• Tidak ada hasil yang ditemukan

aksara > 15 Jml Penduduk > 15 th % buta aksara > 15

1 2 3 4 5 (3/4*100)

1 Kabupaten Cilacap 37.044 1.679.864 2,21

2 Kabupaten Banyumas 18.426 1.603.037 1,15

3 Kabupaten Purbalingga 16.548 877.489 1,89

4 Kabupaten Banjarnegara 35.184 890.962 3,95

5 Kabupaten Kebumen 28.600 1.181.678 2,42

6 Kabupaten Purworejo 12.293 708.483 1,74

7 Kabupaten Wonosobo 21.535 771.447 2,79

8 Kabupaten Magelang 18.513 1.219.371 1,52

9 Kabupaten Boyolali 27.768 953.317 2,91

10 Kabupaten Klaten 31.664 1.153.047 2,75

11 Kabupaten Sukoharjo 11.400 848.718 1,34

12 Kabupaten Wonogiri 36.546 946.373 3,86

13 Kabupaten Karanganyar 19.977 838.762 2,38

14 Kabupaten Sragen 42.874 875.283 4,90

15 Kabupaten Grobogan 39.624 1.339.127 2,96

16 Kabupaten Blora 40.176 847.125 4,74

17 Kabupaten Rembang 15.459 608.548 2,54

18 Kabupaten Pati 40.843 1.219.993 3,35

19 Kabupaten Kudus 16.844 807.005 2,09

20 Kabupaten Jepara 17.633 1.144.916 1,54

21 Kabupaten Demak 23.688 1.091.379 2,17

22 Kabupaten Semarang 15.876 968.383 1,64

23 Kabupaten Temanggung 8.401 730.720 1,15

24 Kabupaten Kendal 36.434 926.325 3,93

25 Kabupaten Batang 22.652 728.578 3,11

26 Kabupaten Pekalongan 27.617 861.366 3,21

27 Kabupaten Pemalang 45.093 1.285.024 3,51

28 Kabupaten Tegal 41.224 1.421.001 2,90

29 Kabupaten Brebes 77.017 1.770.480 4,35

30 Kota Magelang 40 120.447 0,03

31 Kota Surakarta 5.546 509.576 1,09

32 Kota Salatiga 429 177.480 0,24

33 Kota Semarang 15.188 1.629.924 0,93

34 Kota Pekalongan 2.283 290.347 0,79

35 Kota Tegal 4.479 244.632 1,83

854.918

33.270.207 2,57

JUMLAH

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 53

Dibandingkan capaian kinerja Tahun 2014, capaian kinerja Tahun 2015, lebih tinggi. Seluruh indikator kinerja sasaran 1.2. terdapat peningkatan dibandingkan tahun 2014, dengan rata-rata peningkatan sebesar 13,13%. Hal ini mencerminkan kinerja unit kerja bidang Pendidikan Non Formal dan Fasilitasi Perguruan Tinggi, sebagai penanggung jawab sasaran strategis ini dapat disimpulkan telah berhasil meningkatkan Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Masyarakat di Jawa Tengah.

Capaian kinerja sampai dengan Tahun 2015, dibandingkan dengan target jangka menengah, telah mencapai 127,21% atau dalam kategori lancar. Hal ini dapat disimpulkan program dan kegiatan sasaran strategis 1.2 menunjukkan hasil positif dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Program pendukung pencapaian Sasaran Strategis 2.1., adalah Program Pendidikan Masyarakat (Dikmas), dengan kegiatan pendukung kinerja, sebagai berikut :

a. Koordinasi Pengembangan Kelembagan.

b. Pembinaan Warga Belajar dan Pendidikan Masyarakat. c. Koordinasi Pengembangan Kurikulum PNF.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian Sasaran Strategis 2.1., antara lain :

a. Permasalahan yang berkaitan dengan "warga belajar” adalah 1) Lokasi tempat tinggal warga belajar saling berjauhan sehingga

sulit mendapatkan satu kelompok sebanyak 40 orang warga belajar.

2) Latar belakang sosial ekonomi warga belajar lemah sehingga frekuensi kehadirannya sangat rendah.

