• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Definisi nifas

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan

berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari,

namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan

Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim sebab melahirkan atau

setelah melahirkan.Darah nifas yaitu darah yang tertahan tidak bisa

keluar dari rahim dikarenakan hamil.Maka ketika melahirkan, darah

melahirkan disertai tanda-tanda kelahiran, maka itu termasuk darah nifas

juga. (Anggraini, 2010:01).

2. Perubahan Fisiologis Masa Nifas

a. Perubahan system reproduksi

1) Involusi uterus

Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses

dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat

sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir

akibat kontraksi otot-otot polos uterus.

Uterus mengalami involusi, yaitu proses kembalinya uterus

ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan, dimulai segera

setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus.

Pada permulaan nifas bekas plasenta mengandung

banyak pembuluh darah besar yang tersumbat oleh trombus. Luka

bekas implantasi plasenta tidak meninggalkan parut karena

dilepaskan dari dasarnya dengan partumbuhan endometrium baru

dibawah permukaan luka. Pembuluh darah yang banyak akan

mengecil lagi pada masa nifas.

Tabel 2.5 Perubahan Normal Pada Uterus Selama Postpartum

Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat uterus

Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram Uri lahir 2jari dibawah pusat 750 gram 1 minggu Pertengahan pusat simfisis 500 gram 2 minggu Tidak teraba di atas simfisis 350 gram 6 minggu Bertambah kecil atau normal 50-60 gram 8 minggu Sebesar normal 30 gram

Sumber : vivian dan Sunarsih 2011: 57

Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas.

Lochea mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang

nekrotik dari dalam uterus. Lochea mengalami perubahan karena

proses involusi. Pengeluaran lochea dibagi berdasarkan waktu

dan warnanya.Lochea dibagi dalam beberapa jenis, yaitu :

a) Lochea rubra (cruenta): berisi darah segar dan sisa-sisa

selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo,

dan mekoneum, selama 2 hari pasca persalinan.

b) Lochea sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah

dan lendir hari ke 3-7 pasca persalinan.

c) Lochea serosa: berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pasca persalinan.

d) Lochea alba: cairan putih, setelah 2 minggu.

e) Lochea purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah

berbau busuk.

f) Lochiostasis: lochea tidak lancar keluarnya.

3) Serviks

Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah

persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari

tangan, setelah 6 minggu persalinan serviks menutup.

4) Vulva dan vagina

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan

yang sangat besar selama proses persalinan, dan dalam beberapa

hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap

vagina kembali kepada keadaan tida hamil, dan rugae dalam

vagina secara berangsur angsur akan muncul kembali sementara

labia menjadi lebih menonjol. Ukuran vagina akan selalu lebih

besar dibandingkan keadaan saat sebelum persalinan pertama

5) Perineum

Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur

karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang

bergerak maju. Pada post natal hari ke 5, perineum sudah

mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap

lebih kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan.

6) Rahim

Setelah melahirkan rahim akan berkontraksi (gerakan

meremas) untuk merapatkan dinding rahim sehingga tidak terjadi

perdarahan, kontraksi inilah yang menimbulkan rasa mules pada

perut ibu, sesaat setelah melahirkan normalnya rahim teraba kares

setinggi 2 jari dibawah pusar, 2 pekan setelah melahirkan rahim

sudah tak teraba, 6 pekan akan pulih seperti semula.

b. Perubahan system pencernaan

Kerap kali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus

kembali normal. Meskipun kadar progesterone menurun setelaah

melahirkan, namun asupan makanan juga mengalami penurunan

selama satu atau dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian

bawah sering kosong jika sebelum melahirkan diberikan enema.

