• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

1. Konteks Temuan

a. Gambaran Kelompok YORC

Yogyakarta Art Crime, atau YORC, sebuah kelompok besar bomber di Yogyakarta. Kelompok ini dibentuk atas kesepakatan bersama bomber-bomber di Yogyakarta. Berawal dari sebuah acara menggambar bersama di tembok sekitar stasiun lempuyangan, kelompok besar ini terbentuk untuk menjadi wadah bagi para bomber. Kegiatan kelompok ini berlanjut dengan ngebom di gerbong kereta api. Mereka biasa berkumpul di daerah wijilan setelah larut malam sekitar akhir pekan, untuk sekedar bercengkrama atau berlanjut dengan menggambar bersama di suatu tempat. Selain mewadahi bomber-bomber, kelompok ini juga berisikan beberapa crew, kelompok kecil beranggotakan dua sampai lima orang. YKILC dan Psycho adalah dua dari beberapa crew di dalam kelompok besar YORC. Salah satu anggota dari YKILC adalah Love Hate Love, dan Paws adalah anggota cari crew Psycho.

Anggotanya berasal dari bermacam-macam latar belakang, baik pendidikan, ekonomi, maupun gaya graffitinya. Pertengahan tahun 2006, kelompok ini masih beranggotakan banyak bomber, bahkan pada suatu acara

menggambar bersama, kelompok ini dapat memenuhi sebagian tembok jalan layang janti dalam semalam. Ketika itu setiap jumat malam, emperan sebuah warung gudeg ramai dengan anak muda yang membawa spidol, kertas, kuas dan cat. Menggambar pada bangku yang ada di sana, kertas, tembok, sampai gulungan kertas yang biasa digunakan untuk mesin kasir. Karena perbedaan pendapat, kelompok besar ini pecah menjadi dua kubu, kubu utara yang mengangkat nama baru, dan kubu selatan yang masih membawa nama YORC dan berkumpul di wijilan. Saat ini tinggal beberapa orang saja termasuk Love Hate Love dan Paws yang masih berkumpul bersama di wijilan. Meskipun demikian, nama YORC kadang masih digunakan oleh bomber-bomber yang sudah tidak sering berkumpul di wijilan.

Keberadaan dan nama YORC sudah cukup sering terdengar dan dapat banyak dilihat karya-karyanya. Beberapa kali anggota YORC diminta oleh pihak lain untuk membuat gambar di jalan. Hasil yang didapat dari situ dapat membuat mereka tetap bertahan berkarya di jalan.

Gambar atau graffiti yang dibuat oleh anggota kelompok besar ini pada awalnya berupa nama crew atau kelompok anggota itu, seperti YKILC atau Psycho, dan atau nama YORC itu sendiri. Pada perkembangannya, saat ini para anggota YORC lebih membesarkan nama alias mereka sendiri daripada nama crew atau bahkan nama YORC. Misalnya seperti Love Hate Love yang kini telah beberapa kali mengadakan pameran dengan membawa

41

nama Love Hate Love. Mereka tetap bersama-sama tiap kali membuat gambar, meskipun masing-masing membuat gambar sendiri dan tidak membawa nama kelompok ataupun crew.

Pembagian peran lebih sering dalam kelompok kecil atau crew tersebut, dan lebih pada hal teknis pengerjaan gambar. Ada yang membuat sketsa, mengisi warna, dan memberi garis atau out line. Ketika tidak lagi membawa nama crew, mereka menyebutnya dengan kolaborasi, yaitu ketika mereka bekerja sama untuk membuat satu gambar dengan tema tertentu, seperti ketika mendapat pesanan dari pihak tertentu untuk membuat gambar dengan tema tertentu pula. Sebuah kolaborasi membuat anggota tidak menonjol secara individu karena tema gambar yang sudah ditentukan. Berbeda dengan ketika mereka membawa nama individu, membawa nama sendiri mereka dapat menampilkan karya mereka masing-masing.

b. Gambaran Kelompok FSK

Five Sperms Klan atau FSK. Anggotanya antara lain adalah Muck, Merf, Oak, Sic, dan Osc. Mereka juga tergabung dalam YORC meskipun beberapa anggotanya jarang berkumpul bersama anggota YORC yang lain. Meskipun anggotanya tergabung dalam YORC, crew ini bukan bagian dari YORC. Mereka membedakan FSK dari YORC dari kegiatannya yang lebih “cadas” daripada YORC di jalanan.

Nama YORC yang sudah mulai terpublikasi dan banyaknya bomber di dalamnya, membuat mereka enggan menggunakan nama itu di tempat yang ilegal. Atas dasar pemikiran Muck dan Merf, mereka mengajak tiga anggota yang lain untuk membentuk sebuah klan atau kelompok yang lebih “cadas” di jalan dan ilegal, merusak fasilitas-fasilitas kota, dengan nama Five Sperm Klan.

King, tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok ini. Sebuah istilah untuk bomber atau kelompok bomber yang telah membuat graffiti di banyak tempat termasuk tempat-tempat yang berbahaya seperti gedung tinggi, rolling door sebuah toko, sampai gerbong kereta api. Selain ingin mencapai tujuan itu, FSK ingin memacu graffiti illegal di Yogyakarta karena menurut anggotanya, Yogyakarta kurang akan graffiti yang illegal. Sampai saat ini sudah banyak rolling door, gerbong kereta api, tembok, halte, dan fasilitas kota yang lain sampai pagar rumah yang telah bertuliskan FSK.

Pengerjaan graffiti oleh mereka cenderung cepat, untuk menghindari kemungkinan terpergok dan tertangkap. Ketika menggambar bersama, masing-masing anggota langsung melakukan tugasnya. Satu membuat sketsa, yang lain langsung mengisi sketsa out dengan warna, dan yang lain langsung membuat out line-nya. Hampir tidak ada satu anggota pun yang tidak mengerjakan apa-apa. Graffiti yang dibuat selalu nama kelompok yaitu FSK, dengan tagging kecil nama anggotanya di sekitar graffiti. Pembuatan graffiti

43

nama crew membuat kemampuan dan ciri khas individu tidak menonjol, yang muncul adalah ciri khas kelompok FSK.

Menurut anggotanya, kegiatan kelompok ini seperti maling dan mengotori, namun menurut mereka memang ini jalan kelompok FSK. FSK merupakan pelampiasan untuk ketidakpuasan anggotanya, menyalurkan keinginan anggotanya untuk merusak fasilitas. Mereka kadang bertentangan dengan kelompok-kelompok baru yang mereka anggap hanya ikut-ikutan. Kegiatan mereka bahkan membawa nama FSK sampai ke telinga aparat. Anggotanya mengaku jika nama nama FSK berikut nama alias anggotanya secara perseorangan telah tercantum di daftar sebagai perusak dan pelaku aksi vandalisme.

Ketika berhadapan dengan pihak lain yang menghalangi, mereka dapat melakukan hal-hal yang diluar aturan, seperti meracuni anjing penjaga sampai berkelahi dengan aparat yang memergoki mereka menggambar. Meskipun kadang juga berdiskusi dengan aparat untuk mencari jalan keluar.

Beberapa anggotanya saat ini tidak lagi sering berjalan bersama untuk membuat graffiti. Beberapa sudah sibuk kuliah, membuat band, bekerja, dan menggambar bersama crew lain. Tinggal menyisakan dua orang, Muck dan Merf, yang masih saja membuat graffiti di fasilitas-fasilitas umum dan gerbong kereta api.

Dokumen terkait