3) Warga belajar menjadi pencari nafkah keluarga, mereka hanya belajar kalau waktu mengijinkan.

4) Motivasi belajar rendah, mereka berpendapat tanpa belajarpun mereka sudah mendapatkan uang.

b. Masalah yang menghambat pelaksanaan Paket A Setara dengan SDdan Paket B Setara dengan Paket SMP adalah

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 54

1) Sulit mendapatkan tutor yang memiliki latar belakang keguruan, khususnya tutor IPA dan Bahasa Inggris.

2) Masih rendahnya tingkat kesejahteraan Tutor.

3) Belum semua tutor linier dengan mata pelajaran yang diampunya.

c. Permasalahan prasarana belajar yang dapat dipertimbangkan sebagai penyebab hambatan belajar antara lain

1) Belum memiliki gedung sendiri, tetapi masih memanfaatkan Balai desa, gedung sekolah yang kosong dan tempat pertemuan lainnya, sehingga tidak jarang meminjam tempat tinggal tokoh masyarakat atau rumah warga belajar yang luas. 2) Lokasi gedung sekolah jauh dari tempat tinggal warga belajar 3) Fasilitas belajar kurang memadai.

d. Sarana belajar sebagai media yang digunakan untuk belajar membawa berbagai hambatan antara lain

1) Jumlah modul terbatas, yaitu 1 modul untuk orang warga belajar, yang seharusnya 5 modul untuk tiap warga belajar, akibatnya mereka sukar untuk dapat melaksanakan proses belajar mandiri.

2) Terbatasnya jumlah buku yang dapat menambah wawasan warga belajar.

3) Kurang dimanfaatkannya sarana belajar lokal atau yang tersedia di lokasi kegiatan.

Alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala : a. Meningkatkan jumlah lembaga PKBM disetiap kecamatan dan desa

sesuai dengan karakteristik lingkungan.

b. Fasilitasi secara berjenjang pada setiap strata pemerintahan, guna meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana lembaga PNF. c. Meningkatkan kualitas lembaga PNF, melalui fasilitasi persiapan

akreditasi lembaga PNF.

d. Meningkatkan kompetensi Tutor, melalui bimbingan teknis dan pelatihan peningkatan kompetensi tutor.

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 55

3. Capaian Kinerja Sasaran strategis 2.1. : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DASAR).

Sasaran strategis ini merupakan salah satu kebijakan utama dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan diarahkan untuk mengembangkan kelembagaan pengendalian mutu, sarana prasarana, dan kurikulum DIKDAS, pemenuhan sarana prasarana DIKDAS, penguatan kurikulum DIKDAS dan Inklusi, dan pembinaan kesiswaan baik akademik maupun non akademik. Ketercapaian kinerja sasaran strategis ini diukur dari tingkat capaian indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, berikut :

Tabel 3.7

Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2.1.

Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DASAR)

No Indikator Kinerja Satuan Real. Th.2014 Tahun 2015 Target Akhir RPJMD Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir RPJMD Target Real. Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. APK SD/ SDLB/ MI/ Paket A % 109,1 109,13 109,31 100,16 109,25 100,05 2 APM SD/ SDLB/ MI/ Paket A % 98,32 100 98,43 98,43 100 98,43 3 APK SMP/ SMPLB/ MTs/ Paket B % 100,54 100,56 100,69 100,13 100,60 100,09 4 APM SMP/ SMPLB/ MTs/ Paket B % 77,83 77,86 79,51 100.26 80,00 99,39

5 Angka Putus Sekolah

SD/ SDLB/ MI % 0,09 0,12 0,077 103.90 0,05 64,94

6 Angka Putus Sekolah

SMP/ SMPLB/ MTs % 0,30 0,24 0,232 107.76 0,10 43,10 7 Angka Kelulusan SD/ SDLB/ MI % 99,95 99,97 99,99 100.02 99,98 100,01 8 Angka Kelulusan SMP/ MTs/ SMPLB % 99,98 99,19 99,81 100.63 99,25 100,56 9 Nilai Rata-Rata UN SD/ SDLB/ MI 7,2 7,11 6,83 96.06 7,15 95,52 10 Nilai Rata-Rata UN SMP/ SMPLB/ MTS 6,8 6,87 5,68 82.68 6,9 82,31 11 % Ruang kelas SD sesuai standar nasional pendidikan % 95,02 65,00 67,97 104.57 70,05 97,03 12 % Ruang kelas SMP sesuai standar nasional pendidikan % 98,82 79,00 79,36 100.46 80,75 98,28 13 % SD/ MI yang memiliki perpustakaan sesuai standar % 44,53 45,50 45,96 101.01 48,50 94,76

