1
MENGGUNAKAN FRAMEWORK PHP LARAVEL
(STUDI KASUS RPTRA KELURAHAN TENGAH JAKARTA TIMUR)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh :
MUHAMAD MANARUL IQBAL 11140930000111
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
i
MENGGUNAKAN FRAMEWORK PHP LARAVEL
(STUDI KASUS RPTRA KELURAHAN TENGAH JAKARTA TIMUR)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh :
MUHAMAD MANARUL IQBAL 11140930000111
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ii
RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) MENGGUNAKAN FRAMEWORK PHP LARAVEL
(STUDI KASUS RPTRA KELURAHAN TENGAH JAKARTA TIMUR)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh :
MUHAMAD MANARUL IQBAL 11140930000111
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
vi
Di bawah bimbingan M. Qomarul Huda, Ph.D dan Nia Kumaladewi, MMSI.
Pencatatan yang baik dan terorganisir dapat mendukung laporan dalam suatu kegiatan sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan. Dalam pencatatan manual seringnya terjadi redundansi data sehingga menyebabkan keambiguan untuk diolah kembali, data yang belum terintegrasi pada booking fasilitas menyebabkan jadwal berantakan, belum adanya sistem yang dapat memberikan laporan kegiatan dalam periode waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi pelaporan kegiatan pada Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dengan framework PHP Laravel yang dapat menghasilkan pencatatan laporan kegiatan RPTRA secara komputerisasi sehingga data mudah untuk diolah kembali. Adapun pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi literatur, untuk pengembangan sistem peneliti menggunakan metode Rapid Application
Development (RAD) dan UML Diagram untuk merancang kebutuhan sistem. Hasil
dari penelitian adalah sistem informasi dengan fitur booking fasilitas, approve booking fasilitas, dan form input untuk menambahkan kegiatan harian yang terjadi di RPTRA, diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk menunjang kebutuhan kegiatan pelaporan.
Kata Kunci : Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Pelaporan Kegiatan,
Unified Modeling Language (UML), Rapid Application Development (RAD).
V Bab + xvii Halaman + 139 Halaman + 58 Gambar + 30 Tabel + Daftar Pustaka + Lampiran
viii
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan
petunjuk kepada manusia hingga akhir zaman, serta keluarga dan sahabat yang
dicintainya.
Peneliti sangat menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Hal ini semata-mata karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki peneliti. Namun demikian peneliti berharap skripsi ini dapat
memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) dalam bidang Sistem
Informasi dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pelaporan Kegiatan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Menggunakan Framework
PHP Laravel (Studi Kasus RPTRA Kelurahan Tengah Jakarta Timur)”, akhirnya
dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Peneliti menyadari bahwa terlaksananya
penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu, membimbing, dan
mendukung selama melakukan penyusunan skripsi ini. Peneliti mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc. MA. selaku Rektor
ix
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi dan Bapak Nuryasin, M.Kom
selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Bapak M. Qomarul Huda, Ph.D dan Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku
Dosen Pembimbing yang selalu sabar dan telah menyediakan waktu, tenaga
dan pikiran untuk memberikan arahan, dukungan dan bimbingan kepada
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Kedua orang tua penulis, (alm) Bapak dan Ibu. Terima kasih telah
membesarkan dan mendidik peneliti dari lahir hingga saat ini, terima kasih
untuk seluruh cinta dan kasih sayang yang telah berikan.
Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna sehingga saran dan kritik yang membangun sangat
peneliti harapkan. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dan
sekaligus menambah ilmu bagi kita semua. Amiiin yaa Rabbal Alamin.
Jakarta, Juli 2021
Muhamad Manarul Iqbal 11140930000111
x
HALAMAN JUDUL ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
PENGESAHAN UJIAN ...iv
PERNYATAAN ... v
ABSTRAK ...vi
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 5 1.3 Rumusan Masalah ... 5 1.4 Batasan Masalah ... 5 1.5 Tujuan Penelitian ... 7 1.6 Manfaat Penelitian ... 7 1.7 Metodologi Penelitian ... 8 1.8 Sistematika Penulisan ... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
2.1 Konsep Sistem Informasi... 11
2.1.1 Definisi Sistem ... 11
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 12
2.1.3 Definisi Data dan Informasi ... 14
2.1.4 Sistem Informasi ... 15
2.2 Basis Data ... 16
2.2.1 Kamus Data ... 18
2.3 Siklus Pengembangan Sistem Informasi ... 18
2.4 Konsep Analisis dan Desain Sistem Informasi ... 19
xi 2.7 Manajemen ... 30 2.7.1 Manajemen ... 30 2.7.2 Laporan ... 30 2.7.3 Fungsi Laporan ... 31 2.7.4 Manfaat Laporan ... 31
2.7.5 Sistem Informasi Manajemen ... 32
2.8 Aplikasi Berbasis Web ... 32
2.8.1 World Wide Web ... 33
2.8.2 Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) ... 34
2.8.3 Hyper Text Mark-up Language (HTML) ... 34
2.8.4 Cascading Style Sheet (CSS) ... 35
2.8.5 Hypertext Preprocessor (PHP) ... 36
2.8.6 MySQL Database... 37
2.8.7 Javascript ... 39
2.8.8 XAMPP ... 40
2.9 Metode Pengumpulan Data ... 41
2.9.1 Studi Pustaka ... 41
2.9.2 Wawancara ... 41
2.9.3 Observasi ... 41
2.9.4 Studi Literatur ... 42
2.10 Rich Picture ... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 44
3.1 Jenis Penelitian ... 44
3.2 Metode Pengumpulan Data ... 44
3.2.1 Observasi ... 45
3.2.2 Wawancara ... 45
3.2.3 Studi Pustaka ... 46
3.3 Metode Penelitian ... 50
3.4 Metode Pengembangan Sistem ... 51
xii
BAB IV PEMBAHASAN ... 58
4.1 Requirement Planning ... 58
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 58
4.1.2 Identifikasi Sistem Berjalan ... 60
4.1.3 Identifikasi Masalah ... 63
4.1.4 Solusi Penyelesaian Masalah ... 65
4.1.5 Analisis Sistem Diusulkan ... 65
4.1.6 Prosedur Perancangan Yang Diusulkan ... 66
4.1.7 Tujuan Pengembangan Sistem ... 68
4.1.8 Analisis Persyaratan (Requirement Analysis) ... 69
4.2 Workshop Design ... 70
4.2.1 Pengertian Use Case Diagram ... 71
4.2.2 Use Case Scenario ... 72
4.1.3 Activity Diagram... 81
4.2.4 Sequence Diagram ... 101
4.2.5 Diagram Potensial ... 107
4.2.6 Class Diagram ... 108
4.2.7 Normalisasi ... 111
4.2.8 Relational Database Management (RDBMS) ... 114
4.2.9 Struktur Database ... 115 4.2.10 Perancangan Interface ... 118 4.3 Implementasi (Implementation) ... 138 4.3.1 Deployment Diagram ... 138 4.3.2 Perangkat Keras ... 139 4.3.3 Pengujian (Testing) ... 139 BAB V PENUTUP ... 141 5.1 Kesimpulan ... 141 5.2 Saran ... 142 DAFTAR PUSTAKA ... 143 LAMPIRAN 1 ... 147
