• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada beberapa aplikasi, perlu dibangun bilangan-bilangan secara random dari sebuah himpunan bilangan, sedemikian hingga setiap bilangan memiliki peluang yang sama untuk dibangun. Beberapa contoh situasi dimana bilangan random digunakan, semua melibatkan software untuk mensimulasikan sebuah proses acak, misalnya:

kedatangan pelanggan di suatu konter

seleksi sampel secara acak dari sebuah populasi manusia untuk menyelenggarakan poling opini

pembuatan input tes untuk sebuah program komputer

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Pada beberapa aplikasi, perlu dibangun bilangan-bilangan secara random dari sebuah himpunan bilangan, sedemikian hingga setiap bilangan memiliki peluang yang sama untuk dibangun. Beberapa contoh situasi dimana bilangan random digunakan, semua melibatkan software untuk mensimulasikan sebuah proses acak, misalnya:

kedatangan pelanggan di suatu konter

seleksi sampel secara acak dari sebuah populasi manusia untuk menyelenggarakan poling opini

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Pada beberapa aplikasi, perlu dibangun bilangan-bilangan secara random dari sebuah himpunan bilangan, sedemikian hingga setiap bilangan memiliki peluang yang sama untuk dibangun. Beberapa contoh situasi dimana bilangan random digunakan, semua melibatkan software untuk mensimulasikan sebuah proses acak, misalnya:

kedatangan pelanggan di suatu konter

seleksi sampel secara acak dari sebuah populasi manusia untuk menyelenggarakan poling opini

pembuatan input tes untuk sebuah program komputer

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Pada beberapa aplikasi, perlu dibangun bilangan-bilangan secara random dari sebuah himpunan bilangan, sedemikian hingga setiap bilangan memiliki peluang yang sama untuk dibangun. Beberapa contoh situasi dimana bilangan random digunakan, semua melibatkan software untuk mensimulasikan sebuah proses acak, misalnya:

kedatangan pelanggan di suatu konter

seleksi sampel secara acak dari sebuah populasi manusia untuk menyelenggarakan poling opini

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Bagaimana membangun bilangan acak jika kita hanya membutuhkan sedikit bilangan saja?

Dengan melempar dadu kubus berulang-ulang, dapat dibangun sebuah barisan acak dari bilangan-bilangan dari himpunan {1,2,3,4,5,6}. Barisan yang dihasilkan dengan cara ini tidak akan punya pola, tetapi dengan percobaan berulang-ulang dalam waktu relatif lama diharapkan keenam bilangan tersebut dapat tampil dengan frekuensi yang sama

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Bagaimana membangun bilangan acak jika kita hanya membutuhkan sedikit bilangan saja?

Dengan melempar dadu kubus berulang-ulang, dapat dibangun sebuah barisan acak dari bilangan-bilangan dari himpunan

{1,2,3,4,5,6}. Barisan yang dihasilkan dengan cara ini tidak

akan punya pola, tetapi dengan percobaan berulang-ulang dalam waktu relatif lama diharapkan keenam bilangan tersebut dapat tampil dengan frekuensi yang sama

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Jika beberapa bilangan random diperlukan, maka wajar untuk menanyakan apakah sebuah komputer dapat diprogram untuk menjalankan tugas tersebut.

Sebuah komputer merupakan sebuahdeterministic device. Dari input yang dimasukkan akan diproduksi output yang secara prinsip selalu dapat diprediksikan.

Namun demikian tetap dimungkinkan untuk memprogramkan komputer untuk membangun barisan bilangan yang diproduksi secara random. Bilangan yang dibangun dengan cara ini pada sebuah komputer disebut bilanganpseudo-random

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Jika beberapa bilangan random diperlukan, maka wajar untuk menanyakan apakah sebuah komputer dapat diprogram untuk menjalankan tugas tersebut.

Sebuah komputer merupakan sebuahdeterministic device.

Dari input yang dimasukkan akan diproduksi output yang secara prinsip selalu dapat diprediksikan.

