• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Keadaan Umum Kabupaten Sukabumi

5.2.3 Kontribusi Nilai LQ, dan Multiplier Effect Sektor

Kontribusi sektor perikanan dan kelautan serta sektor ekonomi lainnya terhadap pendapatan wilayah menentukan kelayakan sektor tersebut untuk diprioritaskan dalam pemb

memberikan kontribusi paling besar terhadap pendapatan wilayah merupakan 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 2003 La ju P e rt u m b u h a n ( % )

dan ada juga sektor yang terus mengalami penurunan. Sektor yang mengalami penurunan antara lain sektor pertanian secara keseluruhan kecuali perikanan, pertambangan, listrik, gas dan air bersih, bangunan dan sektor keuangan. Sektor yang mengalami fluktuasi yaitu sektor perdagangan, hotel, restoran dan

kutan dan komunikasi. Sektor yang mengalami kenaikan adalah sektor

Berdasarkan Gambar 6, maka model persamaan yang diperoleh pada grafik hubungan tahun dan sektor perikanan di Kabupaten Sukabumi ad

. Hal ini menjelaskan bahwa setiap penambahan tahun, maka terjadi penurunan laju pertumbuhan ekonomi sektor perikanan Kabupaten

0,577 satuan. Nilai koefisien determinasi dari hubungan tahun dan laju pertumbuhan ekonomi sektor perikanan adalah (R2) =0,262. Hal ini berarti model menjelaskan model yang sebenarnya sebesar 0,262%.

. Grafik Nilai Pertumbuhan Sektor Perikanan di Kabupaten Sukabumi -2006

Kontribusi, Nilai LQ, dan Multiplier Effect Sektor Perikanan Kontribusi Sektor Perikanan

Kontribusi sektor perikanan dan kelautan serta sektor ekonomi lainnya terhadap pendapatan wilayah menentukan kelayakan sektor tersebut untuk diprioritaskan dalam pembangunan daerah. Sektor ekonomi yang mampu memberikan kontribusi paling besar terhadap pendapatan wilayah merupakan

y = -0,577x + 4,435 R² = 0,262

2004 2005 2006

dan ada juga sektor yang terus mengalami penurunan. Sektor yang mengalami penurunan antara lain sektor pertanian secara keseluruhan kecuali perikanan, pertambangan, listrik, gas dan air bersih, bangunan dan sektor keuangan. Sektor

, restoran dan

alah sektor

, maka model persamaan yang diperoleh pada aten Sukabumi adalah . Hal ini menjelaskan bahwa setiap penambahan tahun, maka terjadi penurunan laju pertumbuhan ekonomi sektor perikanan Kabupaten

satuan. Nilai koefisien determinasi dari hubungan tahun . Hal ini

. Grafik Nilai Pertumbuhan Sektor Perikanan di Kabupaten Sukabumi

Sektor Perikanan

Kontribusi sektor perikanan dan kelautan serta sektor ekonomi lainnya terhadap pendapatan wilayah menentukan kelayakan sektor tersebut untuk

angunan daerah. Sektor ekonomi yang mampu memberikan kontribusi paling besar terhadap pendapatan wilayah merupakan

penggerak utama sektor ekonomi lainnya. Sektor yang merupakan sektor basis dapat meningkatkan arus pendapatan daerah dengan menambah tingkat investasi dan tingkat konsumsi masyarakat, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru. Pendapatan pada sektor basis adalah fungsi permintaan dari luar yang mengakibatkan terjadinya ekspor dari daerah tersebut. Tabel 13 memberikan seberapa besar kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB Kabupaten Sukabumi.

Dilihat dari Tabel 13, jumlah kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB sebesar 2,09% pada Tahun 2002, kemudian mengalami penurunan sebesar 1,74% pada Tahun 2003, lalu naik dengan presentase 1,82% pada Tahun 2004 dan Tahun 2005, sedangkan nilai kontribusi sektor perikanan pada pada Tahun 2006 sebesar 1,77%, dengan rata-rata kontribusinya tiap tahun sebesar 1,85%.

