• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagan 3.1 Jenis Penelitian Kasus Kontrol

2. Kriteria Esklusi

a). Penderita dengan kasus DM berulang /kasus lama yang datang berobat ke Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga.

c). Responden dengan anatomi tulang belakang membungkuk. d). Hamil

e). Responden dengan oedema (bengkak)

f). Tidak bersedia dijadikan sampel dalam penelitian.

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara pada responden, aktivitas fisik dengan menanyakan langsung kepada responden berapa kali melakukan aktivitas dalam seminggu, jenis aktivitas, berapa lama waktunya melakukan aktivitas.

Untuk mengetahui hipertensi atau yaitu dengan melakukan pengukuran tekanan darah, untuk megetahui berat badan dengan menimbang berat badan responden, untuk mengetahui tinggi badan dengan mengukur tinggi badan responden, untuk mengetahui hasil gula darah dilakukan pemeriksaan gula darah

sedangkan pola makan dengan recall 24 jam makanan responden, untuk

mengurangi bias peneliti melakukan penimbangan makanan yang di konsumsi responden seperti nasi, sayur, buah.

Dalam melakukan wawancara adalah peneliti sendiri dibantu dengan tenaga terampil yang sudah dilatih yaitu tenaga medis 2 orang, kemudian untuk pemeriksaan tekanan darah dilakukan oleh tenaga terlatih (perawat) dengan pemeriksaan alat tekanan darah spigmamometer, posisi saat diperiksa tekanan

darah responden posisi baring, pengukuran dilakukan dua kali dengan selang waktu 5 menit dari pengukuran pertama untuk melihat hasil yang valid, kondisi responden harus relaksasi terlebih dahulu.

Pemeriksaan berat badan dilakukan dengan alat ukur timbangan injak manual untuk dewasa berkapasitas 150 kg dan Tinggi badan dilakukan dengan memakai alat ukur tinggi badan meteran manual, sewaktu mengukur tinggi badan responden tidak boleh memakai alas kaki (sepatu, sandal) dan penutup kepala (topi, kerudung), responden membelakangi dinding dengan pita meteran berada di tengah bagian kepala, menghadap pandangan lurus kedepan, tangan dibiarkan posisi tergantung menempel di bagian samping kiri dan kanan, untuk melihat hasil yang valid pengukuran tinggi badan dan berat badan dilakukan dua kali (Supariasa dkk, 2001).

Pengukuran berat badan, memperhatikan arah jarum timbangan menunjukkan angka 0, responden naik ketimbangan yang posisi jarumnya sudah tepat pada angka 0, tidak memakai alas kaki, tidak pakai jaket, topi dan jam tangan, hasil dibaca setelah jarum petunjuk angka jarum petunjuk timbangan dalam posisi konsisten pemeriksaan dilakukan 2 kali.

Aktivitas fisik dilakukan dengan menanyakan langsung kepada responden berapa kali responden melakukan olah raga dalam seminggu, lama melakukan olah raga, kesinambungannya, jenis olahraga yang ditanyakan adalah jenis olahraga jalan, lari, renang, sepeda dan aerobik atau senam (Perkeni, 2006).

Diet karbohidrat dan serat dilakukan dengan wawancara langsung pada responden dengan menggunakan kuesioner penelitian melalui recall (tanya ulang) konsumsi karbohidrat dan serat 24 jam, kemudian hasil yang diperoleh dari responden dengan ukuran rumah tangga dikonversikan kedalam bentuk gram untuk dianalisa, data konsumsi makanan karbohidrat dihitung dengan melihat kebutuhan karbohidrat berdasarkan jenis kelamin dan usia (Supariasa, 2001).

Untuk menilai konsumsi serat, data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden memakai kuesioner penelitian recall (tanya ulang) konsumsi serat 24 jam, kemudian hasil yang diperoleh dari responden memakai ukuran rumah tangga kemudian dikonversikan kedalam bentuk gram untuk dianalisa, kebutuhan serat dihitung 20 gram serat perhari .

3.4.2. Data Sekunder

Data yang diambil melalui Rekam Medik Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga adapun data yang diperoleh yaitu jumlah penderita DM tahun 2008-2010, sumber daya yang ada di Rumah Sakit.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah IMT ≥ 23kg/m², hipertensi, kurang aktivitas fisik, diet tinggi karbohidrat , diet rendah serat, variabel terikatnya adalah Diabetes Mellitus.

a. Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh hiperglikemia atau peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif yang dilatar belakangi dengan resistensi (Soegondo, 2009). Pemeriksaan glukosa darah dengan menggunakan alat periksa dengan nesco multi chek.

b. IMT adalah mengukur berat badan dan tinggi badan responden apabila hasil dari IMT (Indeks Masa Tubuh) ≥ 23kg/m² dikatakan tidak baik, bila dibawah 23 kg/m² dikatakan baik (Klassifikasi IMT berdasarkan Asia Fasifik).