xiv
Gambar 2. 3 Activity Diagram ... 25
Gambar 2. 4 Sequence Diagram ... 25
Gambar 2. 5 Contoh Rich Picture ... 43
Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian dengan Rapid Application Development ... 51
Gambar 4. 1 Sistem Berjalan Pemesanan (Booking) Tempat...62
Gambar 4. 2 Sistem Berjalan Pelaporan Kegiatan ... 62
Gambar 4. 3 Sistem yang diusulkan ... 67
Gambar 4. 4 Use Case Diagram Perancangan Sistem... 72
Gambar 4. 5 Activity Diagram Login ... 81
Gambar 4. 6 Activity Diagram Mengelola Data Pengguna ... 82
Gambar 4. 7 Activity Diagram Mengelola Jadwal Fasilitas ... 84
Gambar 4. 8 Activity Diagram Mengelola Data Booking ... 86
Gambar 4. 9 Activity Diagram Mengelola Data Pengunjung ... 88
Gambar 4. 10 Activity Diagram Mengelola Data Survey ... 90
Gambar 4. 11 Activity Diagram Mengelola Data Surat Masuk ... 92
Gambar 4. 12 Activity Diagram Melihat Jadwal Fasilitas ... 93
Gambar 4. 13 Activity Diagram Melihat Data Booking ... 94
Gambar 4. 14 Activity Diagram Melihat Data Pengunjung ... 95
Gambar 4. 15 Activity Diagram Melihat Data Survey ... 96
Gambar 4. 16 Activity Diagram Melihat Data Surat Masuk ... 97
Gambar 4. 17 Activity Diagram Laporan ... 98
Gambar 4. 18 Activity Diagram Booking Fasilitas ... 99
Gambar 4. 19 Activity Diagram Logout ... 100
Gambar 4. 20 Sequence Diagram Login ... 101
Gambar 4. 21 Sequence Diagram Mengelola Data Pengguna ... 102
Gambar 4. 22 Sequence Diagram Mengelola Jadwal Fasilitas ... 103
Gambar 4. 23 Sequence Diagram Mengelola Data Booking ... 104
xv
Gambar 4. 29 Struktur Menu Admin ... 118
Gambar 4. 30 Struktur Menu Staf Internal... 119
Gambar 4. 31 Struktur Menu Ketua Pengurus ... 120
Gambar 4. 32 Struktur Menu Pengunjung ... 121
Gambar 4. 33 Home ... 122
Gambar 4. 34 Visi & Misi ... 122
Gambar 4. 35 Galeri ... 123
Gambar 4. 36 Form Booking Fasilitas (Pengunjung) ... 123
Gambar 4. 37 Form Login ... 124
Gambar 4. 38 Forget Passwrd ... 124
Gambar 4. 39 Beranda/Dashboard Utama ... 125
Gambar 4. 40 Jadwal Fasilitas ... 126
Gambar 4. 41 Booking... 127
Gambar 4. 42 Laman Utama dan Form Input Surat Masuk ... 128
Gambar 4. 43 Form Edit Surat Masuk ... 129
Gambar 4. 44 Laman Utama dan Form Input ... 130
Gambar 4. 45 Form Edit Pengunjung ... 130
Gambar 4. 46 Laman Utama dan Form Input Survey ... 132
Gambar 4. 47 Form Edit Survey ... 133
Gambar 4. 48 Menu Profil ... 134
Gambar 4. 49 Laman Utama dan Form Input Admin ... 135
Gambar 4. 50 Form Edit Admin ... 136
Gambar 4. 51 Jadwal Fasilitas ... 137
xvi
Tabel 4. 2 System Improvemet Objective (Tujuan-Tujuan Perbaikan Sistem) ... 64
Tabel 4. 3 Nonfunctional Requirement ... 70
Tabel 4. 4 Requirement Actor dan Use Case ... 71
Tabel 4. 5 Use Case Scenario Login ... 73
Tabel 4. 6 Use Case Scenario Mengelola Data Pengguna ... 74
Tabel 4. 7 Use Case Scenario Mengelola Fasilitas ... 74
Tabel 4. 8 Use Case Scenario Mengelola Data Booking ... 75
Tabel 4. 9 Use Case Scenario Mengelola Data Pengunjung ... 76
Tabel 4. 10 Use Case Scenario Mengelola Data Survey ... 77
Tabel 4. 11 Use Case Scenario Mengelola Data Surat Masuk ... 78
Tabel 4. 12 Use Case Scenario Laporan ... 79
Tabel 4. 13 Use Case Scenario Booking Fasilitas... 80
Tabel 4. 14 Use Case Scenario Logout ... 80
Tabel 4. 15 Daftar Objek Potensial Sistem yang Diusulkan ... 107
Tabel 4. 16 Struktur Objek Sistem ... 109
Tabel 4. 17 Bentuk Unnormalisasi ... 111
Tabel 4. 18 Bentuk Normal Pertama (1NF) ... 112
Tabel 4. 19 Bentuk Normal Kedua (2NF) ... 113
Tabel 4. 20 Bentuk Normal Ketiga (3NF) ... 114
Tabel 4. 21 Struktur Database Tb_Pengguna ... 115
Tabel 4. 22 Struktur Database Tb_Fasilitas ... 115
Tabel 4. 23 Struktur Database Tb_Kunjungan ... 116
Tabel 4. 24 Struktur Database Tb_booking ... 116
Tabel 4. 25 Struktur Database Tb_surat_masuk... 116
Tabel 4. 26 Struktur Database Tb_survey ... 117
Tabel 4. 27 Struktur Database Tb_laporan ... 117
Tabel 4. 28 Uji coba Black Box secara proses fungsional... 139
1
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia teknologi informasi terus mengalami perubahan dan
peningkatan, yang dibagi menjadi: pengembangan operasional pada tahun 1960,
masuk ke zaman reformasi ditahun 1970, pengembangan jejaring tahun 1980,
jejaring secara global atau mendunia pada tahun 1990 dan saat ini masuk ke
perkembangan mobile (Jogiyanto, 2005). Perubahan peran teknologi informasi
akibat perkembangan teknologi informasi dibagi menjadi peran efisiensi, peran
efektivitas dan peran strategis. (Jogiyanto, 2005).
Pada peran efisiensi, teknologi informasi menggantikan manusia untuk
membantu mengukur keberhasilan suatu tujuan atau rencana bisnis suatu organisasi
(berdasarkan jumlah biaya dan atau sumber daya yang digunakan) (Ardiansyah,
2020). Peran efektifitas, teknologi informasi membantu pihak manajemen dalam
mengambil keputusan berdasarkan data dan informasi yang telah diolah. Peran
strategis teknologi informasi, yaitu membantu dalam persaingan usaha atau
kegiatan suatu organisasi (Jogiyanto, 2005).
Pada masa sekarang, data dan informasi saling memiliki keterkaitan untuk
menunjang kebutuhan perkembangan dari sebuah perusahaan. Pengelolaan dan
penggunaan teknologi informasi dapat membantu perusahaan mengetahui kondisi
dari perusahaan saat ini dan informasi yang dihasilkan dapat membantu
hasil usaha atau kegiatan (administrasi), yang dapat membantu perusahaan
mengawasi dan mengevaluasi kinerja dari kegiatan yang telah dilakukan. Berikut
ini adalah beberapa penelitian terkait sistem informasi administrasi.
Antonio dan Safriadi (2012) dalam penelitian berjudul Rancang Bangun
Sistem Informasi Administrasi Informatika (SI-ADIF) menemukan permasalahan
yaitu pembuatan surat-menyurat dalam lingkup prodi dalam mengatur dan
mengelola kegiatan administrasi. Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti
mengembangkan sistem informasi administrasi informatika yang diharapkan dapat
membantu kegiatan administrasi persuratan dan meningkatkan kinerja petugas.
Adian, dkk (2020) dalam penelitian yang berjudul Sistem Informasi
Perencanaan dan Pelaporan Kegiatan dengan Fitur Pemesanan Konsumsi
menemukan permasalahan terkait tidak adanya informasi tempat yang sedang
dipakai secara realtime, penyebaran undangan kegiatan masih dilakukan dengan
menemui peserta kegiatan secara langsung, dan pemesanan konsumsi yang
harus datang ke vendor konsumsi. Berdasarkan masalah yang ditemukan, peneliti
mengembangkan Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan Kegiatan yang
diharapkan dapat mendukung beberapa aktivitas seperti melihat informasti
tempat, cek status tempat yang akan digunakan, membuat undangan kegiatan,
memesan konsumsi dengan vendor konsumsi yang telah di tentukan dan membuat
Sistem Informasi Industri Kreatif Bidang Penyewaan Sarana Olahraga.
