• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konseptualisasi Pemberitaan 1.Pengertian berita 1.Pengertian berita

BAB V Bab terakhir membahas tentang Kesimpulan dan Saran

C. Konseptualisasi Pemberitaan 1.Pengertian berita 1.Pengertian berita

Berita berasal dari Bahasa Sangsekerta, yakni Vrit yang dalam bahasa Inggris disebut write, arti sebenarnya ialah ada atau terjadi. Sebagian ada yang menyebut dengan vritta, artinya “kejadian”atau “yang telah terjadi”. Vritta dalam bahasa Indonesia kemudian menjadi berita atau warta.6

Menurut Mitchel U. Charrley dan James M. Neal berita atau news adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menraik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan.7 Kata news itu sendiri menunjukkan adanya unsur waktu, apa yang new, apa yang baru, yaitu lawan dari lama. Berita memang selalu baru, selalu hangat.8

Menurut Micthel V Charnley mengemukakan pengertian berita yang lebih lengkap dan untuk keperluan praktis – layak kita jadikan acuan. Ia mengatakan: berita adalah laporan tercepat dari suatu perisitwa atau

6

Totok Djunarto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), cet ke-1. h.46.

7

AS. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature Panduan Jurnalis Profesional, (Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2005), cet ke-1h.64.

8

Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), cet ke-2 h.57.

kejadian yang faktual, penting dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka.9

Ada beberapa definisi tentang berita dari pakar komunikasi, ilmuwan dan penulis diantaranya:

a. Dean M. Spencer mendefinisikan berita sebagai suatu kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian pembaca.

b. Dr. Wiliar C. Balayer, berita adalah sesuatu yang termasuk (baru) yang dipilih wartawan untuk dimuat dalam media cetak oleh karena itu, ia dapat menarik atau mempunyai makna dan dapat menarik minat bagi pembaca surat kabar tersebut.

c. William S. Maaulsby menyebutkan berita sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi.

d. Eric C. Hesfwood, berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting dan menarik perhatian pembaca.

e. Djafar H. Assegaf mengartikan berita sebagai laporan tentang fakta atau ide yang termasa dan dipilih oleh staf redaksi suatu media massa untuk disiarkan dengan harapan dapat menarik perhatian khalayak.

Sementara J.B Wahyudi mendefinisikan berita sebagai laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui

9

Asep Syamsul M. Romli, S.ip, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula, (BandungL PT Remaja Rosdakarya, 2005), edisi Revisi, Cet ke-6, h.4

23

media massa. Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita bila tidak dipublikasikan secara periodik.10

Dengan demikian berita adalah fakta, opini, pesan, informasi yang mengandung nilai-nilai yang diumumkan, diinformasikan yang menarik perhatian sejumlah orang yang memiliki pertimbangan, diantaranya11: a. Akurat, singkat, padat dan sesuai kenyataan.

b. Tepat waktu dan aktual.

c. Obyektif, sama dengan fakta yang sebenarnya, tanpa opini dari penulis.

d. Menarik, disajikan degnan kata-kata dan kalimat yang khas, segar dan enak dibaca.

e. Baru.

Berita juga harus lengkap, adil dan berimbang tidak boleh mencampurkan fakta dan opini sendiri dengan kata lainberita harus obyektif dan tentu saja harus ringkas, jelas dan hangat sebagai syarat praktis penulisan berita.

2. Klasifikasi Berita

Berita dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori: berita berat (hard news ) dan berita ringan (soft news). Selain itu, berita juga dapat dibedakan menurut lokasi peristiwanya, di tempat terbuka atau di tempat tertutup. Sedangkan berdasarkan sifatnya, berita bisa dipilah menjadi

10

Totok Djunarto, Manajamen Penerbitan Pers, h. 47 11

Maria Assumti Kumanti, Dasar-Dasar Publik Relation Teori dan Praktik, (Jakarta: Grasindo, 2002) h. 130.

berita diduga dan berita tak terduga. Selebihnya, berita juga dapat dilihat menurut materi isinya yang beraneka macam.12

