• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.3.1 Pengertian Nifas

Masa nifas dimulai setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu.41

2.3.2 Tujuan asuhan masa nifas

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis. b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,

c. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ia melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus.

d. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi pada bayi dan perawatan bayi sehat.42

2.3.3 Periode masa nifas

Menurut (Eni Nur Rahmawati,2011)

1. Puerperium Dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.

2. Puerperium intermedial merupakan masa kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu.

3. Remot puerperium merupakan masa yang diperlukan untuk pulih dansehat sempurna, terutama bila selama hamil atauwaktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuksehat sempurna dapat berlangsung berminggu-minggu, bulanan, bahkan tahunan.43

2.3.4 Tahapan masa nifas

Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan fisik dan fisiologis yang juga mengakibatkan adanya beberapa perubahan dari psikisnya.

Menurut (Sulistyawati, 2009):

1. Taking in (hari ke 1-2 setelah melahirkan)

a. Ibu masih pasif dan tergantung dengan orang lain.

b. Perhatian ibu tertuju pada kekhawatiran perubahan tubuhnya. c. Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman waktu melahirkan.

d. Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi normal.

e. Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.

2. Taking on/ taking hold (hari ke 2-4 setelah melahirkan)

a. Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan bayinya.

b. Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAB, BAK, dan daya tahan tubuh.

c. Ibu berusaha menguasai ketrampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui, memandikan dan menggantikan popok. d. Ibu cenderung terbuka menerima nasehat, bidan dan kritikan pribadi. 3. Letting go

a. Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan dipengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga.

b. Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi sehingga akan mengurangindan memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan sosial.44

2.3.5 Kunjungan masa nifas

1) Kunjungan I (0-3 hari setelah persalinan)

a. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

b. Mendeteksi merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut.

c. Menberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia.

d. Pemberian ASI awal.

e. Melakukan hubungan ibu dan bayi baru lahir.

f. Menjaga bayi tetap sehat dengan car mencegah hipotermi. 2) Kunjungan II (hari ke-4 setelah persalinan)

a. Memestikan involusi uterus berjalan normal yaitu uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak da perdarahan abnormal, dan tidak ada bau.

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.

c. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan istirahat. d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan

tanda-tanda penyulit.

e. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari. 3) Kunjungan III (hari ke 29-40 setelah persalinan)

a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit pada dirinya atau bayi alami.

2.3.6 Perubahan fisiologis nifas 1. Perubahan sistem reproduksi

1) Involusi Uterus

Uterus berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil. Setelah plasenta lahir uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan retraksi otot-ototnya. Fundus 3 jari dibawah pusat. Selama 2 tahun berikutnya, besarnya tidak seberapa berkurang tetapi sesudah 2 hari uterus mengecil dengan cepat, sehingga pada hari ke 10 tidak teraba dari luar. Sesudah 6 minggu tercapai lagi ukurannya yang normal.

2) Involusi tempat plasenta

Setelah persalinan, tempat plasenta merupakan tempat dengan permukaan kasar, tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat luka ini mengecil, pada akhir minggu ke 2 hanya sebesar 304 cm, pada akhir nifas 1-2 cm, penyembuhan luka bekas plasenta mengandung banyak pembuluh darah.

3) Perubahan pembuluh darah rahim

Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh-pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan kagi peredaran darah yang banyak, maka arteri harus mengecil lagi dalam nifas.

4) Perubahan servik dan vagina

Beberapa hari setelah persalinan, ostium externum dapat dilalui oleh 2 jari, pinggir-pinggir tidak rata tetapi retak-retak karena

robekan dalam persalinan setelah persalinan bentuk serviks sedikit menganga seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, karena terdapat perlukaan-perlukaan kecil. Stelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim. Setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 jam dapat dilalui 1 jari. Pada serviks terbentuk sel otot baru. Vagina yang sangat diregang pada waktu persalinan, lambat laun akan mencapai ukuran yang normal. Pada minggu ke-3 postpartum mulai kembali.