Mengemukakan permasalahan pengelolaan penyewaan sarana olahraga secara
komputerisasi. Peneliti memberikan solusi berupa rancangan menggunakan unified
modeling language (UML), entity relationship diagram (ERD) dan program
menggunakan Microsoft Visual 2005 (VB.Net) dengan database Microsoft SQL
Server.
Dikson dan Gustiyana (2020) dalam penelitian yang berjudul Sistem
Informasi Administrasi Teras Cikapundung BBWS menemukan permasalahan
terkait segala proses bisnis yang berjalan masih dilakukan dengan pencatatan
manual diantaranya absensi karyawan, penyewaan tempat untuk acara dari pihak
luar yang mana akan memakan waktu lama dan terdapat kemungkinan dalam proses
pembicaraan penyewaan tempat tersebut terhambat. Berdasarkan masalah yang
ditemukan, peneliti mengembangkan Sistem Informasi Administrasi Teras
Cikapundung BBWS yang dapat mengatasi permasalahan yang ada pada Teras
Suharso, Widyanto dan Sari (2018) dalam penelitian berjudul Sistem
Informasi Pelaporan pada UPTD Pendidikan. Mengemukakan permasalahan belum
adanya standar dalam menyusun pelaporan, dengan kondisi pelaporan dilakukan
secara rutin dengan mengetikkan seluruh atribut yang dibutuhkan walaupun secara
teknis tidak perlu ditulis kembali. Peneliti memberikan solusi sistem informasi yang
diharapkan dapat membantu dan memudahkan dalam pembuatan pelaporan.
Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) adalah tempat yang
menyediakan fasilitas untuk kegiatan masyarakat dengan menghubungkan kegiatan
Kota Layak Anak. Salah satu kegiatan staf adalah memberikan laporan terkait
jumlah pengunjung yang menikmati dan memanfaatkan fasilitas. Namun saat ini,
pelaporan kegiatan baik untuk pengunjung yang datang dan fasilitas yang paling
banyak diminati masih belum terkomputerisasi sehingga sering dilakukan penulisan
atau pengetikan kembali dalam membuat laporan kegiatan, data yang ada masih
belum tersimpan dengan baik dan rapi. Sehingga sulit untuk menentukan jumlah
pengunjung dan fasilitas yang diminati oleh warga sekitar.
Berdasarkan penelitian yang dijelaskan di atas dan masalah yang ditemukan
pada RPTRA Kelurahan Tengah Jakarta Timur, maka penulis mengajukan judul penelitian “Rancang Bangun Sistem Informasi Kegiatan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Menggunakan Framework PHP Laravel (Studi Kasus RPTRA Kelurahan Tengah Jakarta Timur)”.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka kesimpulan
dari permasalahan yang ada, yaitu:
1. Pencatatan laporan kegiatan RPTRA masih dilakukan secara manual
(menyimpan di microsoft word) sehingga data tersimpan namun sulit untuk
digunakan/diolah kembali sehingga menyebabkan keambiguan dan atau
redudansi data.
2. Belum terintegrasinya pencatatan pemesanan fasilitas, sehingga sering
terjadi bentrok saat pemesanan tempat (booking) dan atau masyarakat harus
aktif menanyakan nomor petugas untuk bisa menghubungi melalui telepon
atau langsung datang ke RPTRA.
3. Belum adanya sistem yang menghubungkan data kegiatan harian sehingga
perlu dilakukan pencatatan ulang dari buku besar, kemudian dilaporkan
melalui jejaring sosial (whatsapp) baru disimpan ke file microsoft word.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah yang pada penelitian ini adalah, “Bagaimana melakukan rancang bangun sistem informasi kegiatan Ruang Publik Terpadu Anak (RPTRA) menggunakan framework PHP
Laravel pada RPTRA Kelurahan Tengah Jakarta Timur?”.
1.4 Batasan Masalah
RPTRA dan pengolahan data peminjaman dan atau penggunaan fasilitas.
2. Hasil yang diberikan sistem berupa (output) laporan kegiatan harian dan
tahunan dan laporan peminjaman/penggunaan fasilitas.
3. Sistem yang akan dibangun melingkupi proses pelaporan jumlah
pengunjung, fasilitas yang digunakan, pemesanan peminjaman yang diisi
oleh admin atau staf internal berdasarkan kebutuhan atau permintaan
pengunjung.
4. Pengguna sistem dibagi menjadi empat jabatan (role) yaitu, admin, ketua
pengurus, staf internal, dan masyarakat (user). Berikut ini penjabaran dari
jabatan pengguna sistem:
a. Admin bertugas sebagai pengendali dan pengawas dari kegiatan
sistem, membuat akun untuk staf internal, melakukan validasi
terhadap data kegiatan yang dimasukan oleh staf internal.
b. Ketua pengurus bertugas melakukan validitas terhadap laporan yang
telah diberikan oleh staf internal, dan melihat (memonitor) seluruh
kegiatan atau aktifitas sistem.
c. Staf internal bertugas sebagai pengolah data kegiatan dan data
peminjaman fasilitas, membuat laporan kegiatan dan peminjaman
fasilitas baik dilakukan secara harian maupun tahunan.
d. Masyarakat (user) memiliki akses untuk melihat jadwal kegiatan dan
penggunaan fasilitas serta dapat mengajukan peminjaman fasilitas
Adapun tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu, tujuan umum
dan tujuan khusus. Berikut ini adalah tujuan umum dari penelitian ini:
1. Menghasilkan rancang bangun sistem informasi kegiatan Ruang Publik
Terpadu Anak (RPTRA) menggunakan framework PHP Laravel pada
RPTRA Kelurahan Tengah Jakarta Timur.
Dan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan pencatatan laporan kegiatan RPTRA secara komputerisasi
sehingga data tersimpan dengan rapi dan mudah untuk digunakan/diolah
kembali serta mengurangi/mencegah keambiguan dan atau redudansi data.
2. Menghasilkan pencatatan pemesanan fasilitas secara terkomputerisasi,
sehingga saat proses pemesanan tempat (booking), masyarakat dapat
melakukan melalui sistem ini (berbasis website), dan staf internal dapat
memberikan konfirmasi terkait pemesanan tempat yang dilakukan apakah
disetujui atau ditolak.
3. Menghasilkan sistem yang menghubungkan data kegiatan harian sehingga
perlu dilakukan pencatatan ulang dari buku besar, dapat langsung
dilaporkan baik melalui jejaring sosial (whatsapp) maupun eamil, data yang
sudah tersimpan dapat diolah menjadi laporan tahunan tanpa perlu mencatat
kembali.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yang terbagi menjadi dua manfaat yaitu,
manfaat teoritis (bagi mahasiswa) dan manfaat praktis (bagi instansi atau
a) Melakukan identifikasi dan analisis terhadap sistem informasi yang ada pada
perusahaan dan membuat sistem informasi pelaporan berdasarkan teori dan
pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan.
b) Merancang dan memodelkan usulan sistem informasi untuk pemanfaatan data
jumlah pengunjung dan fasilitas yang sering digunakan.
c) Meningkatkan kreatifitas berfikir untuk menganalisa suatu masalah di dalam
sebuah proses bisnis.
2. Manfaat Praktis
a) Informasi yang didapat dari hasil analisis sistem, dapat dijadikan bahan acuan
untuk mengambil keputusan dalam membangun suatu sistem informasi yang
akan digunakan oleh instansi
b) Dapat memperkecil kemungkinan kerentanan terhadap data-data yang
dianggap berbahaya
c) Membina kerjasama yang baik antara lingkungan akademis dengan RPTRA.
1.7 Metodologi Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data
dengan materi penelitian, dan untuk menentukan hal-hal yang perlu
dilakukan sebagai tindak lanjut penelitian ini dan untuk mencari
perbedaan dari penelitian sebelumnya.
b) Studi Lapangan
Dengan melakukan observasi langsung berupa meninjau tempat
penelitian, sehingga kebutuhan dari sistem yang dibutuhkan dapat
diketahui secara langsung, dan mengetahui proses bisnis yang terjadi.
