• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berita dengan judul “ Demokrat Nilai Posisi Golkar di Sekber Sia-Sia ” (edisi 20 Oktober 2010)

BAB V Bab terakhir membahas tentang Kesimpulan dan Saran

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Bingkai Media Indonesia

2. Berita dengan judul “ Demokrat Nilai Posisi Golkar di Sekber Sia-Sia ” (edisi 20 Oktober 2010)

Pada edisi 20 Oktober, Media Indonesia mengangkat berita tentang gesekan yang terjadi antara partai Demokrat dan partai Golkar. Dari Headline, media mengangkat dengan judul “Demokrat Nilai posisi Golkar di Sekber Sia

-Sia” dilanjutkan dengan Lead “Hubungan Demokrat PDIP kian mesra. Namun,

PDIP menolak jadi alat untuk menakut-nakuti Golkar.Latar dalam berita ini

adalah “Partai Demokrat melancarkan serangan kepada partai Golkar”.

Naarasumber yang digunakan dalam berita ini adalah Jafar Hafsah (Ketua Fraksi Partai Demokrat), dan Setya Novanto (Ketua Fraksi Partai Golkar)

Tabel 4.2

Berita dengan judul “Demokrat Nilai Posisi Golkar di Sekber Sia-Sia” (edisi 20 Oktober 2010)

Elemen Unit Startegi penulisan Keterangan

Sintaksis

Headline Demokrat Nilai posisi

Golkar di Sekber Sia-sia

Headline

Lead Hubungan Demokrat –

PDIP kian mesra. Namun, PDIP menolak jadi alat Demokrat untuk menakut-nakuti Golkar

Quotation Lead

Latar Partai Demokrat

melancarkan serangan kepada partai Golkar.

Paragraf 2

Kutipan 1. Jafar hafsah,(ketua fraksi partai Demokrrat) “Kadang bermanfaat,kadang tidak. Jadi manfaatnya

kadang-kadang saja

Paragraf 3,5 dan 8

Pernyataan 1. “Tidak sepenuhnya

Golkar menopang kebijakan pemerintah. Ia menyatakan sikap oportunistis Golkartampak dalam pembahasan kasus Bank Century di DPR”. (Setya Novanto) 2. “semua anggota koalisi mempercayai komitmen Gokar. Komitmen Golkar

antara lain tetap

bersikap kritis

terhadap pemerintah.”

(Setya Novanto)

3. “setiap anggota sekber

jangan saling

menyerang karena hal itu sama sekali tidak efektif. Juga jangan

mencampuri hal-hal

Paragraf 5

paragraf 6

57

yang menjadi urusan

fraksi atau partai

masing-masing” (Setya

Novanto)

4. “pihaknya masih

terikat dengan hasil

Kongres bali yang

meneteapkan PDIP

sebagai partai

penyeimbang. PDIP

tidak mau menjadi alat

Demokrat untuk

menakut-nakuti

Golkar.”

(Puan Maharani)

Penutup Evaluasi itu berpeluang berujung apda permobakan kabinet sehingga wapres Boediono pun terpaksa memepersingkat

kunjungannya ke China agar bisa menghadiri rapat tersebut.

Skrip

Who Demokrat dan Golkar

What Gesekan antara Demokrat

dan Golkar

Why Demokrat menilai sia – sia keberadaaan Golkar di Sekber When 6 Mei 2010 Where Jakarta Istana Bogor Bali Paragraf 2

How Presiden akan menggelar rapat kabinet di Istana Bogor, evaluasi itu berpeluang berujung perombakan kabinet. Tematik (paragraf proposisi, hubungan antar kalimat) Detail,koherensi, bentuk kalimat 1. Partai Demokrat melancarkan serangan kepada Partai Golkar. 2. gesekan antara Demokrat

dan Golkar dipicu wacana perombakan kabinet. Golkar ingin menambah jumlah

Paragraf 2

menterinya sehingga memicu kemarahan elite Demokrat.

