulu. Disebut sebagai zebra cross karena menggunakan warna hitam dan putih seperti warna pada hewan zebra dari kelompok hewan kuda yang hidup di Afrika.Zebra Cross harus dipasang pada jalan dengan arus lalu lintas, kecepatan lalu lintas dan arus pejalan kaki yang relatif rendah. Lokasi Zebra Cross harus mempunyai jarak pandang yang cukup, agar tundaan kendaraan yang diakibatkan oleh penggunaan fasilitas penyeberangan masih dalam batas yang aman

Sumber: Direktorat Jendral Bina Marga

52

e. Pagar pengaman

Pagar pengaman bertujuan untuk memberikan pengamanan pada tepi badan air. Dipergunakan di sepanjang kanal. Pagar pengaman dibuat dengan ketinggian 1m.

Sumber: Google image

Gambar 31. Pagar pengaman pada kanal f. Papan informasi

Papan informasi dibutuhkan bagi pejalan kaki untuk mengetahui lokasi tempat yang ada di sepanjang bantaran kanal kota bekasi. Serta informasi-informasi yang dibutuhkan lainnya.

Sumber: Google image

Gambar 32. Papan informasi g. Bangku

Pemilihan tempat duduk pada tapak dilakukan berdasarkan kenyamanan dan mudah dipelihara. Tinggi bangku 60 cm. Penempatan bangku dibuat berjajar berada di sepanjang tepi pedestrian setiap 200 m di setiap segmennya yang disesuaikan dengan kondisi tapak.

Sumber: Google image

Selain fasilitas-fasilitas tersebut Saluran air di sepanjang koridor wajib ada. Saluran tersebut harus menerus di sepanjang koridor, drainase di tepi jalan berupa saluran tertutup berbentuk segi empat. Kemiringan disesuaikan sehingga dapat mengalikan air secepat-cepatnya. Dimensi rata-rata saluran drainase yang diperlukan untuk menghindari terjadinya banjir adalah lebar 0,6 meter dengan kedalaman 0,6-1 meter. Menggunakan sistem saluran tertutup dengan street inlet atau lubang bukaan di tepi jalan dengan syarat tidak mengganggu kendaraan dan pejalan kaki, terletak pada elevasi terendah dari arah limpasan, jumlah street inlet yang diperlukan minimum setiap 50 meter serta dilengkapi dengan screen bar sehingga sampah tidakterbawa ke dalam saluran. Untuk setiap jarak 50 m hingga 100 meter diperlukan manhole atau lubang kontrol yang dilengkapi dengan screen bar dan dapat diangkat sewaktu-waktu bila diperlukan.

Daya Dukung

Daya dukung adalah perbandingan antara luas area yang diperkenankan untukaktivitas tertentu dengan rata-rata standar individunya. Penghitungan daya dukung bertujuan untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan suatu lanskap, dalam hal ini adalah bantaran Kanal Tarum Barat Kota Bekasi yang dikembangkan sebagai jalur pejalan kaki. Selain itu, dengan mengetahui besar daya dukungnya maka akan mempermudah proses pengelolaan, khususnya dalam hal penentuan jumlah pengunjung yang dapatditampung sehingga kenyamanan pengunjung tetap dapat dirasakan. Secara umum daya dukung bantaran sepanjang 7,4 km dengan pembagian 3 segmen dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Daya dukung jalur pejalan kaki di bantaran Kanal Tarum Barat Kota Bekasi

Segmen Luas (m2) Standar kebutuhan ruang (m2/orang) Daya dukung Segmen 1 Segmen 2 Segmen 3 5.400 9.000 7.800 15 15 15 360 600 520 Total 22.200 15 1.480 Rencana Lanskap

Rencana lanskap merupakan produk akhir dari penelitian ini. Rencana lanskap dikembangkan berdasarkan rencana ruang, sirkulasi, vegetasi, aktivitas dan fasilitas. Rencana lanskap jalur pejalan kaki di bantaran Kanal Tarum Barat Kota Bekasi dapat dilihat pada gambar berikut beserta ilustrasi potongan dan perspektifnya.

54

56

Dokumen terkait