Observasi termasuk mencakup pengambilan data. Dengan melakukan
wawancara langsung agar mendapat gambaran mengenai sistem yang
diharapkan kedepannya seperti apa, sehingga mempermudah dan dapat
memberikan referensi terhadap manajer pengambilan keputusan.
2. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan adalah Rapid Application Development (RAD)
yang memiliki tiga fase, yaitu fase Requirement Planning, Workshop desain,
dan fase implementasi (Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall, 2011).
1.8 Sistematika Penulisan
Berikut ini adalah sistematika penulisan yang digunakan:
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II menguraikan secara singkat, teori-teori yang digunakan atau dasar
dari penulisan penelitian yang dilakukan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab III menjelaskan metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan
metode perancangan sistem informasi berbasis web.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab IV berisi pembahasan dari penelitian rancang bangun sistem informasi
kegiatan Ruang Publik Terpadu Anak (RPTRA) menggunakan framework
PHP Laravel pada RPTRA Kelurahan Tengah Jakarta Timur.
BAB V PENUTUP
Bab V berisi kesimpulan yang didapat dari pembahasan pada bab-bab
sebelumnya dan saran untuk penelitian ini agar dapat ditingkatkan dan atau
11
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Sistem Informasi 2.1.1 Definisi Sistem
Juniar Sofyanti (2014), menyatakan sistem dapat diadopsi oleh banyak
situasi atau kondisi dan merujuk pada suatu kumpulan dari sub-sub bagian tertentu.
Dikutip dari penelitian Anwar (2010), Johnson mengemukakan bahwa sistem
adalah gabungan dari beberapa bagian menjadi kesatuan, untuk membantu
perencanaan dan perancangan sistem yang telah dilakukan. Jerry Fith Gerald
(Sofyanti, 2014) menyatakan bahwa sistem adalah kumpulan penyebaran (jaringan)
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan aktivitas atau kegiatan yang bertujuan menyelesaikan suatu sasaran
tertentu, dimana penekananya lebih kepada uruta-urutan operasi di dalam sistem
(Jogiyanto, 2005).
Menurut Hariyanto (2004) mengatakan bahwa sistem adalah kumpulan
objek atau elemen yang saling berkaitan dengan tujuan mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan. Berikut ini beberapa prinsip umum sistem:
1. Sistem merupakan kumpulan dan atau gabungan sub-sub terkecil dari sistem
utama, sistem dapat dibagi atau dipecah menjadi subsistem yang lebih kecil.
2. Sistem yang dibuat khusus/bidang terkait kedepannya akan (sering) terjadi
perubahan untuk dapat beradaptasi menyesuaikan dengan kondisi.
3. Semakin besar sebuah sistem, maka sumber daya yang digunakan akan lebih
menyesuaikan (tumbuh dan berkembang) dengan kebutuhan dan kondisi
yang sedang dihadapi oleh organisasi atau lingkungan.
5. Sistem adalah kumpulan prosedur yang terbentuk dari beberapa sub-sub
prosedur yang memiliki aturan secara berurutan / sistematis dan saling
berkaitan untuk mencapai tujuan yang dimaksud.
Berdasarkan mendeskripsian terkait sistem diatas, dapat diketahui bahwa
sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian kecil yang memiliki kegiatan yang
sama maupun berbeda tapi memiliki ketergantungan satu sama lain dan memiliki
autran yang terstruktur atau terorganisir. Sistem utama (besar) maupun yang
terspesialisasi (khusus) terkait bidang tertentu perlu dilakukan pembaharuan yang
disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan pada organisasi ataupun lingkungan.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Selain itu, menurut Kadir (2003) sistem terbentuk dari bagian-bagian, yaitu:
1. Tujuan (Goal)
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa
tujuan, sistem menjadi tidak terarah, tidak terkendali dan tidak memiliki
nilai.
2. Masukan (Input)
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem
dan selanjutnya akan diproses pada sistem. Masukan dapat berupa hal-hal
berwujud (tampak secara fisik, seperti bahan mentah, peralatan) maupun
yang tidak tampak(berupa informasi, seperti dokumen penjualan, fomulir).
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, bagan, dan
sebagainya.
4. Proses (Process)
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang bernilai, berguna dan jelas, misalnya
berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak
berguna, misalnya sisa pembuangan atau limbah pabrik.
5. Mekanisme pengendalian dan umpan balik (Control Mechanism and
Feedback)
Merupakan cara untuk mengendalikan berupa masukan dan atau proses.
Bagian ini bertujuan untuk mengatur dan memastikan sistem berlangsung
berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Jika terdapat penyimpangan
(tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan), maka penindakannya
berupa pengiriman masukan untuk upaya penyesuaian dan atau perbaikan
terhadap proses selanjutnya mendekati kebijakan atau standar yang telah
dibuat.
6. Batasan sistem (Boundary System)
Merupakan pembatas sistem dengan bagian di luar sistem, seperti penentuan
konfigurasi, cakupan ruang sistem, dan atau kemampuan sistem. Batas
sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan sehingga perilaku sistem pun
2.1.3 Definisi Data dan Informasi
Data pada bahasa Inggris memiliki arti yaitu, fakta. Penulisan kata dapat
bermakna kurang jelas (ambigu) jika ditulis kurang sesuai (Wahyudi, 2008).
Menurut sudut pandang konseptual, data merupakan deskripsi sebuah objek baik
berupa benda, kegiatan, dan transaksi, dimana hal seperti itu tidak memiliki makna
dan berpengaruh langsung terhadap si pemakai (Kadir, 2003).
Data adalah fakta berdasarkan kenyataan yang ada (berbentuk mentah) dan
bersifat ambigu, sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
Informasi merupakan proses dari data yang sudah memiliki nilai tambah, tidak
ambigu serta relevan. Yang dimana dapat dikatakan bahwa informasi adalah data
yang telah diolah atau diklasifikasikan sehingga dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Informasi dapat dibagi
menjadi menjadi tiga bagian berdasarkan kegunaanya, yaitu:
a. Informasi Strategis
Informasi Strategis merupakan informasi yang digunakan dalam
pengambilan keputusan untuk jangka panjang, seperti rencana perluasan
perusahaan, perencanaan pembelian dan pemasangan aplikasi.
b. Informasi Taktis
Informasi Taktis adalah informasi yang digunakan dalam pengambilan
keputusan jangka menengah, seperti informasi yang digunakan untuk
mengatur rencana produksi dan penjualan.
Informasi Teknis adalah informasi yang digunakan untuk keperluan
operasional, seperti informasi persediaan stok barang, dan performa
pegawai.
Sistem pengolahan informasi akan mengolah data yang tidak berguna
menjadi berguna bagi penerimanya. Fungsi utama dari informasi adalah menambah
pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian bagi penerima informasi. Kualitas
suatu informasi dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu:
a. Akurat (accurate), informasi harus terbebas dari gangguan (noise) yang
dapat mengubah atau merusak suatu informasi dan minim akan ketidak
jelasan.
b. Tepat Waktu (Timelines), informasi yang baik dan berguna adalah informasi
yang diterima tepat pada waktunya dan tidak boleh terlambat sampai di
penerima, suatu informasi yang sudah berlalu atau terlambat sudah tidak
akan mempunyai nilai lagi karena informasi adalah landasan dalam proses
pengambilan keputusan pada waktu tertentu.
c. Relevan (Relevance), informasi harus mempunyai manfaat bagi
penerimanya, dengan kata lain informasi tersebut harus memiliki nilai-nilai
yang sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna.
2.1.4 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah hasil kolaborasi dan gabungan bagian-bagian
hardware, software, user sebagai aktornya. Data memiliki peranan pada sistem
informasi yaitu dapat memberikan informasi dan membantu dalam memberikan
formulir, prosedur, dan bentuk lainnya (Kristanto, 2003).