Namun demikian tetap dimungkinkan untuk memprogramkan komputer untuk membangun barisan bilangan yang diproduksi secara random. Bilangan yang dibangun dengan cara ini pada sebuah komputer disebut bilanganpseudo-random

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Jika beberapa bilangan random diperlukan, maka wajar untuk menanyakan apakah sebuah komputer dapat diprogram untuk menjalankan tugas tersebut.

Sebuah komputer merupakan sebuahdeterministic device.

Dari input yang dimasukkan akan diproduksi output yang secara prinsip selalu dapat diprediksikan.

Namun demikian tetap dimungkinkan untuk memprogramkan komputer untuk membangun barisan bilangan yang diproduksi secara random. Bilangan yang dibangun dengan cara ini pada

sebuah komputer disebut bilanganpseudo-random

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Ide Dasar Konstruksi

Barisan bilangan yang dibangun: x0,x1,x2,x3, ...

x0disebutseedataubenih

Berbedaseedakan menghasilkan barisan yang berbeda, demikian pula sebaliknya.

Pada beberapa aplikasi, lebih disukai untuk menspesifikasi seedsebagai sebuah fungsi waktu yang ditunjukkan oleh sistem jam guna menghindari bias antar pengguna. Berawal denganseedini, barisan dibangun menggunakan sebuah formula rekursif: xi =f(xi−1),i =1,2,3, ...

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Ide Dasar Konstruksi

Barisan bilangan yang dibangun: x0,x1,x2,x3, ... x0disebutseedataubenih

Berbedaseedakan menghasilkan barisan yang berbeda, demikian pula sebaliknya.

Pada beberapa aplikasi, lebih disukai untuk menspesifikasi seedsebagai sebuah fungsi waktu yang ditunjukkan oleh sistem jam guna menghindari bias antar pengguna. Berawal denganseedini, barisan dibangun menggunakan sebuah formula rekursif: xi =f(xi−1),i =1,2,3, ...

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Ide Dasar Konstruksi

Barisan bilangan yang dibangun: x0,x1,x2,x3, ... x0disebutseedataubenih

Berbedaseedakan menghasilkan barisan yang berbeda, demikian pula sebaliknya.

Pada beberapa aplikasi, lebih disukai untuk menspesifikasi seedsebagai sebuah fungsi waktu yang ditunjukkan oleh sistem jam guna menghindari bias antar pengguna. Berawal denganseedini, barisan dibangun menggunakan sebuah formula rekursif: xi =f(xi−1),i =1,2,3, ...

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Ide Dasar Konstruksi

Barisan bilangan yang dibangun: x0,x1,x2,x3, ... x0disebutseedataubenih

Berbedaseedakan menghasilkan barisan yang berbeda,

demikian pula sebaliknya.

Pada beberapa aplikasi, lebih disukai untuk menspesifikasi seedsebagai sebuah fungsi waktu yang ditunjukkan oleh sistem jam guna menghindari bias antar pengguna. Berawal denganseedini, barisan dibangun menggunakan sebuah formula rekursif: xi =f(xi−1),i =1,2,3, ...

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Ide Dasar Konstruksi

Barisan bilangan yang dibangun: x0,x1,x2,x3, ... x0disebutseedataubenih

Berbedaseedakan menghasilkan barisan yang berbeda,

demikian pula sebaliknya.

Pada beberapa aplikasi, lebih disukai untuk menspesifikasi

seedsebagai sebuah fungsi waktu yang ditunjukkan oleh

sistem jam guna menghindari bias antar pengguna.

Berawal denganseedini, barisan dibangun menggunakan sebuah formula rekursif: xi =f(xi−1),i =1,2,3, ...

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Ide Dasar Konstruksi

Barisan bilangan yang dibangun: x0,x1,x2,x3, ... x0disebutseedataubenih

Berbedaseedakan menghasilkan barisan yang berbeda,

demikian pula sebaliknya.

