• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAPORAN KEGIATAN RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) MENGGUNAKAN FRAMEWORK PHP LARAVEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAPORAN KEGIATAN RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) MENGGUNAKAN FRAMEWORK PHP LARAVEL"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)

1

MENGGUNAKAN FRAMEWORK PHP LARAVEL

(STUDI KASUS RPTRA KELURAHAN TENGAH JAKARTA TIMUR)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh :

MUHAMAD MANARUL IQBAL 11140930000111

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

i

MENGGUNAKAN FRAMEWORK PHP LARAVEL

(STUDI KASUS RPTRA KELURAHAN TENGAH JAKARTA TIMUR)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh :

MUHAMAD MANARUL IQBAL 11140930000111

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

ii

RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) MENGGUNAKAN FRAMEWORK PHP LARAVEL

(STUDI KASUS RPTRA KELURAHAN TENGAH JAKARTA TIMUR)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh :

MUHAMAD MANARUL IQBAL 11140930000111

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(4)
(5)
(6)
(7)

vi

Di bawah bimbingan M. Qomarul Huda, Ph.D dan Nia Kumaladewi, MMSI.

Pencatatan yang baik dan terorganisir dapat mendukung laporan dalam suatu kegiatan sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan. Dalam pencatatan manual seringnya terjadi redundansi data sehingga menyebabkan keambiguan untuk diolah kembali, data yang belum terintegrasi pada booking fasilitas menyebabkan jadwal berantakan, belum adanya sistem yang dapat memberikan laporan kegiatan dalam periode waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi pelaporan kegiatan pada Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dengan framework PHP Laravel yang dapat menghasilkan pencatatan laporan kegiatan RPTRA secara komputerisasi sehingga data mudah untuk diolah kembali. Adapun pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi literatur, untuk pengembangan sistem peneliti menggunakan metode Rapid Application

Development (RAD) dan UML Diagram untuk merancang kebutuhan sistem. Hasil

dari penelitian adalah sistem informasi dengan fitur booking fasilitas, approve booking fasilitas, dan form input untuk menambahkan kegiatan harian yang terjadi di RPTRA, diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk menunjang kebutuhan kegiatan pelaporan.

Kata Kunci : Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Pelaporan Kegiatan,

Unified Modeling Language (UML), Rapid Application Development (RAD).

V Bab + xvii Halaman + 139 Halaman + 58 Gambar + 30 Tabel + Daftar Pustaka + Lampiran

(8)
(9)

viii

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,

akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam

semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan

petunjuk kepada manusia hingga akhir zaman, serta keluarga dan sahabat yang

dicintainya.

Peneliti sangat menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Hal ini semata-mata karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman

yang dimiliki peneliti. Namun demikian peneliti berharap skripsi ini dapat

memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) dalam bidang Sistem

Informasi dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pelaporan Kegiatan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Menggunakan Framework

PHP Laravel (Studi Kasus RPTRA Kelurahan Tengah Jakarta Timur)”, akhirnya

dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Peneliti menyadari bahwa terlaksananya

penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu, membimbing, dan

mendukung selama melakukan penyusunan skripsi ini. Peneliti mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc. MA. selaku Rektor

(10)

ix

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi dan Bapak Nuryasin, M.Kom

selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Bapak M. Qomarul Huda, Ph.D dan Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku

Dosen Pembimbing yang selalu sabar dan telah menyediakan waktu, tenaga

dan pikiran untuk memberikan arahan, dukungan dan bimbingan kepada

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Kedua orang tua penulis, (alm) Bapak dan Ibu. Terima kasih telah

membesarkan dan mendidik peneliti dari lahir hingga saat ini, terima kasih

untuk seluruh cinta dan kasih sayang yang telah berikan.

Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan

dan jauh dari kata sempurna sehingga saran dan kritik yang membangun sangat

peneliti harapkan. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dan

sekaligus menambah ilmu bagi kita semua. Amiiin yaa Rabbal Alamin.

Jakarta, Juli 2021

Muhamad Manarul Iqbal 11140930000111

(11)

x

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PENGESAHAN UJIAN ...iv

PERNYATAAN ... v

ABSTRAK ...vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 5 1.3 Rumusan Masalah ... 5 1.4 Batasan Masalah ... 5 1.5 Tujuan Penelitian ... 7 1.6 Manfaat Penelitian ... 7 1.7 Metodologi Penelitian ... 8 1.8 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

2.1 Konsep Sistem Informasi... 11

2.1.1 Definisi Sistem ... 11

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 12

2.1.3 Definisi Data dan Informasi ... 14

2.1.4 Sistem Informasi ... 15

2.2 Basis Data ... 16

2.2.1 Kamus Data ... 18

2.3 Siklus Pengembangan Sistem Informasi ... 18

2.4 Konsep Analisis dan Desain Sistem Informasi ... 19

(12)

xi 2.7 Manajemen ... 30 2.7.1 Manajemen ... 30 2.7.2 Laporan ... 30 2.7.3 Fungsi Laporan ... 31 2.7.4 Manfaat Laporan ... 31

2.7.5 Sistem Informasi Manajemen ... 32

2.8 Aplikasi Berbasis Web ... 32

2.8.1 World Wide Web ... 33

2.8.2 Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) ... 34

2.8.3 Hyper Text Mark-up Language (HTML) ... 34

2.8.4 Cascading Style Sheet (CSS) ... 35

2.8.5 Hypertext Preprocessor (PHP) ... 36

2.8.6 MySQL Database... 37

2.8.7 Javascript ... 39

2.8.8 XAMPP ... 40

2.9 Metode Pengumpulan Data ... 41

2.9.1 Studi Pustaka ... 41

2.9.2 Wawancara ... 41

2.9.3 Observasi ... 41

2.9.4 Studi Literatur ... 42

2.10 Rich Picture ... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 44

3.1 Jenis Penelitian ... 44

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 44

3.2.1 Observasi ... 45

3.2.2 Wawancara ... 45

3.2.3 Studi Pustaka ... 46

3.3 Metode Penelitian ... 50

3.4 Metode Pengembangan Sistem ... 51

(13)

xii

BAB IV PEMBAHASAN ... 58

4.1 Requirement Planning ... 58

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 58

4.1.2 Identifikasi Sistem Berjalan ... 60

4.1.3 Identifikasi Masalah ... 63

4.1.4 Solusi Penyelesaian Masalah ... 65

4.1.5 Analisis Sistem Diusulkan ... 65

4.1.6 Prosedur Perancangan Yang Diusulkan ... 66

4.1.7 Tujuan Pengembangan Sistem ... 68

4.1.8 Analisis Persyaratan (Requirement Analysis) ... 69

4.2 Workshop Design ... 70

4.2.1 Pengertian Use Case Diagram ... 71

4.2.2 Use Case Scenario ... 72

4.1.3 Activity Diagram... 81

4.2.4 Sequence Diagram ... 101

4.2.5 Diagram Potensial ... 107

4.2.6 Class Diagram ... 108

4.2.7 Normalisasi ... 111

4.2.8 Relational Database Management (RDBMS) ... 114

4.2.9 Struktur Database ... 115 4.2.10 Perancangan Interface ... 118 4.3 Implementasi (Implementation) ... 138 4.3.1 Deployment Diagram ... 138 4.3.2 Perangkat Keras ... 139 4.3.3 Pengujian (Testing) ... 139 BAB V PENUTUP ... 141 5.1 Kesimpulan ... 141 5.2 Saran ... 142 DAFTAR PUSTAKA ... 143 LAMPIRAN 1 ... 147

(14)
(15)

xiv

Gambar 2. 3 Activity Diagram ... 25

Gambar 2. 4 Sequence Diagram ... 25

Gambar 2. 5 Contoh Rich Picture ... 43

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian dengan Rapid Application Development ... 51