Rasa sakit didaerah perineum dapat menghalangi keinginan

c. Perubahan system perkemihan

Hari pertama biasanya ibu mengalami kesulitan buang air

kecil, selain khwatir nyeri jahitan juga karena penyempitan saluran

kencing akibat penekanan kepala bayi saat proses persalinan. Buang

air kecil sulit kemungkinan terdapat spasine sfingter dan edema leher

buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin

dan tulang pubis selama persalinan. Urin dalam jumlah yang besar

akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah melahirkan. Setelah

plasenta dilahirkan, kadar hormone estrogen yang bersifat menahan

air akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini

menyebabkan dieresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu.

d. Perubahan endokrin

Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam

postpartum. Progesterone turun pada hari ke 3 postpartum. Kadar

prolaktin dalam darah berangsur-angsur hilang. (Anggraini, 2010:37)

3. Perubahan Psikologis Masa Nifas

a. Bounding Attachment

Bounding attachment adalah suatu proses dimana sebagai

hasil dari suatu interaksi terus menerus bati dan orang tua yang

bersifat saling mencintai, memberikan keduanya pemenuhan

emosional dan saling membutuhkan. Proses ikatan batin antara ibu

dengan bayinya ini diawali dengan kasih sayang terhadap bayi yang

bayi dan orang tuanya berkaitan erat dengan pertumbuhan psikologi

sehat dan tumbuh kembang bayi.

b. Respon Ayah dan Keluarga:

Jika ibu sudah mengandung bayinya selama sembilan bulan,

ayah benar-benar merasakan kebersamaan dengan bayinya saat

bayi sudah lahir. Perkenalan ayah dengan bayi dimulai saat mereka

saling bertatapan. Seperti halnya ikatan ibu dengan bayi, keberadaan

ayah dengan bayi penting bagi tumbuh kembang bayi, hasil penelitian

Robert A Veneziano dalam the importance of father love

menyebutkan kedekatan ayah dan bayi sangat membantu

mengembangkan kemampuan sosial, kecerdasan emosi dan

perkembangan kognitif bayi.

Hasil penelitian menunjukkan 62% ayah mengalami depresi

pasca lahir atau baby blues, perasaan cemas, khawatir dan takut

dapat muncul saat seorang pria menyadari dirinya kini memiliki peran

baru yaitu sebagai ayah.

c. Sibling Rivally

Sibling rivally merupakan suatu perasaan cemburu atau

menjadi pesaing dengan bayi atau saudara kandung yang baru

dilahirkan. Perasaan cemburu ini pun dapat timbul terhadap sang

ayah. Kenyataannya semua anak merasa terancam oleh kedatangan

seorang bayi meskipun dengan derajat yang berbeda-beda, baik

selama kehamilan maupun setelah kelahiran. (Dewi, 2011:69)

Menurut Vivian (2011: 65), adaptasi psikologi ibu masa nifas terdiri

tiga fase yaitu:

a. Fase taking in yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. pada saat itu,

fokus perhatian ibu pada dirinya sendiri. Pengalaman setelah

persalinan sering diceritakan berulang-ulang.

b. Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidak

mampuannya dan tanggung jawab dalam merawat bayi, ibu memiliki

rasa sensitif sehingga ibu mudah tersinggung.

c. Fase letting go yaitu fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan, ibu

sudah dapat menyesuaikan diri. Merawat diri dan bayinya, serta

kepercayaan diri sudah meningkat.

5. Program nasional masa nifas

Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit empat kali.

Kunjungan ini bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru

lahir juga untuk mencegah,mendeteksi, serta menangani

masalah-masalah yang terjadi.

Tabel 2.5 program nasional masa nifas

Kunjungan Waktu Tujuan 1 6-8 jam setelah

persalinan

1.Mencegah terjadinya perdarahan masa nifas 2.Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan memberikan rujukan bila perdarahan berlanjut 3.Memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri. 4.Pemberian asi pada masa awal menjadi ibu.

