LANDASAN TEORI
D. Konsep Wakaf Produktif 1. Pengertian Wakaf Produktif
Pengertian wakaf produktif, wakaf produktif adalah sebuah skema pengelolaan donasi wakaf dari umat, yaitu dengan memproduktifkan donasi tersebut, hingga mampu menghasilkan surplus yang berkelanjutan. Donasi wakaf dapat berupa benda bergerak, seperti uang dan logam mulia, maupun benda tidak bergerak seperti tanah dan bangunan. Surplus wakaf produktif inilah yang menjadi sumber dana abadi bagi pembiayaan kebutuhan umat, seperti pembiayaan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pada dasarnya wakaf itu produktif dalam arti harus menghasilkan karena wakaf dapat memenuhi tujuannya jika telah menghasilkan dimana hasilnya dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya (mauquf alaih). Orang yang pertama melakukan perwakafan adalah Umar bin Khatab yang mewakafkan sebidang kebun yang subur di Khaybar. Kemudian kebun itu dikelola dan hasilnya untuk kepentingan masyarakat. Tentu wakaf ini adalah wakaf produktif dalam arti mendatangkan aspek ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya. Ironinya, di Indonesia sendiri, masyarakat masih banyak yang berasumsi bahwa wakaf adalah lahan yang
27
40
tidak produktif bahkan mati yang perlu biaya dari masyarakat, seperti
kuburan, masjid dll.28
Wakaf produktif juga diartikan sebagai wakaf harta yang digunakan untuk kepentingan produksi, baik dibidang pertanian, perindustrian, perdagangan dan jasa yang manfaatnya bukan pada benda wakaf secara langsung, tetapi dari keuntungan bersih hasil pengembangan wakaf yang diberikan kepada orang-orang yang berhak sesuai dengan tujuan wakaf. Disini wakaf produktif ialah untuk dapat menghasilkan barang atau jasa kemudian dijual hasilnya dan hasilnya dipergunakan
sesuai dengan tujuan wakaf.29
2. Macam-macam Wakaf Produktif
a. Wakaf Uang
Wakaf uang dalam konteks Indonesia sebagai
bangsa-negara (nation state), bahwa salah satu kemajuan penting dan
merupakan prestasi Indonesia yang perlu dicatat yang sekaligus
membawa perubahan fundamental dan monumental
pembangunannya dibidang perwakafan.30
Wakaf uang yang berupa dirham dan dinar saat itu juga
diwakafkan untuk dua tujuan yang pertama, untuk dipinjamkan
kepada orang-orang yang membutuhkannya, kemudian setelah
28
Wahyu, Pengertian dan Macam-Macam Wakaf, Di akses pada Rabu, 6 Mei 2015
19.25 pada http//www.google.com. 29
Mundzir Qahaf, Manajemen Wakaf Produktif, hal. 23
30 Sumuran Harahap, Wakaf Uang dan Prospek Ekonominya di Indonesia, (Jakarta: Mitra
terpenuhi kebutuhannya uang tersebut dikembalikan lagi untuk dipinjamkan kepada orang lain tanpa mengambil keuntungan berupa
apapun dari pinjaman ini. Kedua, wakaf uang untuk keperluan
produksi . Wakaf uang produktif ini telah ada sejak zaman sahabat dan tabi’in.31
Wakaf uang tunai bagian dari objek wakaf selain tanah
maupun bangunan yang merupakan harta tidak bergerak. Wakaf dalam bentuk uang tunai dibolehkan, dan dalam prakteknya sudah dilaksanakan oleh umat Islam.
b. Wakaf Saham
Saham sebagai barang yang bergerak juga dipandang
mampu menstimulus hasil-hasil yang dapat didedikasikan untuk umat, bahkan dengan modal yang besar, saham malah justru akan memberi kontribusi yang cukup besar dibandingkan jenis perdagangan yang lainnya.
3. Sistem Manajemen Pengelolaan Wakaf Produktif
Sistem manajeman pengelolaan wakaf produktif merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan pradigma baru wakaf di
Indonesia. Untuk meningkatkan dan mengembangkan aspek
kemanfaatannya, tentu yang sangat berperan sentral adalah sistem manajemen pengelolaan yang diterapkan. Pola manajemen pengelolaan terhitung masih tradisioanal-konsumtif. Untuk itu, sebagai salah satu
31
42
elemen penting dalam pengembangan pradigma baru wakaf, sistem manajemen pengelolaan wakaf harus dilaksanakan dengan lebih profesioanal dan modern. Disebut profesional dan modern itu bisa dilihat pada aspek pengelolaan sebagai berikut:
a. Kelembagaan
Untuk mengelola benda-benda wakaf secara produktif, yang pertama-tama harus dilakukan adalah perlunya pembentukan suatu badan atau lembaga yang khusus mengelola wakaf yang ada dan bersifat nasional
b. Operasional Pengelolaan
Yang dimaksud dengan standar operasional pengelolaan wakaf adalah batasan atau garis kebijakan dalam mengelola wakaf agar menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi kepentingan masyarakat banyak.
c. Kehumasan
Dalam mengelola benda-benda wakaf, maka peran kehumasan (pemasaran) dianggap menempati posisi penting. Fungsi dari kehumasan itu sendiri dimaksudkan untuk memperkuat image bahwa wakaf yang dikelola oleh Nazhir betul-betul dapat dikembangkan, meyakinkan kepada calon Wakif yang masih ragu
dalam mewakafkan harta bendanya, dan memperkenal aspek wakaf
yang tidak hanya berorientasi.32
4. Strategi Pengelolaan Wakaf Produktif
a. Peraturan Perundangan Perwakafan, sebelum lahir Undang-Undang
Nomor. 41 tahun 2004 tentang Wakaf, perwakafan di Indonesia diatur dalam PP No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik dan tercover dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Pokok Agraria.33
b. Pembentukan Badan Wakaf Indonesia, untuk konteks wakaf di
Indonesia, lembaga wakaf secara khusus akan mengelola dana wakaf dan beroperasi secara nasioanal itu berupa Badan Wakaf Indonesia (BWI). Tugas dari lembaga ini antara lain mengkoordinir Nazhir yang sudah ada atau mengelola secara mandiri terhadap harta wakaf yang dipercayakan kepadanya, khusunya wakaf tunai.
c. Pembentukan Kemitra Usaha, untuk mendukung suatu keberhasilan
pengembangan aspek produktif dari dana wakaf tunai, perlu diarahkan model pemanfaatan dana tersebut kepada sektor usaha yang produktif dan lembaga usaha memiliki reputasi yang baik. Salah satunya dengan membentuk dan menjalin kerjasama dengan perusahaan modal ventura.
32
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Pradigma Baru Wakaf di Indonesia, (Jakarta:
Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, 2006) hal. 105-110
33 Departemmen Agam RI, Peraturan Perundangan Perwakafan, (Jakarta: Direktorat
44
d. Penerbit Sertifikat Wakaf Tunai, manfaat lain dari sertifikat wakaf
tunai ialah dapat mengubah kebiasaan lama, dimana kesempatan wakaf itu seolah-olah hanya untuk orang kaya saja. Karena sertifikat tunai seperti yang diterbitkan oleh Bank. Maka sertifikat tersebut dapat dibeli oleh sebagian masyarakat muslim. Dipandang dari sisi lain, maka penerbitan sertifikat wakaf tunai dapat diharapkan menjadi rekontruksi sosial dan pembangunan, dimana mayoritas
penduduk dapat ikut berpartisipasi.34
34
45
A. Sejarah Singkat Yayasan Yatim Dan Dhuafa Al-Aulia Tempat dan