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 56

No Indikator Kinerja Satuan Real. Th.2014 Tahun 2015 Target Akhir RPJMD Th.2018 % Capaian Thd.Trgt Akhir RPJMD Target Real. Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 14 % SMP/ MTs yang memiliki perpustakaan sesuai standar % 76,01 78,00 78,43 100.55 84,00 93,37 15 % SD/MI yang

memiliki sanitasi layak % 69,52 70,50 71,32 101.16 73,50 97,03

16 % SMP/ MTs yang

memiliki sanitasi layak % 68,19 70,10 70,92 101.17 80,00 88,65

17 % SD/ MI yang melaksanakan Kurikulum 2013 % 100 10,00 11,49 114.9 100 11,49 18 % SMP/ MTs yang melaksanakan Kurikulum 2013 % 100 20,00 20,31 101.55 100 20,31

Persentase Capaian Sasaran Strategis 2.1 100,86 --- 82,52

Capaian kinerja Sasaran Strategis 2.1 : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar (DASAR), hasilnya sebesar 100,86%. Secara keseluruhan kinerja sasaran strategis ini berjalan dengan baik, namun dari 18 (delapan belas) indikator kinerja sasaran, terdapat 3 (tiga) indikator kinerja yang capaiannya dibawah target, yaitu APM SD/ SDLB/ MI/Paket A (98,43%), Nilai Rata-Rata UN SD/ SDLB/ MI (6,83), dan Nilai Rata-Rata UN SMP/ SMPLB/ MTS (5,68).

Sedangkan 15 (lima belas) indikator kinerja sasaran 2.1. dapat terpenuhi sesuai target perencanaan yang ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja pembangunan pendidikan jenjang pendidikan dasar di Provinsi Jawa Tengah telah berjalan dengan efektif dan efisien selaras dengan keberhasilan percepatan penuntasan Wajib Belajar (Wajar) Pendidikan Dasar di Jawa Tengah pada tahap Tuntas Paripurna tersebut didukung oleh kegiatan : (a) penguatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun; (b) fasilitasi pendampingan BOS dalam rangka mewujudkan Sekolah Murah dalam bentuk bantuan keuangan kepada 3.646.155 siswa SD/MI dan 1.581.448 siswa SMP/MTs; (c) bantuan fasilitasi pendidikan inklusi DIKDAS bagi 230 sekolah.

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 57

Bila dibandingkan dengan Tahun 2014, maka capaian rata-rata kinerja Tahun 2015 lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) : SD/MI meningkat 0,20%, SMP/MTs meningkat 0,15%; dan Angka Partisipasi Murni (APM): SD/MI meningkat 0,11%, serta SMP/MTs meningkat 1,68%.

Grafik 3.5

Rencana dan Capaian Indikator Kinerja APM SD/SDLB/MI/Paket A

di Jawa Tengah

Bahwa APM merupakan selisih anak sekolah SD/MI/SMP/ MTs) usia 7 s/d 12 tahun terhadap anak usia 7 s/d 12 tahun di Jawa Tengah. Sehingga ketidaktercapaian indikator APM SD/MI diantaranya disebabkan oleh pergeseran usia anak SD masuk sekolah (<7 tahun) sehingga meningkatnya anak usia <12 tahun lulus SD/MI. Fenomena pergesern usia masuk sekolah ini, diantaranya didorong oleh

prestise

dan

image

sebagaian orang tua tentang semakin cepat anak dapat membaca dan menulis, akan dianggap masyarakat sebagai anak cerdas dan istimewa.

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 58

Grafik 3.6

Sebaran APM SD/MI/SDLB Tahun 2015

Sedangkan Angka Partisipasi Kasar (APK), menunjukkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. APK merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut.APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan.