Sistem informasi terdiri dari beberapa bagian yaitu (Kadir, 2003):
a. Perangkat keras (hardware): perangkat berbentuk nyata atau terlihat secara
fisik seperti monitor, keyboard dan printer.
b. Perangkat lunak (software) atau program: kumpulan kode-kode atau
instruksi untuk menjalankan perangkat keras sehingga dapat memproses
data.
c. Prosedur (Procedur): kumpulan kode-kode yang mengatur alur dari proses
data yang dimasukkan ke sistem, sehingga sesuai dengan keluaran yang
diharapkan.
d. Orang/user (Brainware): seluruh orang yang memiliki peranan pada
pengembangan sistem informasi baik dari pemrosesan dan penggunaannya.
e. Basis data (Database): kumpulan dari tabel dimana setiap tabel memiliki
saling ketergantungan dengan tabel lainnya (relasi antar tabel), berfungsi
untuk media penyimpanan data pada sistem informasi.
f. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem yang mengatur dan
menghubungkan sumber daya melalui jalur komunikasi data sehingga
sistem dapat digunakan secara bersamaan.
2.2 Basis Data
Setelah ditemukan komputer, metode penyimpanan berkas dan atau data
ruang penyimapan data. Sistem yang melakukan proses dan simpan data pada
komputer dan sistem informasi merupakan sistem database (Utami, 2008).
Basis data adalah tempat penyimpanan utama (pusat) sumber daya yang
dapat digunakan secara bersama-sama oleh banyak aplikasi. Menurut Kadir (2003)
basis data adalah pengkategorian kumpulan data yang memiliki hubungan (relasi)
sehingga membantu kegiatan dan atau proses mendapatkan informasi.
Sistem basis data terbagi menjadi beberapa bagian penting yaitu:
1. Data
Merupakan bahan mentah yang di simpan pada struktur yang saling
berhubungan atau memiliki relasi keterkaitan.
2. Perangkat Keras (Hardware)
Merupakan rangkaian perangkat keras (komputer) beserta media
penyimpanan sekunder untuk menyimpan data yang berukuran besar.
Beberapa perangkat keras terkait sistem basis data yaitu, personal
computer (PC), minicomputer, dan lain-lain.
3. Perangkat Lunak (Software)
Bagian atau komponen yang untuk melakukan pemrosesan dan
pengelolaan database. Basis data disebut sebagai database management
system (DBMS). 4. User
Pengguna yang dapat melakukan pemrosesan dan pengelolaan terhadap
yang disebut sebagai database administrator, memiliki peran mengambil
hasil pengelolaan melalui bahasa query.
Berikut ini adalah tujuan basis data menurut (Kendall, 2010):
1. Memastikan data dapat digunakan oleh user beserta aplikasi yang
mengaksesnya.
2. Memelihara (menjaga) keakuratan dan konsistenan data
3. Memastikan ketersediaan data dengan cepat baik untuk saat ini dan masa
mendatang.
4. Mengizinkan basis data berkembang sesuai kebutuhan pengguna.
5. Mengizinkan penggunanya membuat dan atau menentukan keputusan
terhadap data tanpa mengetahui penyimpanan data secara fisik atau
nyata.
2.2.1 Kamus Data
Kamus data adalah sebuah daftar dengan pengkategorian dari bagian-bagian
data yang saling ketergantungan dengan sistem, diikuti pendefinisian yang teliti
sehingga memudahkan untuk menggunakannya (Pressman, 2002). Kamus data
diterapkan sebagai desain dan analisis struktur.
2.3 Siklus Pengembangan Sistem Informasi
Siklus pengembangan sebuah sistem informasi dilihat dari sisi konseptual
adalah (Ladjamuddin, 2005):
1. Analisis Sistem: melakukan penganalisisan dan pendefinisian terhadap
organisasi.
2. Perancangan Sistem: merupakan tahapan merancang sistem baru untuk
membantu menangani permasalahan pada perusahaan. Adapun proses pada
tahapan ini yaitu merancang output, input, struktur file, program, prosedur,
perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung
sistem informasi.
3. Programming dan Testing Sistem: hal yang dilakukan pada tahapan ini
adalah merancang algoritma dengan psedocode yang ditulis dalam bahasa
Indonesia/Inggris terstruktur. Tahapan ini menggunakan pendekatan
Top-Down (Pemograman Modular). Setelah pembuatan algoritma selesai,
dilanjutkan dengan pembuatan program aplikasi dan memilih salah satu
bahasa pemograman.
4. Implementasi Sistem: tahapan ini adalah masa peralihan dari sistem lama ke
sistem baru, diikuti dengan melakukan pelatihan dan panduan yang
dibutuhkan.
5. Operasi dan Perawatan: pada bagian ini dilakukan kegiatan untuk
mendukung perubahan atau tambahan fitur.
6. Evaluasi Sistem: tahapan ini merupakan proses mengevaluasi kelayakan dari
pengoperasian sistem yang telah dibangun.
2.4 Konsep Analisis dan Desain Sistem Informasi 2.4.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem
sistem menjadi bagian-bagian kecil, agar dapat mempelajari kelayakan di setiap
bagian (Whitten, 2004). Sedangkan sistem perancangan (desain) adalah teknik
pemecahan masalah yang merangkai kembali bagian-baagian relatif pada sistem
yang telah diperbaiki. Pada sistem perancangan tahapan yang ikut terlibat adalah
penambahan, penghapusan dan perubahan bagian-bagian pada sistem aslinya.
2.4.2 Pendekatan Analisis Sistem
Pendefinisian suatu masalah merupakan tindakan dari penganalisisan
sebuah sistem. Terdapat beberapa pendekatan untuk mendefinisikan atau untuk
mengetahui penjabaran sebuah masalah. Di bawah berikut adalah jenis-jenis dari
pendekatan masalah.
1. Analisis Terstruktur (Structured Analysis)
Pendekatan dengan cara model-driven yang berpusat pada proses untuk
menganalisa sistem yang sudah ada, melakukan pendefinisian persyaratan
bisnis untuk sistem yang baru, atau kedua proses dapat digabungkan secara
bersamaan (Whitten, 2004).
2. Teknik Informasi (Information Engineering)
Pendekatan melalui model-driven yang menggunakan data sebagai pusatnya,
namun sensitif pada proses. Pendekatan ini dapat membantu dalam hal
perencanaan, penganalisaan, dan perancangan sistem informasi (Whitten,
2004).
3. Discovery Prototyping
Pendekatan yang membantu dalam hal pengidentifikasian kebutuhan bisnis
implementasi/penerapan quick end dirt (bijaksana dan efektif tapi tanpa cacat
atau efek samping yang tidak diinginkan) (Whitten: 2004).
4. Analisis Berorientasi Objek (Object Orientasi Analysis)
Pendekatan yang menghubungkan data dan proses bersama konstruksi atau
disebut objek. Pendekatan menggunakan model OOA (Object Orientasi
Analysis) merupakan gambaran objek-objek sistem dari segala macam sudut
pandang, seperti struktur, kelakuan, dan interaksi antar objek-objek (Whitten,
2004).
2.5 Analisis dan Desain Berorientasi Objek
Melakukan analisa dengan pendekatan analisis berorientasi objek adalah
dapat membantu dalam hal pengimplementasian teknologi seperti pembangunan
sistem, pengelolaan, dan perakitan atau menyambungkan objek-objek menjadi
aplikasi atau sistem yang bermanfaat. Pemodelan berorientasi objek dapat
memberitahukan penggunaan metodologi dan notasi diagram.
