• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Sistem Informasi

Juniar Sofyanti (2014), menyatakan sistem dapat diadopsi oleh banyak

situasi atau kondisi dan merujuk pada suatu kumpulan dari sub-sub bagian tertentu.

Dikutip dari penelitian Anwar (2010), Johnson mengemukakan bahwa sistem

adalah gabungan dari beberapa bagian menjadi kesatuan, untuk membantu

perencanaan dan perancangan sistem yang telah dilakukan. Jerry Fith Gerald

(Sofyanti, 2014) menyatakan bahwa sistem adalah kumpulan penyebaran (jaringan)

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan aktivitas atau kegiatan yang bertujuan menyelesaikan suatu sasaran

tertentu, dimana penekananya lebih kepada uruta-urutan operasi di dalam sistem

(Jogiyanto, 2005).

Menurut Hariyanto (2004) mengatakan bahwa sistem adalah kumpulan

objek atau elemen yang saling berkaitan dengan tujuan mencapai suatu tujuan yang

telah ditetapkan. Berikut ini beberapa prinsip umum sistem:

1. Sistem merupakan kumpulan dan atau gabungan sub-sub terkecil dari sistem

utama, sistem dapat dibagi atau dipecah menjadi subsistem yang lebih kecil.

2. Sistem yang dibuat khusus/bidang terkait kedepannya akan (sering) terjadi

perubahan untuk dapat beradaptasi menyesuaikan dengan kondisi.

3. Semakin besar sebuah sistem, maka sumber daya yang digunakan akan lebih

menyesuaikan (tumbuh dan berkembang) dengan kebutuhan dan kondisi

yang sedang dihadapi oleh organisasi atau lingkungan.

5. Sistem adalah kumpulan prosedur yang terbentuk dari beberapa sub-sub

prosedur yang memiliki aturan secara berurutan / sistematis dan saling

berkaitan untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Berdasarkan mendeskripsian terkait sistem diatas, dapat diketahui bahwa

sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian kecil yang memiliki kegiatan yang

sama maupun berbeda tapi memiliki ketergantungan satu sama lain dan memiliki

autran yang terstruktur atau terorganisir. Sistem utama (besar) maupun yang

terspesialisasi (khusus) terkait bidang tertentu perlu dilakukan pembaharuan yang

disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan pada organisasi ataupun lingkungan.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Selain itu, menurut Kadir (2003) sistem terbentuk dari bagian-bagian, yaitu:

1. Tujuan (Goal)

Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa

tujuan, sistem menjadi tidak terarah, tidak terkendali dan tidak memiliki

nilai.

2. Masukan (Input)

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem

dan selanjutnya akan diproses pada sistem. Masukan dapat berupa hal-hal

berwujud (tampak secara fisik, seperti bahan mentah, peralatan) maupun

yang tidak tampak(berupa informasi, seperti dokumen penjualan, fomulir).

keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, bagan, dan

sebagainya.

4. Proses (Process)

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang bernilai, berguna dan jelas, misalnya

berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak

berguna, misalnya sisa pembuangan atau limbah pabrik.

5. Mekanisme pengendalian dan umpan balik (Control Mechanism and

Feedback)

Merupakan cara untuk mengendalikan berupa masukan dan atau proses.

Bagian ini bertujuan untuk mengatur dan memastikan sistem berlangsung

berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Jika terdapat penyimpangan

(tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan), maka penindakannya

berupa pengiriman masukan untuk upaya penyesuaian dan atau perbaikan

terhadap proses selanjutnya mendekati kebijakan atau standar yang telah

dibuat.

6. Batasan sistem (Boundary System)

Merupakan pembatas sistem dengan bagian di luar sistem, seperti penentuan

konfigurasi, cakupan ruang sistem, dan atau kemampuan sistem. Batas

sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan sehingga perilaku sistem pun

2.1.3 Definisi Data dan Informasi

Data pada bahasa Inggris memiliki arti yaitu, fakta. Penulisan kata dapat

bermakna kurang jelas (ambigu) jika ditulis kurang sesuai (Wahyudi, 2008).