Tabel 13. Prosentase Nilai kontribusi Per Lapangan Usaha, Tahun 2002-2006

Lapangan Usaha 2002 2003 2004 2005 2006

Rata-rata

1. Pertanian 35,05 37,68 37,81 37,24 35,94 36,74

a.Tanaman Bahan Makanan 19,68 21,50 22,58 22,15 21,42 21,47

b. Tanaman Perkebunan 5,29 5,84 6,17 6,16 5,99 5,89

c. Peternakan 7,31 7,81 6,42 6,28 5,95 6,75

d. Kehutanan 0,68 0,79 0,83 0,83 0,82 0,79

e. Perikanan 2,09 1,74 1,82 1,82 1,77 1,85

2. Pertambangan dan Penggalian 4,07 5,07 5,02 5,09 4,93 4,84 3. Industri Pengolahan 17,13 18,34 17,27 17,50 18,05 17,66 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,99 1,17 1,08 1,10 1,11 1,09

5. Bangunan 1,51 2,11 1,96 2,10 2,12 1,96

6. Perdagangan, Hotel dan

Restoran 16,68 16,29 17,11 16,99 17,91 17,00

7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,04 5,61 5,46 5,46 5,62 5,64 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 4,54 3,60 3,65 3,98 3,88 3,93

9. Jasa-Jasa 14,00 10,14 10,65 10,54 10,44 11,15

Sumber: Data Diolah, 2008

Berdasarkan Gambar 7, maka model yang diperoleh dari grafik hubungan tahun dan presentase nilai kontribusi sektor perikanan adalah y = -0,056x + 2,016. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan tahun, presentase nilai kontribusi sektor perikanan mengalami penurunan sebesar -0,056 satuan. Nilai koefisien

determinasi dari hubungan tahun dan presentase nilai kontribusi sektor perikanan adalah (R2) = 0,402. Hal ini menunjukkan bahwa model menjelaskan model yang sebenarnya sebesar 0,402%.

Gambar 7. Grafik Prosentase Nilai Sukabumi Tahun 2002

B) LQ Sektor Perikanan Berdasarkan Indikator Pendapatan Wilayah

Nilai Location Quotient

pendapatan wilayah ditentukan untuk mengetahui sejauh mana sektor mempengaruhi pendapatan wilayah. Nilai

dengan membandingkan jumlah pendapatan sektor perikanan dengan jumlah pendapatan seluruh sektor di Kabupaten Sukabumi selama kurun waktu lima tahun yaitu Tahun

2002-Berdasarkan Tabel 1

yaitu tahun 2002-2006 sektor perikanan merupakan sektor basis dalam perekonomian Kabupaten Sukabumi.

dari sektor perikanan yang lebih dari satu. Nil fluktuasi mulai dari tahun 2002 sebesar 2,56 menjadi 2,16 dan mengalami

sektor perikanan Kabupaten Sukabumi mengalami peningkatan lagi pada tahun 2005 sebesar 2,43 dan pada Tahun 2006 sebesar

perikanan berdasarkan indikato 0 0,5 1 1,5 2 2,5 2002 K o n tr ib u si S e k to r P e ri k a n a n ( % )

determinasi dari hubungan tahun dan presentase nilai kontribusi sektor perikanan ) = 0,402. Hal ini menunjukkan bahwa model menjelaskan model yang sebenarnya sebesar 0,402%.

