• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kooperasi dan pertukaran informasi

Dalam dokumen TOOLKIT PENILAIAN PERSAINGAN USAHA PEDOMAN. (Halaman 84-88)

4. Intervensi Peraturan

4.3. Aturan dan peraturan yang mengurangi insentif

4.3.2. Kooperasi dan pertukaran informasi

Pelaku usaha dalam pasar diharapkan untuk bersaing. persaingan usaha membawa manfaat berupa harga yang lebih rendah, keuntungan dari efisiensi dan inovasi. Menurut hukum persaingan usaha di sebagian besar negara, perusahaan dilarang mengkoordinasikan strategi mereka yang berkenaan dengan unsur-unsur tidak tetap seperti harga, jumlah dan penguasaan pasar.

Pengecualian khusus dari larangan umum tersebut, betapa pun, dapat ditemukan. Aturan sering memungkinkan para pesaing untuk terlibat dalam jenis-jenis kerjasama dan pembentukan organisasi pasar tertentu seperti:

• Pembentukan kerjasama pertanian untuk pemasaran hasil bumi bersama. Hal ini dibenarkan atas dasar bahwa para petani yang lebih kecil tidak akan memperoleh harga yang wajar untuk produk mereka karena para pembeli sering cenderung lebih besar. Memperbolehkan kerjasama dipandang sebagai mekanisme untuk melawan kekuasaan tersebut;

• Memperbolehkan organisasi profesi, seperti hukum dan kedokteran, untuk menetapkan petunjuk dan aturan praktek terbaik bagi para anggotanya. Memperbolehkan hal tersebut dianggap menjamin pengendalian lebih baik atas mutu dan standar bagi jasa profesional yang ditawarkan;

• Pembentukan himpunan dagang yang memungkinkan para pelaku industri bertemu dan bertukar informasi tentang perkembangan industri dan kondisi pasar

• Mengkoordinasikan rancangan dan kesesuaian produk untuk menjamin standar dan keseragaman.

• Mengizinkan usaha patungan dalam hal penelitian dan pengembangan untuk mengedepankan inovasi.

Walaupun terdapat alasan yang sah untuk memperbolehkan dan mendorong jenis-jenis kerjasama ini, kemungkinan efek samping yang tidak disengaja adalah bahwa mekanisme ini juga memungkinkan para pesaing untuk bertukar informasi tentang harga dan jumlah dan terlibat dalam persekonkolan. Dalam contoh lain, penyediaan informasi kepada masyarakat umum tentang, sebagai contoh, harga dapat menyebabkan aliran informasi yang lebih baik kepada perusahaan yang berakibat kemungkinan lebih besar bagi tingkah laku yang bersifat persekongkolan.

Kotak 8 memberikan contoh-contoh kejadian di mana pertukaran informasi dan kerjasama antar perusahaan telah membawa kepada penyelidikan oleh kewenganan yang mengatur persaingan usaha. Walaupun contoh-contoh ini berasal dari pelaksanaan hukum persaingan usaha, kami memasukkan contoh-contoh tersebut untuk menyoroti kenyataan bahwa (kesempatan untuk) pertukaran informasi dapat membawa kepada akibat yang anti-persaingan usaha. Pesan yang penting adalah bahwa mengizinkan pertukaran informasi dan kerjasama perlu dipikirkan masak-masak dikarenakan oleh kemungkinan akibat anti persaingan usaha dari hal-hal tersebut.

Kotak 8. Kerjasama dan pertukaran informasi

1. Pada tahun 1993 lembaga persaingan usaha di Denmark memutuskan untuk mengumpulkan dan mempublikasikan harga transaksi dari perusahaan tertentu untuk dua kelas beton jadi di tiga daerah di Denmark. Dalam waktu satu tahun setelah publikasi data tersebut, harga rata-rata kedua kelas produk tersebut naik 15-20%. Publikasi harga berpotensi mempermudah persekongkolan dan menaikkan harga.

2. Organisasi profesi atau produsen sudah umum di banyak negara dan melibatkan pengambilan keputusan secara kelompok oleh perusahaan yang sebaliknya akan bersaing satu sama lain. Apabila tidak cukup dipantau dan diatur, organisasi tersebut dapat mengakibatkan hilangnya persaingan usaha dan hambatan untuk masuk pasar karena organisasi tersebut mempersulit keanggotaan, secara sengaja tidak mengizinkan pelaku usaha baru untuk masuk, dan bahkan menyetujui untuk terlibat dalam kegiatan anti persaingan usaha seperti penetapan harga.

Kerjasama para ahli anestesi di negara bagian Goiás di Brazil. Kerjasama tersebut menyebarkan daftar harga yang meliputi tatacara anestesi kepada semua ahli anestesi yang tergabung di negara bagian Goiás. Dewan persaingan usaha Brazil menyatakan kerjasama tersebut bersalah atas koordinasi harga.

Koperasi Medical Works Ltd. Di kota Macapá di Brazil terlibat dalam hambatan persaingan usaha dengan cara mempengaruhi penggunaan cara menjalankan perdagangan yang seragam atau perjanjian di antara para pesaing.

