ANALISIS PENERIMAAN LONTAR 3.0
DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Studi Kasus Pada Perpustakaaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
di Limau Jakarta Selatan
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh:
IBNU FATKHAN NIM 1111025100025
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
i
ABSTRAK
Ibnu Fatkhan (NIM. 1111025100025). Analisis Penerimaan LONTAR 3.0 Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Studi Kasus Pada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Di Limau Jakarta Selatan. Di bawah bimbingan Ade Abdul Hak, S.Ag, S.S, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel, hubungan dan pengaruh DIO (Desain Interface OPAC), terhadap PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior). Responden pada penelitian ini berjumlah 98 responden yang terdiri dari mahasiswa dan dosen yang aktif mengunjungi Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA yang berada di Limau, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan analisis linier berganda sebagai alat statistik dengan menggunakan software SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran deskripsi variabel DIO (3,09), PEU (2,94), PU (3,01), ATU (2,96), BIU (2,96), dan AUB (2,87). Hal ini menunjukan nilai rata-rata dari semua variabel adalah tinggi dengan DIO berpengaruh paling tinggi terhadap penggunaan LONTAR 3.0. Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu; DIO, PEU, PU, ATU, BIU, terhadap AUB sebagai variabel dependen, maka peneliti mengemukakan 15 hipotesis. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan pengaruh antar variabel independen yaitu; DIO, PU, dan PEU signifikan (0,000), dan juga hubungan antara tiga variabel independen terhadap variabel ATU, BIU, dan AUB signifikan (0,000). Hasil akhir dari uji korelasi menemukan pengaruh dari keseluruhan variabel independent terhadap dependen pada penelitian ini adalah kuat dan berlawanan (0,662) dengan kolerasi signifikan. Dengan demikian seluruh hipotesis yang berjumlah 15 diterima.
ii
ABSTRACT
Ibnu Fatkhan (NIM. 1111025100025). Acceptance analysis LONTAR 3.0 Using Technology Acceptance Model (TAM) At the Library of the University of Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA In Limau South Jakarta. Under the guidance of Ade Abdul Hak, S.Ag, SS, M. Hum. the Study A program of Library Science of the Faculty of Culture and Humanities of the State Islamic University of Syarif Hidayatullah - Jakarta. 2015.
This study aims to describe the variables, relationship and influence DIO (OPAC Interface Design), to the PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), and AUB (Actual Usage Behavior). Respondents in this study amounted to 98 respondents consisting of students and faculty are actively visiting the Library of the University of Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA residing in Limau, Kebayoran Baru, South Jakarta. This study uses multiple linear analysis as a means of statistics using SPSS software version 22. The results showed that the description of the variable description DIO (3.09), PEU (2,94), PU (3,01), ATU (2,96), BIU (2,96), and AUB (2,87). This shows the average value of all variables is high with DIO highest influence on the use LONTAR 3.0. To determine the relationship between the independent variables, namely; DIO, PEU, PU, ATU, BIU, to AUB as the dependent variable, the researchers propose hypotheses 15. Results of hypothesis testing showed an effect between the independent variables, namely; DIO, PU, and PEU significant (0,000), and also the relationship between the three independent variables to variable ATU, BIU, and AUB are significant (0,000). The end result of the correlation test found the overall effect of the independent variable on the dependent in this study is strong and opposite (0,662) with a significant correlation. Thus the whole hypothesis of 15 accepted.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan
Islam, serta memberikan hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad
SAW beserta para sahabat-sahabatnya yang telah membawa umat manusia dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar Sarjana Ilmu
Perpustakaan, sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.
2. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurrahman, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora periode 2014-2015.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan
Informasi.
