• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1.1 Pengertian Kehamilan Trimester II dan III

Kehamilan trimester II (minggu ke 12 sampai minggu ke 28) adalah penyempurnaan struktur organ umum dan mulai berfungsinya berbagai sistem organ. Sistem sirkulasi janin mulai menunjukkan adanya aktivitas denyut jantung dan aliran darah.16

Kehamilan trimester III (minggu ke 28 sampai minggu ke 38-42) karakteristik utama perkembangan adalah penyempurnaan struktur organ khusus/ detail dan penyempurnaan fungsi berbagai sistem organ.17

2.1.2 Perubahan Fisiologis pada Kehamilan Trimester II dan III 1. Sistem Reproduksi

a. Vagina dan vulva

Karena hormon esterogen dan progesteron meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut meningkat. Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan.

b. Serviks Uteri

Konsistensi serviks menjadi lebih lunak dan kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Pada trimester III terjadi penurunan lebih lanjut dari

konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar (dispresi).

c. Uterus

Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan istimus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi lebih bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telur. Uterus akan terus membesar dalam rongga pelvis dan seiring perkembangannya uterus akan menyentuh dinding abdomen, mendorong usus kesamping dan keatas, terus tumbuh hingga menyentuh hati.

d. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum tidak berfungsi lagi karena telah digantikan oleh plasenta yang telah terbentuk.

2. Sistem Payudara

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatotropin, estegoren, dan progesteron akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum. Dan sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih kental, berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak.

3. Sistem Endokrin

Adanya peningkatan kadar hormon esterogen dan progesteron serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH.

4. Sistem Perkemihan

Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar dan mulai berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine. Kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul juga menyebabkan keluhan sering kencing. 5. Sistem Pencernaan

Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang meningkat. Selain itu pernah kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, kearah atas dari lateral.

6. Sistem Muskulo Skeletal

Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan. Sendi pelvis pada kehamilan sedikit bergerak. Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot, dan peningkatan berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian. Pusat gravitasi bergeser ke depan.

7. Sistem Kardiovaskuler

Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodelusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm..

8. Sistem Integumen

Akibat peningkatan kadar hormone esterogen dan progesterone, kadar MSH pun meningkat. Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam.

9. Sistem Pernafasan

Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil sering mengeluhkan sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas. Karena usus-usus tertekan uterus yang membesar ke arah diafragma sehingga menyebabkan kesulitan bernafas.

10.Kenaikan Berat Badan

Kenaikan Berat Badan 0,4-0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan. Pada trimester III kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg dan sampai akhir kehamilan 11-12kg.18

2.1.3 Ketidaknyamanan pada Kehamilan I. Buang air kecil yang sering (miksi)

Keluhan dirasakan saat kehamilan dini, kemudian kehamilan lanjut. Disebabkan karena progesterone dan tekanan pada kandung kemih karena pembesaran rahim atau kepala bayi yang turun ke rongga panggul. Cara mengatasi menghindari minum yang mengandung kafein, lakukan senam kegel.

II. Nyeri punggung

Disebabkan oleh progesterone dan relaksin (yang melunakkan jaringan jaringan ikat) dan postur tubuh yang berubah serta meningkatnya beban berat yang dibawa dalam rahim. Cara mengatasi jangan terlalu sering membungkuk, berdiri, serta jalan-jalan dengan punggung dan bahu yang tegak.

III. Konstipasi

Terjadi pada bulan-bulan terakhir dan disebabkan karena progesterone dan usus yang terdesak oleh rahim yang membesar atau bisa juga dikarenakan efek dari terapi tablet zat besi. Cara mengatasi makan makanan yang tinggi serat, buah dan sayuran, olahraga.