Berita berat, sesuai dengan namanya menunjuk pada peristiwa yang mengguncangkan dan menyita perhatian seperti kebakara, gempa bumi, kerusuhan. Sedangkan berita ringan, juga sesuai dengan namanya, menunjuk pada peristiwa yang lebih bertumpu pada unsur-unsur ketertarikan manusiawi, seperti pesta pernikahan bintang film, atau seminar sehari tentang perilaku seks bebas di kalangan remaja.13

Berdasarkan sifatnya, berita terbagi atas berita diduga dan berita tak terduga. Berita di duga adalah peristiwa yang direncanakan atau sudah diketahui sebelumnya, seperti lokakarya, pemilihan umum, peringatan hari-hari bersejarah. Sedangkan berita tak terduga adalah peristiwa yang sifatnya tiba-tiba dan tidak direncanakan, tidak diketahui sebelumnya, seperti kereta api terguling.14

Singkat kata, hard news dan soft news hanya menunjuk pada kualtias berita, dan bukan pada lokasi peristiwa.

Berdasarkan materi isinya, berita dapat dikelompokkan ke dalam: a. Berita pernyataan pendapat, ide atau gagasan (talking news) b. Berita ekonomi (economic news)

c. Berita keuangan (financial news) d. Berita politik (political news)

e. Berita sosial kemasyarakatan (social news)

12

AS. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature Panduan Jurnalis Profesional, h. 65.

13

Ibid, h. 66. 14

25

f. Berita pendidikan (education news)

g. Berita hukum dan keadilan (law and justice news) h. Berita olah raga (sport news)

i. Berita kriminal (crime news)

j. Berita bencana dan tragedi (tragedy and disaster news) k. Berita perang (war news)

l. Berita ilmiah (scientifict news) m. Berita hiburan (entertainment news)

n. Berita tentang aspek-aspek ketertarikan manusiawi atau minat insani (human interest news).

3. Jenis-Jenis Berita

Dalam dunia jurnalistik, berita berdasarkan jenisnya dapat dibagi ke dalam tiga kelompok itu: elementary, intermediate, advance. Berita

elementary mencakup pelaporan berita langsung (straight news), berita

mendalam (dept news report), dan berita menyeluruh (comprehensive

news report). Berita intermediate meliputi pelaporan berita interpretatif

(interpretative news report) dan pelaporan karangan-khas (feature story

report). Sedangkan untuk kelompok advance menunjuk pada pelaporan

mendalam (dept reporting), dan penulisan tajuk rencana (editorial writin). Berikut penjelasan tentang straight news reprot, depth news report,

interpretative report, investigative reporting, dan feature15 :

a. Straight news report, adalah laporan langsung mengenai suatu

peristiwa. Misalnya, sebuah pidato biasanya merupakan

15

berita langsung yang hanya menyajikan apa yang terjadi dalam waktu singkat. Biasanya berita ini ditulis dengan unsur-unsur yang dimulai dari what, who, when, where, why, dan how (5W + H)

b. Depth news report, merupakan laporan yang sedikit berbeda

dengan straight news report. Reporter menghimpun fakta-fakta mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi tambahan untuk perisitwa itu tersebut. Jenis laporan ini memerlukan pengalihan informasi, bukan opini reporter. Fakta-fakta yang nyata masih tetap besar.

c. Comprehensive news, merupakan laporan tentang fakta yang

bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Berita menyeluruh, sesungguhnya merupakan jawaban terhadap kritik sekaligus kelemahan yang terdapat dalam berita langsung. Berita menyeluruh mencoba menggabungkan beberapa serpihan fakta itu dalam satu bangunan cerita peristiwa sehingga benang merahnya terlihat dengan jelas.

d. Interpretative report, lebih dari sekedar straight news dan depth

news. Berita interpretatif biasanya memfokuskan sebuah isu, maslah atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Namun fokus laporan beritanya masih berbicara fakta bukan opini. Laporan interpretatif biasanya dipusatkan untuk menjawab pertanyaan mengapa.