. Grafik Prosentase Nilai Kontribusi Sektor Perikanan Kabupaten Sukabumi Tahun 2002-2006

LQ Sektor Perikanan Berdasarkan Indikator Pendapatan Wilayah

Location Quotient sektor perikanan berdasarkan indikator

pendapatan wilayah ditentukan untuk mengetahui sejauh mana sektor perikanan mempengaruhi pendapatan wilayah. Nilai Location Quotient dapat diketahui dengan membandingkan jumlah pendapatan sektor perikanan dengan jumlah pendapatan seluruh sektor di Kabupaten Sukabumi selama kurun waktu lima

-2006.

erdasarkan Tabel 14. terlihat bahwa selama kurun waktu lima tahun, 2006 sektor perikanan merupakan sektor basis dalam

perekonomian Kabupaten Sukabumi. Hal ini ditunjukkan dengan oleh nilai LQ dari sektor perikanan yang lebih dari satu. Nilai LQ sektor perikanan mengalami

lai dari tahun 2002 sebesar 2,56 kemudian mengalami penurunan dan mengalami kenaikan pada tahun 2004 sebesar 2,36. Nilai LQ sektor perikanan Kabupaten Sukabumi mengalami peningkatan lagi pada tahun

dan pada Tahun 2006 sebesar 2,66. Rata-rata nilai LQ sektor perikanan berdasarkan indikator pendapatan wilayah adalah 2,43.

y = -0,056x + 2,016 R² = 0,402

2003 2004 2005

determinasi dari hubungan tahun dan presentase nilai kontribusi sektor perikanan ) = 0,402. Hal ini menunjukkan bahwa model menjelaskan model yang

Kontribusi Sektor Perikanan Kabupaten

LQ Sektor Perikanan Berdasarkan Indikator Pendapatan Wilayah

perikanan dapat diketahui dengan membandingkan jumlah pendapatan sektor perikanan dengan jumlah pendapatan seluruh sektor di Kabupaten Sukabumi selama kurun waktu lima

. terlihat bahwa selama kurun waktu lima tahun,

Hal ini ditunjukkan dengan oleh nilai LQ ai LQ sektor perikanan mengalami kemudian mengalami penurunan

. Nilai LQ sektor perikanan Kabupaten Sukabumi mengalami peningkatan lagi pada tahun rata nilai LQ sektor

Tabel 14. LQ Sektor Perikan

Dasar Harga Konstan Tahun 2000, Tahun 2002

Tahun (Vi) (Juta Rupiah) 2002 52.867,3 2.530.845,4 2003 127.902,9 7.347.910,2 2004 123.948,4 6.828.320,5 2005 129.526,1 7.125.599,9 2006 130.860,2 7.404.870,5 Sumber: Data Diolah

Ket : Vi(Total Pendapatan Sektor Perikanan Kabupaten Sukabumi) Vt (Total Pendapatan Seluruh Sektor Kabupaten Sukabumi) PI (Total pendapatan Sektor Perikanan Jawa Jarat)

Pt (Total Pendapatan Seluruh Sektor Jawa Barat)

Berdasarkan Gambar tahun dan nilai Location Quotient

y = 0,046x + 2,293. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan tahun, terjadi kenaikan nilai LQ sektor perik

determinasi dari hubungan tahun dan nilai

adalah (R2) = 0,149. Hal ini berarti model menjelaskan model yang sebenarn sebesar 0,149%.

Gambar 8. Grafik Nilai LQ Sektor 2006

Nilai LQ yang lebih dari satu menunjukkan bahwa sektor perikanan merupakan sektor basis yang menjadi tumpuan pendapatan untuk Kabupaten Sukabumi. Kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB Kabupaten Sukabumi

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 2002 N il a i LQ

. LQ Sektor Perikanan Berdasarkan Indikator Pendapatan Wilayah Dasar Harga Konstan Tahun 2000, Tahun 2002-2006

(Vt) (Juta Rupiah) (Pi) (Juta Rupiah) (Pt) (Juta Rupiah) LQ 2.530.845,4 1.725.356,2 211.391.590,4 2,56 7.347.910,2 1.778.776,9 220.965.313,8 2,16 6.828.320,5 1.769.748,7 230.003.495,9 2,36 7.125.599,9 1.820.486,6 242.935.199 2,43 7.404.870,5 1.709.502 257.535.975 2,66