Gambar 4. 1 Sistem Berjalan Pemesanan (Booking) Tempat...62

Gambar 4. 2 Sistem Berjalan Pelaporan Kegiatan ... 62

Gambar 4. 3 Sistem yang diusulkan ... 67

Gambar 4. 4 Use Case Diagram Perancangan Sistem... 72

Gambar 4. 5 Activity Diagram Login ... 81

Gambar 4. 6 Activity Diagram Mengelola Data Pengguna ... 82

Gambar 4. 7 Activity Diagram Mengelola Jadwal Fasilitas ... 84

Gambar 4. 8 Activity Diagram Mengelola Data Booking ... 86

Gambar 4. 9 Activity Diagram Mengelola Data Pengunjung ... 88

Gambar 4. 10 Activity Diagram Mengelola Data Survey ... 90

Gambar 4. 11 Activity Diagram Mengelola Data Surat Masuk ... 92

Gambar 4. 12 Activity Diagram Melihat Jadwal Fasilitas ... 93

Gambar 4. 13 Activity Diagram Melihat Data Booking ... 94

Gambar 4. 14 Activity Diagram Melihat Data Pengunjung ... 95

Gambar 4. 15 Activity Diagram Melihat Data Survey ... 96

Gambar 4. 16 Activity Diagram Melihat Data Surat Masuk ... 97

Gambar 4. 17 Activity Diagram Laporan ... 98

Gambar 4. 18 Activity Diagram Booking Fasilitas ... 99

Gambar 4. 19 Activity Diagram Logout ... 100

Gambar 4. 20 Sequence Diagram Login ... 101

Gambar 4. 21 Sequence Diagram Mengelola Data Pengguna ... 102

Gambar 4. 22 Sequence Diagram Mengelola Jadwal Fasilitas ... 103

Gambar 4. 23 Sequence Diagram Mengelola Data Booking ... 104

(16)

xv

Gambar 4. 29 Struktur Menu Admin ... 118

Gambar 4. 30 Struktur Menu Staf Internal... 119

Gambar 4. 31 Struktur Menu Ketua Pengurus ... 120

Gambar 4. 32 Struktur Menu Pengunjung ... 121

Gambar 4. 33 Home ... 122

Gambar 4. 34 Visi & Misi ... 122

Gambar 4. 35 Galeri ... 123

Gambar 4. 36 Form Booking Fasilitas (Pengunjung) ... 123

Gambar 4. 37 Form Login ... 124

Gambar 4. 38 Forget Passwrd ... 124

Gambar 4. 39 Beranda/Dashboard Utama ... 125

Gambar 4. 40 Jadwal Fasilitas ... 126

Gambar 4. 41 Booking... 127

Gambar 4. 42 Laman Utama dan Form Input Surat Masuk ... 128

Gambar 4. 43 Form Edit Surat Masuk ... 129

Gambar 4. 44 Laman Utama dan Form Input ... 130

Gambar 4. 45 Form Edit Pengunjung ... 130

Gambar 4. 46 Laman Utama dan Form Input Survey ... 132

Gambar 4. 47 Form Edit Survey ... 133

Gambar 4. 48 Menu Profil ... 134

Gambar 4. 49 Laman Utama dan Form Input Admin ... 135

Gambar 4. 50 Form Edit Admin ... 136

Gambar 4. 51 Jadwal Fasilitas ... 137

(17)

xvi

Tabel 4. 2 System Improvemet Objective (Tujuan-Tujuan Perbaikan Sistem) ... 64

Tabel 4. 3 Nonfunctional Requirement ... 70

Tabel 4. 4 Requirement Actor dan Use Case ... 71

Tabel 4. 5 Use Case Scenario Login ... 73

Tabel 4. 6 Use Case Scenario Mengelola Data Pengguna ... 74

Tabel 4. 7 Use Case Scenario Mengelola Fasilitas ... 74

Tabel 4. 8 Use Case Scenario Mengelola Data Booking ... 75

Tabel 4. 9 Use Case Scenario Mengelola Data Pengunjung ... 76

Tabel 4. 10 Use Case Scenario Mengelola Data Survey ... 77

Tabel 4. 11 Use Case Scenario Mengelola Data Surat Masuk ... 78

Tabel 4. 12 Use Case Scenario Laporan ... 79

Tabel 4. 13 Use Case Scenario Booking Fasilitas... 80

Tabel 4. 14 Use Case Scenario Logout ... 80

Tabel 4. 15 Daftar Objek Potensial Sistem yang Diusulkan ... 107

Tabel 4. 16 Struktur Objek Sistem ... 109

Tabel 4. 17 Bentuk Unnormalisasi ... 111

Tabel 4. 18 Bentuk Normal Pertama (1NF) ... 112

Tabel 4. 19 Bentuk Normal Kedua (2NF) ... 113

Tabel 4. 20 Bentuk Normal Ketiga (3NF) ... 114

Tabel 4. 21 Struktur Database Tb_Pengguna ... 115

Tabel 4. 22 Struktur Database Tb_Fasilitas ... 115

Tabel 4. 23 Struktur Database Tb_Kunjungan ... 116

Tabel 4. 24 Struktur Database Tb_booking ... 116

Tabel 4. 25 Struktur Database Tb_surat_masuk... 116

Tabel 4. 26 Struktur Database Tb_survey ... 117

Tabel 4. 27 Struktur Database Tb_laporan ... 117

Tabel 4. 28 Uji coba Black Box secara proses fungsional... 139

(18)
(19)

1

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi terus mengalami perubahan dan

peningkatan, yang dibagi menjadi: pengembangan operasional pada tahun 1960,

masuk ke zaman reformasi ditahun 1970, pengembangan jejaring tahun 1980,

jejaring secara global atau mendunia pada tahun 1990 dan saat ini masuk ke

perkembangan mobile (Jogiyanto, 2005). Perubahan peran teknologi informasi

akibat perkembangan teknologi informasi dibagi menjadi peran efisiensi, peran

efektivitas dan peran strategis. (Jogiyanto, 2005).

Pada peran efisiensi, teknologi informasi menggantikan manusia untuk

membantu mengukur keberhasilan suatu tujuan atau rencana bisnis suatu organisasi

(berdasarkan jumlah biaya dan atau sumber daya yang digunakan) (Ardiansyah,

2020). Peran efektifitas, teknologi informasi membantu pihak manajemen dalam

mengambil keputusan berdasarkan data dan informasi yang telah diolah. Peran

strategis teknologi informasi, yaitu membantu dalam persaingan usaha atau

kegiatan suatu organisasi (Jogiyanto, 2005).

Pada masa sekarang, data dan informasi saling memiliki keterkaitan untuk

menunjang kebutuhan perkembangan dari sebuah perusahaan. Pengelolaan dan

penggunaan teknologi informasi dapat membantu perusahaan mengetahui kondisi

dari perusahaan saat ini dan informasi yang dihasilkan dapat membantu

(20)

hasil usaha atau kegiatan (administrasi), yang dapat membantu perusahaan

mengawasi dan mengevaluasi kinerja dari kegiatan yang telah dilakukan. Berikut

ini adalah beberapa penelitian terkait sistem informasi administrasi.

Antonio dan Safriadi (2012) dalam penelitian berjudul Rancang Bangun

Sistem Informasi Administrasi Informatika (SI-ADIF) menemukan permasalahan

yaitu pembuatan surat-menyurat dalam lingkup prodi dalam mengatur dan

mengelola kegiatan administrasi. Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti

mengembangkan sistem informasi administrasi informatika yang diharapkan dapat

membantu kegiatan administrasi persuratan dan meningkatkan kinerja petugas.

Adian, dkk (2020) dalam penelitian yang berjudul Sistem Informasi

Perencanaan dan Pelaporan Kegiatan dengan Fitur Pemesanan Konsumsi

menemukan permasalahan terkait tidak adanya informasi tempat yang sedang

dipakai secara realtime, penyebaran undangan kegiatan masih dilakukan dengan

menemui peserta kegiatan secara langsung, dan pemesanan konsumsi yang

harus datang ke vendor konsumsi. Berdasarkan masalah yang ditemukan, peneliti

mengembangkan Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan Kegiatan yang

diharapkan dapat mendukung beberapa aktivitas seperti melihat informasti

tempat, cek status tempat yang akan digunakan, membuat undangan kegiatan,

memesan konsumsi dengan vendor konsumsi yang telah di tentukan dan membuat

(21)

Sistem Informasi Industri Kreatif Bidang Penyewaan Sarana Olahraga.

Mengemukakan permasalahan pengelolaan penyewaan sarana olahraga secara

komputerisasi. Peneliti memberikan solusi berupa rancangan menggunakan unified

modeling language (UML), entity relationship diagram (ERD) dan program

menggunakan Microsoft Visual 2005 (VB.Net) dengan database Microsoft SQL

Server.