3. Himpunan Kedokteran Amerika berpendapat bahwa para dokter harus diberikan hak untuk bersama-sama membandingkan informasi tentang tingkat penggantian dari rencana asuransi kesehatan. AMA memberikan alasan bahwa tingkat penggantian ongkos dokter diterapkan berdasarkan kontrak oleh perusahaan asuransi kesehatan besar dengan sistem mau atau tidak. Masalahnya, akan tetapi, adalah bahwa pengaturan ini berpotensi memungkinkan para dokter untuk mematok harga (menetapkan tarif mereka).

4. Cavaliere, Silvestri dan Tanasso (2001) menguraikan masalah tentang pengaturan mandiri dan perjanjian sukarela yang dirancang untuk memungkinkan perusahaan memenuhi tujuan lingkungan. Tetapi kerjasama ini juga dipandang sebagai lahan subur bagi pertukaran informasi tentang harga dan kegiatan lain yang dapat mengurangi persaingan usaha

5. Seperti dikemukakan dalam Potter (2001), kekhawatiran penting dari pihak pembuat peraturan terhadap transaksi usaha dan pertukaran informasi berbasis internet adalah apakah banyaknya informasi yang disingkapkan dan dibagikan di antara para penjual akan menyebabkan persekongkolan dan kenaikan harga. Lebih umum lagi, transaki berbasis internet antar perusahaan dapat memungkinkan perusahaan untuk melihat pada harga dan jumlah mana penjual lain telah melakukan penjualan atau untuk mempelajari apakah penjual lain memiliki kapasitas lebih. Hal ini dapat mendorong sekurangnya koordinasi harga secara diam-diam. Departemen Kehakiman AS, sebagai

contoh, telah menyelidiki penjualan obligasi melalui internet (Schiffrin, 2000) dan juga unit usaha pemesanan penerbangan yang dibentuk oleh beberapa maskapai penerbangan seperti Hotwire dan Orbitz, yang juga di bawah penyelidikan Komisi Perdagangan Federal AS dan Departemen Perhubungan (Greenberg, 2000). Departemen Kehakiman AS bertindak berdasarkan bukti bahwa pertukaran informasi dalam sistem pemesanan penerbangan digunakan untuk memainkan harga. (http://www.usdoj.gov/atr/cases/f4800/4800.htm)

6. Dalam topik yang luas tentang berbagi informasi dan akibat anti persaingan usaha, satu contoh dari industri telepon genggam Perancis dapat membantu menjelaskan. Tiga perusahaan – Orange France, SFR dan Bouygues Télécom – tersangkut perkara dengan Conseil de la Concurrence (Dewan persaingan usaha) dan didenda besar untuk berbagi informasi strategis tentang pelanggan baru dan pembatalan. Dewan tersebut mengemukakan bahwa pertukaran informasi tersebut menimbulkan distorsi persaingan usaha dengan mengurangi ketidakpastian atas strategi pesaing dan mengurangi ketidaktergantungan komersial dari masing-masing perusahaan. Sebagai tambahan, Dewan tersebut mengamati bahwa sejak tahun 2000, pertukaran informasi tersebut telah memampukan mereka untuk memantau dan menstabilkan penguasaan pasar yang mereka bidik bersama.

Cukup nyata bahwa memperbolehkan kerjasama dalam beberapa bidang berpotensi membawa manfaat yang besar bagi masyarakat, seperti kerjasama dalam penelitian dan pengembangan. Karena itu, menentukan sifat dan besarnya pelanggaran atas pelarangan umum terhadap sejumlah tingkah laku kerjasama di antara perusahaan dalam sebuah industri adalah salah satu tugas lebih sulit yang dihadap pembuat peraturan. Banyak pelanggaran terhadap prinsip persaingan usaha terjadi dengan cara tersembunyi, cara yang baik tidak langsung tampak maupun tidak dapat dengan mudah diramalkan oleh pembuat peraturan. Dalam bidang ini, seperti dalam bidang lainnya, tugas tersebut sebenarnya sama dengan membuat kesimpulan yang sulit tentang apakah manfaat bagi masyarakat dari memperbolehkan kerjasama dalam konteks tertnetu mungkin melebihi biayanya, dinyatakan dalam kaitannya dengan akibat anti persaingan usaha yang wajar timbul dari diperbolehkannya tingkah laku kerjasama. Walaupun, pada umumnya, sulit untuk meramalkan kapan kerjasama dalam satu bidang – seperti litbang atau penentuan standar kesesuaian – dapat membawa kepada koordinasi harga atau pembagian penguasaan pasar, bukti dari pelaksanaan hukum persaingan usaha menunjuk kepada penguasaan pasar yang tinggi atau jumlah pelaku usaha yang sedikit sebagai salah satu tanda bagi kemungkinan adanya tingkah laku anti persaingan usaha tersebut. Walaupun, dalam analisis yang utama, pelaksanaan hukum persaingan usaha nasional dipercayakan dengan tugas menemukan dan mengusut adanya tingkah laku kerjasama dalam hal harga dan jumlah, penting untuk diingat bahwa keputusan pembuatan peraturan tidak boleh berakhir dengan mempermudah kerjasama

karena persekongkolan sangat sulit ditemukan bahkan oleh lembaga persaingan usaha.23

4.3.3. Peraturan yang mengecualikan sebagian atau seluruh kegiatan dari

Dalam dokumen TOOLKIT PENILAIAN PERSAINGAN USAHA PEDOMAN. (Halaman 84-88)