c. Hipertensi adalah apabila hasil dari pemeriksaan tekanan darah sistole sama atau diatas 140 mmhg dan diastole sama atau diatas 90 mmhg, pemeriksaan tekanan darah dengan memakai spigmamometer air raksa untuk dewasa. Apabila hasil yang didapatkan salah satu dari sistole atau diastole yang tinggi maka dianggap hipertensi.

d. Aktivitas fisik adalah kurangnya aktivitas/olah raga yang dilakukan oleh responden kurang dari 3 kali seminggu lama olah raga kurang dari 30 menit (Perkeni, 2006) .

e. Karbohidrat adalah berapa jumlah jenis karbohidrat yang dikonsumsi responden dalam 1 hari, menghitung jumlah karbohidrat yang di komsumsi responden dengan melakukan wawancara kemudian dihitung kebutuhan karbohidrat berdasarkan usia dan jenis kelamin.

menghitung jumlah serat (sayuran, buah dan kacang )yang dikonsumsi dengan melakukan wawancara.

3.6. Metode Pengukuran

Tabel 3.2 Definisi Operasional , Cara dan Alat Ukur, Hasil Ukur, Skala Ukur dan Kategori Hasil Ukur

N

O

Variabel Defenisi Operasional/ alat Ukur Hasil Ukur Skala Kategori 1 . 1 . 2 3 Dependen Diabetes Mellitus Independen IMT Hipertensi Aktivitas fisik Suatu Kumpulan

Gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan hiperglikemia akibat penurunan sekresi insulin yang progresif yang dilatarbelakangi

dengan resistensi/

Unesco Multi Chek

Mengukur berat badan dan

tinggi badan responden, hasil yang didapat kemudian di dihitung dengan rumus IMT, hasil dicocokkan sesuai dengan IMT untuk Asia Fasifik. Mengukur berapa tekanan

da rah responden, hasil sesuai dengan JNC, 2003

Menghitung berapa kali Responden melakukan olah raga dalam satu minggu, lama melakukan dan kesinambungnya Sesuai Perkeni 2006 1.≥ 23 kg m² 2.< 23 kg m² 1.≥ 140/90 mmhg 2. Apabila sistole ≥ 140 mmhg 3. Apabila Diastole ≥ 90 mmhg 4. < 140/90 mmhg 1. ≥ 3 seminggu dan melakukan aktivitas fisik dalam setiap kegiatan ≥ 30 mnt. Rasio Ordinal Ordinal Ordinal 1.DM 2.Tidak 1.Tidak baik 2. Baik 1.Hiper tensi 2.Tidak Hiper tensi 1.Baik

Sambungan Tabel 3.2 (Lanjutan) 4 5 Karbohidrat Serat Menanyakan responden memakan jenis makanan sumber karbohidrat dalam satu hari / Recall 24 jam

Berapa banyak responden memakan jenis makanan sumber serat dalam satu hari/Recall24 jam. 22. > 3× seminggu dan melakukan aktivitas fisik dalam setiap kegiatan < 30 menit. 3. ≤ 3 × semi -nggu ,melakukan kegiatan dalam setiap kegiatan ≥ 30 menit. e 4. ≥ 3 × seminggu dan melakukan kegiatan dalam setiap kegiatan < 30 menit. 5 5. Tidak aktivitas 1.70% karbohi – drat dari kebutuhan kalori perhari berdasarkan usia dan jenis kelamin 2. > 70%

Karbohidrat dari kebutuhan kalori perhari

berdasarkan usia dan jenis kelamin 1.< 20 gr /hari 2. ≥ 20 gr/hari Ordinal Ordinal 2.Tidak baik 1. Baik 2.Tidak baik 1.Tidak Baik. 2.Baik

3.7. Metode Analisis Data

Data yang sudah diolah kemudian dianalisa dengan menggunakan program SPSS versi 15.0 yang meliputi:

3.7.1. Univariat

Analisis yang dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik responden menurut kasus dan kontrol, disajikan dalam bentuk grafik atau tabel.

3.7.2. Bivariat

Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square, untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang bermakna antara variabel bebas dengan kejadian Diabetes Mellitus. Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis penelitian berdasarkan tingkat signifikansi (nilai p) adalah:

1. Jika nilai p > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak 2. Jika nilai p < 0,05 maka hipotesis penelitian diterima. Selanjutnya juga mengetahui besar risiko (Odds Ratio/ OR).

3.7.3. Multivariat

Untuk mengetahui faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian Diabetes Mellitus dilanjutkan dengan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda, metode yang digunakan adalah metode

1. Langkah pertama dimasukkan semua variabel yang memenuhi syarat untuk uji multivariat dimana nilai p < 0,25

2. Langkah kedua melihat nilai variabel yang mempunyai nilai p paling besar atau yang mempunyai nilai OR paling mendekati 1,sehingga variabel yang mempunyai nilai paling besar tidak lagi tercantum dalam langkah kedua.

BAB 4

Dokumen terkait