5) Dinding perut dan peritonium

Setelah persalinan dinding perut longgar karena direnggang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu.

6) Lochea

Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas.Lochea dibedakan menjadi 4 jenis:

a) Lochea rubra/ merah

Lochea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa

post partum. Cairan yang keluar berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi,

lanugo (rambut bayi), dan mekonium. b) Lochea sanguinolenta

Lochea ini berwarna merah kecoklatan dan berlendir, serta berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7 post partum

c) Lochea serosa

Lochea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum, leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta. Keluar pada hari ke- 7 sampai hari ke- 14.

d) Lochea alba/ putih

Lochea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir serviks dan selaput jaringan yang mati berlangsung selama 2-6 minggu post partum.46

2.3.7 Kebutuhan kesehatan pada ibu nifas Menurut(Suherni, 2009) yaitu :

1. Gizi

Ibu nifas dianjurkan untuk :

a. Makan dengan diet seimbang cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

b. Mengonsumsi makanan tambahan, nutrisi 800 kalori/ hari pada 6 bulan pertama, 6 bulan selanjutnya 500 kalori dan tahun kedua 400 kalori. c. Mengkonsumsi vitamin A 200.000 iu. Pemberian vitamin A dalam

bentuk suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak.

2. Kebersihan diri dan bayi a. Kebersihan diri

Ibu nifas dianjurkan untuk :

2) Mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.

3) Menyarankan ibu mengganti pembalut setiap kali mandi, BAB/BAK, paling tidak dalam waktu 3-4 jam supaya ganti pembalut.

4) Menyarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh daerah kelamin.

5) Anjurkan ibu tidak sering menyentuh luka episiotomy dan laserasi. 6) Pada ibu post section caesaria (SC), luka tetap dijaga agar tetap

bersih dan kering, tiap hari diganti balutan. b. Kebersihan bayi

Hal-hal yang perlu dijelaskan pada ibu nifas agar bayi tetap terjaga bersih :

1) Memandikan bayi setelah 6 jam untuk mencegah hipotermi. 2) Mandikan bayi 2 kali sehari tiap pagi dan sore.

3) Mengganti pakaian bayi tiap habis mandi dan tiap kali basah atau kotor karena BAK/BAB.

4) Menjaga pantat dan daerah kelamin bayi agar selalu bersih dan kering.

5) Menjaga tempat tidur bayi selalu bersih dan hangat karena ini adalah tempat tinggal bayi.

3. Istirahat dan tidur Anjurkan ibu untuk :

d. Istirahat cukup untuk mengurangi kelelahan. e. Tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur.

f. Kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan.

g. Mengatur kegiatan rumahnya sehingga dapat menyediakan waktu untuk istirahat pada siang kira-kira 2 jam dan malam 7-8 jam.

Kurangnya istirahat pada ibu nifas dapat berakibat : 1) Mengurangi jumlah ASI.

2) Memperlambat involusi, yang akhirnya bisa menyebabkan perdarahan.

3) Depresi. 4. Senam nifas

Selama kehamilan dan persalinan ibu banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot panggul. Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan.

5. Hubungan seks dan Keluarga Berencana a. Hubungan seks

1) Aman setelah darah merah berhenti, dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari kedalam vagina tanpa rasa nyeri.

2) Adanya kepercayaan atau budaya yang memperbolehkan melakukan hubungan seks setelah 40 hari atau 6 minggu, oleh karena itu perlu dikompromikan antara suami dan istri.

b. Keluarga Berencana

1) Idealnya setelah melahirkan boleh hamil lagi setelah 2 tahun. 2) Pada dasarnya ibu tidak mengalami ovulasi selama menyusui

ekslusif atau penuh enam bulan dan ibu belum mendapatkan haid (metode amenorhe laktasi).

3) Meskipun setiap metode kontrasepsi berisiko, tetapi menggunakan kontrasepsi jauh lebih aman.