5.Mengajarkan bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi

6.Jika bidan menolong persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah

keadaan stabil 2 6 hari setelah

persalinan

1. Memastikan involusi uteri berjalan normal , uterus berkontraksi,fundus dibawah umbilicus tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada bau

2.Menilai adanya tanda-tanda demam,infeksi,atau kelainan pasca persalinan

3.Memastikan ibu mendapat cukupa makanan,cairan dan istirahat

4.Memastikan ibu menyusui dengan baik

5.Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi

3 Dua minggu setelah persalinan

Sama seperti di atas (enam hari setelah persalinan)

4 Enam minggu setelah persalinan

1.Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang di alami nya atau bayinya

2.Memberikan konseling untuk KB secara dini

Sumber : Saleha (2009:6)

6. Tanda bahaya masa nifas

a. Perdarahan Post Partum

Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari

500-600 ml dalam masa 24 jam setelah anak lahir (Prawirohardjo,

2008:523). Menurut waktu terjadinya di bagi atas 2 bagian :

1) Perdarahan Post Partum Primer (Early Post Partum

Hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir.

Penyebab utama adalah atonia uteri, retensio placenta, sisa

placenta dan robekan jalan lahir. Terbanyak dalam 2 jam

pertama.

2) Perdarahan post partum sekunder (Late Post Partum

Hemorrhage) yang terjadi setelah 24 jam, biasanya terjadi antara

hari ke 5 sampai 15 post partum. Penyebab utama adalah

robekan jalan lahir dan sisa placenta

Menurut Manuaba (2010:295), perdarahan post partum

merupakan penyebab penting kematian maternal khususnya di

negara berkembang. Faktor-faktor penyebab perdarahan post partum

adalah :

1) Grandemultipara.

2) Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun.

3) Persalinan yang di lakukan dengan tindakan : pertolongan kala

uri sebelum waktunya, pertolongan persalinan oleh dukun,

persalinan dengan tindakan paksa, persalinan dengan narkosa.

Beberapa bakteri dapat menyebabkan infeksi setelah persalinan,

Infeksi masa nifas masih merupakan penyebab tertinggi AKI. Infeksi alat genital merupakan komplikasi masa nifas. Infeksi yang meluas

kesaluran urinary, payudara, dan pasca pembedahan merupakan

salah satu penyebab terjadinya AKI tinggi.

b. Infeksi masa nifas

Gejala umum infeksi berupa suhu badan panas, malaise,

denyut nadi cepat.Gejala lokal dapat berupa Uterus lembek,

kemerahan dan rasa nyeri pada payudara atau adanya disuria.

Ibu beresiko terjadi infeksi post partum karena adanya luka

pada bekas pelepasan plasenta, laserasi pada saluran genital

termasuk episiotomi pada perineum, dinding vagina dan serviks,

infeksi post SC yang mungkin terjadi.Penyebab infeksi :bakteri

endogen dan bakteri eksogen. Faktor predisposisi :nutrisi yang buruk,

defisiensi zat besi, persalinan lama, ruptur membran, episiotomi, SC

dengan suhu yang mencapai 39 derajat celcius dan takikardi, sakit

kepala, kadang juga terdapat uterus yang lembek. Manajemen :ibu

harus diisolasi.

c. Sakit Kepala, Nyeri Epigastrik, Penglihatan Kabur

Wanita yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala

hebat atau penglihatan kabur.Gejala-gejala ini merupakan

tanda-tanda terjadinya Eklampsia post partum, bila disertai dengan tekanan

darah yang tinggi.

Penanganan :

1) Jika ibu sadar periksa nadi, tekanan darah, pernafasan

2) Jika ibu tidak bernafas periksa lakukan ventilasi dengan masker dan balon. Lakukan intubasi jika perlu dan jika

pernafasan dangkal periksa dan bebaskan jalan nafas dan

beri oksigen 4-6 liter per menit.

3) Jika pasien tidak sadar/ koma bebaskan jalan nafas, baringkan pada sisi kiri, ukur suhu, periksa apakah ada kaku

tengkuk.

