• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usahatani tanaman hias yang terdapat di Desa Bangun Sari dan Desa Bangun Sari Baru, secara langsung maupun tidak langsung membantu perkembangan sektor informal yang berupa usaha ekonomi serta transportasi. Dalam usaha perekonomian, dengan semakin meningkatnya sektor usahatani tanaman hias maka berkembang jumlah toko yang menyediakan sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, tanah, alat-alat pertanian, hiasan taman, pot dan lain sebagainya.

Toko, warung ataupun kios yang menjual sarana produksi pertanian selain berada di desa penelitian juga tersebar di daerah Kecamatan Tanjung Morawa. Toko penjual sarana produksi pertanian belum sampai meliputi Kabupaten Deli Serdang. Letak toko yang semakin dekat dengan sentral tanaman hias, lebih mempermudah konsumen pengguna saprotan baik itu pengusaha tanaman hias maupun konsumen umum dalam membeli sarana produksi pertanian tersebut.

Dari penelitian yang dilakukan, dapat diketahui kios pupuk yang terdapat di Desa Bangun Sari dan Desa Bangun Sari Baru berjumlah 3 buah. Kios pupuk yang di luar Desa Bangun Sari dan Desa Bangun Sari Baru tidak diketahui jumlah pastinya. Data dari Badan Pusat Statistik antara kios yang secara khusus menjual sarana produksi pertanian dengan kios yang mengusahakan produk lain digabung dalam pendataan.

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh pengusaha tanaman hias dan konsumen dengan adanya toko sarana produksi pertanian di sekitar daerah penelitian. Bagi pengusaha, keuntungan itu berupa:

1. Kemudahan memperoleh sarana produksi pertanian yang dibutuhkan untuk

kelangsungan usahatani tanaman hias. Dalam hal ini, pengusaha mengalami efisiensi waktu.

2. Harga sarana produksi pertanian lebih murah. Harga yang ditawarkan oleh

pedagang saprotan di sekitar lokasi penelitian rata-rata lebih murah daripada yang dijual oleh toko saprotan di luar lokasi penelitian. Salah satu faktor harga saprotan lebih murah adalah tidak adanya biaya antar barang. Biaya antar barang ditiadakan karena letak lokasi yang berdekatan, sehingga pengusaha dapat membeli sendiri. Pedagang dapat juga mengantar barang, namun tidak ada dipungut biaya. Dalam hal ini pengusaha tanaman hias efisiensi biaya.

3. Adanya kerjasama antar pedagang saprotan dengan pengusaha. Kerjasama

yang terjalin adalah pengusaha dapat mengarahkan konsumen yang membeli tanaman hias di nursery, untuk membeli sarana produksi pertanian di toko yang bekerjasama dengan pengusaha. Bagi pengusaha, kerjasama ini membuat harga saprotan yang dibelinya dari pedagang menjadi lebih murah. Bagi pedagang saprotan ini menguntungkan karena tokonya lebih dikenal konsumen, sehingga barang saprotan dapat terjual. Selain itu, pedagang dan pengusaha juga bekerjasama untuk menjual barang penghias taman yang hasilnya akan dibagi sesuai perjanjian antara pengusaha dan pedagang.

Selain bagi pedagang, ketersediaan toko penjual saprotan juga menguntungkan konsumen. Keuntungan itu berupa:

1. Kemudahan bagi konsumen untuk membeli satu paket disatu lokasi. Artinya,

konsumen dapat membeli tanaman hias dan barang saprotan pendukungnya dalam satu lokasi sehingga menghemat waktu, tenaga dan biaya.

2. Adanya kenyamanan yang diperoleh konsumen. Kenyamanan ini berupa

kemudahan informasi yang diperoleh dari pengusaha mengenai barang saprotan yang dibutuhkan oleh konsumen dan toko yang menjual sarana produksi tersebut. Adanya informasi dari pihak yang berpengalaman menyebabkan konsumen dapat percaya dengan barang yang dibelinya.

Usaha dagang barang-barang saprotan yang berada di sekitar daerah sentral tanaman hias, memberikan kontribusi pada pengembangan wilayah. Konstribusi tersebut mencakup:

1. Usaha perekonomian yang berjalan lancar. Artinya dengan adanya toko

saprotan di sekitar Kecamatan Tanjung Morawa menyebabkan perputaran uang tidak keluar daerah. Konsumen membeli tanaman hias dari pengusaha nursery. Pengusaha membeli sarana produksi pertanian pada pedagang. Pedagang membeli beberapa barang saprotan dari penduduk sekitar yang memproduksinya, misal: pupuk kandang, pupuk kompos, cangkul dan beberapa alat pertanian lainnya. Pengusaha dan pedagang juga mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang kebutuhan sendiri di pasar. Melihat dari

rangkaian tataniaga tersebut dapat diketahui perputaran uang dapat menyebabkan usaha perekonomian berjalan.

2. Terbukanya peluang kesempatan kerja. Usaha yang saling berkesinambungan

dan mendukung tersebut membutuhkan tenaga kerja dalam pengelolaannya. Pengusaha tanaman hias dan pedagang saprotan membutuhkan pegawai dalam membantu pengelolaan usahanya masing-masing. Semakin maju usahatani maka semakin banyak tenaga kerja yang diserap. Keberadaan warga yang memanfaatkan pasar untuk berbelanja mendorong majunya usaha perekonomian. Keadaan pasar yang maju menyebabkan terbukanya kesempatan kerja sebagai pedagang. Dengan adanya rangkaian ini maka pada ketiga sektor usaha memberikan kontribusinya masing-masing dalam penyerapan tenaga kerja. Terbukanya peluang kesempatan kerja, membantu pemerintah mengurangi pengangguran. Pemerintah tidak dituntut untuk menyediakan lapangan pekerjaan karena peluang kesempatan kerja telah ada dengan berkembangnya sektor usaha tersebut.

