• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Kreativitas Guru Pendidikan

Pammase Kabupaten Gowa

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, terdapat faktor pendukung dan penghambat yang berkaitan dengan peningkatan kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran. Faktor pendukung adalah hal yang tidak bisa dilupakan dalam sebuah kreativitas, kerena pada dasarnya faktor pendukung mampu menjadikan sebuah kreativitas berjalan sesuai dengan fungsi sesungguhnya, walaupun tidak secara keseluruhan. Sedangkan faktor penghambat adalah segala

44

sesuatu hal yang memiliki sifat menghambat atau bahkan menghalangi dan menahan terjadinya sesuatu.

c. Faktor Pendukung

Hasil wawancara peneliti dengan Sofyan Almunawarah, S.Pd.I selaku guru PAI di MTs Muhammadiyah Pammase beliau mengatakan bahwa:

“Sebagai pengganti sarana dan prasana jika dilakukan secara online yang menjadi faktor pendukungnya adalah handphone dan kuota kedua hal tersebut merupakan komponen utama dalam berlangsungnya proses pembelajaran”.48

Hasil wawancara dengan Ahmad Rifai Rahman, selaku guru Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah Pammase beliau mengatakan bahwa:

“Faktor pendukung pembelajaran daring adanya handphone sebagai pengganti media pembelajaran dan peserta didik sudah paham mengoperasikan handphone”.49

Pendapat di atas peneliti dapat mengetahui faktor pendukung kreativitas guru Pendidikan Agama Islam dalam proses pembelajaran yaitu handphone dan kuota dimana kedua hal tersebut merupakan hal utama dalam proses pembelajaran daring tanpa kedua hal tersebut proses pembelajaran tidak dapat terlaksana dan kreativitas guru pun tidak dapat diterapkan baik dari segi strategi maupun metode pembelajaran.

Hasil wawancara dengan Syamsuddin Z, S.Pd.I, selaku guru Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah Pammase beliau mngatakan bahwa:

“Faktor pendukung kreativitas guru pada pembelajaran daring yaitu media dan bahan ajar yang relevan sesuai kondisi saat ini”.50

48 Sofyan Almunawarah, S.Pd (Guru PAI di Mts Muhammadiyah Pammase), Wawancara di Mts Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa (04 Oktober 2021)

49 Ahmad Rifai Rahman (Guru PAI di Mts Muhammadiyah Pammase), Wawancara Melalui Whatsapp Chat (08 Oktober 2021)

Hasil wawancara dengan Wansri Indaratu, selaku guru Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah Pammase beliau mengatakan bahwa:

“Faktor pendukung pembelajaran daring adanya media dan jaringan internet”.51

Pendapat di atas peneliti dapat mengetahui bahwa yang menjadi faktor pendukung kreativitas guru dalam proses pembelajaran yaitu media dan bahan ajar yang relevan dengan kondisi saat ini agar apa yang dipelajari tidak monoton hanya teori saja akan tetapi peserta didik mampu untuk mengaplikasikan materi yang telah diajarkannya.

d. Faktor Penghambat

Hasil wawancara peneliti dengan Sofyan Almunawarah, S.Pd.I, selaku guru Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah Pammase mengatakan bahwa:

“Faktor penghambat kreativitas guru Pendidikan Agama Islam yaitu masih ada beberapa siswa yang di rumahnya belum memiliki handphone sehingga untuk melaksanakan pembelajaran harus bergabung bersama teman yang memiliki handphone dan terkadang yang memiliki handphone pun terhambat di kuota karena kuotanya habis dan orang tuanya belum mempunyai uang untuk membeli kuota”.52

Hasil wawancara dengan Ahmad Rifai Rahman, selaku guru Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah Pammase beliau mengatakan bahwa:

50 Syamsuddin Z, S.Pd.I(Guru PAI di Mts Muhammadiyah Pammase), Wawancara di Mts Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa (06 Oktober 2021)

51 Wansri Indaratu (Guru PAI di Mts Muhammadiyah Pammase), Wawancara Melalui Whatsapp Chat (09 Oktober 2021)

52 Sofyan Almunawarah, S.Pd (Guru PAI di Mts Muhammadiyah Pammase), Wawancara di Mts Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa (04 Oktober 2021)

46

“Faktor penghambat guru Pendidikan Agama Islam yaitu siswa sudah punya handphone tetapi biasa terkendala di kuota dan jaringan”.53

Berdasarkan paparan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa yang menjadi faktor penghambat kreativitas guru yaitu adanya beberapa peserta didik yang dirumahnya belum ada yang memiliki handphone dan ada juga yang sudah memiliki handphone akan tetapi terkendala lagi di masalah kuota.

