• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hal yang ingin dicapai oleh manusia adalah kondisi rileks dari semua kesibukan dan rutinitas setiap hari. Salah satu pencapaian relaksasi itu dapat dicapai dengan mewadahi manusia dalam desain yang nyaman, sehingga dapat memberi salah satu solusi dari kebutuhan relaksasi tersebut. Atau dapat dikatakan desain dapat memberi atau menciptakan suasana dan perasaan ruang yang relak. Desain tersebut dapat dituangkan dalam bentuk geometri dalam bangunan:

a) Flowing lines (garis-garis yang mengalir luwes).

b) Curvilinears forms and spaces (bentuk masa dan ruang yang melengkung). c) Simplicity/not detail (bentuk yang sederhana tanpa banyak detail).

Unsur perasaan dan suasana adalah hal penting yang harus dicapai dalam desain. Oleh sebab itu pendalaman karakter ruang kembali kealam memasukkan unsur-unsur alam, menciptakan suasana dan perasaan.

Ketika merancang suatu bangunan, perlu merancang ruang luar dan ruang dalam karena tiap-tiap ruang tersebut semuanya memberikan pengaruh terhadap emosi dan perasaan kita. Oleh karena itu untuk menciptakan karakter ruang yang dapat memenuhi kebutuhan relaksasi perlu memperhatikan unsur-unsur pembentuk dan pengisi ruang serta indera manusia sebagai penangkap suasana ruang yang meliputi:

a) Warna

· Merah

Sifat merah memberi stimulasi dan dominan. Erat kaitannya dengan sifat hangat serta kemakmuran, tetapi juga menggambarkan kemarahan, malu dan kebencian. Untuk ruangan, merah mengurangi ukuran, tetapi memperbesar ukuran objek. Warna ini bagus sebagai aksen.

commit to user

· Kuning

Erat dengan pencerahan dan intelektualitas. Sifatnya menstimulasi otak dan membantu pencernaan. Sifat positifnya adalah optimisme, akal, dan ketegasan. Sifat negatifnya, berlebihan dan kekakuan.

Cocok: pintu masuk rumah dan dapur. Tak cocok: ruang meditasi dan kamar mandi.

· Hijau

Simbol pertumbuhan, kesuburan, dan harmoni. Hijau adalah warna menenangkan dan menyegarkan. Sifat positifnya, optimisme, kebebasan, dan keseimbangan. Sifat negatifnya, iri hati dan kebohongan.

Cocok: ruang terapi dan kamar mandi. Tak cocok: ruang keluarga, ruang bermain, dan ruang belajar.

· Biru

Damai dan menyejukkan. Biru juga terkait dengan spiritualitas, kontemplasi, misteri, dan kesabaran. Asosiasi positifnya, rasa percaya dan stabilitas. Sifat negatifnya, curiga dan melankolis. Biru memberi kesan luas pada ruangan.

Cocok: ruang meditasi, ruang tidur, dan ruang terapi. Tak cocok: ruang keluarga, ruang makan, dan ruang kerja.

· Putih

Simbol awal baru, kemurnian dan kesucian. Kualitas positifnya, bersih dan segar. Sifat negatifnya, dingin dan tanpa kehidupan. Cocok: kamar mandi dan dapur. Tak cocok: kamar anak-anak dan ruang makan.

· Hitam

Misterius dan independen adalah sifat hitam. Positifnya, daya tarik dan kekuatan. Sifat negatinya, kematian, kegelapan, dan kuasa jahat.

Cocok: kamar remaja dan kamar tidur. Tak cocok: kamar kerja, kamar anak- anak, dan ruang keluarga.

· Cokelat

Warna cokelat menggambarkan stabilitas dan bobot. Sifat positifnya kestabilan dan keanggunan, sedangkan sifat negatifnya depresi dan penuaan.

commit to user b) Bahan

Perkembangan pembangunan dewasa ini ditandai dengan peningkatan macam-macam bahan bangunan dan munculnya bahan bangunan baru. Keadaan tersebut memungkinkan berbagai ragam alternatif pemilihan bahan bangunan guna mengkonstruksikan gedung. Maraknya penemuan bahan bangunan baru juga ditandai dengan kesadaran terhadap ekologi lingkungan dan fisika bangunan. Membangun berarti suatu usaha untuk menghemat energi dan sumber daya alam. Teknologi bangunan yang baru menuntut para ahli supaya mereka terbuka terhadap perkembangan tersebut, karena tidak jarang teknologi baru menyimpang dari cara pertukangan tradisional. Kajian ilmu bahan bangunan yang cukup sederhana dan formal selama ini kiranya perlu diubah sesuai dengan pandangan pembangunan yang menyeluruh.