IV. Kram kaki

Umum dirasakan saat kehamilan lanjut. Untuk penyebab tidak jelas, bisa dikarenakan iskemia translent setempat, kebutuhan akan kalsium (kadarnya rendah dalam tubuh) atau perubahan sirkulasi darah, tekanan pada syaraf di kaki. Cara mengatasi mengurangi konsumsi susu (fosfat tinggi) dan latihan dorsofleksi.19

V. Keputihan (Flour Albus)

Selama kehamilan keputihan pada vagina meningkat dan jumlahnya bertambah disebabkan kelenjar rahim yang bertambah jumlahnya. Sekitar 30% wanita hamil menyadari adanya keputihan yang meningkat ini. Jika jumlah keputihan berlebihan sampai harus menggunakan pembalut, sabaiknya calon ibu mengunjungi dokter. Biasanya keputihan yang berlebihan ini disebabkan oleh jamur.20

2.1.4 Kebutuhan fisik ibu hamil 1) Oksigen

Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi saat hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh terhadap bayi yang dikandung. Untuk mencegah hal tersebut diatas dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu: a. Latihan nafas melalui senam hamil.

b. Tidur dengan bantal yang lebih tinggi. c. Makan tidak terlalu banyak.

d. Kurangi atau hentikan merokok.

e. Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernafasan seperti asma dan lain-lain.

2) Nutrisi

Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 3000 kalori perhari. Ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang).

a. Kalori

Untuk proses pertumbuhan janin memerlukan tenaga. Oleh karena itu, saat hamil ibu memerlukan tambahan jumlah kalori. Sumber kalori utamaadalah hidrat arang dan lemak. Bahan makanan yang banyak mengandung hidratarang adalah padi-padian (misalnya ubi dan singkong)

dan sagu. Selain sebagai sumber tenaga, bahan makanan yang tergolong padi-padian merupakan sumber protein,zat besi, fosfor, dan vitamin. b. Protein

Protein adalah zat utama untuk membangun jaringan bagian tubuh. Sering dengan perkembangan dan pertumbuhan janin serta perkembangan payudara ibu, keperluan protein pada waktu hamil sangat meningkat. Kekurangan protein dalam makanan ibu hamil mengakibatkan bayi akn lahir lebih kecil dari normal. Kekurangan tersebut juga mengakibatkan pembentukan air susu ibu dalam masa laktasi kurang sempurna.

c. Mineral

Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan ,akan-makanan sehari-hari yaitu buah-buahan, sayuran, dan susu. Hanya zat besi yang tidak terpenuhi dengan makan sehari-hari. Kebutuhan akan zat besi pada pertengahan kedua kehamilan kira-kira 17 mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini dibutuhkan suplemen besi 30 mg sebagai ferosus, ferofumarat atau feroglukonat perhari dan pada kehamilan kembar atau pada wanita yang sedikit anemi dibutuhkan 60-100 mg/hari. Kebutuha kalsium umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu sapi mengandung kira-kira 0,9 gram kalsium. Bila ibu hamil tidak dapat minum susu, suplemen kalsium dapat diberikan dengan dosis satu gram per hari. Pada umunya dokter selalu memberi suplemen mineral dan vitamin prenatal untuk mencegah kemungkinan defisiensi.

d. Vitamin

Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah, tetapi dapat pulan diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi.

3) Personal Hygiene

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan car dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama hamil dapat mengakibatkan perburukkan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi.

4) Pakaian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah: a. Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada

daerah perut.

b. Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat. c. Pakailah bra yang menopang payudara.

d. Memakai sepatu dengan hak rendah. e. Pakaian dalam yang selalu bersih. 5) Eliminasi

Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil yang berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kecil. Konstipasi terjadi

karena adanya pengaruh hormon progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus olehh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi.

6) Seksual

Selama kehamilan berjalan normal koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran. Koitus tidak dibenarkan bila terdapat perdarahan pervaginam, riwayat abortus berulang, abortus/partus prematurus imminens, ketuban pecah sebelum waktunya. 7) Mobilitas

Ibu hamil boleh melakukan kegiatan aktifitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat dianjurkan untuk melakukan pekerjaan rumah dengan menghindrari gerakan menyentak, sehingga mengurangi ketegangan pada tubuh dan meghindari kelelahan.

8) Istirahat

Wanita hamil dianjurkan merencanakan istirahat yang teratur khususnya seiring kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat dan tidak perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin. Tidur pada malam hari selama kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari selama 1 jam.21

9) Kunjungan Ulang

Pada umumnya kunjungan ulang dijadwalkan tiap 4 minggu sampai umur kehamilan 28 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sampai umur kehamilan 36 minggu dan seterusnya tiap minggu sampai bersalin. ANC

(Antenatal Care) di Indonesia minimal 4x selama kehamilan.

