• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMUNING YANG DIRENCANAKAN

Bab 6 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

6.1.Konsep Lokasi

.

· Alternatif site 2

Eksisting site terletak si area perkebunan teh kemuning, merupakan lahan yang memiliki kontur menantang. Terletak di tengah perkebunan kemuning, memiliki view terhadap kota Karanganyar. Site yang dipilih sebagai lokasi pendirian Resort di kawasan Agrowisata Kemuning adalah alternatif 2. Site alternatif 2 ini memiliki keunggulan view yang lebih luas, terletak di tengah perkebunan dengan jalan lingkungan sebagai sarana pencapaiannya sehingga menyatu dengan alam, jika dilihat dari jalan utama maka site terpilih menjadi pusat view dari jalan tersebut.

6.2.Konsep pengolahan tapak

6.2.1 Konsep Pencapaian Site

Entrance ke dalam site mempertimbangkan macam penggunanya yaitu pengunjung, pengguna fasiitas promosi dan pemasaran, pengelola dan servis. Sedangkan pertimbangan lain adalah sarana yang dipergunakan oleh pengguna yaitu dengan memakai kendaraan atau dengan berjalan kaki.

Side entrance dari jalan lingkungan yang dapat digunakan untuk pengelola dan servis sehingga tidak mengganggu aktifitas utama.

Main entrance

dari jalan Ahmad Yani yang sebagai alternatif entrance sehingga dapat mengurangi kepadatan.

SITE

commit to user

6.2.2 Konsep orientasi

Orientasi bangunan mengacu keluar bangunan karena view di luar bangunan sangat baik. Yaitu hamparan perkebunan teh yang hijau ynag memberi kesan menyegarkan dan relaksasi.

commit to user

Tugas Akhir

6.2.3 Konsep penataan Vegetasi

Sebagai lahan yang berkontur tentu saja akan ada pengaruh angin terhadap bangunan untuk itu diperlukan barier vegetasi untuk mengurangi kapasitas angin yang masuk pada bangunan.

Barier tanaman diharap dapat menghambat laju angin, menyaring angi dari debu dan menlindungi bukaan dari kotoran. Selain itu barier juga dapat membelokkan angin sehingga ngian bertiup ke arah yang diinginkan.

Vegetasi digunakan sebagi shelter terhadap angin sehingga kapasitas angin akan sesuai dengan yang diinginkan dan

menghalangi debu yang tidak diinginkan.

SITE

commit to user

6.3.Konsep Penampilan Bangunan

Adapun dasar penentuan dalam konsep penampilan bangunan antara lain :

· Fungsi bangunan yang berlangsung di dalamnya

· Sifat dan karakter masing-masing fungsi

· Faktor lingkungan melalui keseimbangan vegetasi pada bangunan

· Unsur estetika, keseimbangan, skala, dan proporsi

· Karakter bangunan yang atraktif melalui bentuk yang transparan dan ekspresi teknologi / high tech (penggunaan material baru hasil industri)

6.2.4 Konsep Pola Tata Massa Bangunan

Pola tata massa merupakan organisasi dan hubungan antar massa bangunan yang memperhatikan kondisi tapak dan lingkungan sekitar tapak. Berikut beberapa alternatif organisasi massa dan hubungan antar massa menurut Francis D.K. Ching

Tabel 5.2. alternatif organisasi massa dan hubungan antar massa Alternatif Pola Tata

Massa

Keterangan

1) Terpusat Adanya ruang pemersatu antar massa bangunan yang terdiri dari massa pusat yang dikelilingi massa sekunder.

2) Linear Suatu urutan dari ruang yang berulang, bersifat fleksibel dan tanggap terhadap kondisi tapak.

3) Radial Perpaduan dari organisasi massa terpusat dan linear yang terdiri dari ruang pusat dengan beberapa organisasi linear yang berkembang membentuk jari-jari.

commit to user

Tugas Akhir

4) Cluster Penggabungan dari ruang yang berlainan bentuk tapi tetap berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan.

5) Grid Merupakan pengulangan modul secara teratur, berkesan kaku.

Alur sirkulasi dalam site harus mengikuti pola tata massa yang direncanakan. Saat ini sirkulasi di kawasan Pantai Bandengan adalah linear (lurus), sehingga terlihat monoton dan kurang begitu peka terhadap kondisi tapak. Maka dari itu, perlu karakter sirkulasi yang santai, tidak kaku, dan fleksibel (tipe organik) akan tetapi pengunjung tidak merasa kelelahan setelah mencapai massa-massa tujuannya. Mengatasi hal tersebut, sirkulasi tipe network mempunyai sirkulasi saling berhubungan walau tidak secara langsung. Tipe organik memberikan arah pandang yang hampir 180O baik

lurus, kekanan, maupun ke kiri yang membuat pengunjung tidak mudah merasa bosan ketika melaluinya.