Dikson dan Gustiyana (2020) dalam penelitian yang berjudul Sistem

Informasi Administrasi Teras Cikapundung BBWS menemukan permasalahan

terkait segala proses bisnis yang berjalan masih dilakukan dengan pencatatan

manual diantaranya absensi karyawan, penyewaan tempat untuk acara dari pihak

luar yang mana akan memakan waktu lama dan terdapat kemungkinan dalam proses

pembicaraan penyewaan tempat tersebut terhambat. Berdasarkan masalah yang

ditemukan, peneliti mengembangkan Sistem Informasi Administrasi Teras

Cikapundung BBWS yang dapat mengatasi permasalahan yang ada pada Teras

(22)

Suharso, Widyanto dan Sari (2018) dalam penelitian berjudul Sistem

Informasi Pelaporan pada UPTD Pendidikan. Mengemukakan permasalahan belum

adanya standar dalam menyusun pelaporan, dengan kondisi pelaporan dilakukan

secara rutin dengan mengetikkan seluruh atribut yang dibutuhkan walaupun secara

teknis tidak perlu ditulis kembali. Peneliti memberikan solusi sistem informasi yang

diharapkan dapat membantu dan memudahkan dalam pembuatan pelaporan.

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) adalah tempat yang

menyediakan fasilitas untuk kegiatan masyarakat dengan menghubungkan kegiatan

Kota Layak Anak. Salah satu kegiatan staf adalah memberikan laporan terkait

jumlah pengunjung yang menikmati dan memanfaatkan fasilitas. Namun saat ini,

pelaporan kegiatan baik untuk pengunjung yang datang dan fasilitas yang paling

banyak diminati masih belum terkomputerisasi sehingga sering dilakukan penulisan

atau pengetikan kembali dalam membuat laporan kegiatan, data yang ada masih

belum tersimpan dengan baik dan rapi. Sehingga sulit untuk menentukan jumlah

pengunjung dan fasilitas yang diminati oleh warga sekitar.

Berdasarkan penelitian yang dijelaskan di atas dan masalah yang ditemukan

pada RPTRA Kelurahan Tengah Jakarta Timur, maka penulis mengajukan judul penelitian “Rancang Bangun Sistem Informasi Kegiatan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Menggunakan Framework PHP Laravel (Studi Kasus RPTRA Kelurahan Tengah Jakarta Timur)”.

(23)

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka kesimpulan

dari permasalahan yang ada, yaitu:

1. Pencatatan laporan kegiatan RPTRA masih dilakukan secara manual

(menyimpan di microsoft word) sehingga data tersimpan namun sulit untuk

digunakan/diolah kembali sehingga menyebabkan keambiguan dan atau

redudansi data.

2. Belum terintegrasinya pencatatan pemesanan fasilitas, sehingga sering

terjadi bentrok saat pemesanan tempat (booking) dan atau masyarakat harus

aktif menanyakan nomor petugas untuk bisa menghubungi melalui telepon

atau langsung datang ke RPTRA.

3. Belum adanya sistem yang menghubungkan data kegiatan harian sehingga

perlu dilakukan pencatatan ulang dari buku besar, kemudian dilaporkan

melalui jejaring sosial (whatsapp) baru disimpan ke file microsoft word.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah yang pada penelitian ini adalah, “Bagaimana melakukan rancang bangun sistem informasi kegiatan Ruang Publik Terpadu Anak (RPTRA) menggunakan framework PHP

Laravel pada RPTRA Kelurahan Tengah Jakarta Timur?”.

1.4 Batasan Masalah

(24)

RPTRA dan pengolahan data peminjaman dan atau penggunaan fasilitas.

2. Hasil yang diberikan sistem berupa (output) laporan kegiatan harian dan

tahunan dan laporan peminjaman/penggunaan fasilitas.

3. Sistem yang akan dibangun melingkupi proses pelaporan jumlah

pengunjung, fasilitas yang digunakan, pemesanan peminjaman yang diisi

oleh admin atau staf internal berdasarkan kebutuhan atau permintaan

pengunjung.

4. Pengguna sistem dibagi menjadi empat jabatan (role) yaitu, admin, ketua

pengurus, staf internal, dan masyarakat (user). Berikut ini penjabaran dari

jabatan pengguna sistem:

a. Admin bertugas sebagai pengendali dan pengawas dari kegiatan

sistem, membuat akun untuk staf internal, melakukan validasi

terhadap data kegiatan yang dimasukan oleh staf internal.

b. Ketua pengurus bertugas melakukan validitas terhadap laporan yang

telah diberikan oleh staf internal, dan melihat (memonitor) seluruh

kegiatan atau aktifitas sistem.

c. Staf internal bertugas sebagai pengolah data kegiatan dan data

peminjaman fasilitas, membuat laporan kegiatan dan peminjaman

fasilitas baik dilakukan secara harian maupun tahunan.

d. Masyarakat (user) memiliki akses untuk melihat jadwal kegiatan dan

penggunaan fasilitas serta dapat mengajukan peminjaman fasilitas

(25)

Adapun tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu, tujuan umum

dan tujuan khusus. Berikut ini adalah tujuan umum dari penelitian ini:

1. Menghasilkan rancang bangun sistem informasi kegiatan Ruang Publik

Terpadu Anak (RPTRA) menggunakan framework PHP Laravel pada

RPTRA Kelurahan Tengah Jakarta Timur.

Dan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan pencatatan laporan kegiatan RPTRA secara komputerisasi

sehingga data tersimpan dengan rapi dan mudah untuk digunakan/diolah

kembali serta mengurangi/mencegah keambiguan dan atau redudansi data.

2. Menghasilkan pencatatan pemesanan fasilitas secara terkomputerisasi,

sehingga saat proses pemesanan tempat (booking), masyarakat dapat

melakukan melalui sistem ini (berbasis website), dan staf internal dapat

memberikan konfirmasi terkait pemesanan tempat yang dilakukan apakah

disetujui atau ditolak.

3. Menghasilkan sistem yang menghubungkan data kegiatan harian sehingga

perlu dilakukan pencatatan ulang dari buku besar, dapat langsung

dilaporkan baik melalui jejaring sosial (whatsapp) maupun eamil, data yang

sudah tersimpan dapat diolah menjadi laporan tahunan tanpa perlu mencatat

kembali.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yang terbagi menjadi dua manfaat yaitu,

manfaat teoritis (bagi mahasiswa) dan manfaat praktis (bagi instansi atau

(26)

a) Melakukan identifikasi dan analisis terhadap sistem informasi yang ada pada

perusahaan dan membuat sistem informasi pelaporan berdasarkan teori dan

pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan.

b) Merancang dan memodelkan usulan sistem informasi untuk pemanfaatan data

jumlah pengunjung dan fasilitas yang sering digunakan.

c) Meningkatkan kreatifitas berfikir untuk menganalisa suatu masalah di dalam

sebuah proses bisnis.

2. Manfaat Praktis

a) Informasi yang didapat dari hasil analisis sistem, dapat dijadikan bahan acuan

untuk mengambil keputusan dalam membangun suatu sistem informasi yang

akan digunakan oleh instansi

b) Dapat memperkecil kemungkinan kerentanan terhadap data-data yang

dianggap berbahaya

c) Membina kerjasama yang baik antara lingkungan akademis dengan RPTRA.

1.7 Metodologi Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data

(27)

dengan materi penelitian, dan untuk menentukan hal-hal yang perlu

dilakukan sebagai tindak lanjut penelitian ini dan untuk mencari

perbedaan dari penelitian sebelumnya.

b) Studi Lapangan

Dengan melakukan observasi langsung berupa meninjau tempat

penelitian, sehingga kebutuhan dari sistem yang dibutuhkan dapat

diketahui secara langsung, dan mengetahui proses bisnis yang terjadi.

Observasi termasuk mencakup pengambilan data. Dengan melakukan

wawancara langsung agar mendapat gambaran mengenai sistem yang

diharapkan kedepannya seperti apa, sehingga mempermudah dan dapat

memberikan referensi terhadap manajer pengambilan keputusan.

2. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan adalah Rapid Application Development (RAD)

yang memiliki tiga fase, yaitu fase Requirement Planning, Workshop desain,

dan fase implementasi (Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall, 2011).

1.8 Sistematika Penulisan

Berikut ini adalah sistematika penulisan yang digunakan:

(28)

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II menguraikan secara singkat, teori-teori yang digunakan atau dasar

dari penulisan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III menjelaskan metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan

metode perancangan sistem informasi berbasis web.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV berisi pembahasan dari penelitian rancang bangun sistem informasi

kegiatan Ruang Publik Terpadu Anak (RPTRA) menggunakan framework

PHP Laravel pada RPTRA Kelurahan Tengah Jakarta Timur.

BAB V PENUTUP

Bab V berisi kesimpulan yang didapat dari pembahasan pada bab-bab

sebelumnya dan saran untuk penelitian ini agar dapat ditingkatkan dan atau

(29)

11

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Sistem Informasi 2.1.1 Definisi Sistem

Juniar Sofyanti (2014), menyatakan sistem dapat diadopsi oleh banyak

situasi atau kondisi dan merujuk pada suatu kumpulan dari sub-sub bagian tertentu.

Dikutip dari penelitian Anwar (2010), Johnson mengemukakan bahwa sistem

adalah gabungan dari beberapa bagian menjadi kesatuan, untuk membantu

perencanaan dan perancangan sistem yang telah dilakukan. Jerry Fith Gerald

(Sofyanti, 2014) menyatakan bahwa sistem adalah kumpulan penyebaran (jaringan)

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan aktivitas atau kegiatan yang bertujuan menyelesaikan suatu sasaran

tertentu, dimana penekananya lebih kepada uruta-urutan operasi di dalam sistem

(Jogiyanto, 2005).

Menurut Hariyanto (2004) mengatakan bahwa sistem adalah kumpulan

objek atau elemen yang saling berkaitan dengan tujuan mencapai suatu tujuan yang

telah ditetapkan. Berikut ini beberapa prinsip umum sistem:

1. Sistem merupakan kumpulan dan atau gabungan sub-sub terkecil dari sistem

utama, sistem dapat dibagi atau dipecah menjadi subsistem yang lebih kecil.

2. Sistem yang dibuat khusus/bidang terkait kedepannya akan (sering) terjadi

perubahan untuk dapat beradaptasi menyesuaikan dengan kondisi.

3. Semakin besar sebuah sistem, maka sumber daya yang digunakan akan lebih

(30)

menyesuaikan (tumbuh dan berkembang) dengan kebutuhan dan kondisi

yang sedang dihadapi oleh organisasi atau lingkungan.

5. Sistem adalah kumpulan prosedur yang terbentuk dari beberapa sub-sub

prosedur yang memiliki aturan secara berurutan / sistematis dan saling

berkaitan untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Berdasarkan mendeskripsian terkait sistem diatas, dapat diketahui bahwa

sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian kecil yang memiliki kegiatan yang

sama maupun berbeda tapi memiliki ketergantungan satu sama lain dan memiliki

autran yang terstruktur atau terorganisir. Sistem utama (besar) maupun yang

terspesialisasi (khusus) terkait bidang tertentu perlu dilakukan pembaharuan yang

disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan pada organisasi ataupun lingkungan.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Selain itu, menurut Kadir (2003) sistem terbentuk dari bagian-bagian, yaitu:

1. Tujuan (Goal)

Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa

tujuan, sistem menjadi tidak terarah, tidak terkendali dan tidak memiliki

nilai.

2. Masukan (Input)

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem

dan selanjutnya akan diproses pada sistem. Masukan dapat berupa hal-hal

berwujud (tampak secara fisik, seperti bahan mentah, peralatan) maupun

yang tidak tampak(berupa informasi, seperti dokumen penjualan, fomulir).

(31)

keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, bagan, dan

sebagainya.

4. Proses (Process)

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang bernilai, berguna dan jelas, misalnya

berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak

berguna, misalnya sisa pembuangan atau limbah pabrik.

5. Mekanisme pengendalian dan umpan balik (Control Mechanism and

Feedback)

Merupakan cara untuk mengendalikan berupa masukan dan atau proses.

Bagian ini bertujuan untuk mengatur dan memastikan sistem berlangsung

berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Jika terdapat penyimpangan

(tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan), maka penindakannya

berupa pengiriman masukan untuk upaya penyesuaian dan atau perbaikan

terhadap proses selanjutnya mendekati kebijakan atau standar yang telah

dibuat.

6. Batasan sistem (Boundary System)

Merupakan pembatas sistem dengan bagian di luar sistem, seperti penentuan

konfigurasi, cakupan ruang sistem, dan atau kemampuan sistem. Batas

sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan sehingga perilaku sistem pun

(32)

2.1.3 Definisi Data dan Informasi

Data pada bahasa Inggris memiliki arti yaitu, fakta. Penulisan kata dapat

bermakna kurang jelas (ambigu) jika ditulis kurang sesuai (Wahyudi, 2008).

Menurut sudut pandang konseptual, data merupakan deskripsi sebuah objek baik

berupa benda, kegiatan, dan transaksi, dimana hal seperti itu tidak memiliki makna

dan berpengaruh langsung terhadap si pemakai (Kadir, 2003).

Data adalah fakta berdasarkan kenyataan yang ada (berbentuk mentah) dan

bersifat ambigu, sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

Informasi merupakan proses dari data yang sudah memiliki nilai tambah, tidak

ambigu serta relevan. Yang dimana dapat dikatakan bahwa informasi adalah data

yang telah diolah atau diklasifikasikan sehingga dapat digunakan dalam proses

pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Informasi dapat dibagi

menjadi menjadi tiga bagian berdasarkan kegunaanya, yaitu:

a. Informasi Strategis

Informasi Strategis merupakan informasi yang digunakan dalam

pengambilan keputusan untuk jangka panjang, seperti rencana perluasan

perusahaan, perencanaan pembelian dan pemasangan aplikasi.

b. Informasi Taktis

Informasi Taktis adalah informasi yang digunakan dalam pengambilan

keputusan jangka menengah, seperti informasi yang digunakan untuk

mengatur rencana produksi dan penjualan.

(33)

Informasi Teknis adalah informasi yang digunakan untuk keperluan

operasional, seperti informasi persediaan stok barang, dan performa

pegawai.

Sistem pengolahan informasi akan mengolah data yang tidak berguna

menjadi berguna bagi penerimanya. Fungsi utama dari informasi adalah menambah

pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian bagi penerima informasi. Kualitas

suatu informasi dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu:

a. Akurat (accurate), informasi harus terbebas dari gangguan (noise) yang

dapat mengubah atau merusak suatu informasi dan minim akan ketidak

jelasan.

b. Tepat Waktu (Timelines), informasi yang baik dan berguna adalah informasi

yang diterima tepat pada waktunya dan tidak boleh terlambat sampai di

penerima, suatu informasi yang sudah berlalu atau terlambat sudah tidak

akan mempunyai nilai lagi karena informasi adalah landasan dalam proses

pengambilan keputusan pada waktu tertentu.

c. Relevan (Relevance), informasi harus mempunyai manfaat bagi

penerimanya, dengan kata lain informasi tersebut harus memiliki nilai-nilai

yang sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna.

2.1.4 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah hasil kolaborasi dan gabungan bagian-bagian

hardware, software, user sebagai aktornya. Data memiliki peranan pada sistem

informasi yaitu dapat memberikan informasi dan membantu dalam memberikan

(34)

formulir, prosedur, dan bentuk lainnya (Kristanto, 2003).

Sistem informasi terdiri dari beberapa bagian yaitu (Kadir, 2003):

a. Perangkat keras (hardware): perangkat berbentuk nyata atau terlihat secara

fisik seperti monitor, keyboard dan printer.

b. Perangkat lunak (software) atau program: kumpulan kode-kode atau

instruksi untuk menjalankan perangkat keras sehingga dapat memproses

data.

c. Prosedur (Procedur): kumpulan kode-kode yang mengatur alur dari proses

data yang dimasukkan ke sistem, sehingga sesuai dengan keluaran yang

diharapkan.

d. Orang/user (Brainware): seluruh orang yang memiliki peranan pada

pengembangan sistem informasi baik dari pemrosesan dan penggunaannya.

e. Basis data (Database): kumpulan dari tabel dimana setiap tabel memiliki

saling ketergantungan dengan tabel lainnya (relasi antar tabel), berfungsi

untuk media penyimpanan data pada sistem informasi.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem yang mengatur dan

menghubungkan sumber daya melalui jalur komunikasi data sehingga

sistem dapat digunakan secara bersamaan.

