• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kooperatif Group Investigation (GI)

Dalam dokumen Buku Pegangan Guru IPA SMP Kelas 9 Kurik (Halaman 42-47)

Pembelajaran Berbasis Aktivitas dalam Pembelajaran IPA

D. RAGAM PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS PADA PEMBELAJARAN IPAPEMBELAJARAN IPA

1. Kooperatif Group Investigation (GI)

a. Pembelajaran Kooperatif Group Investigation

Group Investigation (investigasi kelompok) pertama kali dikembangkan oleh Herbert Thelen kemudian diperluas dan dikembangkan oleh Sharan dkk dari Universitas Tel Aviv. Kemunculan pembelajaran Group Investigation

(GI) ini diilhami oleh model yang berlaku di masyarakat, terutama mengenai cara masyarakat melakukan proses mekanisme sosial melalui serangkaian kesepakatan sosial. Melalui kesepakatan-kesepakatan inilah peserta didik mempelajari pengetahuan akademis dan melibatkan diri dalam pemecahan masalah (Sukamto dan Udin, 1997:105).

Menurut Eggen & Kauchak (1996:305) GI merupakan salah satu pembelajaran koperatif yang menempatkan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok secara heterogen untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Peserta didik dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Pada pembelajaran dengan kooperatif GI menekankan pada partisipasi dan aktivitas peserta didik untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau peserta didik dapat mencari dari sumber lain.

=LQJDUR PHQ\DWDNDQ EDKZD NRRSHUDWLI *, PHQFDNXS HPSDW

komponen penting yaitu; investigasi, interaksi, interpretasi dan motivasi

LQWULQVLN,QYHVWLJDVLPHQJDFXSDGDNHQ\DWDDQEDKZDVHWLDSNHORPSRNIRNXV

pada proses bertanya tentang topik yang dipilih dan penyelidikan yang akan dilakukan. Interaksi merupakan ciri dari semua metode pembelajaran kooperatif, yang diperlukan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi ide-ide dan saling membantu dalam belajar. Interpretasi terjadi ketika kelompok mensintesis dan menguraikan temuan dari setiap anggota dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kejelasan ide. Motivasi intrinsik yang berarti

EDKZDVHWLDSDQJJRWDNHORPSRNDNDQEHUXVDKDXQWXNPHPEHULNDQNRQWULEXVL

kepada kelompoknya.

Pengembangan pembelajaran kooperatif GI didasarkan pada tiga komponen utama, yaitu penelitian (inquiry), pengetahuan (knowledge), dan dinamika belajar kelompok (the dynamic of the learning group) (Sukamto dan Udin, 1997:105-106). Komponen inquiry, adalah proses yang mendorong peserta didik memecahkan suatu masalah dengan menggunakan prosedur dan persyaratan yang tertentu. Masalah yang diteliti itu dapat berasal dari peserta didik itu sendiri atau dari guru. Kompoenen pengetahuan adalah pengalaman yang diperoleh peserta didik melalui dan dari pengalaman

baik langsung maupun tidak langsung. Komponen dinamika belajar dalam kelompok menunjuk pada suasana yang menggambarkan sekelompok individu yang saling berinteraksi mengenai sesuatu yang sengaja dilihat atau dikaji bersama. Dalam interaksi ini terdapat proses saling berargumentasi.

Guru yang menggunakan kooperatif GI, paling sedikit memiliki tiga tujuan yang saling berkaitan antara lain: (1) investigasi kelompok membantu peserta didik untuk menginvestigasi terhadap suatu topik secara sistematik dan analitik, hal ini berakibat pada pengembangan keterampilan penemuan dan membantu untuk mencapai tujuan, (2) pemahaman yang mendalam terhadap topik yang diberikan, (3) dalam investigasi kelompok peserta didik belajar bagaimana bekerja secara kooperatif dalam memecahkan masalah, belajar untuk bekerja sama merupakan keterampilan hidup (life skill) yang berharga dalam hidup bermasyarakat. Jadi, guru dalam menerapkan model investgasi kelompok dapat mencapai tiga hal, yaitu, belajar dengan penemuan, belajar isi, dan belajar untuk bekerja secara kooperatif.