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpusatakaan dan
iv
5. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan banyak bimbingan yang membantu, mengarahkan, dan menuntun
penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Parhan Hidayat, M. Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima
kasih atas perhatian dan dukungan semangat yang diberikan sejak awal kuliah hingga
penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Endang Sri Setijawati, S.Pd selaku Kepala Unit Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan yang telah memberikan
waktu dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Bang Septian Nurhakim, S.IP, Bang Achmed Isyadea, S.IP, Bang Lutfan Zulwaqar,
S.IP, Kak Neneng Afriyanti, S.IP, Mas Difa Arthu Martha, dan Pak Udin Saepudin
selaku Pustakawan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
Limau Jakarta Selatan yang telah memberikan waktu dan bantuannya dalam
penyelesaian skripsi ini.
9. Mahasiswa dan Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA yang telah
memberikan waktunya untuk menjadi responden dalam meyelesaikan skripsi ini.
10. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan
banyak ilmu pengetahuan yang tak terhingga. Semoga ilmu yang yang telah diberikan
v
11. Kedua orangtua, Ibunda Hj. Iin Indah Suminar, MM dan Ayahanda H. Suhanda, MM.
Terima kasih mamah dan bapak yang telah mendidik, membimbing, memberikan
bantuan moril dan materil serta melimpahkan kasih sayang yang tak terhingga kepada
penulis. Kemudian Adik penulis tercinta Muhammad Zaky Ashari Suhanda, Nenek
tercinta Hj. Rusdiyatinah Asjari, dan Bibi penulis Purnamasari, SH.
12. Sahabat-sahabat penulis, Reni Sunjastri Lestari, Bintang Bela Adillah, S.IP, Rajif
Gufron, S.IP, Mitra Zalman, Ahmad Jauzi, S.IP, yang telah memberikan nasihat dan
motivasinya baik akademis maupun non akademis.
13. Teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi 2011, khususnya kelas
IPI A 2011, Yusra, Muthi Rahmi Amalia, Lailatifa Febriana, S.IP, Ahmad Jauzi, S.IP,
Dini Hafizah, Andri Fikri M Alwan, Reni Puspita, S.IP, Fitria Khoerunnafis, S.IP,
Gita Rizki Hastari, S.IP, Hafiz Salim Arbie, Dini Amelia Witriani, S.IP, Choerunnisa,
Tiara Puspita Ayu, S.IP, Anisya Marliyani Yulinar, S.IP, Rizca Amelia Akbar, S.IP,
Husain Haikal Pratama, S.IP, Maulidya Istiqfani, S.IP, Arif Cahyadi, Husen Ratuloli,
Amirah Rasyidah, S.IP, Widhia Oktaferiyanti, S.IP, Khusnul Novianti, Dewi Riani,
S.IP, dan Rajif Gufron, S.IP. Terima kasih atas kebersamaannya selama 4 tahun ini,
semoga persahabatan kita terus terjalin selamanya.
14. Kawan-kawan Black Jidad Community, Lilis Shofiyanti, Mentari Faradiba, Indi
Nisauf Fikry, S.Hum, Syarifaeni Fahdiah, S.Hum, Mitra Zalman, Muliadin Iwan, Egi
Zulhansah, Muhamad Reza Hakim, Ahmad Jauzi, S.IP, dan TB Ahmad Didin Saepul
vi
15. Kawan-kawan Komunitas SLiMS Jakarta dan SLiMS Ara yang telah memberi dan
men-sharing banyak ilmu seputar software Perpustakaan.
16. Kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Adab dan
Humaniora, terima kasih atas ilmu kehidupan yang telah diberikan, terus berproses,
Yakin Usaha Sampai.
17. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Pengabdi Rakyat 2014 yang
telah memberikan dukungan semangat kepada penulis. Dalam penyusunan skripsi
ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih butuh penyempurnaan di beberapa
bagian, baik dari segi isi maupun susunannya. Oleh karena itu, segala saran dan
kritik akan penulis terima untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan semuanya
dengan rahmat dan ridho-Nya serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat.
Selamat Membaca.
