• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Konsep Keluarga

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 2014). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

2.3.2 Fungsi Keluarga

Menurut (Friedman, 2014) ada 5 fungsi keluarga yaitu:

2.3.2.1Fungsi afektif

Yaitu berhubungan dengan fungsi-fungsi internal keluarga, pelindung dan dukungan psikososial bagi para anggotanya. Keluarga melakukan tugas-tugas yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang sehat bagi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggotanya.

2.3.2.2 Fungsi sosialisasi

Yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu melaksanakan sosialisasi dimana anggota keluarga belajar disiplin, nurma budaya perilaku melalui interaksi dalam keluarga selanjutnya individu mampu berperan dalam masyarakat.

2.3.2.3 Fungsi reproduksi

Yaitu fungsi untuk meneruskan keturunan menambah sumber daya manusia.

2.3.2.4 Fungsi ekonomi

Yaitu fungsi memenuhi kebutuhan keluarga seperti: makan, pakaian, perumahan, dan lain lain.

2.3.2.5 Fungsi perawatan keluarga

Yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan asuhan kesehatan/perawatan, kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu.

2.3.3 Bentuk Keluarga

Beberapa bentuk keluarga sebagai berikut:

2.3.3.1Keluarga inti (Nuclear Family)

Keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak, baik karena kelahiran (natural) ataupun adopsi.

2.3.3.2Keluarga besar (Extended Family)

Keluarga inti ditambah keluarga yang lain (karena hubungan darah), misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu termasuk keluarga modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak, serta keluarga pasangan sejenis (guy/lesbian families).

2.3.3.3Keluarga campuran (Blended Family)

Keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak-anak kandung dan anak-anak tiri.

2.3.3.4Keluarga (Common Law Family) yaitu anak-anak yang tinggal bersama.

2.3.3.5Keluarga orang tua tunggal (Single Parent Family)

Keluarga yang terdiri dari pria atau wanita, mungkin karena telah bercerai, berpisah, ditinggal mati atau mungkin tidak pernah menikah, serta anak-anak mereka yang tinggal bersama.

2.3.3.6Keluarga hidup bersama (Commune Family)

Keluarga yang terdiri dari dari pria, wanita dan anak-anak yang tinggal bersama berbagi hak dan tanggung jawab, serta memiliki kepercayaan bersama.

2.3.3.7Keluarga serial (Serial Family)

Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang telah menikah dan mungkin telah punya anak, tetapi kemudian bercerai dan masing-masing menikah lagi serta memiliki anak-anak dengan pasangannya masing-masing, tetapi semuanya menganggap sebagai satu keluarga.

2.3.3.8Keluarga gabungan (Composite Family)

Keluarga yang terdiri dari suami dengan beberapa istri dan anak-anaknya (poligami) atau istri dengan beberapa suami dan anak-anaknya (poliandri).

2.3.4 Tingkat Perkembangan Keluarga

Adapun delapan tahap siklus kehidupan keluarga menurut (Friedman, 2014) antara lain:

2.3.4.1Tahap I: keluarga pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap pernikahan), tugasnya adalah:

1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan 2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis

3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua).

2.3.4.2 Tahap II: keluarga yang sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai umur 30 tahun), tugasnya adalah:

1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap

2) Rekonsiliasi tugas untuk perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga

3) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan 4) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar

2.3.4.3 Tahap III: keluarga dengan anak prasekolah. Tugasnya adalah:

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti: rumah, ruang bermain, privasi, keamanan.

2) Mensosialisasikan anak.

3) Mengintegrasikan anak yang sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain.

4) Mempertahankan hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.

2.3.4.4 Tahap IV: keluarga dengan anak usia sekolah (sampai 13 tahun), tugasnya adalah:

1) Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya.

2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.

3) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik keluarga.

2.3.4.5 Tahap V: keluarga dengan anak remaja, tugasnya adalah:

1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri

2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan

3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak

2.3.4.6 Tahap VI: keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda, tugasnya adalah:

1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan melalu perkawinan

2) Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan

3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan.

2.3.4.7 Tahap VII: orang tua usia pertengahan, tugasnya:

1) Menyelidiki lingkungan yang meningkatkan kesehatan

2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua, lansia dan anak-anak.

2.3.4.8 Tahap VIII: keluarga dalam masa pensiunan dan lansia, tugasnya:

1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan 2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun 3) Mempertahankan hubungan perkawinan

4) Mempertahankan hubungan antar generasi 2.3.5 Struktur Keluarga

2.3.5.1Dominasi jalur hubungan darah

1) Patrilineal, yaitu keluarga yang disusun melalui jalur keturunan ayah.

2) Matrilineal, yaitu keluarga yang disusun melalui jalur ibu.

2.3.5.2Dominasi tempat tinggal

1) Patrilokal, yaitu keluarga yang tinggal bersama keluarga sedarah dari pihak suami.

2) Matrilokal, yaitu keluarga yang tinggal bersama dengan keluarga sedarah dari pihak istri.

2.3.5.3 Dominasi pengambilan keputusan

1) Patriakal, dominasi pengambil keputusan ada dipihak suami.

2) Matriakal, dominasi pengambil keputusan ada dipihak istri.

2.3.6 Tugas Keluarga

Tugas keluarga menurut (Maglaya et al, 2009):

2.3.6.1Mengenal masalah kesehatan

Keluarga harus mampu mengetahui masalah kesehatan, tanda dan gejala, faktor penyebab dan faktor yang mempengaruhinya, persepsi keluarga terhadap masalah, serta keaktifan keluarga dalam mencari pertolongan bagi anggota keluarganya yang sakit.

2.3.6.2Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat

Keluarga berhak dan mampu untuk memutuskan tindakan. Perawat perlu mengkaji kesiapan keluarga mengerti tentang sifat dan luasnya masalah, apakah keluarga merasakan adanya masalah yang dialami, apakah keluarga merasa menyerah dan lain-lain.

2.3.6.3Mampu merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga harus mengetahui keadaan penyakitnya (sifat, komplikasi, prognosis, dan penyebarannya), sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan, keberadaan fasilitas perawatan yang dibutuhkan dan sikap keluarga terhadap yang sakit.

2.3.6.4Mampu memodifikasi lingkungan guna mendukung proses penyembuhan

2.3.6.5Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Keluarga dapat menggunakan fasilitas kesehatan yang berada pada sekitarnya seperti rumah sakit, balai pengobatan, klinik, puskesmas dan lain-lain.

2.3.7 Peran Perawat Keluarga 2.3.7.1Sebagai pendidik

Perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga, terutama untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan.

2.3.7.2 Sebagai koordinator pelaksana pelayanan keperawatan

Perawat bertanggung jawab memberikan pelayanan keperawatan yang komperehensif.

2.3.7.3 Sebagai pelaksana perawatan kesehatan

Pelayanan dapat diberikan kepada keluarga melalui kontak pertama dengan anggota keluarga yang sakit yang memiliki masalah kesehatan.

2.3.7.4 Sebagai fasilitator

Perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga dan masyarakat yang mereka hadapi sehari-hari serta dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah.

2.3.7.5 Sebagai peneliti

Perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat memahami masalah-masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga.

2.3.7.6 Sebagai modifikasi lingkungan

Perawat harus dapat memodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekitarnya agar dapat tercipta lingkungan yang sehat (Sudiharto, 2007).

Dokumen terkait