4) Jelaskan pada ibu berbagai metode kontrasepsi yang diperbolehkan selama menyusui, yang meliputi:

a) Cara penggunaan b) Efek samping

c) Kelebihan dan kekurangan d) Indikasi dan kontra indikasi e) Efektifitas

5) Hormonal,khususnya kombinasi oral (estrogen-progestero) bukan lah pilihan utama bagi ibu yang menyusui. Oleh karena itu janganlah menganjurkannya kurang dari enam minggu paska persalinan.Umumnya bagi ibu menyusui tidak perlu melakukan sampai saat itu, karena dapat mempersingkat lamanya pemberian ASI, akibatnya hormone steroid dalam jumlah kecil ditemukan dalam ASI.

6. Eliminasi : BAB dan BAK a. Buang air kecil (BAK).

1) Dalam 6 jam ibu nifas harus sudah bisa BAK spontan, kebanyakan ibu bisa berkemih spontan dalam waktu 8 jam. 2) Urine dalam jumlah yang banyak akan diproduksi dalam

waktu 12-36 jam setelah melahirkan.

3) Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam waktu 6 minggu. Selama 48 jam pertama nifas (puerperium), terjadi kenaikan dieresis sebagai akibat :

a) pengurasanvolume darah ibu. b) autolisis serabut otot uterus. b. Buang air besar (BAB)

1) BAB biasanya tertunda selama 2-3 hari, karena edema persalinan, diet cairan, obat-obatan analgetik dan perineum yang sangat sakit.

2) Bila lebih dari 3 hari belum BAB bisa diberikan obat laksantia.

3) Ambulasi secara dini dan teratur akan membantu dalam regulasi BAB.

4) Asupan cairan yang adekuat dan diet tinggi serat sangat dianjurkan.

7. Pemberian ASI atau Laktasi

Hal-hal yang perlu diberitahukan kepada pasien :

a. Menyusui bayi segera setelah lahir minimal 30 menit bayi telah disusukan.

b. Ajarkan cara menyusui yang benar.

c. Memberikan ASI secara penuh 6 bulan tanpa makanan lain (ASI esklusif).

d. Menyusui tanpa di jadwal, sesuka bayi (on demand).

e. Diluar menyusui jangan memberikan dot/kempeng pada bayi, tapi berikan ASI dengan sendok.

f. Penyapihan bertahap meningkatkan frekuensi makanan dan menurunkan frekuensi pemberian ASI.

2.4 Konsep Dasar Asuhan Bayi Baru Lahir 2.4.1 Pengertian BBL

Bayi Baru Lahir adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badan lahir 2500-4000 gram.

2.4.2 Ciri-ciri bayi baru lahir normal 1. Lahir aterm antara 37-40 minggu 2. Berat badan 2500-4000 gram 3. Panjang badan 48-52 cm 4. Lingkar dada 30-38 cm 5. Lingkar kepala 33-35 cm 6. Lingkar lengan 11-12 cm

8. Pernafasan 40-60x/menit

9. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi vernix caseosa.

10.Rambut lanugo telah terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna. 11.Kuku telah terlihat panjang dan lemas.

12.Nilai APGAR >7

13.Gerak aktif dan bayi langsung menangis kuat

14.Reflek rooting atau mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan daerah mulut sudah terbentuk dengan baik.

15.Reflek sucking (isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik) 16.Reflek morro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik. 17.Genetalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada

perempuan) testis sudah turun (pada laki-laki).

18.Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama dan berwarna hitam kecoklatan.

2.4.3 Tahapan bayi baru lahir

1. Tahap I terjadi segera setelah bayi lahir, selama menit-menit pertama kelahiran. Pada tahap ini digunakan sistem scoring apgar untuk fisik dan scoring grav untuk interaksi bayi dan ibu.