2.2 Basis Data

Setelah ditemukan komputer, metode penyimpanan berkas dan atau data

(35)

ruang penyimapan data. Sistem yang melakukan proses dan simpan data pada

komputer dan sistem informasi merupakan sistem database (Utami, 2008).

Basis data adalah tempat penyimpanan utama (pusat) sumber daya yang

dapat digunakan secara bersama-sama oleh banyak aplikasi. Menurut Kadir (2003)

basis data adalah pengkategorian kumpulan data yang memiliki hubungan (relasi)

sehingga membantu kegiatan dan atau proses mendapatkan informasi.

Sistem basis data terbagi menjadi beberapa bagian penting yaitu:

1. Data

Merupakan bahan mentah yang di simpan pada struktur yang saling

berhubungan atau memiliki relasi keterkaitan.

2. Perangkat Keras (Hardware)

Merupakan rangkaian perangkat keras (komputer) beserta media

penyimpanan sekunder untuk menyimpan data yang berukuran besar.

Beberapa perangkat keras terkait sistem basis data yaitu, personal

computer (PC), minicomputer, dan lain-lain.

3. Perangkat Lunak (Software)

Bagian atau komponen yang untuk melakukan pemrosesan dan

pengelolaan database. Basis data disebut sebagai database management

system (DBMS). 4. User

Pengguna yang dapat melakukan pemrosesan dan pengelolaan terhadap

(36)

yang disebut sebagai database administrator, memiliki peran mengambil

hasil pengelolaan melalui bahasa query.

Berikut ini adalah tujuan basis data menurut (Kendall, 2010):

1. Memastikan data dapat digunakan oleh user beserta aplikasi yang

mengaksesnya.

2. Memelihara (menjaga) keakuratan dan konsistenan data

3. Memastikan ketersediaan data dengan cepat baik untuk saat ini dan masa

mendatang.

4. Mengizinkan basis data berkembang sesuai kebutuhan pengguna.

5. Mengizinkan penggunanya membuat dan atau menentukan keputusan

terhadap data tanpa mengetahui penyimpanan data secara fisik atau

nyata.

2.2.1 Kamus Data

Kamus data adalah sebuah daftar dengan pengkategorian dari bagian-bagian

data yang saling ketergantungan dengan sistem, diikuti pendefinisian yang teliti

sehingga memudahkan untuk menggunakannya (Pressman, 2002). Kamus data

diterapkan sebagai desain dan analisis struktur.

2.3 Siklus Pengembangan Sistem Informasi

Siklus pengembangan sebuah sistem informasi dilihat dari sisi konseptual

adalah (Ladjamuddin, 2005):

1. Analisis Sistem: melakukan penganalisisan dan pendefinisian terhadap

(37)

organisasi.

2. Perancangan Sistem: merupakan tahapan merancang sistem baru untuk

membantu menangani permasalahan pada perusahaan. Adapun proses pada

tahapan ini yaitu merancang output, input, struktur file, program, prosedur,

perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung

sistem informasi.

3. Programming dan Testing Sistem: hal yang dilakukan pada tahapan ini

adalah merancang algoritma dengan psedocode yang ditulis dalam bahasa

Indonesia/Inggris terstruktur. Tahapan ini menggunakan pendekatan

Top-Down (Pemograman Modular). Setelah pembuatan algoritma selesai,

dilanjutkan dengan pembuatan program aplikasi dan memilih salah satu

bahasa pemograman.

4. Implementasi Sistem: tahapan ini adalah masa peralihan dari sistem lama ke

sistem baru, diikuti dengan melakukan pelatihan dan panduan yang

dibutuhkan.

5. Operasi dan Perawatan: pada bagian ini dilakukan kegiatan untuk

mendukung perubahan atau tambahan fitur.

6. Evaluasi Sistem: tahapan ini merupakan proses mengevaluasi kelayakan dari

pengoperasian sistem yang telah dibangun.

2.4 Konsep Analisis dan Desain Sistem Informasi 2.4.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem

(38)

sistem menjadi bagian-bagian kecil, agar dapat mempelajari kelayakan di setiap

bagian (Whitten, 2004). Sedangkan sistem perancangan (desain) adalah teknik

pemecahan masalah yang merangkai kembali bagian-baagian relatif pada sistem

yang telah diperbaiki. Pada sistem perancangan tahapan yang ikut terlibat adalah

penambahan, penghapusan dan perubahan bagian-bagian pada sistem aslinya.

2.4.2 Pendekatan Analisis Sistem

Pendefinisian suatu masalah merupakan tindakan dari penganalisisan

sebuah sistem. Terdapat beberapa pendekatan untuk mendefinisikan atau untuk

mengetahui penjabaran sebuah masalah. Di bawah berikut adalah jenis-jenis dari

pendekatan masalah.

1. Analisis Terstruktur (Structured Analysis)

Pendekatan dengan cara model-driven yang berpusat pada proses untuk

menganalisa sistem yang sudah ada, melakukan pendefinisian persyaratan

bisnis untuk sistem yang baru, atau kedua proses dapat digabungkan secara

bersamaan (Whitten, 2004).

2. Teknik Informasi (Information Engineering)

Pendekatan melalui model-driven yang menggunakan data sebagai pusatnya,

namun sensitif pada proses. Pendekatan ini dapat membantu dalam hal

perencanaan, penganalisaan, dan perancangan sistem informasi (Whitten,

2004).

3. Discovery Prototyping

Pendekatan yang membantu dalam hal pengidentifikasian kebutuhan bisnis

(39)

implementasi/penerapan quick end dirt (bijaksana dan efektif tapi tanpa cacat

atau efek samping yang tidak diinginkan) (Whitten: 2004).

4. Analisis Berorientasi Objek (Object Orientasi Analysis)

Pendekatan yang menghubungkan data dan proses bersama konstruksi atau

disebut objek. Pendekatan menggunakan model OOA (Object Orientasi

Analysis) merupakan gambaran objek-objek sistem dari segala macam sudut

pandang, seperti struktur, kelakuan, dan interaksi antar objek-objek (Whitten,

2004).

2.5 Analisis dan Desain Berorientasi Objek

Melakukan analisa dengan pendekatan analisis berorientasi objek adalah

dapat membantu dalam hal pengimplementasian teknologi seperti pembangunan

sistem, pengelolaan, dan perakitan atau menyambungkan objek-objek menjadi

aplikasi atau sistem yang bermanfaat. Pemodelan berorientasi objek dapat

memberitahukan penggunaan metodologi dan notasi diagram.

Booch dan Rumbaugh (1994), melakukan penggabungan metode berorientasi

objek yang bertujuan untuk membuat proses standar pada pengembangan sistem

berorientasi objek. Jacobson (1995) bergabung bersama Grady dan James, yang

kemudian mengembangkan bahasa pemodelan objek standar. Hasil dari koordinasi

mereka menghasilkan Unified Modeling Language (UML) versi 1.0 yang rilis tahun

1997 (Whittenet.al, 2004), dan di tahun yang sama OMG merilis UML 1.1 sebagai

standar industri (Sholiq, 2006).

(40)

digunakan untuk pengambaran dari berjalannya sebuah sistem yang akan

dikembangkan (Whittenet.al, 2004).

2.5.1 Unified Modelling Language (UML)

Tool atau alat yang digunakan dalam pengembangan sistem berorientasi

obyek. UML menyediakan bahasa pemodelan visual terkait pengembangan sebuah

sistem, sehingga membantu pihak pengembang dalam membuat blueprint atas visi

mereka dalam bentuk yang baku, mudah dipahami, dan lengkap dengan mekanisme

yang efektif untuk berbagi (sharing) dan memudahkan dalam berdiskusi tekait

rancangan mereka (Munawar, 2005).