Ciputat, Desember 2015
vii
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah C. Tujuan dan Manfaat Penelitian D. Definisi Istilah………...10
E. Sistematika Penulisan………10
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI)………..12
1. Definisi STKI………...12
B. Technology Acceptance Model (TAM)………20
1. Konsep TAM………..20
viii
F. Hipotesis………35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian………36
1. Jenis Penelitian………36
5. Analisis Regresi Linier Berganda………43
a. Koefisien Determinasi………...45
b. Uji Signifikan Simultan (Uji F)……….45
c. Uji Signifikan Simultan (Uji t)………..46
d. Analisis Kolerasi………...47
F. Operasi Variabel Penelitian……….……..48
1. Desain Interface OPAC………..……….48
2. Perceived Easy of Use……….49
3. Perceived Usefulness………...49
4. Attitude Toward Using………49
5. Behavioral Intention to Use……….50
ix
G. Tempat dan Waktu Penelitian………...51
1. Tempat Penelitian………51
2. Waktu Penelitian……….51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perpustakaan UHAMKA……….53
1. Sejarah Berdiri Perpustakaan UHAMKA………...53
2. Visi Misi Perpustakaan UHAMKA……….54
3. Personalia………55
4. Struktur Organisasi………..56
5. Jenis Koleksi………56
6. Automasi Perpustakaan………...57
7. Sistem Layanan………...57
8. Jenis Layanan dan Fasilitas……….58
9. Peraturan Keanggotaan………59
10.Tata Tertib Pengunjung………...60
11.Tata Tertib Pengguna Internet……….61
12.Peraturan Peminjaman……….62
B. Profil Responden………...64
1. Karakteristik Profil Responden………...64
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel………...68
C. Hasil Penelitian……….73
1. Hasil Uji Kualitas Data………..73
a. Hasil Uji Validitas Data………73
x
2. Hasil Uji Asumsi Klasik………..81
a. Uji Normalitas………...81
b. Uji Multikolinieritas………..87
3. Analisis Linier Berganda……….92
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)……….92
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)………..95
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)……….101
d. Uji Analisis Kolerasi Antar Variabel………..116
e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect)………125
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect)……...126
g. Pengaruh Total………128
h. Diagram Jalur untuk Model III………130
D. Pembahasan……….132
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………..137
B. Saran………141
DAFTAR PUSTAKA……….142 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
3.1 Jenis Anggota Perpustakaan UHAMKA yang aktif ……….39
4.1 Sumber Daya Manusia Perpustakaan UHAMKA Limau ……….56
4.2 Waktu Layanan Perpustakaan ………...64
4.3 Tingkat Pengembalian Kuesioner ……….65
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………67
4.5 Hasil Uji Responden Berdasarkan Fakultas ………..68
4.6 Hasil Uji Design Interface OPAC……….70
4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif Perceived Easy of Use………70
4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif Perceived Usefulness……….71
4.9 Hasil Uji Statistik Deskriptif Attitude Toward Using………...72
4.10 Hasil Uji Statistik Deskriptif Behavioral Intention to Use………...72
4.11 Hasil Uji Statistik Deskriptif Actual Using Behavior………...73
4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Design Interface OPAC ………...75
4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Perceived Usefulness ………..76
4.14 Hasil Uji Validitas Variabel Perceived Easy of Use ……….77
4.15 Hasil Uji Validitas Variabel Attitude Toward Using ………78
4.16 Hasil Uji Validitas Variabel Behavioral Intention to Use……….79
4.17 Hasil Uji Validitas Variabel Actual Using Behavior ………80
xiii
4.19 Hasil Uji Normalitas ……….86
4.20 Hasil Uji Multikolonieritas Perceived Easy of Use ………..89
4.21 Hasil Uji Multikolonieritas Perceived Usefulness ………89
4.22 Hasil Uji Multikolonieritas Attitude Toward Using ………..90
4.23 Hasil Uji Multikolonieritas Behavioral Intention to Use ………..91
4.24 Hasil Uji Multikolonieritas Actual Using Behavior ………..92
4.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi Perceived Easy of Use ………..93