2. Tahap II disebut tahap tradisional reaktivitas. Pada tahap II dilakukan pengkajian selama 24 jam pertama terhadap adanya perubahan perilaku. 3. Tahap III dsebut tahap periodic, pengkajian dilakukan setelah 24 jam

2.4.4 Perilaku bayi baru lahir 1. Refleks

a) Reflek kedipan ( glabelar refleks): reflek terhadap cahaya terang yang mengindikasikan normalnya saraf motoric.

b) Tonic neck refleks, bayi berusaha mengembalikan kepala ketika diputar ke sisi pengujian sarf asesori.

c) Reflek rooting atau mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan daerah mulut sudah terbentuk dengan baik.

d) Reflek suckling adalah reflek menghisap atau menelan sesuatu

e) Reflek swallowing adalah gerakan menelan benda-benda yang ada di dekatkan ke mulut.

f) Reflek moro adalah suatu respon tiba-tiba pada bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan.

g) Reflek babinski berupa gerakan jari-jari mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang dengan normal.

2. Menangis paling banyak dilakukan bayi baru lahir, seperti ketika bayi mengantuk, lapar kesepian, merasa tidak nyaman, atau bisa juga menangis tanpa alasan.

3. Pola tidur

Bayi baru lahir biasanya akan tidur pada sebagian besar waktu diantara waktu makan. Namun akan waspada dan bereaksi ketika terjaga. 2.4.5 Penilaian bayi baru lahir

Segera setelah lahir letakkan bayi diatas kain bersih dan kering yang disiapkan diatas perut ibu, keringkan bayi terutama pada muka dan

permukaan tubuh dengan kain kering. Hangat dan bersih. Kemudian lakukan 2 penilaian awal yaitu :

1. Apakah menangis kuat atau pernapasan tanpa kesulitan 2. Apakah bayi bergerak dengan aktif

Jika bayi tidak bernapas, megap-megap atau lemah maka segera lakukan resusitasi bayi baru lahir.

Tabel 2.2 Nilai Apgar

Skor 0 1 2

Appearence color (warna kulit)

Biru/pucat Badan merah,

ekstremitas biru

Seluruh tubuh kemerahan Pulse atau frekuensi jantung Tidak ada <100x/menit >100x/menit Grimace (reaksi terhadap

rangsangan)

Tidak ada Sedikit gerakan

mimik

Menangis, batuk/bersin Activity (tonus otot) Lumpuh Ekstremitas dalam

fleksi sedikit

Gerakan aktif Respiration (usaha nafas) Tidak ada Lemah, tidak

teratur

Menangis kuat Sumber : (Dewi, V.N.L.2012)47

2.5 Konsep Dasar Asuhan Neonatus 2.5.1 Pengertian

Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28hari) sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir (Muslihatun, 2010).

2.5.2 Klasifikasi neonatus menurut berat lahir

1. Neonatus berat lahir rendah : kurang dari 2500 gram. 2. Neonatus berat lahir cukup : antara 2500-4000 gram 3. Neonatus berat lahir lbih : lebih dari 4000 gram

2.5.3 Perubahan fisiologis neonatus 1. Sistem pernafasan

Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 menit pertama sesudah lahir. Respirasi pada neonatus biasanya pernafasan diafragmatik dan abdominal, sedangkan frekuensi dan dalamnya belum teratur.

2. Suhu tubuh

Mekanisme hilangnya panas tubuh bayi ke lingkungannya secara konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Cara mencegah hal tersebut yaitu : mengeringkan bayi secara seksama; menyelimuti bayi dengan kain bersih kering dan hangat menutup bagian kepala bayi, menganjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya, jangan segera menimbang atau memandikan bayi dan menempatkan bayi di lingkungan yang hangat.

3. Metabolisme

Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebihluas dari tubuh orang dewasa. Pada jam pertama, energi didapatkan dari perubahan karbohidrat. Pada hari kedua, energi berasal dari pembakaran lemak. Setelah mendapat susu kurang lebih pada hari ke-6, pemenuhan kebutuhan energi bayi 60% didapatkan dari lemak dan 40% dari karbohidrat.

4. Keseimbangan air dan fungsi ginjal

Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium lebih besar dari kalium karena ruangan ekstraseluler luas.

Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron masih belum sebanyak orang dewasa, ketidakseimbangan luas permukaan

glomerulus dan volume tubulus proksimal, serta renal blood flow relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.

