• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

3.1.1.1 Identitas Kepala Keluarga 1. Kepala Keluarga (KK):Tn. N

2. Usia : 52 tahun

3. Alamat : Desa Ranuklindungan RT.05 RW.01 4. Pekerjaan KK : Wiraswasta

5. Pendidikan KK : SLTA 6. Komposisi keluarga :

3.1 Tabel Komposisi Anggota Keluarga No Nama J

K Hub

dengan KK

Umur Pendi

dikan Status Imunisasi

BC G

Polio D PT

Hepatitis Campak Ket

1. Ny. S P Istri 45th Sehat

2. Sdr.

U P Anak 20th Sehat

3. By. D L Anak 4hari Sehat

8. Genogram

Keluarga dari Tn.N Keluarga dari Ny.S

Tn.N (52th) Ny.S (45th)

By.D (4 hari) Sdr.U (20th)

Gambar 3.1 Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Kawin

: Tinggal serumah

X X X

SC

9.Tipe Keluarga

Klien mengatakan mempunyai keluarga inti (nuclear family), yaitu terdiri dari suami (Tn.N), dua anak (Sdr.U) dan (By.D) yang tinggal dalam satu rumah.

10. Suku bangsa

Klien mengatakan berasal dari suku Jawa Indonesia semenjak dari orang tua, ditandai dengan sering mengonsumsi obat-obatan jamu.

11. Agama

Klien mengatakan anggota keluarga menganut agama islam dan klien selalu mengajarkan anak-anaknya untuk taat kepada Allah SWT dan sholat 5 waktu.

12. Status sosial ekonomi keluarga

Jumlah pendapatan perbulan: klien mengatakan jumlah pendapatan tidak menentu, namun jika dibulatkan biasanya berjumlah Rp.2.300.000

Sumber pendapatan perbulan: klien mengatakan mempunyai usaha kecil selep tepung dan bumbu dan usaha sampingan rental mobil.

Jumlah pengeluaran perbulan: klien mengatakan tergantung dengan kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak, sedangkan untuk hari biasa biasanya Rp.750.000 per bulan.

13. Aktivitas rekreasi keluarga: klien mengatakan kegiatan keluarga biasanya menonton televisi dan setiap 1 bulan sekali keluarga rekreasi ke tempat wisata terdekat.

3.1.2 Riwayat dan tahap perkembangan keluarga 3.1.2.1 Tahap perkembangan keluarga saat ini : Klien

3.1.2.2 Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:

Klien mengatakan masih dalam tahap pemulihan nyeri akibat post partum caesarea.

3.1.2.3 Riwayat kesehatan keluarga inti

Klien mengatakan bahwa dirinya mengalami nyeri pada abdomen pasca dilakukan operasi caesarea dan sampai saat ini belum bisa melakukan tindakan untuk mengurangi nyeri.

3.1.2.4 Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Klien mengatakan anggota keluarga pernah menderita penyakit typus selama 2 minggu dan pergi ke puskesmas untuk periksa namun tidak opname.

3.1.3 Data lingkungan 3.1.3.1 Karakteristik rumah

Klien mengatakan mempunyai tempat tinggal luas 18 meter x 11 meter, milik sendiri, terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, WC, ruang bersama, dapur, mushola dan taman. Sirkulasi rumah cukup, keluarga menggunakan WC dan limbah dibuang ke septik tank. Tersedia tempat sampah untuk limbah rumah tangga, lingkungan rumah cukup bersih, jauh dari jalan raya dan pabrik.

3.1.3.2 Denah

Gambar 3.2 Denah rumah 18m x 11m Ruang keluarga Taman

Kamar tidur utama

Mushola Dapur

Kamar tidur 2 Ruang

tamu

Toilet

3.1.3.3 Ventilasi dan pencahayaan

Klien mengatakan memiliki jendela yang selalu dibuka di ruang tamu, kamar tidur, toilet dan disetiap ruangan juga difasilitasi penerangan dan pencahayaan yang cukup.