Nilai APK bisa lebih dari 100%. Hal ini disebabkan karena populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan mencakup anak berusia di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Sebagai contoh, banyak anak-anak usia diatas 12 tahun, tetapi masih sekolah di tingkat SD atau juga banyak anak-anak yang belum berusia 7 tahun tetapi telah masuk SD.

Adanya siswa dengan usia lebih tua dibanding usia standar di jenjang pendidikan tertentu menunjukkan terjadinya kasus tinggal kelas atau terlambat masuk sekolah. Sebaliknya, siswa yang lebih muda dibanding usia standar yang duduk di suatu jenjang pendidikan menunjukkan siswa tersebut masuk sekolah di usia yang lebih muda.

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 59

Grafik 3.7

Rencana dan Capaian Indikator Kinerja APK SMP/MTs/SMPLB di Jawa Tengah

Grafik 3.8

Sebaran APK SMP/MTs/SMPLB

Peningkatan mutu layanan pendidikan dasar dapat dilihat melalui angka kelulusan pendidikan dasar di Jawa Tengah sebesar 99,99% untuk tingkat SD/MI dan 99,81% tingkat SMP/MTs serta nilai rata-rata hasil US/UN pendidikan dasar sebesar 6,83 untuk hasil US/M SD/SDLB/MI dan 5,68 untuk hasil UN SMP/ SMPLB/ MTs. Meskipun

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 60

terdapat penurunan nilai rata-rata hasil US/M maupun UN pada pendidikan dasar di Jawa Tengah, hal ini antara lain disebabkan oleh Keterbatasan kompetensi pendidik antar wilayah, khususnya pendidik mata pelajaran UN, diantaranya lineraritas pendidikan dan sertifikasi kompetensi pendidik pada satuan pendidikan, serta menurunnya tingkat motivasi siswa sebagai dampak UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa.

Grafik 3.9 Perkembangan

Angka Kelulusan dan Nilai Rata-rata US/M SD/MI Provinsi Jawa Tengah

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 61

Grafik 3.10 Perkembangan

Angka Kelulusan dan Nilai Rata-rata UN SMP/MTs Provinsi Jawa Tengah

Demikian pula, tercermin pada meningkatnya Ruang kelas SD sesuai standar nasional pendidikan sebesar 67,97% dan SMP/MTs sebesar 79,36%. Keberhasilan pencapaian aspek peningkatan mutu pendidikan dasar tersebut ditempuh melalui fasilitasi pengembangan sarana prasarana pendidikan dasar SD/SDLB dan SMP/SMPLB, dalam bentuk bantuan keuangan dan hibah, meliputi : Rehabilitasi ruang kelas rusak sedang 5 SD/SDLB dan 65 SMP/SMPLB, Pembangunan ruang perpustakaan 1 SD/SDLB dan 2 SMP/SMPLB, pengadaan buku perpustakaan 490 SD/SDLB dan 136 SMP/SMPLB, pengadaan mebelair

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 62

pengganti pada SD 129 paket dan SMP sejumlah 88 paket, pengadaan alat laboratorium IPA SMP sejumlah 197 unit, penyelenggaraan pendidikan Paket A (57) dan SMP/SMPLB (69), pengadaan alat TIK pemebelajaran SD/SDLB (738) dan peningkatan Sarana prasarana Sanitasi SD/SDLB dan SMP/SMPLB sejumlah 18 unit.

Grafik 3.11 Perkembangan

Ruang Kelas SD/MI dan SMP/MTs Sesuai Standar Nasional Pendidikan

Dibanding capaian nasional, capaian kinerja peningkatan akses pendidikan dasar di Provinsi Jawa Tengah, dapat dilihat pada tabel berikut :

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 63

Tabel 3.8

Perbandingan Capaian Kinerja

Peningkatan Akses Pendidikan Dasar di Provinsi Jawa Tengah dengan Nasional

No Indikator Kinerja Jawa Tengah Rata-rata

Nasional

(1) (2) (3) (4)