5. Immunoglobulin

Pada bayi baru lahir hanya terdapat gama globulin G, sehingga

imunologi dari ibu dapat melalui plasenta karena berat molekulnya kecil. Tetapi bila ada infeksi yang dapat melalui plasenta (toksoplasma, herpes simplek dan lain-lain), reaksi imunologis dapat terjadi dengan pembentukan sel plasma dan antibodi gamma A G dan M.(Muslihatun, 2010)49

2.5.4 Kunjungan neonatus

Menurut (depkes, 2015) kunjungan neonatal terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Kunjungan neonatal 1 (KN 1): sejak 6 jam setelah lahir. a) Mempertahankan suhu tubuh bayi

b) Pemeriksaan fisik bayi

c) Gunakan tempat yang hangat dan bersih

d) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan e) Memberikan imunisasi HB-0

2. Kunjungan neonatal 2 (KN 2): hari ke 3-7. Hal yang dilaksanakan:

a) Menjaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering b) Menjaga kebersihan bayi

c) Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, icterus, diare, berat badan rendah dan masalah pemberian ASI. d) Memberikan ASI harus disusukan minimal 10-15 kali dalam 24

jam dalam 2 minggu pasca persalinan. e) Menjaga keamanan bayi

f) Menjaga suhu tubuh bayi

g) Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan 3. Kunjungan neonatal 3 (KN 3) : hari ke 8-28.

Hal yang dilaksanakan : a) Pemeriksaan fisik bayi b) Menjaga kebersihan bayi

c) Memberitahu ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir d) Menjaga keamanan bayi

e) Menjaga suhu tubuh bayi agar tidak hipotermi f) Memberitahu ibu tentang imunisasi BCG.50 2.5.5 Kebutuhan kesehatan pada neonatus

1. Pemberian minum 2. BAB

3. BAK

4. Istirahat/tidur 5. Kebersihan kulit 6. Perawatan tali pusat 7. Keamanan bayi

9. Penyuluhan bayi sebelum pulang (Muslihatun, 2010)51

2.6 Konsep Dasar Keluarga Berencana 2.6.1 Pengertian

Keluarga berencana metode pengendalian atau menjarangkan kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi.

2.6.2 Manfaat KB 1. Untuk ibu

Perbaikan kesehatan karena pencegahan yang berulang kali dalam jangka yang terlalu pendek. Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak untuk beristirahat dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan lainnya.

2. Untuk anak-anak

Anak yang akan dilahirkan dapat tumbuh secara wajar karena itu yang mengandung berkeadaan sehat. Sesudah lahir anak tersebut memperoleh perhatian, pemelirahaan dan makan yang cukup.

3. Untuk ayah

Memperbaiki kesehatan fisiknya memperbaiki kesehatan mental dan sosial budaya.

4. Untuk seluruh keluarga

Kesempatan seluruh anggota keluarga mempunyai kesempatan yang banyak dan sama akan segala hal.52

2.6.3 Macam-macam KB

1. Metode amenorea laktasi

2. KBA alamiah terdiri dari : sistem kalender dan suhu basal 3. Senggama terputus

4. Metode barrier : kondom, diafragma, sepermisida

5. Kontrasepsi kombinasi (hormone esterogen dan progesterone) terdiri dari :

a. Pil kombinasi b. Suntikan kombinasi

1) Kontrasepsi progestin, terdiri dari : a) Kontrasepsi suntik progestin

KB suntik 3 bulan merupakan kontrasepsi suntikan progestin cocok untuk ibu menyusui, boleh digunakan oleh wanita pada tekanan darah <180/110 mmHg, usia reproduksi, nulipara dan yang telah memiliki anak, menyusui.

b) Kontrasepsi pil progestin (minipil) c) Kontrasepsi implant

d) AKDR dengan progestin 2) Alat kontrasepsi rahim (AKDR) 3) Alat kontrasepsi mantap, terdiri dari :

a) Tubektomi b) Vasektomi53

66