3. Hubungan demokrat dan PDIP kian mesra sejak Dan Kepastian apakah PDIP masuk kabinet atau tidak.

Paragraf 10 dan 11

Retoris Leksikon 1. Kontribusi 2. Menopang 3. Mesra 4. mendepak

Paragraf 3 Paragraf 5

Grafis Tampak grafis yang

menjelaskan tentang pasang surut Demokrat vs Golkar

Pada tanggal 20 Oktober 2010 atau bertepatan dengan satu tahun pemerintahan SBY - Budiono, Media Indonesia mengangkat berita tentang gesekan antara kubu dari partai Golkar dan partai Demokrat. Gesekan tersebut terkait kasus century sebetulnya. Sebelumnya ada kongsi yang dibangun pada 6 Mei 2010 tetapi Golkar itu suaranya hingga berita ini di turunkan pada saat itu tanggal 20 Oktber 2010 Golkar tetap lebih oposisi dari oposisi.5 Dari gesekan tersebut, kembali memperkuat dugaan kalau partai PDIP akan bergabung di kabinet. Berikut penjelasannya dari struktur Sintaksi, Skrip, Tematik dan Retoris

Dari unsur Sintaksis, headline yang dituliskan Media Indonesia “Demokrat Nilai Posisi Golkar di Sekber Sia-Sia”. Headline yang dituliskan Media Indonesia menjelaskan secara langsung bahwa adanya konflik internal antar partai koalisi di kubu penguasa, yakni partai Golkar dan partai Demokrat.

5

Hasil wawancara dengan Abdul Kohar, Asisten Kepala Divisi Pemberitaan Media Indonesia pada tangga 30 Juni 2011 pukul 17.00

59

Dalam hal ini partai Demokrat menganggap Partai Golkar di koalisi hanya sia-sia. Kemudian dilanjutkan pada lead, yaitu :

“Hubungan Demokrat – PDIP kian mesra. Namun, PDIP menolak jadi alat Demokrat untuk menakut-nakuti Golkar”

Dari lead tersebut, merupakan jenis leadquotation lead. Karena mengutip pernyataan dari Puan Maharani. Penjelasan pada lead di atas merupakan lanjutan dari judul di atas. Yakni Demokrat mulai memanas-manassi Golkar dengan mendekati PDIP yang kian hari semakin mesra. Terbukti dengan beberapa kali nya Taufik Kiemas dan Puan Maharani bertemu dengan Presiden SBY yang membahas kemungkinan masuknya PDIP ke dalam kabinet.

Media indonesia mengangkat berita ini dengan Latar informasi dalam berita ini adalah Partai Demokrat melancarkan serangan kepada partai Golkar. Karena selama berkoalisi sejak awal pemerintahan, Demokrat menilai Golkar memiliki kontribusi yang rendah terhadap semua kebijakan pemerintah. Seperti dalam contoh kasus Century, Demokrat mempertanyakan sikap oportunis Golkar dalam pembahasan Century.

Media Indonesia mengutip narasumber sebagai seumber informasinya terkait pemberitaan tentang gesekan antara partai Golkar dan Demokrat dari sisi Demokrat, Golkar dan PDIP. Demokrat melancarkan serangan kepada Golkar melalui ketua Fraksi partai Demokrat, yakni Jafar Hafsah. Media Indonesia mengutip pernyataan dari Jafar Hafsah, yakni :

Dari kata “kadang-kadang” yang dikeluarkan Jafar Hafsah, Hal ini memang mengindikasikan kalau Demokrat menilai Golkar hanya bermanfaat disaat – saat tertentu saja. Kemudian diperkuat dengan lanjutan dari pernyataan Jafar Hafsah :

“Tidak sepenuhnya Golkar menopang kebijakan pemerintah. Ia menyatakan sikap oportunistis Golkar tampak dalam pembahasan kasus Bank Century di DPR.”

“komunikasi kami dengan PDIP bagus”

Dari pernyataan tersebut semakin menguatkan serangan Demokrat terhadap Golkar yang dinilai memiliki kontribusi rendah terhadap kebijakan pemerintah. Dengan pemberian contoh pada kasus Century. Ditambah dengan kutipan pernyataan dari Jafar Hafsah, yang menngklaim kalau partai Demokrat sudah memiliki komunikasi yang baik dengan PDIP. Hal ini semakin menguatkan kalau PDIP akan masuk di kabinet dan partai Golkar akan di depak dari kabinet.

Dari sisi partai Golkar, Media Indonesia mengutip pernyataan dari Setya Novanto yang merupakan ketua Fraksi Partai Golkar. Pernyataan tersebut adalah :

“semua anggota koalisi mempercayai komitmen Golkar. Komitmen Golkar antara lain tetap bersikap kritis terhadap pemerintah.”