4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi Perceived Usefulness ………94
4.27 Hasil Uji Koefisien Determinasi Attitude Toward Using ……….95
4.28 Hasil Uji Koefisien Determinasi Behavioral Intention to Use ……….95
4.29 Hasil Uji Koefisien Determinasi Actual Using Behavior ……….96
4.30 Hasil Uji Simultan Perceived Easy of Use ………...97
4.31 Hasil Uji Simultan Perceived Usefulness ……….98
4.32 Hasil Uji Simultan Attitude Toward Using ………..99
4.33 Hasil Uji Simultan Behavioral Intention to Use ……….100
4.34 Hasil Uji Simultan Actual Using Behavior ……….101
4.35 Hasil Uji t Design Interface OPAC ……….102
4.36 Hasil Uji t Design Interface OPAC ……….104
4.37 Hasil Uji t Perceived Easy of Use ………...105
4.38 Hasil Uji t Attitude Toward Using ………..107
4.39 Hasil Uji t Behavioral Intention to Use ………..109
xiv
4.41 Hasil Uji Kolerasi ………...117
4.42 Hasil Uji Hipotesis ………..133
4.43 Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk ……….135
xv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Model TAM Fred Davis ………22
2.2 Model TAM Fred Davis Hasil Modifikasi ………24
2.3 TAM Pada Penerimaan LONTAR ………29
3.1 Model Penelitian ………...34
3.2 Hipotesis Penelitian ………..35
4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan UHAMKA ………..57
4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Attitude Toward Using ………..83
4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Attitude Toward Using ………..83
4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Behavioral Intention to Use ………..84
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Behavioral Intention to Use ………..84
4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Actual Using Behavior ………..85
4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Actual Using Behavior ………..85
4.8 Diagram Jaluk Model III ……….131
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini, manusia semakin sulit melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap perangkat teknologi informasi. Pernyataan ini
dibuktikan dengan dimanfaatkan produk produk teknologi informasi di
semua sektor. Mulai dari sektor industri, bisnis, pemerintahan, sampai
sektor pendidikan mulai memanfaatkan teknologi informasi guna
mendukung aktivitasnya, tidak terkecuali perpustakaan. Menurut Lasa Hs
dalam Kamus Kepustakawanan Indonesia, “teknologi informasi adalah
perpaduan antara komputer, komunikasi data dan media penyimpan.”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi
informasi merupakan perpaduan antara media komunikasi dan media
penyimpan komunikasi yang disimpan dalam unit komputer.
Perpustakaan sebagai salah satu lembaga penyedia informasi bagi
Pemustaka sangat mengandalkan produk-produk teknologi informasi
dalam memberikan layanan kepada Pemustaka. Salah satu bentuk
pemanfaatkan teknologi informasi di perpustakaan adalah otomasi
perpustakaan. Lassa Hs berpendapat dalam Kamus Kepustakawanan
Indonesia bahwa “Otomasi perpustakaan adalah proses pengumpulan,
penyimpanan, pengolahan, penyebaran, dan penggunaan informasi tidak
2
tetapi melibatkan unsur manusia.”1 Dengan otomasi, Perpustakaan
berharap mampu meningkatkan kualitas layanan kepada Pemustaka serta
memperbaiki sistem administrasi perpustakaan.
Sistem otomasi Perpustakaan (Software Perpustakaan) dapat
dikembangkan dengan cara mendesign program, memasang dan menguji
program sendiri atau dapat juga langsung berlangganan dengan
instansi/lembaga yang bergerak dibidang pengembangan Software
Perpustakaan.
Beberapa Software Otomasi Perpustakaan kini banyak
bermunculan dengan menawarkan berbagai kelebihan ataupun dengan
biaya murah bahkan gratis. Model dan kegunaan dari setiap perangkat
lunak perpustakaan berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
Kegunaan-kegunaan tersebut antara lain untuk pekerjaan operasional Perpustakaan,
yaitu pengadaan, inventarisasi, keanggotaan, OPAC, sirkulasi, dan lain
sebagainya.