6.4.Konsep Sistem Struktur

Sistem struktur pada bangunan hotel Resort yang direncanakan lebih mempertimbangkan kemudahan akses pada bangunan, sehingga penerapan beberapa sistem struktur relatif sederhana dengan pola grid mengikuti bentuk dasar bangunan.

a. Sub struktur

berdasarkan pemakaian sistem pondasi dengan kondisi tanah datar, sistem struktur yang digunakan :

· untuk beban yang besar digunakan sistem pondasi foot plate

+

Tipe Organik Tipe Network

commit to user

· untuk beban yang kecil digunakan sistem pondasi menerus batu kali dengan sloof beton

b. Super struktur

kriteria pemilihan :

· ekonomis dalam pembiayaan

· fleksibel

· kesesuaian dengan beban yang didukung

c. Struktur atap

Kriteria pemilihan adalah sebagai berikut :

· ekonomis biaya dan pemasangan

· kemungkinan pengembangan

· kesesuaian dengan fungsi bangunan

· nilai estetisnya

Berikut beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan penutup atap :

· kekuatan dan keawetan bahan

· ekonomis dalam pembiayaan

· bentuk yang diinginkan

· nilai estetis bahan

6.5.Konsep Sistem Utilitas

Pada pembuatan dan pemasangan sistem utilitas bangunan distandarkan dengan kriteria standar bangunan pada umumnya dengan pertimbangan :

· Mampu memenuhi kebutuhan akan penunjang sebuah bangunan

· Efisien dalam jangka panjang

· Hemat biaya dan memenuhi standar yang ada

· Berkesinambungan dengan sistem lain a. Jaringan Air Bersih

Penyediaan air bersih berasal dari: - PAM

commit to user

Tugas Akhir

- Sumur Dalam (deep well)

Skema instalasi air bersih digambarkan seperti dibawah ini:

Skema instalasi air bersih b. Jaringan Air Kotor

Pembuangan air kotor, meliputi : - air kotor dari dapur

- air kotor dari lavatory - faeces dari KM/WC - air hujan

Air hujan dan air kotor dari kamar mandi, cucian di alirkan langsung melalui talang ke riool kota. Sedangkan air kotor dari WC dialirkan ke Septick Tank, diolah ke sumur peresapan baru kemudian dialirkan ke riol kota.

Sedangkan sistem pembuangannya adalah sebagai berikut :

- jaringan air kotor dari lavatory dan air hujan ditampung dalam bak penampungan dan kemudian dialirkan ke riol kota

- air kotor dari dapur ditampung ke dalam tangki untuk kemudian diproses, setelah itu dinyatakan netral, baru kemudian dialirkan ke riol kota.

- jaringan air kotor closet menggunakan pipa terutama dalam tanah, dari sumber masuk ke septictanc kemudian masuk ke peresapan

PAM

Dee

Meteran

Pompa Reservoir bawah

Disrtribusi Reservoir atas Disrtribusi Disrtribusi Pompa Air hujan/ Km WC Sal. drainase

Sal. Air kotor

Septic tank Resepan Pompa

Roil kota

commit to user c. Jaringan listrik

Dasar pertimbangan: - Jenis sumber tenaga listrik - Jenis kegiatan yang dilayani - Operasional dan perawatan - Keamanan

Sumber listrik yang digunakan untuk Hotel dan Pusat perbelanjaan ini adalah sebagai berikut:

a. PLN, merupakan sumber listrik utama

b. Genset, dipakai sebagai sumber listrik cadangan. Penempatan genset terpisah dari bangunan atau di basement untuk mencegah kebisingan dan getaran yang ditimbulkan oleh mesin genset.

Sistem instalasinya dapat di gambarkan sebagai berikut:

Skema instalasi listrik d. Sistem Telekomunikasi

Sistem telekomunikasi dibagi menjadi yaitu

ü Telekomunikasi luar yaitu sistem telekomunikasi yang menghubungkan antara luar kawasan dengan dalam kawasan bangunan. Sistem ini terbagi menjadi dua yaitu komunikasi pengelola dan komunikasi pengunjung.