Hasil wawancara dengan Syamsuddin Z, S.Pd.I, selaku guru Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah Pammase mengatakan bahwa:

“Faktor penghambat kreativitas guru Pendidikan Agama Islam dalam proses pembelajaran yaitu kurangnya minat dan perhatian peserta didik karena media dan aplikasi yang seadanya serta dukungan dari orang sekitar yang seadanya”.54

Hal yang sama dikatakan oleh Wansri Indaratu, selaku guru Pendidikan Agama Islam di Mts Muhammadiyah Pammase beliau mengatakan bahwa:

“Faktor penghambat yaitu kurangnya mi nat belajar siswa karena orang tua tidak mendampangi pada saat proses pembelajaran daring”.55

Pendapat di atas peneliti dapat mengetahui faktor penghambat kreativitas guru Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran pada masa pembelajaran daring yaitu media, minat belajar dan perhatian peserta didik yang kurang karena guru tidak bisa mengontrol secara langsung, maka dari itu seorang guru perlu bekerja sama dengan dengan orang tua peserta didik untuk dapat mengontrol peserta didik selama proses pembelajaran.

53 Ahmad Rifai Rahman (Guru PAI di Mts Muhammadiyah Pammase), Wawancara Melalui Whatsapp Chat (08 Oktober 2021)

54 Syamsuddin Z, S.Pd.I(Guru PAI di Mts Muhammadiyah Pammase), Wawancara di Mts Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa (06 Oktober 2021)

55 Wansri Indaratu (Guru PAI di Mts Muhammadiyah Pammase), Wawancara Melalui Whatsapp Chat (09 Oktober 2021)

Berdasarkan beberapa paparan di atas peneliti menyimpulkan bahwa yang menjadi faktor penghambat kreativitas guru dalam proses pembelajaran yaitu penyalahgunaan handphone sehingga hal tersebut membuat peserta didik tidak fokus dalam pembelajaran, yang kedua yaitu terkadang jaringan bermasalah sehingga pada saat ulangan jawaban yang dikirimkannya hilang semua. Dari pernyataan di atas peneliti menyimpulkan bahwa setiap kegiatan pasti ada faktor pendukung dan penghambat.

Faktor pendukung

1. Adanya media dan materi yang relevan sesuai kondisi saat ini (Handphone)

2. Ketersediaan kuota

3. Semangat belajar peserta didik.

Faktor penghambat

1. Masih ada beberapa orang tua peserta didik yang belum memiliki handphone dan ada juga yang terkendala di masalah kuota.

2. Kurangnya minat dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran.

3. Penyalahgunaan handphone sehingga perhatian peserta didik teralihkan.

4. Motivasi anak menurun 5. Jaringan

48 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam dalam Penggunaan Media Pembelajaran Daring di Mts Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa”, maka peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Kreativitas guru Pendidikan Agama Islam dalam penggunaan media pembelajaran daring di MTs Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa menyesuaikan media pembelajaran dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Setiap guru memiliki kreativitas masing-masing untuk berlangsungnya pembelajaran. Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada saat pembelajaran daring menggunakan media aplikasi whatsapp, Sehingga proses pembelajaran kurang efektif dan efisien karena guru tidak dapat berinteraksi secara langsung atau face to face.

2. Faktor pendukung dan penghambat kreativitas guru Pendidikan Agama Islam pada pembelajaran daring yaitu: 1) Faktor pendukung: Adanya media dan materi yang relevan sesuai kondisi saat ini (Handphone), semangat belajar peserta didik, dan ketersediaan kuota. 2) Faktor penghambat: Masih ada beberapa orang tua peserta didik yang belum memiliki handphone dan ada juga yang terkendala di masalah kuota, kurangnya minat dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran, penyalahgunaan handphone sehingga perhatian peserta didik teralihkan, dan terkendala karena jaringan.

B. Saran

Setelah peneliti menarik beberapa kesimpulan dari uraian-uraian dalam skripsi ini, maka selanjutnya penulis akan mengemukakan saran-saran sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan dan mengembangkan hasil pikiran yang diluangkan dalam skripsi dan mempunyai sumbangsi moral bagi masyarakat, bangsa dan Negara, antara lain:

1. Kepada Guru Pendidikan Agama Islam untuk lebih meningkatkan kreativitasnya dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat tertarik dalam proses pembelajaran meskipun ditengah kondisi pandemi covid-19 seperti ini.

2. Kepada peserta didik diharapkan agar selalu semangat untuk mendalami Pendidikan Agama Islam bukan hanya paham teori akan tetapi harus mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal kita di kehidupan yang kekal yaitu akhirat.

3. Kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang serupa agar meninjau aspek-aspek lain dari penelitian ini, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih optimal.

50

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahannya.

Abdul, Majid. 2003. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta :Kencana.

Ahmadi dan Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman.2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Persada.

Azhar, Arsyad. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Clegg, Brian & Paul Birch. 2001. Instan Creativity- 76 Cara Instan Meningkatkan Kreativitas Anda. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Emizir. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers.

Febriyanto. Kelebihan dan Kekurangan Zoom Meeting, https://www.localstartupfest.id, (diakses Pada 7 November 2021)

Madhi, Jamal. 2009. Kreatif Berfikir. Solo: Ziyad Vizi Media.

Maksudin. 2015. Pengembangan Metodologi Pendidikan Agama Islam Pendekatan Dialektik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mas‟ud, Addurrahman. 2001. paradigm a pendidikan Islam. Yogyakarta: pustaka pelajar.