Pada beberapa aplikasi, lebih disukai untuk menspesifikasi

seedsebagai sebuah fungsi waktu yang ditunjukkan oleh

sistem jam guna menghindari bias antar pengguna.

Berawal denganseedini, barisan dibangun menggunakan

sebuah formula rekursif: xi =f(xi−1),i =1,2,3, ...

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Linear Congruential Method

membangun sebuah barisan bilanganpseudo-randomdari

himpunan{0,1,2,3, ...,m−1}. Aturan konstruksi

menggunakan formula:

xi =axi−1+cmodm

adanc konstan. Jikac =0 maka metode tersebut dinamakan

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Analisa Metoda

xi =axi1+cmodm

Jika sebuah suku tampil untuk kedua kalinya, maka barisan akan menampilkan siklus yang berulang. Hal ini dapat terjadi karena suku-suku berada dalam himpunan hingga denganmelemen.

Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan memilih myang besar dan mencoba untuk mendapatkan barisan sepanjang mungkin sebelum ada pengulangan siklus. Semakin banyak bilangan random yang diperlukan, maka mjuga harus semakin besar.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Analisa Metoda

xi =axi1+cmodm

Jika sebuah suku tampil untuk kedua kalinya, maka barisan akan menampilkan siklus yang berulang.

Hal ini dapat terjadi karena suku-suku berada dalam himpunan hingga denganmelemen.

Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan memilih myang besar dan mencoba untuk mendapatkan barisan sepanjang mungkin sebelum ada pengulangan siklus. Semakin banyak bilangan random yang diperlukan, maka mjuga harus semakin besar.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Analisa Metoda

xi =axi1+cmodm

Jika sebuah suku tampil untuk kedua kalinya, maka barisan akan menampilkan siklus yang berulang. Hal ini dapat terjadi karena suku-suku berada dalam

himpunan hingga denganmelemen.

Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan memilih myang besar dan mencoba untuk mendapatkan barisan sepanjang mungkin sebelum ada pengulangan siklus. Semakin banyak bilangan random yang diperlukan, maka mjuga harus semakin besar.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Analisa Metoda

xi =axi1+cmodm

Jika sebuah suku tampil untuk kedua kalinya, maka barisan akan menampilkan siklus yang berulang. Hal ini dapat terjadi karena suku-suku berada dalam

himpunan hingga denganmelemen.

Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan memilih

myang besar dan mencoba untuk mendapatkan barisan

sepanjang mungkin sebelum ada pengulangan siklus.

Semakin banyak bilangan random yang diperlukan, maka mjuga harus semakin besar.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Analisa Metoda

xi =axi1+cmodm

Jika sebuah suku tampil untuk kedua kalinya, maka barisan akan menampilkan siklus yang berulang. Hal ini dapat terjadi karena suku-suku berada dalam

himpunan hingga denganmelemen.

Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan memilih

myang besar dan mencoba untuk mendapatkan barisan

sepanjang mungkin sebelum ada pengulangan siklus. Semakin banyak bilangan random yang diperlukan, maka

mjuga harus semakin besar.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 1

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=4 danc =3

denganseed= 1

Solusi 1

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (4xi1+3)mod 16

Barisan yang didapat: 1,7,15,15, ...

Setelah suku ke-3, suku berikutnya semuanya 15. pemilihanadanc disini kurang representatif

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 1

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=4 danc =3

denganseed= 1

Solusi 1

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (4xi1+3)mod 16

Barisan yang didapat: 1,7,15,15, ...

Setelah suku ke-3, suku berikutnya semuanya 15. pemilihanadanc disini kurang representatif

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 1

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=4 danc =3

denganseed= 1

Solusi 1

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (4xi1+3)mod 16 Barisan yang didapat: 1,7,15,15, ...

Setelah suku ke-3, suku berikutnya semuanya 15. pemilihanadanc disini kurang representatif

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 1

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=4 danc =3

denganseed= 1

Solusi 1

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (4xi1+3)mod 16

Barisan yang didapat: 1,7,15,15, ...