Metode perancangan berbasis objek terbagi menjadi empat tahap

perulangan (iterative), yaitu: pengidentifikasian kelas dan objek, pengidentifikasian

semantik hubungan objek dan kelas, perincian atau pendetailan tampilan antarmuka

(interface) dan penerapan/pengimplementasian. Perancangan sistem menggunakan

UML disusun oleh simbol-simbol sehingga membentuk sebuah diagram model.

Dibawah ini adalah beberapa diagram dari UML (Munawar, 2005):

1. Use Case Diagram

Diagram yang mendeskripsikan fungsi dari sebuah sistem dilihat dari sudut

pandang pengguna. Use case diagram menampilkan interaksi antara pengguna

sistem dengan sistemnya sendiri melalui cerita tentang proses penggunaan si sistem

oleh penggunanya (Munawar, 2005).

Pada use case diagam, pengguna biasanya disebut sebagai aktor (actor).

Aktor memiliki peran sebagai pengguna dalam berinteraksi dengan sistem. Use

(41)

tentang suatu sistem dari sudut pandang si pengguna. Use case diagaram memiliki

tiga notasi, yaitu (Munawar, 2005):

1. Aktor adalah perwujudan dari peran orang dan sistem lainnya yang terhubung

dengan fungsi sistem ketika berkomunikasi dengan use case.

2. Use case adalah perwujudan dari interaksi antara sistem dengan aktor, yang

dibuat sesuai kebutuhan dari aktor. Use Case merupakan proses atau pemrosesan dari “apa” yang di kerjakan perangkat lunak atau sistem. Penamaan dari setiap use case berdasarkan dari hal atau proses yang di capai

dari interaksi sistem dengan aktor.

3. Relationship (hubungan) merupakan perwujudan keterkaitan aktor dengan

sistem, yang menampilkan interaksi antara aktor dan sistem.

Gambar 2. 1 Use case Diagram

2. Class Diagram

Notasi class diagram digambarkan kotak, dengan spesifikasi penulisan

nama class menggunakan huruf besar atau kapital pada awal kalimat dengan posisi

di atas kotak. Jika class memiliki nama yang terdiri dari dua suku kata atau lebih,

(42)

menggunakan huruf besar. Atribute adalah property dari sebuah class. Attribute ini

mendeskripsikan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class. Sebuah class

mungkin mempunyai nol atau lebih attribute (Munawar, 2005).

Operation adalah sesuatu yang bisa di lakukan oleh sebuah class atau yang

anda (atau class yang lain) dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility adalah

keterangan yang mendeskripsikan tentang sesuatu yang akan di lakukan class yaitu

apa yang akan di capai oleh attribute dan operation (Munawar, 2005).

Gambar 2. 2 Class Diagram

3. Activity Diagram

Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan langkah-langkah

atau prosedur pada setiap proses bisnis di sistem. Activity diagram memiliki fungsi

yang mirip seperti flowchart, dimana activity diagram dapat mendukung perilaku

(43)

Gambar 2. 3 Activity Diagram

4. Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan diagram yang menggambarkan perilaku pada scenario atau kejadian proses bisnis. Diagram ini menampilkan objek dan message

(pesan) diantara objek-objek use case. Message disimbolkan oleh garis dengan tanda

panah, dengan waktu yang disimbolkan progress vertical (Munawar, 2005).

Gambar 2. 4 Sequence Diagram

(44)

Dengan class diagram sebagai titik acuan, dapat dirancang konstruksi dan

struktur sebuah basis data. Apa saja object beserta bagaimana relasinya antar tabel

dapat diidentifikasi menggunakan class diagram. Rancangan skema basis data ini

nantinya akan diimplementasikan langsung ke dalam aplikasi. Karena itu skema

database memiliki primary key sebagai data yang unik dan foreign key yang

menghubungkan antar entitas/tabel, sehingga dapat terbentuk sebuah skema basis

data yang lengkap.

2.6 Metode Pengembangan Sistem

Metodologi adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan kebenaran

atau solusi dengan melakukan atau menggunakan penelusuran dengan tata cara

tertentu, dan berdasarkan dengan realita apa yang dikaji. Pendekatan sistem

merupakan metodologi dasar untuk menemukan alternatif dalammemecahkan

masalah. Metodologi pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Metode

yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah Rapid Application

Development (RAD).

Menurut (Ade Setiawan, 2011) Rapid Application Development (RAD) atau

rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang

tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus

pembangunan pendek, singkat dan cepat. Durasi waktu yang singkat adalah

boundary yang utama untuk model ini. Rapid Application Development

menggunakan metode iteratif atau berulang dalam melakukan pengembangan

(45)

pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan pengguna. Model kerja

digunakan hanya sesekali saja sebagai dasar desain dan akhir dari implementasi

sistem.

Metode pengembangan Rapid Application Development (RAD) adalah suatu

metode pendekatan yang menekankan pada pengembangan berorientasi objek

terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta

perangkat-perangkat lunak. Ada tiga fase dalam RAD yang melibatkan penganalisis

dan pengguna dalam tahap penilaian perancangan dan penerapan (Kendall,

2008)yaitu:

1. Requirement Planning

Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan analisis terhadap masalah-masalah

yang menjadi latar belakang pembangunan sistem. Tujuan dari tahap ini adalah

menentukan tujuan, batasan-batasan, syarat-syarat dan kebutuhan dari sistem yang

akan dibangun.

Tahap ini dibagi menjadi beberapa proses:

a) Analisis Permasalahan

Pada langkah pertama, sistem yang sudah berjalan dijabarkan proses

bisnisnya kemudian diidentifikasi permasalahan sistem tersebut secara

keseluruhan, hingga ditemukan batasan dan lingkup permasalahan. Dan

terakhir, tujuan dari pembangunan sistem juga dapat dirumuskan.

(46)

Masalah yang sudah teridentifikasi sebelumnya, dianalisis sistem yang

sedang berjalan agar dapat ditentukan apa saja batasan yang menjadi

kebutuhan sistem untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

c) Analisis Usulan Sistem

Setelah melakukan analisis terhadap permasalahan dan menganalisis sistem

yang berjalan, maka selanjutnya adalah memutuskan bagaimana solusi yang

disetujui dan membuat alur mengavu pada sistem yang telah berjalan dalam

pembangunan arsitektur sistem, disebut sebagai analisis usulan sistem.

2. Workshop Design

Pada tahap ini dilakukan perancangan arsitektur sistem, yang didapatkan dari

perumusan masalah, pendefinisian tujuan, syarat dan kebutuhan, yang kemudian

menjadi acuan dalam pengembangan arsitektur sistem. Arsitektur mencakup

perancangan proses, basis data, sampai perancangan antar muka. Tahapan ini

memerlukan kerja sama dengan pengguna, agar perancangan yang dihasilkan sesuai

dengan kemampuan, kebutuhan dan keinginan pengguna. Selama proses workshop

berjalan, pengguna merespon hasil dari perancangan prototipe, kemudian sistem

analis memperbaiki rancangan modul sistem sesuai masukan dari pengguna/user.

Berikut yang perlu dikembangkan dalam tahapan perancangan:

a) Rancangan Proses

Pada tahap ini meliputi perancangan proses dan aktivitas yang akan/mungkin

terjadi pada sistem, lalu menentukan interaksi yang terjadi dan yang terlibat.

Diagram yang dapat digunakan yaitu use case diagram, activity diagram,

(47)

b) Rancangan Basis Data

Tahapan ini melakukan perancangan terhadap alur masukan data dan

keluaran informasi yang diperlukan sistem, klasifikasi dan hubungan antar

data. Tahap ini dapat menggunakan class diagram maupun Entity

Relationship Diagram (ERD) sebagai dasari dari pembuatan rancangan basis

data.

c) Rancangan Antar Muka

Tahapan ini melakukan perancangan antar muka sistem yang memudahkan

pengguna menggunakan. Tahapan ini pengembang dapat menggunakan

sistem tambahan baik dalam bentuk gambar atau prototype yang sudah ada

(projek/referensi sebelumnya).