Standar minimal kunjungan kehamilan. Untuk menerima manfaat yang maksimum dari kunjungan-kunjungan antenatal ini pada ibu hamil dilakukan kunungan antenatal care 4 kali kunjungan selama kehamilan dalam 3 trimester. Standart minimal control ANC, meliputi : TM I minimal 1 kali, TM II minimal 1 kali, TM III minimal 2 kali, pelayanan antenatal mencakup banyak hal, namun dalam penerapan operasional dikenal standart

minimal “10T” yang terdiri dari:

1. Timbangan Badan.

2. Ukuran lingkar lengan atas (LILA). 3. Ukuran tekanan darah.

4. Ukur TFU.

5. Hitung denyut jantung janin (DJJ). 6. Tentukan presentasi janin.

7. Beri imunisasi TT.

8. Beri obat tablet tambah darah (Tablet Fe). 9. Periksa laboratorium.

10.Temu wicara dalam rangka persiapan rujuk.

ANC terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil memperoleh layanan

antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.

Jadwal antenatal care adalah:

1. K-1 (16 minggu) penapisan dan pengobatan anemia, perencanaan persalinan, pengenalan komplikasi akibat-akibat kehamilan dan pengobatannya.

2. K-2 (24-28 minggu) dan K-3 (32 minggu) pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya, penapisan pre-eklamsi, gemeli, infeksi, alat reproduksi, saluran pencernaan

3. K-4 (36 minggu) sama seperti kegiatan kunjungan 2 dan 3, mengenali adanya letak dan presentasi, mengenali tanda-tanda persalinan.22 2.1.5 Tanda-Tanda Bahaya pada Kehamilan Trimester II dan III

1. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan antepartum/perdarahan pada kehamilan lebih lanjut adalah perdarahan pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan, pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu, disertai rasa nyeri. 2. Sakit Kepala yang Berat

Wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat. Sakit kepala seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilag dengan beristirahat, kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa pengelihatannya menjadi kabur atau berbayang.

3. Pengelihatan Kabur

Wanita hamil yang mengeluh pengelihatan kabur. Karena pengaruh hormonal, ketajaman pengelihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan primer (minor) adalah normal.

4. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah istirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung, nyeri pre eklamsi.

5. Keluarnya Cairan Pervaginam

a. Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester 3.

b. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.

c. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm.

d. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala 1 atau awal kala 1. e. Persalinan. Bisa juga belum pecah saat mengedan.

6. Gerakan Janin Tidak Terasa

a. Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan timester III. b. Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5

atau ke 6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih aktif. c. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah.

d. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

7. Nyeri abdomen yang hebat

a. Ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan trimester 3.

b. Nyeri abdomen yang berhubungan dengan persalinan normal adalah normal.

c. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat.

d. Hal ini bisa berarti apenditas, kehamilan ektopik, penyakit radang panggul, persalinan preterm, grastitis, penyakit kantung empedu, uterus irritable, abrupsio plansenta, ISK atau infeksi lain.23

2.1.6 IMT, MAP, dan ROT

1. IMT (Indeks Massa Tubuh)

Indeks massa tubuh memberikan panduan kisaran berat badan yang palimg tepat bagi kesahatan sebelum hamil, tanpa memperhatikan usia dan jenis tubuh. Berat badan biasanya mulai naik setelah 12 minggu. Jadi, bidan akan mencatat indeks masa tubuh calon ibu pada buku catatan untuk mengkaji resiko. Jika proporsi berat dan tinggi badan ada dikisaran normal, hampir tidak mungkin ada masalah seperti tekanan darah atau diabetes selama kehamilan. IMT 20-25 ideal untuk kesehatan optimal. Cara yang di pakai untuk menemukan IMT dengan rumus . Pertambahan berat badan ibu hamil perlu dipantau tiap bulan.

a. Jika IMT dibawah 17 artinya calon ibu kemungkinan memiliki kesulitan untuk hamil. Jika gizi ibu buruk ketika hamil, bayi mungkin

cenderung kekurangan nutrisi sebelum plasenta berkembang penuh dan mampu memasok nutrisi dari darah ibu.

