• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

C. Metode Therapeutic Community

2. Konsep Therapeutic

Kata terapi sering sekali didengar dalam berbagai bentuk pengobatan dan penyembuhan baik pengobatan medis ataupun non medis. Dan terapi telah banyak digunakan dipusat-pusat penelitian, rehabilitasi, rumah sakit dan Departemen Kesehatan.

Secara etimologi perkataan “terapi” berasal dari bahasa Inggris, yakni “therapy” dan dalam bahasa Indonesia dimaknai dengan “pengobatan, perawatan dan penyembuhan”. Sedangkan dalam kamus istilah Konseling dan Terapi, therapeutic ialah menunjuk pada sifat menyembuhkan atau menyehatkan.60

Untuk pertama kalinya program Therapeutic Community atau yang biasa disebut TC di implementasikan oleh James Moerono pada tahun 1934, yang disebut juga sebagai Bapak dari Psychodrama. TC juga di implementasikan oleh Maxwell Jones pada tahun 1952 untuk orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Program TC pertama kali dijalankan untuk sebuah rehabilitasi ketergantungan obat di Amerika bagi para pecandu pengguna jarum suntik, sebagai akibat gagalnya terapi yang selama ini telah diberikan oleh sebuah rumah sakit.61

60

Andi Mapiare A.T, Kamus Istilah Konseling dan Terapi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h.334.

61Instalasi Rehabilitasi Halmahera House RSKO Jakarta, Walking Paper Reguler Program.

Menurut Satya Joewana dalam bukunya Gangguan Penggunaan Zat : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya:

“Therapeutic Community adalah suatu bentuk terapi sosial atau terapi milieu, orang-orang berkumpul untuk tinggal bersama dan bekerja bersama-sama dengan tujuan yang sama yaitu mendapat terapi. Dimana anggotanya mendapat kesempatan untuk mengubah sifat-sifatnya dari yang belum terlepas dari ketergantungan menjadi lepas. Dalam therapeutic communty pasien merupakan faktor yang aktif dalam terapi”.62

Dalam jurnal penelitian dari Gouw Aij Lien, “therapeutic community adalah sebagai pusat perawatan dan rehabilitasi untuk gangguan kecanduan zat yang menyediakan berbagai kelompok untuk memfasilitasi perubahan yang positif dan meningkatkan proses pemulihan untuk klien kecanduan”.63 Kemudian jurnal David dan Wendi mengemukakan bahwa:

“Model therapeutic community diterapkan dengan kedua pengaturan yaitu pasien rawat dan pasien jalan. Komunitas ini mengadakan terapi filsafat umum bhawa lingkungan dari lingkungan theraputik dalam dan dari dirinya sendiri merupakan bagian terpenting dari pemulihan. Prinsip dari therapeutic community adalah tanggung jawab diri sendiri, pembuatan keputusan bersama dan komunikasi terbuka serta keyakinan bahwa setiap anggota masyarakat, staff dan pasien lama adalah agen dalam pemulihan”.64

Therapeutic Community merupakan salah satu teknik penyembuhan atau rehabilitasi. TC adalah kumpulan atau komunitas dengan masalah yang sama tinggal ditempat yang sama, memiliki seperangkat peraturan, filosofi, norma dan nilai yang semuanya dijalankan

62 Satya Joewana, Gangguan Penggunaan Zat : Narkotika, Alkohol dan zat adiktif lain, (Jakarta: PT. Gramedia, 1989), h. 121.

63 Gouw Aij Lien, Group Psychotherapies For Subtance Addiction Client in Therapeutic Community Setting, Psikomedia – Jurnal Psikologi Maranatha, Vol. 5 No. 5, September 2008.

64 David dan Wendi, Treating post-traumatic stress disorder in a therapeutic community: the experience of Canadian psychiatric hospital, tehrapeutic community : the journal international for therapeutic community and supportive organization 21 (2) : 105-118 summer 2000.

demi pemulihan masing-masing. Jadi dalam TC sumber penyembuhan utamanya tidak tergantung pada individu tetapi pada dorongan atau kekuatan kelompok/komunitas. Konsep dasar TC memilih untuk mengembangkan sistem hirarki yang ketat pada organisasi sosial. Tujuan dari TC ini adalah bagaimana seorang individu mengolah sub-kultur yang dianut pecandu ke arah sub-kultur masyarakat luas (mainstream society), menuju kehidupan yang sehat dan produktif. Meskipun si pecandu sendiri memiliki beberapa nilai untuk mempertahankan pemulihannya.65

Dari beberapa pengertian diatas, maka penulis memahami bahwa therapeutic community adalah suatu bentuk terapi untuk pemulihan dari ketergantungan yang penerapannya dilakukan secara komunitas agar mereka dapat memecahkan masalah sendiri, masalah komunitas yang dilakukan bersama-sama.

De Leon menyebutkan therapeutic community memiliki empat kerangka teori. Kerangka teori ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi kepentingan klinis, penelitian dan pengembangan dalam ruang lingkup adiksi dan masalah-masalah yang menyertainya.66

Pertama, TC didenifisikan sebagai bentuk self-help approach yang unik. Therapeutic memiliki makna menggunakan pendekatan interaksi sosial dan psikologikal sebagai tujuan utamanya dalam merubah gaya hidup dan identitas individu sedangkan makana dari therapeutic

65

Ibid.

66 Tito Hapsoro Tertanto, Gambaran Status Depresi Pada Pecandu Narkoba yang Berada dalam Pusat Rehabilitasi (12 Steps dan Therapeutic Community), (Skripsi SI Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008), h.23.

community merupakan metode yang digunakan dalam mencapai perubahan yang diinginkan dalam tiap individu.

Kedua, secara esensi TC dibentuk dari kumpulan konsep-konsep, kepercayaan, asumsi-asumsi dan pengetahuan klinis yang telah melalui proses penelitian dan observasi lebih dari 30 tahun yang memiliki fokus terhadap adiksi dan ilmu kejiwaan.67

Ketiga, TC diatur kedalam tiga komponen, meliputi perspektif, model dan metode. Secara persepektif menggambarkan bagaimana TC memandang gangguan penyalahgunaan narkoba, individu yang menyalahgunakan narkoba, proses pemulihan yang dijalani dan dinilai hidup yang dianut. Dalam perawatan program TC dilatih atau diajarkan bagaimana mereka belajar untuk lebih mengenal diri mereka melalui interaksi sosial dengan rekan sebaya dan komunitas.

Keempat, menjelaskan bagaimana ketiga komponen utama (persepektif, model dan metode) bekerja secara bersama dan saling berhubungan dalam proses perubahan yang dialami. Ketiga elemen tersebut bertujuan untuk memfasilitasi perubahan gaya hidup dan identitas individu. Untuk memperoleh perubahan yang optimal membutuhkan respon dari interaksi individu dalam komunitas dan internalisasi dalam proses belajar.68

TC merupakan program rumatan yang memiliki perencanaan tinggal 15 sampai dengan 24 bulan. Programnya berfokus pada resosialisasi dari individu dan komunitas sebagai saran perubahan yang

67 Ibid, h.23.

dilakukan oleh residen, staff dan lingkungan sosial sebagai komponen aktif dari treatmen tersebut.

Dokumen terkait