Menurut Sharan & Sharan (1989), Slavin (2010), dalam investigasi

NHORPSRNSHVHUWDGLGLNEHNHUMDPHODOXLWDKDSDQ\DLWXPHQJLGHQWL¿NDVL

topik dan mengatur murid ke dalam kelompok, (2) merencanakan tugas atau investigasi yang akan dipelajari, (3) melaksanakan investigasi, (4) menyiapkan laporan akhir, (5) mempresentasikan laporan akhir, dan (6)

HYDOXDVL 3DGD WDKDS PHQJLGHQWL¿NDVL WRSLN JXUX PHPSUHVHQWDVLNDQ WRSLN

besar pada seluruh peserta didik di kelas dan topik dapat dipecah sesuai dengan kurikulum atau keinginan peserta didik atau juga sesuai dengan isu-isu terkini. Selanjutnya peserta didik menyeleksi atau memilih beberapa subtopik yang dilakukan melalui perencanaan bersama. Kemudian judul dari setiap sub topik di presentasikan di depan kelas dan peserta didik bergabung dalam kelompok yang sesuai dengan sub topik yang dipilih. Pada tahap merencanakan investigasi setiap kelompok memformulasikan masalah yang dapat diteliti dan merencanakan kerja, menentukan aspek-aspek yang akan diinvestigasi, bagaimana cara menginvestigasi, dan sumber-sumber yang diperlukan untuk investigasi.

Selanjutnya pada tahap investigasi, setiap kelompok mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, menganalisis dan mengevaluasi data, menyimpulkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang baru diperoleh untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Kegiatan menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan dalam sintaks GI mampu memberdayakan keterampilan berpikir peserta didik karena melalui kegiatan evaluasi peserta didik akan dapat memahami apa yang telah mereka ketahui dan yang tidak diketahui, serta bagaimana mempelajarinya sehingga dapat memicu pemahaman lebih lanjut. Menurut Feldman (2010) tindakan untuk mengevaluasi, masalah atau argumen, dan memilih pola investigasi yang

Kooperatif GI digunakan untuk melatih berbagai kemampuan peserta didik agar memiliki kemampuan seperti; sintesis, analisis, dan mengumpulkan informasi atau data untuk melatih kecakapan berpikir tingkat tinggi dalam proses pembelajaran. Kooperatif GI ini menuntut para peserta didik untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam

NHWHUDPSLODQ SURVHV NHORPSRN 6ODYLQ PHQ\DWDNDQ EDKZD WXJDV

tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat membantu memperluas dan memperbaiki pengetahuan peserta didik sehingga pengetahuan yang diperoleh menjadi bermakna. Tugas-tugas penyelidikan, memecahkan

PDVDODKGDQPHQJDPELONHSXWXVDQDNDQOHELKEDLNGDQH¿VLHQELODGLODNXNDQ

oleh kelompok kooperatif dibanding dilakukan secara individual.

Slavin (2010) mengemukakan hal penting untuk melakukan pembelajaran dengan GI adalah sebagai berikut.

(1) Membutuhkan Kemampuan Kelompok.

Di dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan memberikan kontribusi. Dalam penyelidikan, peserta didik dapat mencari informasi dari berbagai informasi dari dalam maupun di luar kelas.kemudian peserta didik mengumpulkan informasi yang diberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja.

(2) Rencana Kooperatif.

Peserta didik bersama-sama menyelidiki masalah mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang melakukan apa, dan bagaimana mereka akan mempresentasikan proyek mereka di dalam kelas.

(3) Peran Guru.

Guru menyediakan sumber dan fasilitator. Guru memutar diantara kelompok-kelompok memperhatikan peserta didik mengatur pekerjaan dan membantu peserta didik mengatur pekerjaannya dan membantu jika peserta didik menemukan kesulitan dalam interaksi kelompok.

b. Prosedur Pembelajaran dengan GI

Tahapan-tahapan pembelajaran yang menggunakan GI untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2 (Slavin, 1995).