b. IMT 17-19 artinya berat badan agak kurang. Jika berat badan ibu bertambah dengan laju layak, seharusnya bayi baik-baik saja.

c. IMT 20-25 artinya ini kisaran berat yang memiliki paling sedikit masalah.

d. IMT 26-30 artinya bera agak berlebih, kemungkinan ibu mengalami ketidaknyamanan seperti lambung rasa terbakar, kelelahan,tidak dapat bernafas, atau iritasi kulit akibat gesekan keringat.

e. IMT diatas 30 artinya ibu cenderung menderita masalah kesehatan yang dapat mengganggu kehamilan, misalnya tekanan darah tinggi dan diabetes.24

Tabel 2.1 Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan berdasarkan indeks massa tubuh

Kategori IMT Rekomendasi kg

Rendah <19,8 12,5 – 18 Normal 19,8 – 26 11,5 – 16 Tinggi 26 – 29 7 – 11,5 Obesitas >29 <7 Gemeli - 16 – 20,5 Sumber: Sarwono, 2014 25

2. MAP (Mean Arterial Pressure)

Mean Arterial Pressure adalah tekanan arteri rata-rata selama satu siklus denyutan jantung yang didapatkan dari pengukuran tekanan darah

systole dan tekanan darah diastole. Pada trimester II nilai normal dari

MAP adalah ≥ 90 mmHg.

Rumus MAP adalah sebagai berikut :

Keterangan : D : diastolik

S : sistolik 3. ROT (Rool Over Test)

Rool Over Test adalah tes tekanan darah dimana nilai positif dinyatakan jika terjadi peningkatan 20 mmHg saat pasien melakukan Rool Over.

Cara melakukan ROT :

a. Penderita tidur miring ke kiri kemudian tekanan darah dihitung dan dicatat.

b. Diulang setiap 5 menit sampai tekanan darah atau tekanan diastolik tidak berubah.

c. Penderita tidur terlentang dan secepatnya diukur lalu 5 menit kemudian diukur kemudian dicatat kembali.

d. Positif apabila setelah diastolik antara berbaring miring dan terlentang 20 mmHg atau lebih.26

2.1.7 Konsep Flour Albus

1. Pengertian Flour Albus

Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina di luar kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serat disertai rasa gatal setempat.27 Keputihan terbagi menjadi dua jenis, yaitu keputihan fisiologis

dan patologis. Keputihan yang fisiologis ditandai dengan sekret yang berwarna bening, tidak menimbulkan bau menyengat, iritasi, maupun rasa nyeri. Keputihan patologis biasanya ditandai dengan sekret vagina yang berwarna keruh atau kuning atau kuning kehijauan, berbau tidak sedap, disertai lesi atau iritasi vagina, gatal, dan perdarahan.28

2. Etilogi Flour Albus

Penyebab keputihan pada ibu hamil dikarenakan peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen. Peningkatan kadar estrogen mulai terjadi pada usia gestasi 11 minggu dan terus meningkat hingga 24 minggu, lalu sedikit menurun untuk kemudian meningkat kembali. Peningkatan kadar hormon estrogen menyebabkan peningkatan kadar air dalam mukus serviks dan meningkatkan produksi glikogen oleh sel-sel epitel mukosa superfisial pada dinding vagina , sehingga sekret vagina bertambah banyak, kemudian mengalir keluar, dan disebut sebagai keputihan. Glikogen merupakan sumber makanan mikroorganisme di dalam vagina, sehingga peningkatan kadar hormon estrogen pada akhirnya meningktkan resiko terjadinya keputihan patologis.29

Sebenarnya di dalam alat genital wanita terdapat mekanisme pertahanan tubuh berupa bakteri yang menjaga kadar keasaman PH vagina. Normalnya angka keasaman pada vagina berkisar antara 3,8-4.2. Sebagian besar, hingga 95% adalah bakteri laktobasilus dan selebihnya adalah bakteri pathogen (yang menimbulkan penyakit). Biasanya ketika ekosistem di dalam keadaan seimbang, bakteri pathogen tidak akan mengganggu.