3.1.3.4 Sumber air

Klien mengatakan sumber air keluarga menggunakan PDAM untuk mandi, masak, minum, dan mencuci.

3.1.3.5 Jamban

Klien mengatakan menggunakan WC dan septik tank untuk pembuangan limbah.

3.1.3.6 Lingkungan sekitar rumah

Klien mengatakan lingkungan sekitar rumah sedikit kotor karena dekat dengan sungai dan dekat dengan tempat pembuangan sampah.

3.1.3.7 Pembuangan sampah

Klien mengatakan membuang sampah ditempat pembuangan sampah dekat sungai.

3.1.3.8 Sarana transportasi

Klien mengatakan keluarga bepergian menggunakan sepeda motor 3.1.3.9 Karakteristik tetangga dan komunitasnya

Klien mengatakan tinggal dipedesaan, tetangga yang ada disekitar rumah semuanya ramah dan saling tolong-menolong satu samalain. Warga sekitar khususnya ibu-ibu memiliki kebiasaan pengajian rutin di musholah setiap hari jum’at didekat rumah dan selalu mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan sebulan sekali.

3.1.3.10 Mobilitas geografis keluarga

Klien mengatakan sudah menempati rumah itu sejak anak pertama berusia 8 bulan sampai sekarang. Karena sebelumnya tinggal di luar negeri untuk bekerja dan keluarga Tn.N masih banyak yang tinggal berdekatan dalam satu desa.

3.1.3.11 Perkumpulan keluarga dan interaksi dalam masyarakat

Klien mengatakan bahwa dirinya mengikuti kegiatan PKK seminggu sekali.

3.1.3.12 Sistem pendukung keluarga

Klien mengatakan semua anggota keluarga dalam kondisi sehat dan antar anggota keluarga saling menyayangi dan membantu satu sama lain. Klien memiliki fasilitas: televisi, kulkas, sumber air bersih, motor, gadget, dan memiliki akses BPJS mandiri untuk membantu biaya pengobatan.

3.1.4 Struktur keluarga 3.1.4.1 Struktur peran

Klien memiliki peran sebagai ibu rumah tangga.

3.1.4.2 Nilai atau norma keluarga

Klien mengatakan agama islam, mematuhi nurma yang berlaku dimasyarakat dan adat istiadat orang Jawa, sangat mematuhi peraturan yang ada dirumah, contoh: seperti anak perempuannya tidak boleh pulang larut malam dan dibatasi sampai jam 8 malam. Apabila anggota keluarga sakit, keluarga mempercayai bahwa ini adalah cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat.

3.1.4.3 Pola komunikasi keluarga

Klien mengatakan dalam kesehariannya berkomunikasi secara langsung atau tidak langsung serta menggunakan bahasa jawa krama dan dalam keadaan emosi masih berusaha masih menggunakan bahasa yang positif.

3.1.4.4Struktur kekuatan keluarga

Klien mengatakan orang yang dekat dengan klien adalah suami (Tn.N).

3.1.5 Fungsi keluarga 3.1.5.1 Fungsi ekonomi

Klien mengatakan keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari pendapatan yang diperoleh setiap bulan, namun keluarga kurang mampu menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga. Keluarga kurang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti apotik dan puskesmas.

3.1.5.2 Fungsi mendapatkan status social

Klien mengatakan keluarga harus selalu memberikan pendidikan agar suatu saat nanti dapat menjadi panutan dan dianggap sebagai status dilingkungan, baik itu diperoleh dari pemberian ataupun dari usaha sendiri.

3.1.5.3 Fungsi pendidikan

Klien mengatakan keluarga menjadi media pembelajaran yang pertama karena pada dasarnya semuanya diawali dengan mencontoh kebiasaan orang terdekat yakni keluarga. Keluarga juga bisa menjadi jasa pendidikan informal selain pendidikan formal dibangku sekolahan.