1 Angka Partisipasi Kasar (APK), jenjang pendidikan : - SD/SDLB/MI/ Paket A - SMP/ SMPLB /MTs/ Paket B 109,31 100,69 108,00 100,27 2 Angka Partisipasi Murni (APM),

jenjang pendidikan : - SD/MI/Pkt A - SMP/ SMP LB/MTs / Pkt B 98,43 79,51 93,38% 81,01

Merujuk pada tabel tersebut diatas, menunjukkan kinerja ketersediaan akses layanan pendidikan dasar, khususnya masih diatas rata-rata capaian nasional. Dengan demikian dapat disimpulkan pembangunan pendidikan di Jawa Tengah, masih selangkah lebih maju dibandingkan dengan pembangunan pendidikan nasional.

Grafik 3.12

APM SD/MI/SDLB Nasional Tahun 2015

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 64 Grafik 3.13 APK SMP/MTs/SMPLB Nasional Tahun 2015

Capaian kinerja sampai dengan Tahun 2015, dibandingkan dengan target jangka menengah, telah mencapai 82,52%, dengan demikian masih terdapat sisa target 17,42% dari target jangka menengah yang telah ditetapkan. Hal ini dapat diartikan bahwa kinerja pembangunan pendidikan dasar di Jawa Tengah telah menunjukkan trend positif dan berjalan dengan baik serta sesuai perencanaan daerah.

Program pendukung pencapaian Sasaran Strategis 2.1,

adalah Program Pendidikan Dasar (Dikdas), dengan kegiatan pendukung antara lain :

a. Koordinasi Pengembangan Kelembagaan Dikdas. b. Pemenuhan Sarana Prasarana Dikdas.

c. Koordinasi Pengembangan Kurikulum Dikdas. d. Koordinasi Pembinaan Kesiswaan Dikdas.

e. Pengembangan dan Pengayaan Sumber Belajar DIKDAS. f. Peningkatan Akses dan Mutu PK-PLK SDLB/SMPLB. g. Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD. h. Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP.

i. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya.

j. Penyediaan dan Peningkatan Kesejahteraan PTK yang Kompeten untuk Jenjang Dikdas.

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 65

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian Sasaran Strategis 2.1, antara lain :

a. Masih adanya persepsi masyarakat terhadap semakin cepat anak usia dini (<7 tahun) bersekolah di tingkat SD/MI semakin baik dan meningkatkan status sosial keluarga.

b. Pentingnya pendidikan belum seluruhnya disadari oleh masyarakat di Jawa Tengah. Hal ini bisa dilihat dari masih banyaknya anak-anak, pemuda dan remaja putus sekolah yang lebih memilih bekerja daripada menempuh pendidikan. Hal ini antara lain dipengaruhi faktor ekonomi yang mengharuskan mereka untuk memenuhi tuntutan hidup dan faktor geografis yang berbeda antar daerah, sehingga masyarakat perlu mengalokasikan biaya pribadi (transportasi dan keperluan pribadi) yang menjadi komponen biaya pendidikan untuk menuju ke sekolah.

Alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala : a. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman arti penting usia anak

dalam pendidikan formal, dimana anak usia <7 tahun secara psikologis merupakan usia anak dalam taraf bermain.

b. Melakukan kajian terhadap pendirian SD/MI dan SMP/MTs satu atap dan perbaikan infrastruktur di daerah terpencil atau daerah terluar. c. Sosialisasi kepada sekolah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/

Kota, bahwa alokasi BOS di tingkat SD/MI dan SMP/MTs dapat dialokasikan untuk membantu meringkankan komponen biaya pribadi.

4. Capaian Kinerja Sasaran strategis 3.1. : Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN).

Sasaran strategis ini merupakan salah satu kebijakan utama dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan diarahkan untuk mengembangkan kelembagaan DIKMEN, kompetensi SMK dan lingkungan sekolah menengah, pemenuhan standar sarana prasarana DIKMEN, mengembangkan kurikulum DIKMEN, dan pembinaan kesiswaan DIKMEN. Ketercapaian kinerja sasaran strategis ini diukur dari tingkat capaian indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, berikut :

LKj IP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2015

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a Page 66

Tabel 3.9

Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3.1

Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana

Dokumen terkait