Dalam bidang transportasi, yang lebih berkembang adalah transportasi becak baik itu becak dayung, becak mesin maupun becak barang. Untuk transportasi angkot hanya terdapat satu jenis angkot yang melewati daerah penelitian. Hal ini disebabkan konsumen banyak menggunakan mobil sendiri dalam membeli barang ataupun menyewa mobil untuk mengangkut tanaman hias yang telah mereka beli. Untuk transportasi jenis becak lebih mudah berkembang karena selain konsumen lebih

nyaman untuk menggunakannya, juga sering digunakan oleh pengusaha untuk mengangkut sarana produksi yang telah mereka beli.

Data mengenai sarana angkutan di Kecamatan Tanjung Morawa dapat dilihat pada Tabel 4.13:

Tabel 4.13. Banyaknya Sarana Angkutan di Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2007

Kendaraan Bermesin

No Desa/Kelurahan Becak

Roda 2 Roda 3 Roda 4

1. Medan Senembah - 236 6 17 2. Bandar Labuhan 10 259 7 3 3. Bangun Rejo 5 388 8 27 4. Aek Pancur - 62 - 3 5. Naga Timbul - 84 3 6 6. Lengau Seprang - 105 - 8 7. Sei Merah - 270 - 17 8. Dagang Kerawan 15 596 14 28

9. Tanjung Morawa Pekan 120 956 23 169

10. Tanjung Morawa A 30 928 34 45

11. Limau Manis 15 506 23 90

12. Ujung Serdang 6 101 11 14

13. Bangun Sari 10 366 28 101

14. Bangun Sari Baru 8 259 16 45

15. Buntu Bedimbar 20 1001 32 51 16. Telaga Sari 6 309 9 17 17. Dagang Kelambir 8 96 11 6 18. Tanjung Morawa B 50 1069 51 135 19. Tanjung Baru 15 45 14 28 20. Punden Rejo 6 135 - 5 21. Tanjung Mulia 3 47 - 6 22. Pardamean 4 309 6 28 23. Wonosari 8 506 11 34 24. Dalu Sepuluh A 10 264 17 17 25. Dalu Sepuluh B 4 360 6 17 26. Penara Kebun - 28 - -Jumlah 353 9287 326 915

Peranan sub sistem agribisnis dan sub sistem penunjang dalam kegiatan usahatani tanaman hias dapat dilihat pada Tabel 4.14 .

Tabel 4.14. Peranan Sub Sistem Agribisnis dan Sub Sistem Penunjang dalam Kegiatan Usahatani Tanaman Hias

No. Kegiatan Peranan Masing-masing Sub Sistem dalam

Kegiatan Usahatani Tanaman Hias

1. Sub Sistem

a. Pengadaan Input Produksi

b.Proses kegiatan usahatani

c.Pengolahan

d. Pemasaran

- Modal pada awalnya berasal dari pengusaha sendiri, namun untuk beberapa tahun terakhir telah ada bantuan pinjaman dari beberapa bank yang pengurusannya lebih mudah.

- Lahan yang dimiliki pengusaha sebagian besar merupakan lahan milik sendiri.

- Tenaga kerja tersedia.

- Komoditi tanaman hias yang diusahakan telah terdiri atas banyak jenis.

- Rata-rata pengusaha tanaman hias telah

memiliki pengalaman dalam usahatani ini selama 9 tahun.

- Pengusaha telah melaksanakan kegiatan

perawatan tanaman hias yang terdiri mulai dari penanaman sampai dengan pemberantasan hama dan penyakit.

- Pengusaha telah memiliki skill untuk

meningkatkan kualitas tanaman hias agar dapat meningkatkan kuantitas penjualan tanaman hias, namun tidak didalami dengan baik, hal ini terlihat dari seragamnya jenis tanaman hias yang dijual.

- Penanganan pasca panen hanya terdiri dari

repotting yang bertujuan meningkatkan harga jual tanaman.

- Pengusaha belum mampu untuk menciptakan

varietas baru tanaman hias, sehingga tanaman yang dijual berasal dari daerah lain yang dikembangkan oleh pengusaha.

- Daerah penelitian telah dikenal sebagai sentral tanaman hias, sehingga banyak konsumen yang berasal dari luar daerah.

Lanjutan Tabel 4.14

- Rantai pemasaran terdiri atas :

i. Penangkar, pengusaha, agen penjual, dan konsumen.

ii. Pengusaha, agen penjual dan konsumen iii. Pengusaha dan konsumen

2. Sub Sistem Penunjang a. Transportasi

b. Lembaga Keuangan

c. Toko Sarana Produksi

Pertanian

- Di daerah tersebut telah terdapat angkutan umum, becak baik becak dayung, becak bermotor dan becak barang.

- Jalan sebagai mobilitas perdagangan terdiri atas jalan aspal, jalan keras dan jalan batu.

- Telah terdapat kemudahan dalam peminjaman uang bagi pengusaha tanaman hias dari bank swasta maupun bank pemerintah daerah.

- Koperasi tidak berjalan.

- Toko sarana produksi seperti pupuk, pestisida, tanah, polybag telah tersedia baik di sekitar lokasi maupun di Kecamatan Tanjung Morawa.

BAB V

Dokumen terkait