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
(UHAMKA) Limau merupakan Perpustakaan Perguruan Tinggi, dimana
kebutuhan informasinya untuk mahasiswa, dan dosen UHAMKA Limau.
Sistem Otomasi Perpustakaan UHAMKA Limau memakai
Software Library Automation and Digital Archive versi (LONTAR) 3.0.
LONTAR adalah sistem informasi berbasis web yang digunakan sebagai
fasilitas pencarian berbagai informasi tentang kepustakaan dan buku-buku
1
Lasa Hs. Kamus Kepustakawanan Indonesia. ( Yogyakarta : Pustaka Book Publisher,
3
referensi dari berbagai sumber yang dikembangkan oleh Universitas
Indonesia (UI).
Data Pemustaka Perpustakaan UHAMKA Limau periode Maret
2015 mencapai angka 5343 Pemustaka terlepas dari Empat Fakultas yang
ada di Kampus Limau (FIKES, FAI, F Psikologi, FISIP), terdapat juga
Pemustaka dari Kampus UHAMKA Pasar Rebo, dan juga Kampus
UHAMKA Pasca Sarjana yang jika ditotal berjumlah 14 Fakultas.
Dalam penerapannya banyak ditemukan bahwa Pemustaka
UHAMKA Limau belum memakai layanan LONTAR yang tersedia,
beberapa Pemustaka meskipun memakai layanan LONTAR, setelah
Pemustaka mengecek keberadaan Informasi yang dicari lewat LONTAR,
Pemustaka tersebut bertanya kembali pada Pustakawan bagian Layanan
tentang Informasi yang dicari. Timbul pertanyaan apakah Pemustaka tidak
faham bagaimana cara memakai LONTAR ataukah LONTAR yang terlalu
rumit bagi Pemustaka ? Angka 5343 Pemustaka perbulan jika dibagi 30
hari maka setiap hari terdapat 178 Pemustaka yang datang di Perpustakaan
UHAMKA Limau. Angka ini semakin bertambah jika Kampus UHAMKA
mengadakan UAS atau UTS, yang mana mahasiswa membutuhan koleksi
sebagai bahan acuan belajar. Maka tak ayal setiap hari selepas jam
kunjungan Perpustakaan ditutup, setiap Pustakawan melakukan Shelving
koleksi minimal 300 buku perhari. Hal ini akibat dari Pemustaka yang
mencari koleksi secara acak karena tidak memahami sistem kerja dari
4
Penerapan teknologi dalam suatu organisasi seperti Perpustakaan
akan berpengaruh pada keseluruhan organisasi, terutama pada sumber
daya manusia. Faktor Pengguna Teknologi sangat penting untuk
diperhatikan dalam penerapan sistem, karena tingkat kemampuan
Pengguna Teknologi untuk menggunakan sistem mempunyai pengaruh
besar dalam menentukan sukses tidaknya pengembangan/penerapan sistem
tersebut. 2 Selain sumber daya manusia terutama Pengguna teknologi atau
dalam hal ini Pemustaka Menurut Imam Yuadi “Desain Interface yang
terorganisir dengan baik dan secara hati-hati dirancang dapat membantu
para Pemustaka dalam meneliti antarmuka dan mengidentifikasi informasi
yang relevan secara mudah.”3 Dari ketentuan diatas jelaslah bahwa Desain
Interface merupakan hal yang penting karena berhubungan langsung
dengan Pemustaka dalam mengidentifikasi informasi.