Ket : Vi(Total Pendapatan Sektor Perikanan Kabupaten Sukabumi) Vt (Total Pendapatan Seluruh Sektor Kabupaten Sukabumi) PI (Total pendapatan Sektor Perikanan Jawa Jarat)

Pt (Total Pendapatan Seluruh Sektor Jawa Barat)

Berdasarkan Gambar 8, maka model yang diperoleh dari grafik hubungan Location Quotient sektor perikanan Kabupaten Sukabumi adalah

. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan tahun, terjadi nilai LQ sektor perikanan sebesar 0,046 satuan. Nilai koefisien

determinasi dari hubungan tahun dan nilai Location Quotient sektor perikanan . Hal ini berarti model menjelaskan model yang sebenarn

Nilai LQ Sektor Perikanan Kabupaten Sukabumi Tahun 2002

Nilai LQ yang lebih dari satu menunjukkan bahwa sektor perikanan merupakan sektor basis yang menjadi tumpuan pendapatan untuk Kabupaten Sukabumi. Kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB Kabupaten Sukabumi

y = 0,046x + 2,293 R² = 0,149

2003 2004 2005 2006

an Berdasarkan Indikator Pendapatan Wilayah Atas

LQ Ket 2,56 Basis 2,16 Basis 2,36 Basis 2,43 Basis 2,66 Basis

, maka model yang diperoleh dari grafik hubungan paten Sukabumi adalah . Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan tahun, terjadi

. Nilai koefisien sektor perikanan . Hal ini berarti model menjelaskan model yang sebenarnya

Perikanan Kabupaten Sukabumi Tahun

2002-Nilai LQ yang lebih dari satu menunjukkan bahwa sektor perikanan merupakan sektor basis yang menjadi tumpuan pendapatan untuk Kabupaten Sukabumi. Kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB Kabupaten Sukabumi

cukup besar dinilai dari nilai LQ yang lebih dari satu. Peningkatan pendapatan sektor perikanan akan meningkatkan juga kontribusinya terhadap pendapatan daerah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sektor perikanan dapat memenuhi kebutuhan dalam wilayah Kabupaten Sukabumi, dan mempunyai peluang untuk diekspor yang akan meningkatkan kontribusinya terhadap pendapatan wilayah Sukabumi.

C) Multiplier Efffect Sektor Perikanan

Berdasarkan teori ekonomi basis wilayah, pada dasarnya pertumbuhan ekonomi wilayah dapat terjadi karena adanya efek pengganda dari pembelanjaan kembali pendapatan yang telah diperoleh melalui penjualan barang dan jasa yang dihasilkan oleh wilayah yang bersangkutan, yang dipasarkan ke luar wilayah (ekspor). Besarnya tingkat kekuatan efek pengganda tersebut mendorong terjadiya pertumbuhan ekonomi wilayah yang ditunjukkan oleh koefisien pengganda yang dihasilkan.

Analisis multiplier effect atau efek pengganda dilakukan untuk melihat besarnya koefisien efek pengganda yang didapat, karena adanaya pertumbuhan pada sektor perikanan di Kabupaten Sukabumi. Dari besarnya efek pengganda yang dihasilkan dapat dilakukan prediksi mengenai dampak pertumbuhan sektor perikanan terhadap pertumbuhan wilayah secara keseluruhan dalam jangka pendek berdasarkan indikator pendapatan wilayah.

Analisis efek pengganda dilakukan untuk melihat besarnya koefisien efek pengganda yang dihasilkan karena adanya pertumbuhan pada sektor perikanan. Analisis efek pengganda sektor perikanan berdasarkan indikator pendapatan wilayah atas dasar harga berlaku, dapat dilihat pada Tabel 15.