3. Implementation

Rancangan yang telah disetujui dan sistem telah terbangun dan diperbaiki,

sistem yang baru kemudian diuji untuk memastikan apakah sistem yang dibangun

sudah memenuhi persyaratan dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan di awal,

dan kemudian diperkenalkan ke dalam organisasi. Ada dua langkah yang menjadi

langkah utama pada tahap ini:

a) Coding/Programming

Merupakan tahap dimana hasil dari rancangan proses sistem diubah ke dalam

bentuk algoritma dengan menuliskan ke baris-baris kode program

menggunakan bahasa program tertentu.

(48)

Tahap ini adalah merupakan tahap dimana sistem aplikasi yang telah

terbangun dijalankan dan diuji terlebih dahulu apakah sudah berfungsi dan

berjalan sebagaimana tujuan dan kebutuhan yang telah ditentukan

sebelumnya.

2.7 Manajemen 2.7.1 Manajemen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia manajemen memiliki dua arti yaitu

(1) penggunaan sumber daya yang efektif untuk mencapai sasaran, (2) pimpinan

selaku penanggungjawab atas jalannya perusahaan atau organisasi yang dipimpin.

Menurut Sagala (2007) manajemen adalah proses dari yang awalnya tidak memiliki

hubungan atau keterkaitan kemudian diintegrasikan menjadi satu kesatuan untuk

mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.

Sagala (2007) mengemukakan bahwa manajemen memiliki konsep yaitu

terkait melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

pengendalian dalam membantu pengambilan keputusan yang merupakan sifat dasar

dan mencakup seluruh proses pemanfaatan/pendayagunaan sumber daya secara

efisien.

2.7.2 Laporan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, laporan adalah tulisan yang berisi

kejadian disertai persoalannya, yang dituliskan berdasarkan pengamatan sendiri

dan disusun hingga runut kejadiannya. Menurut Soeseno (1980), laporan adalah

(49)

seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang diberikan. Jadi laporan

adalah tulisan yang memuat atau menampilkan informasi terkait kegiatan

pengamatan terhadap objek tertentu yang dibuat oleh penulis sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan.

Penyusunan laporan dilakukan jika mendapat tugas untuk mengamati

kejadian dan atau terlibat langsung pada suatu kegiatan. Isi laporan didapatkan dari

fakta saat melakukan kegiatan. Pendapat si pelapor/penulis tidak digabungkan

dengan hasil pengamatan/isi laporan, namun ditaruh di bagian saran pada laporan.

Berdasarkan penjelasan diatas diketahui laporan adalah salah satu alat yang resmi

untuk menyampaikan fakta dan atau informasi berdasarkan pengamatan dari si

pelapor/penulis.

2.7.3 Fungsi Laporan

Berikut ini adalah fungsi dari laporan:

 Alat menyampaikan informasi atau fakta.

 Bahan pertanggungjawaban kegiatan atau pengamatan.

 Bahan pendukung pengambilan keputusan.

 Bahan penilaian terkait kegiatan atau keadaan dilihat dari sudut pandang si pelapor/penulis.

 Alat pengawasan untuk kegiatan yang sedang atau telah berlangsung. 2.7.4 Manfaat Laporan

Berikut ini adalah manfaat dari adanya laporan:

 Bahan merancang/menyusun rencana kegiatan selanjutnya.

(50)

 Sumber informasi.

 Bahan pengkajian terkait proses yang sedang berjalan dan perkembangan peningkatan kegiatan.

2.7.5 Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen menurut Pangestu (2007) adalah kumpulan

dari interaksi antar sistem yang memiliki tugas mengumpulkan dan mengolah data

untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh seluruh tingkatan manajemen

dalam perencanaan dan pengendalian. Mcleod (1995) mendefinisikan sistem

informasi manajemen adalah sistem dengan basis komputer yang memberikan

informasi bagi penggunanya yang memiliki kebutuhan yang sama. Informasi

menerangkan kondisi dari perusahaan atau organisasi terkait apa yang telah terjadi

di masa lalu, saat ini (sekarang), dan kemungkinan di masa mendatang.

Margianti dan Suryadi (1994) mengemukakan bahwa sistem informasi

manajemen merupakan sistem komputer yang menjadikan informasi dapat berguna

oleh para manajer untuk kebutuhan yang diperlukan. Seperti yang disebutkan pada

penelitian diatas yang menyatakan kegunaan informasi adalah dapat mengetahui

kondisi dari sebuah perusahaan atau organisasi dilihat dari kondisi masal lalu, saat

ini, dan kemungkinan masa mendatang. Informasi dapat berbentuk laporan baik

laporan khusus, laporan berkala, maupun keluaran simulasi matematis.

2.8 Aplikasi Berbasis Web

Menurut Shklar (2003) mendefinisikan aplikasi web adalah “What is a ‘Web

application?’ By definition, it is something more than just a ‘Web site’. It is a client/server application that uses a web browser as its client program, and

(51)

performs an interactive service by connecting with servers over the internet (or intranet). A web site simply delivers content from static files. A web application presents dynamically tailored content based on request parameters, tracked user behaviors, and security considerations.”

Aplikasi web berbeda dengan situs web, dimana situs web bersifat statis atau

tetap karena hanya menampilkan isi dari berkas statis dan sedikit mengalami

perubahan tampilan dan informasi yang ditampilkan, sedangkan aplikasi web lebih

bersifat dinamis karena menampilkan isi yang dinamis tergantung pada permintaan

klien dan berdasarkan data yang dimasukan. Web aplikasi dibangun dengan

menggunakan bahasa pemrograman yang sudah terintegrasi dengan basis data,

sehingga dapat memungkinkan terjadinya aktifitas masukan (input), proses

(process) dan keluaran(output).

2.8.1 World Wide Web

Untuk mengakses informasi di dalam sebuah internet atau yang biasa

disebut world wide web (web). Internet memiliki fungsi untuk melakukan proses

pengiriman, sedangkan web berfungsi sebagai aplikasi yang menjalankan fungsi

pada pengiriman. Web merupakan sistem yang memiliki standar universal untuk

menyimpan, menelusuri, memformat, dan menampilkan informasi melalui

arsitektur klien/server (Turban, dkk, 2006). Menurut Deeyan (2005) website

merupakan kumpulan halaman yang memberikan informasi berupa data teks,

gambar diam atau bergerak, animasi, suara, video dan atau gabungan dari seluruh

(52)

Website dikatakan statis jika informasi pada website bersifat tetap dan atau

jarang terjadi perubahan konten (isi). Selanjutnya, website dikatakan bersifat

dinamis apabila konten (isi) atau informasi berubah pada periode/waktu tertentu.

Website dinamis memiliki interaksi dua arah berasal dari pemilik website dan

pengguna.

2.8.2 Hyper Text Transfer Protocol (HTTP)

Syafii (2004) mengemukakan bahwa Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

adalah protocol memiliki tugas yaitu menangani dan atau mengatur permintaan

(request) dari mesin pencari (browser) untuk memproses, mengambil, dan

menampilkan dokumen pada website. Dengan fungsi yang saling keterkaitan antar

HTTP dengan teknologi world wide web, memudahkan dalam pengaksesan

informasi yang interaktif.

HTTP memiliki proses yaitu melakukan pendefinisian format pesan dan

dilanjutkan pentransmisian pesan, lalu dari web server dan browser memberikan

respon terhadap permintaan/perintah yang dikirim. Salah satu contoh prosesnya

adalah, saat pengguna memasukkan URL di browser, kemudian perintah diterima

HTTP lalu dikirim ke server dan web, kemudian mengarahkan permintaan/perintah

untuk mengambil dan mengirimkan permintaan (halaman web).

2.8.3 Hyper Text Mark-up Language (HTML)

Menurut Ariona (2013) yang menjelaskan bahwa HTML adalah

kependekan dari HyperText Markup Language. Artinya adalah Bahasa atau script

yang menggunakan markup (penanda) berbasis text atau bisa juga disebut

(53)

bahwa HTML bukanlah bahasa pemrograman, melainkan bahasa

markup/formatting.

Fungsi utama HTML lebih fokus visualisasi struktur halaman web, mulai

bagaimana susunan elemen pada halaman hingga data-meta apa saja yang dimuat.

