• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA SARANA DAN PRASARANA

2.2 Konsepsi Nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN

2.2.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Menurut LAN (2014)responsibilitas adalah kewajiban bertanggungjawab sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai, sebagai ASN kita dituntut tidak hanya memiliki sifat responsibilitas namun juga akuntabilitas.Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabilitas didukung oleh nilai nilai yaitu:

a) Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.

b) Transparansi

Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/institusi.

c) Integritas

Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dankeyakinan.

d) Tanggungjawab

Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Tanggungjawab juga dapat berarti berbuatsebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

e) Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.

f) Kepercayaan

Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.

g) Keseimbangan

Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangankapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.

h) Kejelasan

Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.

i) Konsistensi

Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai padatercapainya tujuan akhir.

2.2.2 Nasionalisme

Bangsanya sendiri, sekaligus Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa

23

dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Indonesia merupakan negara yang menganut nasionalisme pancasila.

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia di dasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan;

Menunjukan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsaIndonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;

mengembangkan sikap tenggang rasa.

Sebagai pegawai ASN wajib memilki jiwa nasionalisme Pancasila yang kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Jiwa nasionalisme Pancasila ini harus menjadi dasar dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan negara.

Adapun indikator-indikator dari nilai dasar nasionalisme di mana ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, ASN sebagai pelayan publik, dan ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsaadalah:

a) Kerja keras artinya pantang menyerah, gigih dan selalu mengerahkan segala macam bentuk daya dan upaya dalam melakukan sesuatu.

b) Disiplin

c) Disiplin berarti taat atau patuh terhadap tata tertib atau peraturan yang berlaku.

d) Tidak Diskriminatif

e) Setiap perilaku untuk tidak membatasi, tidak melecehkan, atau tidak mengucilkan orang lain berdasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa dan keyakinan politik.

a. Takwa

Bertakwa merupakan indikator yang mencerminkan perwujudan sila pertama Pancasila yang menitikberatkan pada ketaatan umat beragama dalam menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan dalam agamanya.

b. Gotong Royong

Contoh konkret gotong royong adalah sebagai berikut:

Kerjasama;

Dapat menyumbangkan pikiran dantenaga;

Saling membantu demi kepentinganumum;

Bersama membantu oranglain;

Bersama membelakebenaran;

Bekerja giat dalam kelompok kerja.

c. Demokratis

Suatu kondisi di mana individu memiliki kebebasan untuk mengutarakan kehendak dan pendapat, serta menghormati adanya perbedaan pendapat.

d. Cinta tanah air

Perasaan yang kuat akan rasa memiliki tanah dan seluruh tumpah darah Indonesia.

e. Rela berkorban

Sikap yang mencerminkan adanya kesediaan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain atau suatu kelompok kerja, walaupun akan menimbulkan kehilangan atau penderitaan terhadap diri sendiri f. Cinta tanah air

Perasaan yang kuat akan rasa memiliki tanah dan seluruh tumpah darah Indonesia.

g. Relaberkorban

Sikap yang mencerminkan adanya kesediaan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain atau suatu kelompok kerja, walaupun akan menimbulkan kehilangan atau penderitaan terhadap diri sendiri.

25 2.2.3 Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi.

b. Melaksanakan tugasnya dengancermat dan disiplin.

c. Melayani dengansikap hormat,sopan, dan tanpa tekanan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.

e. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

f. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,efektif dan efisien.

g. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.

h. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

i. Tidak menyalah gunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

j. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.

k. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

2.2.4 Komitemen Mutu

Komitmen mutu adalah pelaksanaan pelayanan publik yang berorientasi pada kualitas hasil.

Nilai-nilai dasar komitmen mutu diantaranya mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan menyentuh hati,berkualitas tinggi, mampu berinovasi melalui pendekatan ilmiah dan rasional serta selalu melakukan upaya perbaikan berkelanjutan.

Adapun indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan yaitu :

a. Efektif b. Efisien c. Inovasi

d. Berorientasi pada mutu (LAN RI, 2015)

2.2.5 Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranahkehidupan yang lebih luas lagi. Sendangkan anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak.

Ada 9 indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan yaitu :

a. Jujur b. Disiplin

c. Tanggung jawab d. Kerja keras e. Sederhana f. Mandiri g. Adil h. Berani

i. Peduli (LAN RI,2015)

2.2.6 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memilik inilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.

Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;

pengadaan ;pangkat dan jabatan; pengembangan karier; polakarier;

promosi; mutasi; penilaian kinerja;penggajian dan tunjangan;

penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur Sipil Negara,2014).

Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi transparansi, obyektifitas dan juga keadilan.

Adapun asas-asas manajemen ASN berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN antara lain:

a. Kepastian hukum b. Profesionalitas c. Proporsionalitas d. Keterpaduan e. Delegasi f. Netralitas g. Akuntabilitas h. Efektif dan efisien i. Keterbukaan j. Non diskriminatif k. Persatuan

l. Kesetaraan m. Keadilan n. Kesejahteraan

2.2.7 Whole of Government (WoG)

Whole of Government (WoG) merupakan suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik.Oleh karena itu WoG dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan dengan melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno&Sejati,2016).

Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat yaitu :

a. Koordinasi b. Kolaborasi c. Komunikasi d. Informasi

e. Sinkronisasi (LAN RI, 2015) 2.2.8 Pelayanan Publik

Pelayanan publik menurut LAN (1998), adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan

Oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/ataujasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Adapun asas-asas pelayanan publik antara lain partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif, mudah dan murah,efektifdan efisien, aksesibel, akuntabel,dan berkeadilan.

BAB III