ü Telekomunikasi dalam yaitu sistem komunikasi yang menghubungkan antara fasiitas yang ada dalam bangunan seperti komunikasi pengelola dangan pengunjung dan komunikasi antar pengelola di dalam bangunan.

Telekomunikasi luar untuk pegawai menggunakan sistem PABX yang menggunakan operator. Telekomunikasi luar untuk pengunjung menggunakan fasilitas telepon umum yang disediakan pada ruang-ruang umum seperti lobby pada beberapa fasilitas. Telekomunikasi dalam untuk komunikasi dengan pengunjung menggunakan sistem tata suara dengan menggunakan loud speaker yang

PLN Gardu induk Gardu distribusi Meteran Ganset Automatikal switchs Trafo Panil utama Panil cabang Panil cabang Panil cabang Panil cabang

commit to user

Tugas Akhir

dikendalikan dari operator. Sedangkan komunikasi antar pegawai menggunakan intercom.

e. Sistem Penghawaan

Penggunaan sistem penghawaan buatan selain diperlukan untuk faktor kenyamanan juga untuk memperoleh kualitas udara yang sehat dan bebas dari debu. Alternatif penggunaan penghawaan buatan antara lain dengan menggunakan AC tipe sentral dan tipe split atau menggunakan ventilasi mekanis dengan peralatan

inflet fan atau exhaust fan.

f. Sistem Pencegahan Kebakaran

Sistem pemadam kebakaran harus mampu melindungi bangunan, penghuninya dan peralatan dari ancama kebakaran. Sistem pengaman yang digunakan yaitu :

ü Fire Alarm

Berfungsi untuk memperingatkan bahaya kebakaran pada tahap awal. Digunakan secara otomatis yaitu dengan alat smoke and heat detector maupun manual yaitu dengan one push button.

ü Hose Rack dan Indoor Hydrant

Berupa gulungan selang dan hydrant sebagai sumber airnya. Diletakkan pada tempat-tempat strategis dan tidak menghalangi aksesibilitas pergerakan manusia dan barang. Sumber air dapat diambil dari ground tank.

ü Springkler Gas

Digunakan untuk menanggulangi kebakaran pada ruang-ruang yang memakai peralatan elektronik dan buku-buku perpustakaan.

ü Springkler Air

Digunakan pada resiko kebakaran kecil untuk ruangan yang tidak menggunakan peralatan elektronik.

ü Fire Extinguiser

Merupakan tabung karbondioksida portable untuk memadamkan api secara manual oleh manusia. Ditempatkan pada daerah-daerah strategis agar mudah

commit to user

dijangkau dan dikenali serta ruangan-ruangan yang memiliki resiko kebakaran tinggi.

ü Outdoor Hydrant

Dihubungkan dengan pompa untuk mendapatkan kepastian sumber air serta tekanan air yang memadai.

ü Tangga darurat dan jalan keluar

Peletakan tangga darurat dan jalan keluar pada tempat yang strategis dan mudah dalam mengaksesnya, dan sedapat mungkin berhubungan langsung dengan lingkungan luar bangunan.

g. Sistem penangkal petir

Sistem penangkal petir yang digunakan pada bangunan adalah sistem faraday, dengan prinsip kerja baja galvanis yang dipasang pada puncak atap dengnan jarak yang terukur dan dihubungkan dengan kawat menuju ground. Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam penangkal petir adalah :

ü Tiang penangkal diletakkan di bagian-bagian teritinggi bangunan

ü Seluruh bidang atas bangunan harus dapat terlindungi

ü Penangkal petir menggunakan bahan yang dapat menghantarkan muatan listrik ke dalam ground

h. Pengaturan Pembuangan Sampah

Limbah padat yang dihasilkan dari aktifitas yang diwadahi dikategorikan menjadi 2 macam yaitu limbah non-organik dari aktifitas kantor dan pelayanan lainnya, serta limbah organik sisa makanan dari aktifitas restaurant yang mudah mengalami pembusukan.

Penanganan terhadap sampah dilakukan dengan cara :

ü Penempatan kotak sampah pada tempat-tempat umum dan yang menghasilkan sampah.

ü Penempatan lokasi penampungan sampah sementara pada area yang digunakan untuk mengumpulkan sampah untuk kemudian diangkut menuju pembuangan sampah kota.

commit to user

Tugas Akhir

ü Pemisahan sampah organik dan non-organik pada lokasi penampungan sampah.

ü Waktu pengambilan sampah diluar aktifitas yang berlangsung sehigga tidak mengganggu kelancaran fasilitas yang ada.

6.6.Konsep Kebutuhan Ruang

Dokumen terkait