c) Tekstur

Menciptakan suasana nyaman berestetika tidak harus menggunakan perabot atau elemen dekoratif. Hanya dengan mendesain dinding yang sengaja mengekspos teksturnya, ruangan pun tetap terlihat indah. Untuk memberi kesan berbeda, desain dinding sengaja dibuat seunik mungkin. Salah satunya melalui ekspose tekstur pada bagian dindingnya. Memadukan unsur kesederhanaan dan modern tampaknya merupakan salah satu pilihan dalam mendesain dinding. Konsep penataan elemen keras yang merupakan perpaduan antara budaya modern dan tradisional sejatinya dapat diwujudkan dalam desain dinding bertekstur. Menariknya, ekspose dinding dengan ragam teksturnya justru fleksibel ditempatkan di beberapa ruangan dalam sebuah hunian. Beberapa area seperti ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan hanyalah contoh ruangan yang dapat mengaplikasikan dinding jenis ini. Lola N Madjid, arsitek dan desainer interior senior dari Wiradi Consultant, menyatakan bahwa penggunaan tekstur untuk bangunan merupakan terobosan baru untuk menghadirkan ruangan agar tetap lebih bernuansa. Bukan hanya itu, melalui penataan yang tepat, tekstur pada dinding mampu memberikan sentuhan artistik bagi sebuah bangunan. ”Kesan artistik yang terpancar dari dinding bertekstur dapat menambah ruangan terasa lebih hidup,” papar Lola. Tekstur pada dinding biasanya dapat dibedakan menjadi tekstur halus atau soft texture dan tekstur kasar (hard texture). Aplikasi tekstur halus lebih banyak diwujudkan pada beberapa ruangan yang sebagian besar merupakan ruangan pribadi. Beberapa ruangan tersebut antara lain ruang tidur atau ruang baca.

commit to user

Perwujudan dari tekstur ini umumnya berupa aplikasi wallpaper pada beberapa bagian dinding.Berbeda dengan tekstur halus, ekspose dinding bertekstur kasar justru memiliki kaidah yang berbeda dalam penempatannya. Tekstur dinding jenis ini biasanya memang lebih banyak ditempatkan di luar ruangan atau eksterior. Namun, bukan berarti ekspose tekstur keras tidak dapat ditempatkan di area dalam atau interior. Melalui penataan dan penempatan yang bersinergi,ruangan tetap dapat terkesan atraktif. Untuk mendapatkan kesan atraktif,penggunaan dinding bertekstur keras bisa dilakukan melalui ekspose dinding kamprot di beberapa bagian. Kesan atraktif biasanya sengaja ditampilkan dengan mengontraskan dinding kamprot dengan bagian dinding lain yang lebih halus.

d) Irama

Pengertian proporsi adalah masalah yang selalu dipersoalkan dalam perencanaan arsitektur sebagai prinsip keselarasan dan estetika. Proporsi dan keselarasan (harmoni) bersama-sama dapat menentukan bentuk arsitektur. Oleh karena itu, semua buku arsitektur kuno mengandung ilmu proporsi. Pengertian proporsi dapat dianggap dalam bentuk proporsi bidang maupun bentuk proporsi ruang seperti sudah ditentukan oleh Pythagoras dan penganutnya. Musik mulai menjelma sebagai tegangan di antara yang dapat didengar dan yang tidak dapat didengar. Pythagoras membayangkan bahwa pola nada mirip dengan bentuk ruang (proporsi). Berdasarkan kenyataan tersebut, dimensi yang dapat diukur dan yang dapat dilihat dapat diperbandingkan dengan nada (lihat: van der Maas, Jan. Das Monochord. Bern 1985, hlm. 6-8). Dengan begitu orang dapat 'mendengar' arsitektur, karena proporsinya yang mempunyai irama sebagai harmoni yang mengalir.

e) Pencahayaan dan penghawaan

Bangunan sebaiknya dibuat secara terbuka dengan jarak yang cukup di antara bangunan tersebut agar gerak udara terjamin. Orientasi bangunan ditempatkan di antara lintasan matahari dan angin. Sebagai kompromi letak gedung berarah antara timur ke barat, dan yang terletak tegak lurus terhadap arah angin.

commit to user

Gedung sebaiknya berbentuk persegi panjang sehingga menguntungkan bagi penerapan ventilasi silang. Pembentukan gedung memanfaatkan segala sesuatu yang dapat menurunkan suhu dan perlindungan terhadap sinar panas matahari sehingga ruang di dalamnya menjadi nyaman. Gedung sebaiknya dilengkapi dengan atap sengkuap yang luas dan tingginya tidak melebihi 3 lantai agar tidak merugikan gedung tetangga. Pada organisasi denah perlu diperhatikan, bahwa ruang-ruang tidak selalu dapat diatur secara optimal, sehingga harus diperhatikan juga orientasi jendela terhadap matahari (kamar tidur tidak menghadap ke barat). Ruang yang mengakibatkan tambahan panas (dapur) sebaiknya dipisahkan sedikit dari rumah. Ruang yang menambah kelembapan (kamar mandi, ruang cuci) harus direncanakan dengan penyegaran udara yang baik dan pertukaran udara yang tinggi sehingga tidak akan tumbuh cendawan kelabu. Atap sebaiknya berbentuk pelana sederhana (tanpa jurai luar dan dalam) sehingga mudah dibuat rapat air hujan dengan atap sengkuap yang luas. Atap yang paling bagus menahan panas adalah atap dengan ruang atap yang penghawaannya berfungsi baik, atau atap bertanaman yang dapat meresapkan air hujan maupun mengatur iklim ruang dalam

f) Dinding, lantai, atap dan plafon.

Sebagai elemen pembentuk ruangan ,perlu diperhatikan bagaimana tekstur, tampilan, warna, dimensi, terang gelap sehingga dapat membentuk citra suatu ruang. Elemen-elemen ini juga bisa menjadi pemberi suasana dalam sebuah ruangan.

commit to user

2.6 EKOLOGI ARSITEKTUR

Dokumen terkait