Setelah suku ke-3, suku berikutnya semuanya 15. pemilihanadanc disini kurang representatif

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 1

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=4 danc =3

denganseed= 1

Solusi 1

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (4xi1+3)mod 16

Barisan yang didapat: 1,7,15,15, ...

Setelah suku ke-3, suku berikutnya semuanya 15.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 1

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=4 danc =3

denganseed= 1

Solusi 1

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (4xi1+3)mod 16

Barisan yang didapat: 1,7,15,15, ...

Setelah suku ke-3, suku berikutnya semuanya 15. pemilihanadanc disini kurang representatif

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 2

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=3 danc =7

denganseed= 1

Solusi 2

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (3xi−1+7)mod 16

Barisan yang didapat: 1,10,5,6,9,2,13,14,1, ...

Setelah suku ke-8, siklus akan berulang

pemilihanadanc disini walaupun menghasilkan barisan yang lebih baik daripada contoh 1, tetapi tetap kurang ideal

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 2

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=3 danc =7

denganseed= 1

Solusi 2

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (3xi−1+7)mod 16

Barisan yang didapat: 1,10,5,6,9,2,13,14,1, ...

Setelah suku ke-8, siklus akan berulang

pemilihanadanc disini walaupun menghasilkan barisan yang lebih baik daripada contoh 1, tetapi tetap kurang ideal

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 2

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=3 danc =7

denganseed= 1

Solusi 2

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (3xi−1+7)mod 16 Barisan yang didapat: 1,10,5,6,9,2,13,14,1, ...

Setelah suku ke-8, siklus akan berulang

pemilihanadanc disini walaupun menghasilkan barisan yang lebih baik daripada contoh 1, tetapi tetap kurang ideal

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 2

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=3 danc =7

denganseed= 1

Solusi 2

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (3xi−1+7)mod 16

Barisan yang didapat: 1,10,5,6,9,2,13,14,1, ... Setelah suku ke-8, siklus akan berulang

pemilihanadanc disini walaupun menghasilkan barisan yang lebih baik daripada contoh 1, tetapi tetap kurang ideal

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 2

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=3 danc =7

denganseed= 1

Solusi 2

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (3xi−1+7)mod 16

Barisan yang didapat: 1,10,5,6,9,2,13,14,1, ...

Setelah suku ke-8, siklus akan berulang

pemilihanadanc disini walaupun menghasilkan barisan yang lebih baik daripada contoh 1, tetapi tetap kurang ideal

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 2

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=3 danc =7

denganseed= 1

Solusi 2

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (3xi−1+7)mod 16

Barisan yang didapat: 1,10,5,6,9,2,13,14,1, ...

Setelah suku ke-8, siklus akan berulang

pemilihanadanc disini walaupun menghasilkan barisan

yang lebih baik daripada contoh 1, tetapi tetap kurang ideal

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 3

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=5 danc =11

denganseed= 1

Solusi 3

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (5xi−1+11)mod 16

Barisan yang didapat:

1,0,11,2,5,4,15,6,9,8,3,10,13,12,7,14,1, ...

Barisan memuat semua bilangan bulat dari 0 sampai 15 pemilihanadanc disini telah menghasilkan barisan bilangan pseudo-random dengan panjang maksimal

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 3

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=5 danc =11

denganseed= 1

Solusi 3

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (5xi−1+11)mod 16

Barisan yang didapat:

1,0,11,2,5,4,15,6,9,8,3,10,13,12,7,14,1, ...

Barisan memuat semua bilangan bulat dari 0 sampai 15 pemilihanadanc disini telah menghasilkan barisan bilangan pseudo-random dengan panjang maksimal

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 3

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=5 danc =11

denganseed= 1

Solusi 3

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (5xi−1+11)mod 16 Barisan yang didapat:

1,0,11,2,5,4,15,6,9,8,3,10,13,12,7,14,1, ...