Berdasarkan Tabel 15, koefisien multiplier effect menunjukkan nilai yang fluktuatif selama periode 2002-2006, yaitu berkisar antara 64,20 sampai dengan 209,33 dengan nilai rata-rata sebesar 114,55. Pada tahun 2002 nilai multiplier effectnya sebesar 64,20 kemudian mengalami kenaikan menjaadi 131,39 pada tahun 2004. pada tahun 2005 nilai multiplier effectnya sebesar 53,30 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, nilai ini mengalami fluktuasi yang kemudian meningkat lagi menjadi 209,33.

Tabel 15. Analisis Multiplier Effect Sektor Perikanan Kabupaten Sukabumi Berdasarkan Indikator Pendapatan Wilayah Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2002-2006

Tahun (Y) (Rp) (Yb) (Rp) ∆Y ∆ Yb ME

2002 2.530.845,46 52.867,27

2003 7.347.910,21 127.902,92 75.035,65 4.817.064,75 64,20 2004 6.828.320,51 123.948,44 -3.954,48 -519.589,7 131,39 2005 7.125.599,9 129.526,12 5.577,68 297.279,39 53,30 2006 7.404.870,48 130.860,24 1.334,12 279.270,58 209,33

Sumber: Data Diolah

Ket : Y (Pendapatan Wilayah Seluruh Sektor) Yb ( Pendapatan Wilayah Sektor Perikanan)

∆Y (Perubahan Pendapatan Wilayah)

∆ Yb (Perubahan Pendapatan Sektor Perikanan)

ME (Koefisien Pengganda Jangka Pendek)

Nilai multiplier effect yang mengalami kenaikan dari Tahun 2003 sebesar 64,20 menjadi 131,39 pada Tahun 2004 menunjukkan bahwa pada saat itu sektor perikanan di Kabupaten Sukabumi menjadi sektor primadona yang banyak menyerap lapangan kerja dan menghasilkan sumber pendapatan baru, tetapi pada Tahun 2005 nilai multiplier effect mengalami penurunan menjadi 53,3 sehingga dapat dikatakan sektor perikanan pada saat itu tidak dapat menjadi sektor yang mampu menarik banyak pekerja baru, pada Tahun 2006 nilai multiplier effect kembali meningkat drastis menjadi 203,33, hal ini menyebabkan sektor perikanan pada saat itu menjadi sektor basis yang mampu menyerap tenaga kerja dan melakukan ekspor untuk kemudian memberikan peningkatan pada pendapatan daerah.

Berdasarkan Gambar 9, maka model yang didapat dari grafik hubungan tahun dan nilai Multiplier Effect sektor perikanan Kabupaten Sukabumi adalah y = 40,77x + 30,68. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan tahun, terjadi kenaikan nilai Multiplier Effect sebesar 40,77. Nilai koefisien determinasi dari hubungan tahun dan nilai Multiplier Effect sektor perikanan adalah (R2) = 0,638. Hal ini menunjukkan bahwa model dapat menjelaskan model yang sebenarnya sebesar 0,638%.

Gambar 9. Grafik Nilai Multiplier Effect Tahun

2002-Efek pengganda ini merupakan suatu dampak dari perubahan yang terjadi pada pendapatan sektor perikanan terhadap terhadap total PDRB Kabupaten Sukabumi. Hal ini dapat dilihat dari hubungan yang saling

satu dengan sektor lainnya akan memberikan efek pengganda bagi total PDRB Kabuparten Sukabumi. Efek pengganda yang semakin meningkat seiring bertambahnya tahun menunjukkan bahwa sektor perikanan dan budidaya dapat menjadi sektor basis yang mampu menyedot tenaga kerja dan meningkatkan ekspor yang pada akhirnya akan meningkatkan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan nilai

perikanan harus lebih ditingkatkan komoditasn

maupun pelaku perikanan, sehingga dapat terus menjadi sektor basis yang akan mendorong kegiatan sektor non basis. Diperlukan dukungan dari pemerintah untuk lebih bisa meningkatkan nilai produksi dan kualitas produk dan komodita perikanan di Kabupaten Sukabumi.

5.3 Kondisi Umum Perikanan Kabupaten Sukabumi

Dokumen terkait