Tabel 3.2 Tahapan Pembelajaran Kooperatif dengan Group Investigation Tahapan GI Kegiatan Pembelajaran

Tahap I

0HQJLGHQWL¿NDVL topik dan membagi peserta didik ke dalam kelompok.

Guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.

Tahap II

Merencanakan tugas.

Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian membuat perencanaan dari masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai.

Tahap III

Membuat penyelidikan.

Peserta didik mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok.

Tahap IV

Mempersiapkan tugas akhir.

Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas.

Tahap V

Mempresentasikan tugas akhir.

Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti.

Tahap VI Evaluasi

Soal ulangan mencakup seluruh topik yang telah diselidiki dan dipresentasikan.

c. Contoh Implementasi Pembelajaran dengan Group Investigation

Contoh pembelajaran dengan menggunakan Group Investigation ini diambil dari materi yang akan dipelajari peserta didik pada bab Reproduksi

SDGD7XPEXKDQGDQ+HZDQEDJLDQ6LNOXV+LGXS7XPEXKDQ0DVLQJPDVLQJ

kelompok tumbuhan seperti Angiospermae, Gymnospermae, Paku, dan Lumut mempunyai siklus hidup yang berbeda. Pada kegiatan pembelajaran ini peserta didik secara berkelompok diarahkan untuk melakukan investigasi tentang siklus hidup tumbuhan. Berikut ini akan dipaparkan secara rinci kegiatan pembelajaran dengan menggunakan GI pada materi siklus hidup tumbuhan.

Tabel 3.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif dengan Group Investigation

pada materi siklus hidup tumbuhan

Tahapan GI Kegiatan Pembelajaran

Tahap I

0HQJLGHQWL¿NDVL topik dan membagi peserta didik ke dalam kelompok.

3HPEHODMDUDQLQLGLDZDOLGHQJDQJXUXPHQDQ\DNDQSDGD peserta didik tentang beberapa kelompok tumbuhan yang GLNHQDO*XUXPHQJDUDKNDQEDKZDDGDHPSDWNHORPSRN besar tumbuhan yaitu Angiospermae, Gymnospermae, Paku, dan Lumut; masing-masing kelompok mempunyai siklus hidup. Guru menentukan ada 4 topik yang akan diinvestigasi yaitu siklus hidup: 1) Angiospermae,2)

Gymnospermae, 3) Paku, dan 4) Lumut. Peserta didik dikelompokkan ke dalam 8 kelompok, dengan anggota 4-5 0rang. Selanjutnya kelompok memilih salah satu topik yang akan diinvestigasi, misal: kelompok 1 dan 2: siklus Angiospermae; kelompok 3 dan 4: siklus hidup

Gymnospermae; kelompok 4 dan 6: siklus hidup Paku; dan kelompok 7 dan 8: suklus hidup Lumut.

Tahap II Merencanakan tugas.

Kelompok menyusun rumusan masalah dan tujuan sesuai dengan topik. Selanjutnya Guru membimbing kelompok membuat perencanaan dari masalah yang akan diinvestigasi dan kaji literatur sesuai dengan topiknya yaitu tentang siklus hidup tumbuhan, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai.

Tahap III Membuat penyelidikan.

Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pengamatan (investigasi) siklus hidup tumbuhan.

Masing-masing kelompok melaksanakan investigasi atau pengamatan yang telah direncanakan

Masing-masing kelompok mengumpulkan, menganalisis dan mengkaji literatur, membuat kesimpulan dan

mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok.

Tahap IV Mempersiapkan tugas akhir.

Setiap kelompok mempersiapkan laporan hasil investigasi siklus hidup tumbuhan yang akan dipresentasikan di depan kelas.

Tahap V

Mempresentasikan tugas akhir.

Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti.

Tahap VI Evaluasi

Soal ulangan mencakup seluruh topik siklus hidup tumbuhan (Angiospermae, Gymnospermae, Paku, dan Lumut) yang telah diselidiki dan dipresentasikan.

Dalam dokumen Buku Pegangan Guru IPA SMP Kelas 9 Kurik (Halaman 42-47)

Dokumen terkait