Masalah baru timbul ketika kondisi asam ini turun alias lebih besar dari 4,2. Bakteri-bakteri laktobasilus gagal menandingi bakteri pathogen. Ujungnya jamur akan berjaya dan terjadilah keputihan. Penyebab lain dari keputihan adalah penggunaan pakaian ketat dan atau terbuat dari bahan sintesis. Apalagi jika di biarkan dalam keadaan basah misalnya, pakaian yang dipakai setelah berolahraga akan mendukung pertumbuhan jamur. Bagitu juga dengan penggunaan spay atau deodoran untuk alat genital harus diwaspadai karena rentan mengubah keasaman vagina. Selain itu kelelahan dan setres juga bisa memicu keputihan. Padahal hampir setiap wanita rentan terhadap setres.30

Penyebab keputihan saat hamil yaitu : a. Baterial Vaginosis

Penyebab ini berhubungan dengan keguguran yang pernah dialami atau pernah melahirkan secara premature.

b. Screening yang terlalu sering

Screening adalah tindakan yang bertujuan untuk mengidentifikasi penyakit-penyakit yang tidak terdeteksi dengan menggunakan berbagai tes. Tes-tes tersebut dapat diterapkan secara tepat dalam sebuah skala yang benar. Sementara itu, screening yang terlalu sering ternyata juga dapat menjadi pemicu keputihan. Hal ini terjadi karena kemungkinan alat yang digunakan kurang steril.

c. Candidiasis

Candidiasis adalah infeksi ragi/jamur yang sering dialami oleh ibu hamil. Infeksi ini tidak berbahaya bagi janin di dalam rahim.31

3. Dampak Keputihan a. Terhadap Kehamilan

Keputihan terhadap ibu hamil dapat menyebabkan resiko persalinan premature dan janinnya beresiko mengalami infeksi.

b. Terhadap Persalinan

Keputihan pada persalinan dapat menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini, kelahiran premature dan terjadinya infeksi korioamnionitis

sampai sepsis, yang meningkatkan mordibitas dan mortalitas perinataldan menyebabkan infeksi pada ibu.

c. Terhadap Nifas

Flour albus pada masa nifas dapat menyebabkan infeksi, endometritis post partum.

d. Terhadap Bayi

Flour albus pada bayi dapat menyebabkan terjadinya infeksi, BBLR. 4. Penatalaksanaan Flour Albus

a. Menjaga kebersihan organ genetalia eksterna dengan cara membasuhnya menggunakan air bersih, terutama setelah BAB dan BAK. Cara membasuh yang benar adalah dari arah depan (vagina) kebelakang (anus), cara membasuh yang salah dapat menyebabkan mikroorganisme yang ada disekitar anus terbawa ke vagina, serta mengeringkan organ genetalia eksterna menggunakan handuk bersih setelah terbasuh oleh air. b. Meminimalkan frekuensi penggunaan sabun pembersih vagina.

flora normal vagina, sehingga kuman petogen dapat menginfeksi dan berkembang biak.

c. Mengganti celana dalam secara teratur juga penting untuk menjaga higienitas organ genetalia. Penggantian celana dalam minimal dilakukan dua kali sehari, misal setelah mandi pagi dan sore, sehingga kelembapan yang berlebihan dapat dicegah, menggunakan celana dalam dengan bahan yang menyerap keringat, seperti katun, sehingga organ genetalia tidak terlalu lembab serta menghindari penggunaan celana dalam yang ketat, karena dapat menyebabkan organ genetalia menjadi lembab, berkeringat dan akhirnya menjadi mudah terinfeksi mikroorganisme. d. Pengobatan secara alami untuk keputihan saat hamil bisa dilakukan

dengan memanfaatkan daun sirih. Ramuan daun sirih ini bisa dibuat dengan merendam daun sirih dalam air hangat selama kurang lebih 1 jam. Diamkan dan tunggu hingga dingin kemudian gunakan untuk membersihkan vagina seminggu sekali. Namun, ibu tidak boleh melakukannya jangan terlalu sering.32

2.1.8 Konsep SOAP kehamilan normal dengan keluhan Flour Albus. 1. S (Subjective ):pernyataan atau keluhan pasien

Ibu ingin memeriksakan kehamilannya dan mengeluh mengalami keputihan. 2. O (Objective) : Data yang diobservasi

a. Pemeriksaan fisik umum