• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

TINJAUAN LITERATUR

6. Kriteria OPAC

Crowford (1987) berpendapat dalam Patron access: issue for online catalogs bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang enggan menggunakan OPAC diantaranya disebabkan sistem tersebut didesain terlampau sukar dan berbelit-belit sehingga menyulitkan Pengguna LONTAR, disamping itu kurang menarik dalam penampilanya. Seharusnya, sebuah OPAC yang baik harus mudah dalam pengoperasional dan disenangi oleh Pemustaka. Crowford menyarankan beberapa kriteria yang diperlukan untuk OPAC yang baik, antara lain:

a. Layar monitor yang ditampilkan pada level pertama seharusnya memperkenalkan perpustakaan yang bersangkutan. Layar harus jelas sehingga dapat menimbulkan minat dari Pemustaka pemula dan yang berpengalaman untuk menggunakannya;

b. Sebuah OPAC sebaiknya selalu memberikan indikasi kepada Pemustaka langkah demi langkah; di level mana mereka sekarang, bagaimana mereka sampai ke situ, dan ke mana mereka selanjutnya;

9

Syihabuddin, Qalyubi, dkk. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

(Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, 2007)

18

c. OPAC seharusnya menghindari penggunaan „jargon atau istilah dan kata-kata yang tidak baku;

d. Jumlah hasil penelusuran harus dapat ditampilkan di layar;

e. Fasilitas help atau bantuan harus selalu tersedia pada layar monitor di setiap level searching;

f. OPAC harus memberi respon yang cepat dan tepat dari setiap permintaan.10

10

19

B. Technology Acceptance Model (TAM)

Dalam mengadopsi suatu teknologi baru, setiap individu memiliki respon yang berbeda. Ada individu yang dengan mudahnya mengoperasikan suatu teknologi baru namun ada juga yang sulit untuk menerima. Tindakan menerima atau menolak hadirnya suatu teknologi baru telah menjadi kajian penting dalam dunia sistem informasi. Kajian ini penting dalam mengukur sukses tidaknya teknologi tersebut di dalam masyarakat. Oleh karenanya banyak ilmuwan yang merumuskan beragam teori berikut variable-variabel nya dalam menganalisis behaviorial ini. Salah satu teori yang paling mutakhir dan paling banyak digunakan adalah teori Technology Acceptance Model rumusan Fred Davis.

1. Konsep Technology Acceptance Model

Menurut Davis, definisi Technology Acceptance Model yang disarikan dalam bukunya yang berjudul “Measurement Scales for Perceived

Usefulness and Perceived Ease of Use” adalah:

The Technology Acceptance Model (TAM) is an information systems theory that models how users come to accept and use a technology. The model suggests that when users are presented with a new technology, a number of factors influence their decision about how and when they will use it, notably:

- Perceived usefulness (PU) - This was defined by Fred Davis as "the degree to which a person believes that using a particular system would enhance his or her job performance".

- Perceived ease-of-use (PEOU) - Davis defined this as "the degree to which a person believes that using a particular system would be free from effort" 11

11Davis, Fred D., 1989, “Measurement Scales for Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use”,

http://www.academia.edu/2036076/Perceived_useulness_perceived_ease_of_use_and_user_accept ance_of_information_technology. diakses pada tanggal 26 Agustus 2015.

20

Gambar 2.1 Model TAM Fred Davis

Secara garis besar diartikan sebagai berikut, Technology

Acceptance Model adalah teori dalam sistem informasi yang

menggambarkan perilaku Pengguna Teknologi dalam menerima dan menggunakan teknologi baru. Perilaku Pengguna Teknologi dalam menerima dan menggunakan teknologi baru dipengaruhi oleh dua faktor yakni:

- Perceived Usefulness yang didefinisikan sebagai tingkat dimana Pengguna Teknologi percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan mengingkatkan performa kinerjanya.

- Perceived Ease of Use yang didefinisikan sebagai tingkat dimana Pengguna Teknologi percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan bebas dari resiko atau kesulitan.

Kedua faktor/variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan Pengguna Teknologi. Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi Pengguna Teknologi akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan TI. Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan TI dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use).

21

Menurut Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan, model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi yaitu berlandaskan pada kepercayaan (Believe), sikap (Attitude), keinginan (Intention), dan hubungan perilaku pengguna (User Behavior Relationship).12

Sedangkan menurut Ni Luh Nyoman Sherina Devi dan I Wayan Suartana dalam Artikelnya yang berjudul Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Pengguna Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel dan Sp. TAM menawarkan sebuah teori sebagai landasan untuk mempelajari dan memahami perilaku Pengguna dalam menerima dan menggunakan sistem informasi.13

Pendapat senada juga dikemukakaan oleh Lambertus, menurut lambertus yang dikutip Ade Abdul Hak dalam e-Journal Library Philosophy and Practice (2015) TAM adalah “This concept is one of the theories about the use of information technology systems that are considered very influential and is commonly used to describe the individual acceptance of the use of information technology systems as the technology acceptance model.14

Yang secara garis besar berarti TAM adalah salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menggambarkan penerimaan individu penggunaan sistem teknologi informasi sebagai model penerimaan teknologi.

12

Jogiyanto, Sistem Informasi Keperiakuan (Yogyakarta:ANDI, 2007 )h.112

13

Ni LuhNyomanSherina Devi dan I WayanSuartana. Analisis Technology Acceptance

Model (TAM) Terhadap Pengguna Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel dan Sp. (Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2014) h. 169.