Barisan memuat semua bilangan bulat dari 0 sampai 15 pemilihanadanc disini telah menghasilkan barisan bilangan pseudo-random dengan panjang maksimal

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 3

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=5 danc =11

denganseed= 1

Solusi 3

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (5xi−1+11)mod 16

Barisan yang didapat:

1,0,11,2,5,4,15,6,9,8,3,10,13,12,7,14,1, ...

Barisan memuat semua bilangan bulat dari 0 sampai 15 pemilihanadanc disini telah menghasilkan barisan bilangan pseudo-random dengan panjang maksimal

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 3

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=5 danc =11

denganseed= 1

Solusi 3

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (5xi−1+11)mod 16

Barisan yang didapat:

1,0,11,2,5,4,15,6,9,8,3,10,13,12,7,14,1, ...

Barisan memuat semua bilangan bulat dari 0 sampai 15

pemilihanadanc disini telah menghasilkan barisan bilangan pseudo-random dengan panjang maksimal

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Contoh 3

Gunakanmetode kongruensi linieruntuk membangun barisan

bilanganpseudo-randommodulo 16 dengana=5 danc =11

denganseed= 1

Solusi 3

Relasi rekurensi adalah:x0=1,xi = (5xi−1+11)mod 16

Barisan yang didapat:

1,0,11,2,5,4,15,6,9,8,3,10,13,12,7,14,1, ...

Barisan memuat semua bilangan bulat dari 0 sampai 15 pemilihanadanc disini telah menghasilkan barisan bilangan pseudo-random dengan panjang maksimal

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Dari ketiga simulasi terdahulu

1 Pemilihanadanc akan mempengaruhi panjang barisan yang dihasilkan.

2 Pemilihanadanc bukan merupakan pekerjaan yangtrivial (sederhana).

3 Panjang maksimal barisan bilanganpseudo-randomyang dapat dihasilkan dari himpunan modulomadalahm 4 Sehingga untuk menghasilkan barisan bilangan

pseudo-randomyang lebih panjang diperlukanmyang

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Dari ketiga simulasi terdahulu

1 Pemilihanadanc akan mempengaruhi panjang barisan

yang dihasilkan.

2 Pemilihanadanc bukan merupakan pekerjaan yangtrivial (sederhana).

3 Panjang maksimal barisan bilanganpseudo-randomyang dapat dihasilkan dari himpunan modulomadalahm 4 Sehingga untuk menghasilkan barisan bilangan

pseudo-randomyang lebih panjang diperlukanmyang

lebih besar.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Dari ketiga simulasi terdahulu

1 Pemilihanadanc akan mempengaruhi panjang barisan

yang dihasilkan.

2 Pemilihanadanc bukan merupakan pekerjaan yangtrivial

(sederhana).

3 Panjang maksimal barisan bilanganpseudo-randomyang dapat dihasilkan dari himpunan modulomadalahm 4 Sehingga untuk menghasilkan barisan bilangan

pseudo-randomyang lebih panjang diperlukanmyang lebih besar.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Dari ketiga simulasi terdahulu

1 Pemilihanadanc akan mempengaruhi panjang barisan

yang dihasilkan.

2 Pemilihanadanc bukan merupakan pekerjaan yangtrivial

(sederhana).

3 Panjang maksimal barisan bilanganpseudo-randomyang

dapat dihasilkan dari himpunan modulomadalahm

4 Sehingga untuk menghasilkan barisan bilangan

pseudo-randomyang lebih panjang diperlukanmyang lebih besar.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Dari ketiga simulasi terdahulu

1 Pemilihanadanc akan mempengaruhi panjang barisan

yang dihasilkan.

2 Pemilihanadanc bukan merupakan pekerjaan yangtrivial

(sederhana).