Dahulu HTML juga memiliki fungsi untuk menentukan tampilan halaman, namun

fungsi itu sekarang sudah diserahkan pada Cascading Style Sheet (CSS). Pada saat

ini HTML sudah mencapai versi HTML5

2.8.4 Cascading Style Sheet (CSS)

Cascading Style Sheet atau CSS, berfungsi untuk mempercantik dan

mempermanis penampilan HTML atau menentukan bagaimana elemen HTML

ditampilkan, seperti menentukan posisi, merubah warna kata (teks) atau

latarbelakang (background) dan lain sebagainya (Ariona, 2013).

Saat ini CSS sudah mencapai versi terbarunya yaitu CSS3, dimana

fungsinya dan fiturnya sudah menjadi lebih meluas dan lebih baik dengan adanya

tambahan dukungan terhadap animasi dan transisi elemen. Selain itu dengan

dukungan CSS3, sebuah halaman web juga dapat dibuat berjalan secara responsive

dan menarik.

Dalam CSS dikenal adanya sebutan selector, yang berfungsi untuk

mendefinisikan dan menjelaskan bagian elemen mana yang akan dimanipulasi atau

diubah tampilannya oleh CSS, secara umum terdapat beberapa jenis selector.

HTML Tag Sebuah selector yang

mentargetkan tag html

yang akan dimanipulasi

(54)

Id Sebuah selector yang

targetnya adalah ID yang

didefinisikan dalam tag

HTML. Dalam

penggunaannya selector

ID, selector harus diawali

dengan tanda tag (#)

sebelum nama ID-nya

#ID{}

Class Sebuah selector yang

targetnya adalah atribut

class yang didefinisikan

dalam tag HTML. Dalam

penggunaannya selector

Class, selector harus

diawali dengan tanda tag

(.) sebelum nama ID-nya

.Class{}

2.8.5 Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Winarno (2014), PHP atau PHP Hypertext Preprocessor, adalah

sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu

mem-parsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi dot php (.php), sehingga

(55)

PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web, yang dijalankan dan

diterjemahkan melalui sisi server (server-side), sehingga disebut server-side script.

Kode PHP tersebut diterjemahkan web server ke dalam bentuk yang dapat

diterjemahkan oleh web browser klien atau client-side script yang divisiualisasikan

dengan script HTML, sehingga syntax PHP tidak terlihat pada aplikasi web browser

dan lebih aman. PHP bermanfaat untuk menghasilkan halaman web dinamis yang

interaktif, dengan mengintegrasikan pada halaman HTML, CSS dan ditambah

bantuan JavaScript.

PHP memiliki keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain,

antara lain:

1. Bersifat Open Source, sehingga bebas digunakan oleh siapa saja

2. Lebih ringan dibandingkan dengan ASP maupun Java

3. Dapat terintegrasi dengan banyak database server seperti MySQL, Oracle

maupun PostgreSQL, dan database lainnya.

4. Tidak perlu di-compile saat dijalankan.

5. Didukung oleh banyak Web Server seperti Apache, Lighttpd maupun IIS.

6. Dokumentasi yang lengkap, sehingga trouble shooting dan pengembangan

dapat dilakukan

7. Banyak contoh aplikasi dan source code yang dibagikan secara gratis.

8. Dapat diakses pada semua perangkat yang memiliki aplikasi web browser.

2.8.6 MySQL Database

MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak

(56)

2014). Kelebihan dari MySQL adalah gratis, handal, selalu di-update dan banyak

sekali forum yang memfasilitasi para pengguna jika memiliki kendala..

Untuk berinteraksi dengan MySQL, harus menggunakan bahasa

pemrograman tingkat tinggi yang disebut Structured Query Language (SQL),

sehingga dalam MySQL perintah disebut dengan query. Secara umum perintah

SQL dibedakan menjadi beberapa jenis:

1. Data Definition Language (DDL)

Merupakan query yang memiliki fungsi perintah untuk mendefinisikan atau

menjelaskan sebuah struktur dalam database, baik itu pembuatan basis data,

pembuatan tabel, atau pendefinisian atribut/field. Ada beberapa query yang

sering dijalankan dalam DDL:

DDL Fungsi

Create query yang digunakan untuk membuat basis data atau

tabel baru.

Alter berfungsi untuk mengubah struktur pada sebuah table.

Drop berfungsi untuk menghapus keseluruhan tabel, object

atau basis data

2. Data Manipulation Language (DML)

Merupakan query yang berfungsi untuk memanajemen atau mengatur data

(57)

DDL Fungsi

Create query yang digunakan untuk membuat basis data atau

tabel baru.

Alter berfungsi untuk mengubah struktur pada sebuah table.

Drop berfungsi untuk menghapus keseluruhan tabel, object

atau basis data

.

2.8.7 Javascript

Hidayatullah dan Kawistara dalam bukunya Pemrograman Web (2014)

menjelaskan, javascript (js) ialah suatu bahasa scripting yang digunakan sebagai

fungsionalitas dalam membuat suatu web.

Penggunaan javascript pada halaman web akan membuat halaman aplikasi

web dapat lebih hidup dan interaktif, karena efektif dalam meningkatkan User

Experience (UX). Oleh sebab itu, biasanya javascript digunakan pada bagian front-end atau bagian pengguna.

Javascript bukan merupakan bahasa pemrograman, tapi merupakan sebuah script. Lebih tepatnya javascript merupakan salah satu client-side script, yaitu script yang diterjemahkan dan dijalankan oleh browser. Javascript biasanya

disisipkan bersama dengan HTML, atau bisa juga disimpan dalam file tersendiri

(58)

Berikut adalah beberapa fungsi umum yang sering digunakan dengan

menggunakan javascript:

1. Validasi input form data

2. Memuat suatu halaman baru tanpa pindah atau memuat ulang halaman

tersebut dalam 1 halaman yang sama, contohnya seperti pada mengirim

posting pada sebuah sosial media

3. Pesan atau peringatan

4. Proses data secara real-time

5. Fungsi pintar lain seperti auto complete

2.8.8 XAMPP

Aplikasi XAMPP dibuat dan dikembangkan oleh Apache Friends.

Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan untuk bisa berperan sebagai

server web Apache untuk simulasi pengembangan website. Tool pengembangan web ini mendukung teknologi web popular seperti PHP, MySQL, dan Perl.

Melalui aplikasi ini, programmer web dapat menguji aplikasi web yang

dikembangkan dan mempresentasikannya ke pihak lain secara langsung dari

komputer, tanpa perlu terhubung ke internet. XAMPP dilengkapi dengan fitur

manajemen database PHPMyAdmin yang lengkap seperti pada server hosting

sungguhan, sehingga pengembang web dapat mengembangkan aplikasi web

berbasis database secara mudah. XAMPP merupakan perangkat lunak yang gratis

Gambar

Gambar 2. 3 Activity Diagram
Diagram  yang  dapat  digunakan  yaitu  use  case  diagram,  activity  diagram,  sequence diagram
Tabel 4. 2 System Improvemet Objective (Tujuan-Tujuan Perbaikan Sistem)  System Objective
Tabel 4. 6 Use Case Scenario Mengelola Data Pengguna  Nama Use case  Data Pengguna
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan metode langsung dan seberapa besar peningkatan tersebut khususnya dalam

menghampiriku. Tangannya menampar pipi kiriku, dan menampar lagi pipi kananku. Jejak tangannya seperti setrika arang. Kekerasan fisik yang dialami Gambir terlihat

Pembuatan distro Linux Ubuntu MantriX ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem operasi Linux yang akan kami distribusikan dalam bentuk satu CD, dan juga format iso sehingga

Pada korelasi q2, q3 dan seterusnya dengan skor total menunjukkan nilai korelasi di atas nilai r tabel sebesar 0,157 maka dapat disimpulkan bahwa item tersebut valid ditunjukkan

Kemudian, lengkapkan carta di bawah tentang punca pencemaran daripada aktiviti perkilangan dan kesan pembuangan bahan sisa industri terhadap alam sekitar.  Akuatik

Mengetikkan username dan password tidak diisi atau kosong kemudian klik tombol login Username: agung Password : (kosong) Sistem akan menolak akses user dan

RPTRA sudah mampu menarik minat warga untuk datang ke sana dan responden berpendapat bahwa taman ini lebih baik dari sebelumnya karena beragam fasilitas yang

Serangan disini hanya dilakukan untuk melihat apakah penyerang dapat memasuki database website UMK tanpa melakukan manipulasi terhadap database yang ada,