• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

B. Kajian Teori

1. Konsep Dasar Peramalan

Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu.

Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola-pola waktu yang lalu, dan penggunaan kebijakan terhadap proyeksi-proyeksi dengan pola-pola di waktu yang lalu.26

Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. 27

Peramalan adalah prediksi, proyeksi, atau estimasi terjadinya suatu kejadian atau aktivitas yang tidak pasti di masa depan. Karena masa depan sangat sulit dipastikan, maka diperlukan sistem forecast, baik secara implisit ataupun eksplisit. Tujuan dari forecasting adalah menggunakan informasi terbaik yang tersedia saat ini sebagai panduan aktivitas di waktu ke depan untuk mencapai tujuan dari organisasi. Tujuan tersebut umumnya sangat penting jika terkait dengan alokasi sumber daya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, pada hakikatnya peramalan merupakan bagian awal dari proses pengambilan

26 Sofjan Assauri, Manajemen Produksi, 34.

27 Hery Prasetya dan Fitri Lukiastuti, Manajemen Operasi (Yogyakarta: Medpres : 2009), 43.

keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu persoalan dalam pengambilan keputusan. Peramalan adalah memperkirakan sesuatu yang akan terjadi dengan menggunakan data masa lalu.

Dalam pengertian yang lebih khusus, peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang. Dalam praktiknya, peramalan merupakan suatu perkiraan (guess) dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.

Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk yang dilakukan pada awal proses perencanaan dan pengendalian produksi.

Dalam peramalan ditetapkan jenis produk yang diperlukan (what), jumlahnya (how many), dan waktu dibutuhkannya (when). Peramalan pada umumnya digunakan untuk memprediksi sesuatu yang kemungkinan besar akan terjadi, misalnya kondisi permintaan, banyaknya curah hujan, kondisi ekonomi, dan lain-lain. 28

b. Tujuan Peramalan29

Tujuan peramalan adalah untuk mendapatkan peramalan yang bisa meminimumkan kesalahan meramal (forecast error) yang biasa diukur dengan Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Squer Error (MSE). Sehingga dengan adanya peramalan produksi

28 Agustina Eunike, dkk, Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan (Malang: UB Press: 2018), 23.

29 Rusdiana, Manajemen Operasi (Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2014), 95.

32

manajemen perusahaan akan mendapatkan gambaran keadaan produksi dimasa yang akan datang, dan akan memberikan kemudahan manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan yang akan dibuat oleh perusahaan. Tujuan peramalan adalah untuk meramalkan permintaan dari item-item independent demand di masa yang akan datang.

c. Karakteristik Peramalan yang Baik

Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria, antara lain akurasi, biaya, dan kemudahan. Penjelasan dari tiga kriteria tersebut sebagai berikut:

1) Akurasi

Pengertian akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut.

Apabila hasil peramalan dikatakan bias, peramalan tersebut tertalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Selanjutnya hasil peramalan dikatakan konsisten, apabila kesalahan peramalan relatif kecil.

Kondisi peramalan yang terlalu rendah mengakibatkan kekurangan persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak dapat terpenuhi dengan segera. Hal itu akan berdampak pada perusahaan serta besar kemungkinan kehilangan pelanggan dan keuntungan dari penjualan. Sebaliknya, apabila peramalan terlalu tinggi dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan,

sehingga banyak modal yang terserap dan terbuang. Keakuratan dari hasil peramalan akan berfungsi menyeimbangkan persediaan yang ideal.

2) Biaya

Biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan peramalan bergantung pada jumlah item/jenis yang diramalkan, jangka waktu peramalan, dan metode peramalan yang dipakai. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi terhadap data yang dibutuhkan. Selain itu juga akan bergantung pada cara pengolahan data (manual atau komputerisasi), cara penyimpanan data, dan tenaga ahli diperbantukan.

Pemilihan metode peramalan harus disesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Oleh karena itu, metode yang lebih canggih tidak menjamin memperoleh hasil yang lebih akurat daripada metode yang lebih sederhana, lebih mudah diterapkan dan lebih murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari hukum Pareto (Analisis ABC).

3) Kemudahan

Penggunaan metode peramalan yang sederhana mudah dibuat dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Apabila memakai metode yang canggih, tetapi

34

tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, dan peralatan teknologi merupakan hal yang percuma. 30

d. Jenis Peramalan

Jenis peramalan dapat dibedakan menjadi beberpa tipe.

Dilihat dari perencanaan operasi di masa depan, maka peramalan dibagi menjadi 3 macam yaitu:

1) Peramalan Ekonomi (Economic Forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya.

2) Peramalan teknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan tehnologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.

3) Peramalan permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan perusahaan. Peramalan ini juga disebut dengan peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.

30 Ibid, 98.

e. Klasifikasi Teknik Peramalan

Dalam sistem peramalan, penggunaan berbagai model peramalan akan memberikan nilai ramalan yang berbeda dan derajat dari galat peramalan yang berbeda pula. Salah satu seni dalam melakukan peramalan adalah memilih model peramalan yang terbaik serta mampu mengidentifikasi dan menanggapi pola aktivitas historis dari data.

Pada umumnya, peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung pada cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunannya, teknik peramalan dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut: 31

1) Berdasarkan sifat penyusunannya, permalan meliputi:

a) Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunya. Dalam hal ini pandangan orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut;

b) Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik dan metode dalam penganalisisannya.

2) Berdasarkan jangka waktu ramalan yang disusun, meliputi:

a) Peramalan jangka pendek (short range forecast), yaitu peramalan yang dilakukan untuk menyusun hasil ramalan

31 Ibid, 99

36

yang jangka waktunya satu tahun atau kurang. Peramalan ini berungsi untuk menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Peramalan ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja, dan lain-lain keputusan kontrol jangka pendek, permintaan harian, kebutuhan sumber daya harian;

b) Peramalan jangka menengah (medium range), yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya satu hingga lima tahun kedepan.

Peramalan ini berfungsi untuk merencanakan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Peramalan ini lebih mengkhususkan dibandingkan dengan peramalan jangka panjang yang digunakan untuk menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan penentuan anggaran;

c) Peramalan jangka panjang (long range forecast), yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari lima tahun yang akan datang. Peramalan ini berfungsi untuk merencanakan kuantitas dan waktu fasilitas produksi. Peramalan jangka panjang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai perencanaan produk dan pasar, pengeluaran biaya perusahaan, studi kelayakan pabrik, anggaran, purchase

order, perencanaan tenaga kerja serta perencanaan kapasitas kerja.

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peramalan

Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada diluar kendala perusahaan. Berikut beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi permalan:

1) Kondisi umum bisnis dan ekonomi 2) Reaksi dan tindakan pesaing 3) Tindakan pemerintah

4) Kecenderungan pasar 5) Siklus hidup produk 6) Gaya dan mode

7) Perubahan permintaan konsumen 8) Inovasi teknologi32

Dokumen terkait