Booch dan Rumbaugh (1994), melakukan penggabungan metode berorientasi
objek yang bertujuan untuk membuat proses standar pada pengembangan sistem
berorientasi objek. Jacobson (1995) bergabung bersama Grady dan James, yang
kemudian mengembangkan bahasa pemodelan objek standar. Hasil dari koordinasi
mereka menghasilkan Unified Modeling Language (UML) versi 1.0 yang rilis tahun
1997 (Whittenet.al, 2004), dan di tahun yang sama OMG merilis UML 1.1 sebagai
standar industri (Sholiq, 2006).
digunakan untuk pengambaran dari berjalannya sebuah sistem yang akan
dikembangkan (Whittenet.al, 2004).
2.5.1 Unified Modelling Language (UML)
Tool atau alat yang digunakan dalam pengembangan sistem berorientasi
obyek. UML menyediakan bahasa pemodelan visual terkait pengembangan sebuah
sistem, sehingga membantu pihak pengembang dalam membuat blueprint atas visi
mereka dalam bentuk yang baku, mudah dipahami, dan lengkap dengan mekanisme
yang efektif untuk berbagi (sharing) dan memudahkan dalam berdiskusi tekait
rancangan mereka (Munawar, 2005).
Metode perancangan berbasis objek terbagi menjadi empat tahap
perulangan (iterative), yaitu: pengidentifikasian kelas dan objek, pengidentifikasian
semantik hubungan objek dan kelas, perincian atau pendetailan tampilan antarmuka
(interface) dan penerapan/pengimplementasian. Perancangan sistem menggunakan
UML disusun oleh simbol-simbol sehingga membentuk sebuah diagram model.
Dibawah ini adalah beberapa diagram dari UML (Munawar, 2005):
1. Use Case Diagram
Diagram yang mendeskripsikan fungsi dari sebuah sistem dilihat dari sudut
pandang pengguna. Use case diagram menampilkan interaksi antara pengguna
sistem dengan sistemnya sendiri melalui cerita tentang proses penggunaan si sistem
oleh penggunanya (Munawar, 2005).
Pada use case diagam, pengguna biasanya disebut sebagai aktor (actor).
Aktor memiliki peran sebagai pengguna dalam berinteraksi dengan sistem. Use
tentang suatu sistem dari sudut pandang si pengguna. Use case diagaram memiliki
tiga notasi, yaitu (Munawar, 2005):
1. Aktor adalah perwujudan dari peran orang dan sistem lainnya yang terhubung
dengan fungsi sistem ketika berkomunikasi dengan use case.
2. Use case adalah perwujudan dari interaksi antara sistem dengan aktor, yang
dibuat sesuai kebutuhan dari aktor. Use Case merupakan proses atau pemrosesan dari “apa” yang di kerjakan perangkat lunak atau sistem. Penamaan dari setiap use case berdasarkan dari hal atau proses yang di capai
dari interaksi sistem dengan aktor.
3. Relationship (hubungan) merupakan perwujudan keterkaitan aktor dengan
sistem, yang menampilkan interaksi antara aktor dan sistem.
Gambar 2. 1 Use case Diagram
2. Class Diagram
Notasi class diagram digambarkan kotak, dengan spesifikasi penulisan
nama class menggunakan huruf besar atau kapital pada awal kalimat dengan posisi
di atas kotak. Jika class memiliki nama yang terdiri dari dua suku kata atau lebih,
menggunakan huruf besar. Atribute adalah property dari sebuah class. Attribute ini
mendeskripsikan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class. Sebuah class
mungkin mempunyai nol atau lebih attribute (Munawar, 2005).
Operation adalah sesuatu yang bisa di lakukan oleh sebuah class atau yang
anda (atau class yang lain) dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility adalah
keterangan yang mendeskripsikan tentang sesuatu yang akan di lakukan class yaitu
apa yang akan di capai oleh attribute dan operation (Munawar, 2005).
Gambar 2. 2 Class Diagram
3. Activity Diagram
Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan langkah-langkah
atau prosedur pada setiap proses bisnis di sistem. Activity diagram memiliki fungsi
yang mirip seperti flowchart, dimana activity diagram dapat mendukung perilaku
Gambar 2. 3 Activity Diagram
4. Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan diagram yang menggambarkan perilaku pada scenario atau kejadian proses bisnis. Diagram ini menampilkan objek dan message
(pesan) diantara objek-objek use case. Message disimbolkan oleh garis dengan tanda
panah, dengan waktu yang disimbolkan progress vertical (Munawar, 2005).
Gambar 2. 4 Sequence Diagram
Dengan class diagram sebagai titik acuan, dapat dirancang konstruksi dan
struktur sebuah basis data. Apa saja object beserta bagaimana relasinya antar tabel
dapat diidentifikasi menggunakan class diagram. Rancangan skema basis data ini
nantinya akan diimplementasikan langsung ke dalam aplikasi. Karena itu skema
database memiliki primary key sebagai data yang unik dan foreign key yang
menghubungkan antar entitas/tabel, sehingga dapat terbentuk sebuah skema basis
data yang lengkap.
2.6 Metode Pengembangan Sistem
Metodologi adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan kebenaran
atau solusi dengan melakukan atau menggunakan penelusuran dengan tata cara
tertentu, dan berdasarkan dengan realita apa yang dikaji. Pendekatan sistem
merupakan metodologi dasar untuk menemukan alternatif dalammemecahkan
masalah. Metodologi pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Metode
yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah Rapid Application
Development (RAD).
Menurut (Ade Setiawan, 2011) Rapid Application Development (RAD) atau
rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang
tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus
pembangunan pendek, singkat dan cepat. Durasi waktu yang singkat adalah
boundary yang utama untuk model ini. Rapid Application Development
menggunakan metode iteratif atau berulang dalam melakukan pengembangan
pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan pengguna. Model kerja
digunakan hanya sesekali saja sebagai dasar desain dan akhir dari implementasi
sistem.
Metode pengembangan Rapid Application Development (RAD) adalah suatu
metode pendekatan yang menekankan pada pengembangan berorientasi objek
terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta
perangkat-perangkat lunak. Ada tiga fase dalam RAD yang melibatkan penganalisis
dan pengguna dalam tahap penilaian perancangan dan penerapan (Kendall,
2008)yaitu:
1. Requirement Planning
Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan analisis terhadap masalah-masalah
yang menjadi latar belakang pembangunan sistem. Tujuan dari tahap ini adalah
menentukan tujuan, batasan-batasan, syarat-syarat dan kebutuhan dari sistem yang
akan dibangun.
Tahap ini dibagi menjadi beberapa proses:
a) Analisis Permasalahan
Pada langkah pertama, sistem yang sudah berjalan dijabarkan proses
bisnisnya kemudian diidentifikasi permasalahan sistem tersebut secara
keseluruhan, hingga ditemukan batasan dan lingkup permasalahan. Dan
terakhir, tujuan dari pembangunan sistem juga dapat dirumuskan.
Masalah yang sudah teridentifikasi sebelumnya, dianalisis sistem yang
sedang berjalan agar dapat ditentukan apa saja batasan yang menjadi
kebutuhan sistem untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
c) Analisis Usulan Sistem
Setelah melakukan analisis terhadap permasalahan dan menganalisis sistem
yang berjalan, maka selanjutnya adalah memutuskan bagaimana solusi yang
disetujui dan membuat alur mengavu pada sistem yang telah berjalan dalam
pembangunan arsitektur sistem, disebut sebagai analisis usulan sistem.
2. Workshop Design
Pada tahap ini dilakukan perancangan arsitektur sistem, yang didapatkan dari
perumusan masalah, pendefinisian tujuan, syarat dan kebutuhan, yang kemudian
menjadi acuan dalam pengembangan arsitektur sistem. Arsitektur mencakup
perancangan proses, basis data, sampai perancangan antar muka. Tahapan ini
memerlukan kerja sama dengan pengguna, agar perancangan yang dihasilkan sesuai
dengan kemampuan, kebutuhan dan keinginan pengguna. Selama proses workshop
berjalan, pengguna merespon hasil dari perancangan prototipe, kemudian sistem
analis memperbaiki rancangan modul sistem sesuai masukan dari pengguna/user.