Muhaimin. 2002. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhammad Ali dan Muhammad Asrori. 2009. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: PT Bumi Akasa.

Mulyasa, E. 2013. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Oemar, Hamalik. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Republik Indonesia. 2003. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung Pustaka Setia.

Ridwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Setiawardhani, Ratna Tiharita. Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Dan Internet Dalam Rangka Mengoptimalkan Kreativitas Belajar Siswa, https://media.neliti.com-pembelajaran-elektronik-learning, (diakses Pada 7 November 2021)

Shofiah, Ulfah Hamidatus. 2020. Skripsi: “Penerapan Metode Pembelajaran Daring”. Lampung IAIN.

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta:

Bumi Akasara.

Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2012. metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suparta, M. dan Hery Noer Ali. 2003. Metodologi Pengajaran Agama Islam.

Jakarta:Armico.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 1. 2010. Guru dan Dosen.

Jakarta: Sinar Grafika.

52

RIWAYAT HIDUP

Egi Nur Auliah, Lahir di Lanipa, tanggal 08 Oktober 1999, merupakan anak pertama dari empat bersaudara, buah hati dari pasangan bapak Ichsan dan ibu Samsia Nur. Sebelum masuk ke jenjang Perguruan Tinggi, peneliti memulai Pendidikan Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak (TK) TK Aisyah pada tahun 2004, dan tamat pada tahun 2005. Pada tahun yang sama melanjutkan ke jenjang Pendidkan Formal di Sekolah Dasar (SD) SD Negeri 1 Majapahit dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun yang sama melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) SMP Negeri 2 Pakue Tengah dan tamat pada tahun 2014. Pada tahun yang sama Peneliti melanjutkan Pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) SMA Negeri 5 Palopo dan lulus pada tahun 2017.

Pada tahun 2017 Peneliti melanjutkan Pendidikan di Perguruan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Makassar Program Strata 1 (S1) mengambil Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Syukur Alhamdulillah, berkat rahmat Allah Swt, dan doa kedua orang tua, penulis telah menyelesaikan skripsi dengan judul :

“Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam dalam Penggunaan Media Pembelajaran Daring di Mts Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa”.

LAMPIRAN

54

Lampiran 1.

Pedoman Wawancara Penelitian di Mts Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa.

a. Untuk guru Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah Pammase 1. Bagaimana Kreativitas guru Pendidikan Agama Islam dalam penggunaan

media pembelajaran daring?

2. Media pembelajaran apa yang digunakan guru Pendidikan Agama Islam dalam penggunaan media pembelajaran daring?

3. Metode pembelajaran apa yang digunakan guru Pendidikan Agama Islam dalam penggunaan media pembelajaran daring?

4. Faktor apa yang mendukung guru Pendidikan Agama Islam dalam penggunaan media pembelajaran?

5. Faktor apa yang menghambat guru Pendidikan Agama Islam dalam penggunaan media pembelajaran?

Lampiran 2.

Dokumentasi Peneliti

Gambar : Lokasi Penelitian di Mts Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa

Gambar : Lokasi Penelitian di Mts Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa

Gambar : Lokasi Penelitian di Mts Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa

56

Gambar : Wawancara dengan Pak Sofyan Almunawarah, S.Pd selaku Guru Pendidikan Agama Islam di Mts Muhammadiyah Pammase

Kabupaten Gowa pada tanggal 4 Oktober 2021

Gambar : Wawancara dengan Pak Sofyan Almunawarah, S.Pd selaku Guru Pendidikan Agama Islam di Mts Muhammadiyah Pammase

Kabupaten Gowa pada tanggal 4 Oktober 2021

Gambar : Wawancara dengan Pak Syamsuddin Z, S.Pd.I selaku Guru Pendidikan Agama Islam di Mts Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa

pada tanggal 6 Oktober 2021

Gambar : Wawancara dengan Pak Syamsuddin Z, S.Pd.I selaku Guru Pendidikan Agama Islam di Mts Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa

pada tanggal 6 Oktober 2021

58

Gambar : Wawancara melalui whatsapp dengan Ibu Wansri Indaratu selaku

Guru Pendidikan Agama Islam di Mts Muhammadiyah Pammase Kabupaten Gowa pada tanggal 9 Oktober 2021

Gambar : Wawancara melalui whatsapp dengan Ibu Wansri Indaratu selaku Guru Pendidikan Agama Islam di Mts Muhammadiyah Pammase

Kabupaten Gowa pada tanggal 9 Oktober 2021

Gambar : Wawancara melalui whatsapp dengan Pak Ahmad Rifai Anwar selaku Guru Pendidikan Agama Islam di Mts Muhammadiyah Pammase

Kabupaten Gowa pada tanggal 8 Oktober 2021

Gambar : Wawancara melalui whatsapp dengan Pak Ahmad Rifai Anwar selaku Guru Pendidikan Agama Islam di Mts Muhammadiyah Pammase

Kabupaten Gowa pada tanggal 8 Oktober 2021

60

Gambar : Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Daring

Gambar : Contoh Kreativitas Guru

Lampiran 3.

Surat Keterangan Penelitian

62

64

66

68

70

72

`

74

Dokumen terkait