“setiap anggota sekber jangan saling menyerang karena hal itu sama sekali tidak efektif. Juga jangan mencampuri hal-hal yang menjadi urusan fraksi atau partai masing-masing”

Dari pernyataan tersebut, Golkar mengklaim kalau semua anggota koalisi masih mempercayai komitmen Golkar yang tetap kritis terhadap pemerintah. ini mengindikasikan kalau Golkar masih merasa nyaman di Sekber partai koalisi walaupun ada isu yang berkembang masuknya partai PDIP dan dikeluarkannya partai Golkar dari koalisi. dari pernyaataan kedua, golkar memberi keterangan

61

yang halus dan seolah menetralisir dengan mengingatkan dengan kalimat “sesama anggota sekber jangan saling menyerang”.

Dari pihak PDIP, menanggapi kemungkinan masuknya PDIP ke kabinet Media Indonesia mengutip pernyataan dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

pihaknya masih terikat dengan hasil Kongres Bali yang meneteapkan PDIP sebagai partai penyeimbang. PDIP tidak mau menjadi alat Demokrat untuk menakut-nakuti Golkar.”

Dari pernyataan tersebut, kemungkinan PDIP masuk ke Kabinet menunggu hasil kongres di Bali, apakah masuk atau tidak kedalam pemerintah. PDIP pun menolak sebagai alat pancingan untuk menakuti Golkar karena memang PDIP belum tentu masuk ke koalisi pemerintahan.

Pada analisis Skrip dapat dilihat dari unsur kelengkapan berita yakni 5W+1H yaitu: (Who) Partai Demokrat dan Golkar, (What) gesekan antara Demokrat dan Golkar , (Why) Demokrat menilai sia – sia keberadaaan Golkar di Sekber, (When) 6 Mei 2010, (Where) Jakarta, Istana Bogor, (How) Presiden akan menggelar rapat kabinet di Istana Bogor, evaluasi itu berpeluang berujung perombakan kabinet. Dari semua unsur ini, unsur What dan Why yang di tonjolkan dari berita ini yang membahas gesekan antara Demokrat dan Golkar.

Dari unsur Tematik, Ada 4 tema yang diangkat dalam berita ini. pertama, yaitu Partai Demokrat melancarkan serangan kepada Partai Golkar. Demokrat menganggap sia-sia keberadaan Golkar di Sekber partai Koalisi. Diawal berita ini, Media Indonesia langsung mengutip dari Jafar Hafsah yang merupakan Ketua Fraksi partai Demokrat yang membeberkan kalau Golkar memberikan kontribusi yang rendah terhadap kebijakan pemerintah. Di tema kedua, Media Indonesia

memberikan penjelasan kenapa bisa terjadi gesekan antara Demokrat dan Golkar. Yakni karena adanya wacana perombakan kabinet dan Golkar ingin menambah jumlah menterinya sehingga memicu kemarahan elite Demokrat. Di tema ketiga, Media Indonesia seolah memanas-manasi Golkar dengan membahas tentang kemungkinan masuknya PDIP di kabinet dan didepaknya Golkar dari Kabinet. Ini dibuktikan dengan bertemunya Taufik Kiemas dan Puan Maharani dengan Presiden SBY. Walaupun kemungkinan tersebut masih menunggu Kongres di Bali yang menetapkan apakah PDIP masuk ke dalam kabinet atau tidak dan menunggu sesudah rapat kabinet yang dilakukan di Istana Bogor.

Pada analisis Retoris Media Indonesia memperlihatkan dengan perangkat leksikon untuk menonjolkan yakni berupa kata-kata untuk menekankan pesan berita yang hendak disampaikan yakni “Kontribusi, menopang, mesra, mendepak”. Kata kontribusi sebagai kata ganti mempunyai andil.6 Kata ini ditulis untuk mempertegas dan menghemat kata dalam penulisan berita. Pada kata menopang merupakan kata ganti membantu. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, kata menopang berarti membantu.7 Kata mesra pilihan kata yang menggambarkan kalau hubungan Demokrat dan PDIP semakin dekat dan kemungkinan masuknya PDIP dalam kabinet. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, kata mesra berarti sangat erat.8 Kata mendepak berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, berarti mengeluarkan dari perkumpulan.9 Pilihan kata ini

6

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, h.730 7 Ibid, h. 1481 8 Ibid, h. 908 9 Ibid, h. 314

63

untuk memojokan posisi golkar yang memang dalam hal ini akan di keluarkan dari koalisi.

Dari grafis Tampak grafis yang menjelaskan tentang pasang surut Demokrat vs Golkar. Grafis ini menjelaskan seluruh gesekan antara Golkar dan Demokrat dari awal sejak dibentuknya sekber, hingga terjadi lagi gesekan karena adanya isu reshuffle kabinet.

3. Berita dengan judul : “Lebih 50% Publik Kota tidak Puas terhadap