Berikut yang perlu dikembangkan dalam tahapan perancangan:
a) Rancangan Proses
Pada tahap ini meliputi perancangan proses dan aktivitas yang akan/mungkin
terjadi pada sistem, lalu menentukan interaksi yang terjadi dan yang terlibat.
Diagram yang dapat digunakan yaitu use case diagram, activity diagram,
b) Rancangan Basis Data
Tahapan ini melakukan perancangan terhadap alur masukan data dan
keluaran informasi yang diperlukan sistem, klasifikasi dan hubungan antar
data. Tahap ini dapat menggunakan class diagram maupun Entity
Relationship Diagram (ERD) sebagai dasari dari pembuatan rancangan basis
data.
c) Rancangan Antar Muka
Tahapan ini melakukan perancangan antar muka sistem yang memudahkan
pengguna menggunakan. Tahapan ini pengembang dapat menggunakan
sistem tambahan baik dalam bentuk gambar atau prototype yang sudah ada
(projek/referensi sebelumnya).
3. Implementation
Rancangan yang telah disetujui dan sistem telah terbangun dan diperbaiki,
sistem yang baru kemudian diuji untuk memastikan apakah sistem yang dibangun
sudah memenuhi persyaratan dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan di awal,
dan kemudian diperkenalkan ke dalam organisasi. Ada dua langkah yang menjadi
langkah utama pada tahap ini:
a) Coding/Programming
Merupakan tahap dimana hasil dari rancangan proses sistem diubah ke dalam
bentuk algoritma dengan menuliskan ke baris-baris kode program
menggunakan bahasa program tertentu.
Tahap ini adalah merupakan tahap dimana sistem aplikasi yang telah
terbangun dijalankan dan diuji terlebih dahulu apakah sudah berfungsi dan
berjalan sebagaimana tujuan dan kebutuhan yang telah ditentukan
sebelumnya.
2.7 Manajemen 2.7.1 Manajemen
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia manajemen memiliki dua arti yaitu
(1) penggunaan sumber daya yang efektif untuk mencapai sasaran, (2) pimpinan
selaku penanggungjawab atas jalannya perusahaan atau organisasi yang dipimpin.
Menurut Sagala (2007) manajemen adalah proses dari yang awalnya tidak memiliki
hubungan atau keterkaitan kemudian diintegrasikan menjadi satu kesatuan untuk
mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
Sagala (2007) mengemukakan bahwa manajemen memiliki konsep yaitu
terkait melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian dalam membantu pengambilan keputusan yang merupakan sifat dasar
dan mencakup seluruh proses pemanfaatan/pendayagunaan sumber daya secara
efisien.
2.7.2 Laporan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, laporan adalah tulisan yang berisi
kejadian disertai persoalannya, yang dituliskan berdasarkan pengamatan sendiri
dan disusun hingga runut kejadiannya. Menurut Soeseno (1980), laporan adalah
seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang diberikan. Jadi laporan
adalah tulisan yang memuat atau menampilkan informasi terkait kegiatan
pengamatan terhadap objek tertentu yang dibuat oleh penulis sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan.
Penyusunan laporan dilakukan jika mendapat tugas untuk mengamati
kejadian dan atau terlibat langsung pada suatu kegiatan. Isi laporan didapatkan dari
fakta saat melakukan kegiatan. Pendapat si pelapor/penulis tidak digabungkan
dengan hasil pengamatan/isi laporan, namun ditaruh di bagian saran pada laporan.
Berdasarkan penjelasan diatas diketahui laporan adalah salah satu alat yang resmi
untuk menyampaikan fakta dan atau informasi berdasarkan pengamatan dari si
pelapor/penulis.
2.7.3 Fungsi Laporan
Berikut ini adalah fungsi dari laporan:
Alat menyampaikan informasi atau fakta.
Bahan pertanggungjawaban kegiatan atau pengamatan.
Bahan pendukung pengambilan keputusan.
Bahan penilaian terkait kegiatan atau keadaan dilihat dari sudut pandang si pelapor/penulis.
Alat pengawasan untuk kegiatan yang sedang atau telah berlangsung. 2.7.4 Manfaat Laporan
Berikut ini adalah manfaat dari adanya laporan:
Bahan merancang/menyusun rencana kegiatan selanjutnya.
Sumber informasi.
Bahan pengkajian terkait proses yang sedang berjalan dan perkembangan peningkatan kegiatan.
2.7.5 Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen menurut Pangestu (2007) adalah kumpulan
dari interaksi antar sistem yang memiliki tugas mengumpulkan dan mengolah data
untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh seluruh tingkatan manajemen
dalam perencanaan dan pengendalian. Mcleod (1995) mendefinisikan sistem
informasi manajemen adalah sistem dengan basis komputer yang memberikan
informasi bagi penggunanya yang memiliki kebutuhan yang sama. Informasi
menerangkan kondisi dari perusahaan atau organisasi terkait apa yang telah terjadi
di masa lalu, saat ini (sekarang), dan kemungkinan di masa mendatang.
Margianti dan Suryadi (1994) mengemukakan bahwa sistem informasi
manajemen merupakan sistem komputer yang menjadikan informasi dapat berguna
oleh para manajer untuk kebutuhan yang diperlukan. Seperti yang disebutkan pada
penelitian diatas yang menyatakan kegunaan informasi adalah dapat mengetahui
kondisi dari sebuah perusahaan atau organisasi dilihat dari kondisi masal lalu, saat
ini, dan kemungkinan masa mendatang. Informasi dapat berbentuk laporan baik
laporan khusus, laporan berkala, maupun keluaran simulasi matematis.
2.8 Aplikasi Berbasis Web
Menurut Shklar (2003) mendefinisikan aplikasi web adalah “What is a ‘Web
application?’ By definition, it is something more than just a ‘Web site’. It is a client/server application that uses a web browser as its client program, and
performs an interactive service by connecting with servers over the internet (or intranet). A web site simply delivers content from static files. A web application presents dynamically tailored content based on request parameters, tracked user behaviors, and security considerations.”
Aplikasi web berbeda dengan situs web, dimana situs web bersifat statis atau
tetap karena hanya menampilkan isi dari berkas statis dan sedikit mengalami
perubahan tampilan dan informasi yang ditampilkan, sedangkan aplikasi web lebih
bersifat dinamis karena menampilkan isi yang dinamis tergantung pada permintaan
klien dan berdasarkan data yang dimasukan. Web aplikasi dibangun dengan
menggunakan bahasa pemrograman yang sudah terintegrasi dengan basis data,
sehingga dapat memungkinkan terjadinya aktifitas masukan (input), proses
(process) dan keluaran(output).
2.8.1 World Wide Web
Untuk mengakses informasi di dalam sebuah internet atau yang biasa
disebut world wide web (web). Internet memiliki fungsi untuk melakukan proses
pengiriman, sedangkan web berfungsi sebagai aplikasi yang menjalankan fungsi
pada pengiriman. Web merupakan sistem yang memiliki standar universal untuk
menyimpan, menelusuri, memformat, dan menampilkan informasi melalui
arsitektur klien/server (Turban, dkk, 2006). Menurut Deeyan (2005) website
merupakan kumpulan halaman yang memberikan informasi berupa data teks,
gambar diam atau bergerak, animasi, suara, video dan atau gabungan dari seluruh
Website dikatakan statis jika informasi pada website bersifat tetap dan atau
jarang terjadi perubahan konten (isi). Selanjutnya, website dikatakan bersifat
dinamis apabila konten (isi) atau informasi berubah pada periode/waktu tertentu.
Website dinamis memiliki interaksi dua arah berasal dari pemilik website dan
pengguna.
2.8.2 Hyper Text Transfer Protocol (HTTP)
Syafii (2004) mengemukakan bahwa Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
adalah protocol memiliki tugas yaitu menangani dan atau mengatur permintaan
(request) dari mesin pencari (browser) untuk memproses, mengambil, dan
menampilkan dokumen pada website. Dengan fungsi yang saling keterkaitan antar
HTTP dengan teknologi world wide web, memudahkan dalam pengaksesan
informasi yang interaktif.