4) Pembengkakan di wajah atau ekstrenitasi, ini berhubungan dengan no 3.

d. Demam, Muntah, Rasa Sakit Waktu Berkemih.

Organisme yang menyebabkan infeksi saluran kemih berasal

dari flora normal perineum. Sekarang terdapat bukti bahwa beberapa

Pada masa nifas dini, sensitivitas kandung kemih terhadap

tegangan air kemih di dalam vesika sering menurun akibat

trauma persalinan serta analgesia epidural atau spinal.Sensasi

peregangan kandung kemih juga mungkin berkurang akibat rasa

tidak nyaman yang ditimbulkan oleh episiotomi yang lebar, laserasi

periuretra atau hematoma dinding vagina. Setelah melahirkan

terutama saat infuse oksitosin dihentikan terjadi diuresis yang disertai

peningkatan produksi urine dan distensi kandung kemih. Overdistensi

yang disertai kateterisasi untuk mengeluarkan air yang sering

menyebabkan infeksi saluran kemih.

e. Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas, dan Terasa Sakit.

Payudara bengkak yang tidak disusu secara adekuat dapat menyebabkan payudara menjadi merah, panas, terasa sakit, akhirnya

terjadi mastitis. Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman

dan terjadinya payudara bengkak. B.H yang terlalu ketat,

mengakibatkan segmental engorgement.Kalau tidak disusu dengan

adekuat, bisa terjadi mastitis.Ibu yang diit jelek, kurang istirahat,

anemia akan mudah terkena infeksi. Gejalanya yaitu :

1) Bengkak, nyeri seluruh payudara/ nyeri lokal.

2) Kemerahan pada seluruh payudara atau hanya local

3) Payudara keras dan berbenjol-benjol (merongkol)

4) Panas badan dan rasa sakit umum

1) Menyusui diteruskan. Pertama bayi disusukan pada payudara

yang terkena edema dan sesering mungkin, agar payudara

kosong kemudian pada payudara yang normal.

2) Berilah kompres panas, bisa menggunakan shower hangat atau

lap basah panas pada payudara yang terkena.

3) Ubahlah posisi menyusui dari waktu ke waktu, yaitu dengan

posisi tiduran, duduk atau posisi memegang bola (football

position).

4) Pakailah baju B. H yang longgar.

5) Istirahat yang cukup , makanan yang bergizi.

6) Banyak minum sekitar 2 liter per hari.

7) Dengan cara-cara seperti tersebut di atas biasanya

peradangan akan menghilang setelah 48 jam, jarang sekali yang menjadi abses. Tetapi apabila dengan cara-cara seperti

tersebut di atas tidaka da perbaikan setelah 12 jam, maka

diberikan antibiotik selama 5-10 hari dan analgesia.

f. Kehilangan Nafsu Makan Dalam Waktu Yang Lama

Kelelahan yang amat berat setelah persalinan dapat

mengganggu nafsu makan, sehingga ibu tidak ingin makan sampai

kelelahan itu hilang. Hendaknya setelah bersalin berikan ibu

minuman hangat, susu, kopi atau teh yang bergula untuk

mengembalikan tenaga yang hilang. Berikanlah makanan yang

sifatnya ringan, karena alat pencernaan perlu istirahat guna

g. Rasa sakit, merah, lunak dan pembengkakan di kaki

Selama masa nifas dapat terbentuk thrombus sementara pada

vena-vena manapun di pelvis yang mengalami dilatasi.

h. Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan

dirinya sendiri.

Penyebabnya adalah kekecewaan emosional bercampur rasa

takut yang dialami kebanyakan wanita hamil dan melahirkan, rasa

nyeri pada awal masa nifas,kelelahan akibat kurang tidur

selama persalinan dan setelah melahirkan, kecemasan akan

kemampuannya untuk merawat bayinya setelah meninggalkan rumah

sakit, ketakutan akan menjadi tidak menarik lagi.

(Bahiyatun,2009:115)

Dokumen terkait