Menurut sudut pandang konseptual, data merupakan deskripsi sebuah objek baik

berupa benda, kegiatan, dan transaksi, dimana hal seperti itu tidak memiliki makna

dan berpengaruh langsung terhadap si pemakai (Kadir, 2003).

Data adalah fakta berdasarkan kenyataan yang ada (berbentuk mentah) dan

bersifat ambigu, sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

Informasi merupakan proses dari data yang sudah memiliki nilai tambah, tidak

ambigu serta relevan. Yang dimana dapat dikatakan bahwa informasi adalah data

yang telah diolah atau diklasifikasikan sehingga dapat digunakan dalam proses

pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Informasi dapat dibagi

menjadi menjadi tiga bagian berdasarkan kegunaanya, yaitu:

a. Informasi Strategis

Informasi Strategis merupakan informasi yang digunakan dalam

pengambilan keputusan untuk jangka panjang, seperti rencana perluasan

perusahaan, perencanaan pembelian dan pemasangan aplikasi.

b. Informasi Taktis

Informasi Taktis adalah informasi yang digunakan dalam pengambilan

keputusan jangka menengah, seperti informasi yang digunakan untuk

mengatur rencana produksi dan penjualan.

Informasi Teknis adalah informasi yang digunakan untuk keperluan

operasional, seperti informasi persediaan stok barang, dan performa

pegawai.

Sistem pengolahan informasi akan mengolah data yang tidak berguna

menjadi berguna bagi penerimanya. Fungsi utama dari informasi adalah menambah

pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian bagi penerima informasi. Kualitas

suatu informasi dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu:

a. Akurat (accurate), informasi harus terbebas dari gangguan (noise) yang

dapat mengubah atau merusak suatu informasi dan minim akan ketidak

jelasan.

b. Tepat Waktu (Timelines), informasi yang baik dan berguna adalah informasi

yang diterima tepat pada waktunya dan tidak boleh terlambat sampai di

penerima, suatu informasi yang sudah berlalu atau terlambat sudah tidak

akan mempunyai nilai lagi karena informasi adalah landasan dalam proses

pengambilan keputusan pada waktu tertentu.

c. Relevan (Relevance), informasi harus mempunyai manfaat bagi

penerimanya, dengan kata lain informasi tersebut harus memiliki nilai-nilai

yang sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna.

2.1.4 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah hasil kolaborasi dan gabungan bagian-bagian

hardware, software, user sebagai aktornya. Data memiliki peranan pada sistem

informasi yaitu dapat memberikan informasi dan membantu dalam memberikan

formulir, prosedur, dan bentuk lainnya (Kristanto, 2003).

Sistem informasi terdiri dari beberapa bagian yaitu (Kadir, 2003):

a. Perangkat keras (hardware): perangkat berbentuk nyata atau terlihat secara

fisik seperti monitor, keyboard dan printer.

b. Perangkat lunak (software) atau program: kumpulan kode-kode atau

instruksi untuk menjalankan perangkat keras sehingga dapat memproses

data.

c. Prosedur (Procedur): kumpulan kode-kode yang mengatur alur dari proses

data yang dimasukkan ke sistem, sehingga sesuai dengan keluaran yang

diharapkan.

d. Orang/user (Brainware): seluruh orang yang memiliki peranan pada

pengembangan sistem informasi baik dari pemrosesan dan penggunaannya.

e. Basis data (Database): kumpulan dari tabel dimana setiap tabel memiliki

saling ketergantungan dengan tabel lainnya (relasi antar tabel), berfungsi

untuk media penyimpanan data pada sistem informasi.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem yang mengatur dan

menghubungkan sumber daya melalui jalur komunikasi data sehingga

sistem dapat digunakan secara bersamaan.

Dokumen terkait