HTTP memiliki proses yaitu melakukan pendefinisian format pesan dan
dilanjutkan pentransmisian pesan, lalu dari web server dan browser memberikan
respon terhadap permintaan/perintah yang dikirim. Salah satu contoh prosesnya
adalah, saat pengguna memasukkan URL di browser, kemudian perintah diterima
HTTP lalu dikirim ke server dan web, kemudian mengarahkan permintaan/perintah
untuk mengambil dan mengirimkan permintaan (halaman web).
2.8.3 Hyper Text Mark-up Language (HTML)
Menurut Ariona (2013) yang menjelaskan bahwa HTML adalah
kependekan dari HyperText Markup Language. Artinya adalah Bahasa atau script
yang menggunakan markup (penanda) berbasis text atau bisa juga disebut
bahwa HTML bukanlah bahasa pemrograman, melainkan bahasa
markup/formatting.
Fungsi utama HTML lebih fokus visualisasi struktur halaman web, mulai
bagaimana susunan elemen pada halaman hingga data-meta apa saja yang dimuat.
Dahulu HTML juga memiliki fungsi untuk menentukan tampilan halaman, namun
fungsi itu sekarang sudah diserahkan pada Cascading Style Sheet (CSS). Pada saat
ini HTML sudah mencapai versi HTML5
2.8.4 Cascading Style Sheet (CSS)
Cascading Style Sheet atau CSS, berfungsi untuk mempercantik dan
mempermanis penampilan HTML atau menentukan bagaimana elemen HTML
ditampilkan, seperti menentukan posisi, merubah warna kata (teks) atau
latarbelakang (background) dan lain sebagainya (Ariona, 2013).
Saat ini CSS sudah mencapai versi terbarunya yaitu CSS3, dimana
fungsinya dan fiturnya sudah menjadi lebih meluas dan lebih baik dengan adanya
tambahan dukungan terhadap animasi dan transisi elemen. Selain itu dengan
dukungan CSS3, sebuah halaman web juga dapat dibuat berjalan secara responsive
dan menarik.
Dalam CSS dikenal adanya sebutan selector, yang berfungsi untuk
mendefinisikan dan menjelaskan bagian elemen mana yang akan dimanipulasi atau
diubah tampilannya oleh CSS, secara umum terdapat beberapa jenis selector.
HTML Tag Sebuah selector yang
mentargetkan tag html
yang akan dimanipulasi
Id Sebuah selector yang
targetnya adalah ID yang
didefinisikan dalam tag
HTML. Dalam
penggunaannya selector
ID, selector harus diawali
dengan tanda tag (#)
sebelum nama ID-nya
#ID{}
Class Sebuah selector yang
targetnya adalah atribut
class yang didefinisikan
dalam tag HTML. Dalam
penggunaannya selector
Class, selector harus
diawali dengan tanda tag
(.) sebelum nama ID-nya
.Class{}
2.8.5 Hypertext Preprocessor (PHP)
Menurut Winarno (2014), PHP atau PHP Hypertext Preprocessor, adalah
sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu
mem-parsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi dot php (.php), sehingga
PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web, yang dijalankan dan
diterjemahkan melalui sisi server (server-side), sehingga disebut server-side script.
Kode PHP tersebut diterjemahkan web server ke dalam bentuk yang dapat
diterjemahkan oleh web browser klien atau client-side script yang divisiualisasikan
dengan script HTML, sehingga syntax PHP tidak terlihat pada aplikasi web browser
dan lebih aman. PHP bermanfaat untuk menghasilkan halaman web dinamis yang
interaktif, dengan mengintegrasikan pada halaman HTML, CSS dan ditambah
bantuan JavaScript.
PHP memiliki keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain,
antara lain:
1. Bersifat Open Source, sehingga bebas digunakan oleh siapa saja
2. Lebih ringan dibandingkan dengan ASP maupun Java
3. Dapat terintegrasi dengan banyak database server seperti MySQL, Oracle
maupun PostgreSQL, dan database lainnya.
4. Tidak perlu di-compile saat dijalankan.
5. Didukung oleh banyak Web Server seperti Apache, Lighttpd maupun IIS.
6. Dokumentasi yang lengkap, sehingga trouble shooting dan pengembangan
dapat dilakukan
7. Banyak contoh aplikasi dan source code yang dibagikan secara gratis.
8. Dapat diakses pada semua perangkat yang memiliki aplikasi web browser.
2.8.6 MySQL Database
MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak
2014). Kelebihan dari MySQL adalah gratis, handal, selalu di-update dan banyak
sekali forum yang memfasilitasi para pengguna jika memiliki kendala..
Untuk berinteraksi dengan MySQL, harus menggunakan bahasa
pemrograman tingkat tinggi yang disebut Structured Query Language (SQL),
sehingga dalam MySQL perintah disebut dengan query. Secara umum perintah
SQL dibedakan menjadi beberapa jenis:
1. Data Definition Language (DDL)
Merupakan query yang memiliki fungsi perintah untuk mendefinisikan atau
menjelaskan sebuah struktur dalam database, baik itu pembuatan basis data,
pembuatan tabel, atau pendefinisian atribut/field. Ada beberapa query yang
sering dijalankan dalam DDL:
DDL Fungsi
Create query yang digunakan untuk membuat basis data atau
tabel baru.
Alter berfungsi untuk mengubah struktur pada sebuah table.
Drop berfungsi untuk menghapus keseluruhan tabel, object
atau basis data
2. Data Manipulation Language (DML)
Merupakan query yang berfungsi untuk memanajemen atau mengatur data
DDL Fungsi
Create query yang digunakan untuk membuat basis data atau
tabel baru.
Alter berfungsi untuk mengubah struktur pada sebuah table.
Drop berfungsi untuk menghapus keseluruhan tabel, object
atau basis data
.
2.8.7 Javascript
Hidayatullah dan Kawistara dalam bukunya Pemrograman Web (2014)
menjelaskan, javascript (js) ialah suatu bahasa scripting yang digunakan sebagai
fungsionalitas dalam membuat suatu web.
Penggunaan javascript pada halaman web akan membuat halaman aplikasi
web dapat lebih hidup dan interaktif, karena efektif dalam meningkatkan User
Experience (UX). Oleh sebab itu, biasanya javascript digunakan pada bagian front-end atau bagian pengguna.
Javascript bukan merupakan bahasa pemrograman, tapi merupakan sebuah script. Lebih tepatnya javascript merupakan salah satu client-side script, yaitu script yang diterjemahkan dan dijalankan oleh browser. Javascript biasanya
disisipkan bersama dengan HTML, atau bisa juga disimpan dalam file tersendiri
Berikut adalah beberapa fungsi umum yang sering digunakan dengan
menggunakan javascript:
1. Validasi input form data
2. Memuat suatu halaman baru tanpa pindah atau memuat ulang halaman
tersebut dalam 1 halaman yang sama, contohnya seperti pada mengirim
posting pada sebuah sosial media
3. Pesan atau peringatan
4. Proses data secara real-time
5. Fungsi pintar lain seperti auto complete
2.8.8 XAMPP
Aplikasi XAMPP dibuat dan dikembangkan oleh Apache Friends.
Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan untuk bisa berperan sebagai
server web Apache untuk simulasi pengembangan website. Tool pengembangan web ini mendukung teknologi web popular seperti PHP, MySQL, dan Perl.
Melalui aplikasi ini, programmer web dapat menguji aplikasi web yang
dikembangkan dan mempresentasikannya ke pihak lain secara langsung dari
komputer, tanpa perlu terhubung ke internet. XAMPP dilengkapi dengan fitur
manajemen database PHPMyAdmin yang lengkap seperti pada server hosting
sungguhan, sehingga pengembang web dapat mengembangkan aplikasi web
berbasis database secara mudah. XAMPP merupakan perangkat lunak yang gratis