14

Ade Abdul Hak, "An Analysis of the Acceptance's Staffs of Madrassa Library on "Senayan"-based Library Automation System Using Technology Acceptance Model (TAM)" (2015). Library Philosophy and Practice (e-journal). h 1260.

22

2. Model Technology Acceptance Model

Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan menyatakan bahwa model TAM yang dikembangkan oleh Fred Devis telah dimodifikasi dengan lima konstruk, lima konstruk tersebut ialah persepsi tentang kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use), persepsi terhadap kemanfaatan (Perceived Usefulness), sikap terhadap penggunaan

(Attitude Toward Using), perilaku untuk tetap menggunakan

(Behavioral Intention to Use), dan kondisi nyata penggunaan sistem (Actual System Usage).15

Gambar 2.2 Model TAM Fred Davis hasil modifikasi

15

23 a. External Variable

External Variable secara langsung akan mempengaruhi mempengaruhi persepsi terhadap kemanfaatan dan persepsi tentang kemudahan penggunaan. Persepsi tentang kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh variabel external yang berkenaan dengan karakteristik sistem yang meningkat penggunaan dari teknologi, seperti mouse, icon dan menu. 16

Persepsi tentang kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri misalnya pengalaman Pengguna Teknologi terhadap pengguna teknologi yang sejenis. Faktor yang kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut diperoleh dari Pengguna Teknologi. Reputasi yang baik didengar oleh Pengguna Teknologi akan mendorong keyakinan Pengguna Teknologi akan kemudahan penggunaan teknologi tersebut. Faktor yang ketiga yang mempengaruhi persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi adalah tersedianya mekanisme support yang terpercaya akan membuat pengguna merasa yakin bahwa terdapat mekanisme support yang handal jika kesulitan menggunakan teknologi akan mendorong persepsi pengguna teknologi kearah lebih positif.

16

Relawati. Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan

dengan menggunakan TAM. (Medan Jurnal Pelita Informatika Bud Darma STMIK Budi Darma Medan, 2014) hl109

24

Beberapa faktor dibawah ini dapat digunakan untuk mengukur persepsi tentang kemudahan penggunaan:

1. Menggunakan teknologi tidaklah menyulitkan penggunanya.

2. Pengguna Teknologi merasa yakin bahwa mudah untuk mengerjakan apa yang diperlukan dengan teknologi yang tersedia;

3. Pengguna Teknologi merasa yakin bahwa belajar menggunakan teknologi tidaklah memerlukan usaha yang keras.17

b. Perceived Ease of Use

Menurut Davis dalam tulisan Imam Yuadi di Jurnal Universitas Airlangga Surabaya yang berjudul Analisis Technology

Acceptance Model Terhadap Perpustakaan Digital dengan

Structural Equation Modeling Persepsi kemudahan penggunaan

didefiniskan sebagai "tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari usaha" , yang mencerminkan bahwa usaha merupakan sumber daya yang terbatas bagi seseorang yang akan mengalokasikan untuk berbagai kegiatan. Yang paling penting bagi Pengguna Teknologi adalah jumlah usaha yang dia keluarkan untuk dikeluarkan dalam menggunakan suatu sistem. Persepso tentang kemudahan penggunaan adalah konsep yang telah mendapatkan perhatian dalam kepuasan Pengguna Teknologi dalam alirannya

17

25

penelitian sistem informasi dan e-commerce. Davis juga mengemukakan bahwa segala sesuatu yang sama, sistem yang mudah digunakan akan meningkatkan niat untuk menggunakan sebagai kebalikan dari suatu sistem yang lebih mudah digunakan. Mempertimbangkan argumen yang jelas usaha individu untuk menjadi sumber daya langka, sedemikian hingga seorang individu seharusnya rela untuk mengalokasikan lebih banyak kesempatan daripada ia mampu melakukannya. Oleh karena itu, sebuah system yang memerlukan usaha kecil dikatakan lebih baik daripada sistem yang memerlukan usaha lebih besar.18

c. Perceived Usefullness

Perceived Usefulness (PU) atau Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan oleh Davis yang dikutip oleh Natalia Tangke dalam Jurnal Ekonomi Universitas Kristen Petra yang berjudul Analisa Penerimaan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dengan menggunakan TAM pada BPK RI mengemukakan bahwa PU adalah “sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerjanya.” 19

18

Imam Yuadi. Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Perpustakaan Digital

dengan Structural Equation Modeling. (Jurnal Universitas Airlangga Surabaya, 2009) h.9 19

Natalia Tangke. Analisa Penerimaan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)

26 d. Attitude Toward Using

Attitude Toward Using oleh Jogiyanto dalam Sistem Informasi Keperilakuan TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral Components).20

e. Behavioral Intention to Use

Behavioral Intention to Use menurut Relawati pada Jurnal Pelita Informatika Budi Darma STMIK Medan yang berjudul Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan dengan menggunakan TAM menjelaskan BIU adalah “kecenderungan perilaku untuk menggunakan suatu teknologi.“ Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung,

20

27

motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain.21

f. Actual Usage Behavioral

Jogiyanto dalam Sistem Informasi Keperilakuan menjelaskan bahwa AUB adalah “kondisi nyata penggunaan sistem.” Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan.22

21

Relawati. Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan

dengan menggunakan TAM. (Medan Jurnal Pelita Informatika Budi Darma STMIK Budi Darma Medan, 2014) hl109

22

28

Dokumen terkait