3.1.5.4 Fungsi sosialisasi

Klien mengatakan interaksi dengan anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun dalam berperilaku dan keluarga selalu mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang lebih tua, contoh seperti cara memanggil kakak, paman, bibi, tante, dan teman sebayanya baik di lingkungan tempat tinggal atau di sekolah.

3.1.5.5 Fungsi pemenuhan kesehatan

Klien mengatakan cukup mengetahui mengenai penyakit, namun pengetahuan mengenai penanganan jika sakit masih kurang. Terbukti Ny.S saat nyeri abdomen muncul hanya di diamkan dan ditahan saja.

3.1.5.6 Fungsi religious

Klien mengatakan fungsi keagamaan adalah untuk memperkokoh hubungan sosial yang seimbang dengan mengamalkan ajaran islam untuk mengajarkan anak-anaknya selalu bersikap sopan kepada orang tua.

3.1.5.7 Fungsi rekreasi

Klien mengatakan keluarga berusaha untuk menjadikan anggota keluarganya menjadi periang dan ceria dalam kebersamaan walaupun dalam waktu singkat.

3.1.5.8 Fungsi reproduksi

Klien mengatakan jumlah anak yang dimiliki ada 2 anak yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki dan keluarga sebenarnya hanya berencana mempunyai 1 anak saja dan menggunakan metode program KB alami pil.

Kemudian klien mengalami hal yang tidak terduga dikarenakan hamil 3

bulan anak kedua yang sekarang sudah melahirkan bayi dan sudah berumur 4 hari.

3.1.5.9 Fungsi afeksi

Klien mengatakan selalu menyayangi dan perhatian kepada anak-anaknya, selalu mendukung dan mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan oleh anaknya selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar nurma dan sopan santun.

3.1.6 Stress dan koping keluarga

3.1.6.1 Stressor jangka pendek dan panjang

Stressor jangka panjang: klien mengatakan memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah dan kuliah anak-anaknya.

Stressor jangka pendek: klien cemas jika nyeri pada perutnya akibat post sectio caesarea kambuh dan menghambat kegiatan sehari – hari.

3.1.6.2 Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Untuk stress jangka panjang, klien mengatakan bahwa berusaha untuk mencukupi kebutuhan biaya sekolah dan kuliah dengan bekerja keras.

Sedangkan untuk stress jangka pendek, klien mengatakan bahwa keluarga mengonsumsi obat di warung, kadang-kadang membuat ramuan sendiri dan jarang pergi ke puskesmas.

3.1.6.3 Strategi koping yang digunakan

Strategi koping yang digunakan klien baik dan jika ada permasalahan, klien berusaha untuk selalu menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah.

3.1.6.4 Strategi adaptasi disfungsional

Klien mengatakan tidak pernah menggunakan kekerasan serta perlakuan kejam kepada anak ataupun istrinya ataupun memberikan ancaman-ancaman dalam menyelesaikan masalah.

3.1.7 Pemeriksaan Kesehatan Anggota Keluarga

Tabel 3.2 Pemeriksaan Kesehatan Anggota Keluarga Jenis

Pemeriksaan Tn.N Ny.S Sdr .U By.D

Riwayat penyakit saat ini

Tidak ada Post partum

section caesarea hari ke 4

Tidak ada Tidak ada

Keluhan yang

dirasakan Tidak ada

keluhan Nyeripada bagian abdomen bawah tengah

(suprapublik) dan skala nyeri 7.

Tidak ada

keluhan Tidak ada

keluhan

Tanda dan

gejala Tidak ada tanda

dan gejala Tampak meringis dan focus pada diri sendiri dan bersikap

protektif.