3 Panjang maksimal barisan bilanganpseudo-randomyang

dapat dihasilkan dari himpunan modulomadalahm

4 Sehingga untuk menghasilkan barisan bilangan

pseudo-randomyang lebih panjang diperlukanmyang lebih besar.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Bangunlah 20 bilanganpseudo-randommenggunakan

generator:

x0=2187,xi = (2187xi−1)mod 65536

Barisan yang didapat:

64377,21171,32561,38811,10537,41283,42849, 59819,14297,6867,10385,36539,22409,53091, 45761,5835,47161,52979,62961,4571

Catatan: 65536=216 sehingga sebuah generator dalam

bentuk ini merupakan pilihan natural pada sebuah mesin yang merepresentasikan bilangan bulat sebagai 16-bit strings.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Bangunlah 20 bilanganpseudo-randommenggunakan

generator:

x0=2187,xi = (2187xi−1)mod 65536 Barisan yang didapat:

64377,21171,32561,38811,10537,41283,42849,

59819,14297,6867,10385,36539,22409,53091,

45761,5835,47161,52979,62961,4571

Catatan: 65536=216 sehingga sebuah generator dalam bentuk ini merupakan pilihan natural pada sebuah mesin yang merepresentasikan bilangan bulat sebagai 16-bit strings.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Bangunlah 20 bilanganpseudo-randommenggunakan

generator:

x0=2187,xi = (2187xi−1)mod 65536

Barisan yang didapat:

64377,21171,32561,38811,10537,41283,42849,

59819,14297,6867,10385,36539,22409,53091,

45761,5835,47161,52979,62961,4571

Catatan: 65536=216 sehingga sebuah generator dalam bentuk ini merupakan pilihan natural pada sebuah mesin yang merepresentasikan bilangan bulat sebagai 16-bit strings.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Bangunlah 20 bilanganpseudo-randommenggunakan

generator:

x0=2187,xi = (2187xi−1)mod 65536

Barisan yang didapat:

64377,21171,32561,38811,10537,41283,42849,

59819,14297,6867,10385,36539,22409,53091,

45761,5835,47161,52979,62961,4571

Catatan: 65536=216 sehingga sebuah generator dalam

bentuk ini merupakan pilihan natural pada sebuah mesin yang merepresentasikan bilangan bulat sebagai 16-bit strings.

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Pada kebanyakan aplikasi praktis, setiap bilangan yang dihasilkan dibagi dengan modulusmuntuk menghasilkan barisan bilanganpseudo-randomyang didistribusikan secara merata antara 0 dan 1

Konversi barisan yang dihasilkan pada contoh 4, yakni dengan membagi masing-masing bilangan dengan 65536, menghasilkan barisan:

0.982315,0.323044,0.496841,0.592209,0.160782,

0.629929,0.653824,0.912766,0.218155,0.104782,

0.158463,0.557541,0.341934,0.810104,0.698257,

0.089035,0.719620,0.808395,0.960709,0.069748

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Pada kebanyakan aplikasi praktis, setiap bilangan yang

dihasilkan dibagi dengan modulusmuntuk menghasilkan

barisan bilanganpseudo-randomyang didistribusikan

secara merata antara 0 dan 1

Konversi barisan yang dihasilkan pada contoh 4, yakni dengan membagi masing-masing bilangan dengan 65536, menghasilkan barisan:

0.982315,0.323044,0.496841,0.592209,0.160782,

0.629929,0.653824,0.912766,0.218155,0.104782,

0.158463,0.557541,0.341934,0.810104,0.698257,

Konstruksi Bilangan Pseudo-random

Pada kebanyakan aplikasi praktis, setiap bilangan yang

dihasilkan dibagi dengan modulusmuntuk menghasilkan

barisan bilanganpseudo-randomyang didistribusikan

secara merata antara 0 dan 1

Konversi barisan yang dihasilkan pada contoh 4, yakni dengan membagi masing-masing bilangan dengan 65536, menghasilkan barisan:

0.982315,0.323044,0.496841,0.592209,0.160782,

0.629929,0.653824,0.912766,0.218155,0.104782,

0.158463,0.557541,0.341934,0.810104,0.698257,

0.089035,0.719620,0.808395,0.960709,0.069748

Dokumen terkait