e. Feature story, berbeda dengan straight news, depth news atau

27

tersebut, reporter menyajikan informasi yang penting untuk para pembaca. Sedangkan dalam feature, penulis mencari fakta untuk menarik perhatian pembacanya.

f. Depth reporting adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat

mendalam, tajam, lengkap dan utuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual. Dengan membaca karya pelaporan mendalam, orang akan mengetahui dan memahami dengan baik duduk perkara suatu persoalan dilihat dari berbagai perspektif atau sudut pandang. Biasanya dalam pelaporan mendalam ditulis oleh tim, disiapkan dengan matang, memerlukan waktu beberapa hari atau minggu.

g. Investigative reproting, berisikan hal-hal- yang tidak jauh berbeda

dengan laporan interpretatif. Berita jenis ini biasanya memusatakan pada sejumlah masalah dan kontroversi. Namun demikian, dalam laporan investigatif para wartawan memerlukan penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi demi tujuan.

h. Editorial writing adalah pikiran sebuah institusi yang diuji di

depan sidang pendapat umum. Editorial adalah penyajian fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita penting dan mempengaruhi pendapat umum.

4. Nilai Berita Dalam Media Massa

Dalam berita ada beberapa karakteristik interinsik yang dikenal sebagai nilai berita (news value). Nilai berita ini menjadi ukuran yang

berguna, atau yang biasa diterapkan, untuk menentukan layat berita (news worthy).16

Suatu peristiwa dikatakan memiliki nilai berita jika peristiwa tersebut mengandung konflik, bencana dan kemajuan, dampak, kemasyhuran, segar dan kedekatan, keganjilan, human interest, seks, dan aneka nilai lainnya.17

Tabel 2.1 Nilai Berita

Immediacy Immediacy disebut juga timeless (waktu). Terkait degnan

kesegaran peristiwa yang dilaporkan. Sebuah berita sering dinyatakan sebagai laporan dari apa yang baru saja terjadi.

Proximity Peristiwa yang terjadi dekat lokasinya dengan khalayak

pembaca, dalam kehidupan sehari-hari mereka. Orang-orang akan tertarik dengan berita-berita yang menyangkut kehidupan mereka, tempat tinggal mereka, dan sahabat.

Consequence Berita yang mengubah kehidupan pembaca adalah berita

yang mengandung nilai konsekuensi.

Conflik Peristiwa-peristiwa perang, demonstrasi, kriminal, bentrokan

antar kelompok dan konflik antar negara, merupakan contoh elemen konflik dalam pemberitaan.

Oddity Peristiwa yang tidak biasa terjadi ialah seseuatu yang akan

diperhatiakn segera oleh masyarakat.

Sex Seks kerap dijadikan satu elemen utama dair sebuah

pemberitaan. Tapi, seks juga bisa sebagai elemen tambahan dalam sebuah berita. Misalnya, skandal seks anggota Dewan perwakilan Rakyat, sakndal seks selebritis.

Emotion Elemen ini disebut juga sebagai human interest. Elemen ini

menyangkut nilai kesedihan, keamarahan, sipati, ambisi, cinta, kebencian, kebahagiaan, humor dan tragedi.

Prominence Menyangkut hal-hal yang terkenal atau sangat dikenal oleh pembaca. Seperti nama-nama tokoh, pemimpin politik, petuah hidup dan hari raya.

16

Luwi Iswara, Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar, (Jakarta: Kompas, 2007), cet. Ke -3, h. 53.

17

29

Suspense Elemen ini merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu,

terhadap sebuah peristiwa. Misalnya, masyarakat menunggu pecahnya perang (invasi) AS ke Irak

Progress Elemen ini merupakan elemen “perkembangan” peristiwa

yang ditunggu masyarakat. Misalnya, setelah terjadinya invasi AS ke Irak, masyarakat tetap menunggu bagaimana pemerntahan selanjutnya yang akan dijalankan.

Sumber : Septiawan Santara, Jurnalisme Kontemporer, h. 18-20.