Tidak ada

keluhan Tidak ada

keluhan

Riwayat penyakit sebelumnya

Typhus

abdominalis Tidak ada riwayat penyakit

sebelumnya

Tidak ada

riwayat penyakit sebelumnya

Tidak ada

riwayat penyakit sebelumnya

TTV TD : 100/80

mmHgRR : 22x / menit N : 84x / menit S : 36 C

TD : 120/90 mmHgRR : 20x / menit N : 118x / menit S : 36,3 C

TD: 90/80

mmHgRR : 21x / menit

N : 85x / menit S: 36,5 C

TD:

-RR: 20x/ menit N: 87 x / menit S: 36,4 C

Kepala dan

leher Bentuk kepala

simetris, kulit kepala bersih, ada uban, tidak berbau, wajah simetris,

konjungtiva tidak anemis.Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi.

Telinga simetris, ketajaman pendengaran baik, mukosa bibir lembab, gigi bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid.

Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, tidak ada uban, tidak berbau, wajah simetris, konjungtiva tidak anemis. Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi.

Telingasimetris, ketajaman pendengaran baik, mukosa bibir lembab, gigi bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid.

Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, tidak ada uban, tidak berbau, wajah simetris, konjungtiva tidak anemis.

Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi. Telinga simetris, ketajaman pendengaran baik, mukosa bibir lembab, gigi bersih,

tidak ada

pembesaran kelenjar limfe dan tiroid

Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, tidak berbau, wajah simetris, konjungtiva tidak anemis.

Bentuk hidung simetris, tidak

ada lesi.

Telinga simetris, ketajaman pendengaran baik, mukosa bibir lembab,

tidak ada

pembesaran kelenjar limfe dan tiroid Integument

kulit Mukosa kulit

lembab.

Tidak ada luka

Mukosa kulit

lembab. Mukosa kulit

lembab.

Tidak ada luka

Mukosa kulit lembab.

Tidak ada luka

Thorax Inspeksi: tidak menggunakan

otot bantu

pernapasan, pola napas regular.

Palpasi: dada simetris, tidak ada krepitasi.

Perkusi: bunyi ketukan

bergaung.

Auskultasi: suara nafas bronchial.

Inspeksi: tidak menggunakan

otot bantu

pernapasan, pola napas regular.

Palpasi: dada simetris, tidak ada krepitasi.

Perkusi: bunyi ketukan

bergaung.

Auskultasi: suara nafas bronchial.

Inspeksi: tidak menggunakan otot bantu pernapasan, pola napas regular.

Palpasi: dada simetris, tidak ada krepitasi.

Perkusi: bunyi ketukan

bergaung.

Auskultasi:

suara nafas bronchial.

Inspeksi: tidak menggunakan otot bantu pernapasan, pola napas regular.

Palpasi: dada simetris, tidak ada krepitasi.

Perkusi: bunyi ketukan

bergaung.

Auskultasi:

suara nafas bronchial.

Abdomen Bising usus

14x/menit, tidak ada benjolan, tidak ada luka.

Bising usus 16x/menit, tidak ada benjolan, ada luka bagian abdomen bawah tengah

(suprapublik), panjang luka ±10 cm, luka bersih.

Bising usus 15/menit, tidak ada benjolan, tidak ada luka.

Bising usus 11x/menit,

tidak ada

benjolan, tidak ada luka.

Ekstremitas

atas dan

bawah

Dapat

menggerakkan tangan dan kaki dengan baik,

tidak ada

kelainan pada ekstremitas atas dan bawah.

5 55 5

Klien tampak melakukan gerakan seminimal mungkin, klien baru melakukan mobilisasi gerakan tangan dan kaki.

5 55 5

Dapat

menggerakkan tangan dan kaki dengan baik,

tidak ada

kelainan pada ekstremitas atas dan bawah.

5 55 5

Dapat

menggerakkan tangan dan kaki dengan baik,

tidak ada

kelainan pada ekstremitas atas dan bawah.

4 55 5

3.1.8 Harapan keluarga

Klien berharap agar keluarganya selalu sehat wal ‘afiat dan klien berharap agarnyeri pada perut akibat post sectio caesarea cepat sembuh agar bisa kembali beraktifitas seperti biasanya.

Dokumen terkait