Oleh karena itu, untuk membuktikan secara secara empiris
bagaimana penerimaan Sistem Otomasi Perpustakaan LONTAR 3.0 oleh
Pemustaka atau dalam hal ini Mahasiswa dan Dosen UHAMKA dapat
dilakukan dengan berbagai pendekatan teori dan model. Salah satu model
untuk memprediksi dan menjelaskan penggunaan komputer adalah
Technology Acceptance Model (TAM). TAM adalah suatu model
penelitian yang menjelaskan bagaimana Pemustaka atau Pengguna
teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut.
2
Alwan Sri Kusnoto, Pengaruh Keahlian Pengguna terhadap Kinerja Sistem Informasi
dengan Variabel Intervening Partisipasi, Kecemasan, Kepuasan, Derajat Penerimaan, dan Ketidakpastian Kerja. (Jember : Jurnal Ekonomi Manajemen dan Kewirausahaan Oprimal Vol. 5, No.1, 2011). hal. 38-50
3
Imam Yuadi. Analisis Technology Acceptance Model terhadap Perpustakaan Digital
5
Menurut Lambertus yang dikutip Ade Abdul Hak dalam e-Journal Library Philosophy and Practice (2015) TAM adalah “concept is one of the theories about the use of information technology systems that are considered very influential and is commonly used to describe the individual acceptance of the use of information technology systems as the technology acceptance model.” 4
Secara garis besar berarti TAM adalah salah satu teori tentang
penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh
dan umumnya digunakan untuk menggambarkan penerimaan individu
penggunaan sistem teknologi informasi sebagai model penerimaan
teknologi. Dengan menggunakan TAM, maka akan dapat diketahui jika
faktor eksternal, faktor persepsi terhadap kemanfaatan atau Perceived
Usefulness (PU), faktor persepsi tentang kemudahan penggunaan atau
Perceived Ease of Use (PEU), faktor sikap terhadap penggunaan atau
Attitude Toward Using (ATU), faktor perilaku untuk tetap menggunakan
LONTAR atau Behavioral Intention to Use (BIU) akan mempengaruhi
sikapnya dalam penerimaan penggunaan teknologi informasi atau Actual
Usage Behavior (AUB).
Metode TAM dapat digunakan untuk mengetahui respon dari
Pemustaka terhadap kepuasan pelayanan yang diberikan oleh sebuah
sistem teknologi perpustakaan, sehingga pihak perpustakaan dapat
memperbaiki layanan sistem teknologi yang sedang dimiliki menjadi lebih
baik lagi.5
4
Ade Abdul Hak, "An Analysis of the Acceptance's Staffs of Madrassa Library on "Senayan"-based Library Automation System Using Technology Acceptance Model (TAM)" (2015). Library Philosophy and Practice (e-journal). h 1260.
5
Relawati. Analisa Pengukuran Tingkat kepuasan pengguna layanan Perpustakaan
6
Dari hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai Analisis Penerimaan LONTAR 3.0 dengan menggunakan Technology Acceptance Model di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Limau.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis membatasi masalah
dalam penelitian :
a. Gambaran Pengguna LONTAR tentang Desain Interface OPAC
(DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU),
Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU),
dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat pandangan Pengguna
LONTAR Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
HAMKA Limau Jakarta Selatan.
b. Hubungan antara Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy
of Use (PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using
(ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage
Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR di Perpustakaan
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta
7
c. Pengaruh antar variabel Desain Interface OPAC (DIO), Perceived
Easy of Use (PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward
Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual
Usage Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR di Perpustakaan
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta
Selatan.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah dan latar belakang masalah yang
telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut :
a. Bagaimanakah gambaran Pengguna LONTAR tentang Desain
Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived
Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral
Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB)
memuat pandangan Pengguna LONTAR Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan?
b. Apakah ada hubungan yang signifikan antara Desain Interface
OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness
(PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use
(BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna
LONTAR Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
8
c. Seberapa besar pengaruh antara variabel Desain Interface OPAC
(DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU),
Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU),
dan Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
Limau Jakarta Selatan ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebaga berikut :
a. Mengetahui gambaran tentang Desain Interface OPAC
(DIO),Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU),
Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use
(BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) membuat pandangan
Pengguna LONTAR Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan.
b. Mengetahui hubungan antara Desain Interface OPAC (DIO),
Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU),
Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use
(BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna
LONTAR Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
9
c. Mengetahui pengaruh antara Desain Interface OPAC (DIO),
Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude
Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan
Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
Limau Jakarta Selatan.
2. Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Sebagai pendalaman pengetahuan mengenai Sistem Otomasi di
Perpustakaan, khususnya Library Automation and Digital Archive
(LONTAR) bagi Penulis maupun untuk Pembaca. Disisi lain juga
memperoleh wawasan yang mendalam mengenai Technologi
Acceptance Model yang dilihat melalui faktor-faktor penerimaan
LONTAR bagi Dosen maupun Mahasiswa UHAMKA Limau.
b. Memberikan informasi mengenai kondisi real sistem otomasi
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Limau.
hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan
penggunaan sistem otomasi Perpustakaan.
c. Sebagai masukan dalam penelitian sejenis di masa yang akan
10 D. Definisi Istilah
Dalam skripsi terdapat beberapa istilah yang sering digunakan. Maksud
dari beberapa istilah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. LONTAR adalah sistem informasi berbasis web yang digunakan
sebagai fasilitas pencarian berbagai informasi tentang kepustakaan dan
buku-buku referensi dari berbagai sumber yang dikembangkan oleh
Universitas Indonesia (UI).
b. Technology Acceptance Model adalah suatu model penelitian yang
menjelaskan bagaimana Pemustaka atau Pengguna teknologi menerima
dan menggunakan teknologi tersebut.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini memuat argumentasi seputar penelitian, meliputi: latar
belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini menjelaskan tentang Sistem Temu Kembali Informasi
(pengertian Sistem Temu Kembali Informasi, tujuan Sistem Temu
Kembali Informasi, tugas dan fungsi Sistem Temu Kembali
Informasi), Technlogy Acceptance Model (Konsep TAM, Model
11 Bab III Metode Penelitian
Bab ini memuat jenis dan pendekatan penelitian, sumber data,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis
data, Operasional Variabel Penelitian, Model Penelitian, Hipotesis
dan jadwal penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini memuat profil Perpustakaan Universitas Muhamadiyah
Prof. Dr. HAMKA sebagai objek penelitian (Gambaran umum,
lokasi geografis, dasar-dasar hukum, tujuan perpustakaan, visi dan
misi, tugas dan fungsinya, koleksi, SDM, Pemustaka, layanan,
sarana dan prasarana, dan sejenisnya.), hasil penelitian dan
pembahasan yang disesuaikan dan menjawab tujuan penelitian.
Bab V Penutup
Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian, meliputi: penarikan
12 BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Sistem Temu Kembali Informasi
Temu kembali atau temu balik informasi (information retrieval) sering
digunakan dalam arti kegiatan pencarian atau penelusuran informasi.
Sistem temu kembali informasi dibutuhkan guna mengumpulkan dokumen
atau informasi, dan juga sebagai upaya pengorganisasian dokumen atau
informasi yang disajikan dan diakses oleh Pemustaka secara mudah dan
cepat.
1. Definisi Sistem Temu Kembali Informasi
Menurut Lancaster (1979) yang dikutip Agus Rifai dalam Jurnal
Al-Maktabah Vol.4 No.1 temu balik informasi adalah “proses
penelusuran koleksi dokumen (dalam arti seluas-luasnya) untuk
mengidentifikasi dokumen mengenai subyek tertentu.”
Sedangkan Ingwersen (1992) berpendapat yang dikutip Agus Rifai dalam Jurnal Al-Maktabah Vol.4 No.1 mengatakan bahwa “sistem temu kembali informasi merupakan sistem yang dibangun melalui proses antara obyek sistem, sistem setting, dan situasi yang memungkinkan terjadinya penelusuran dan ditemukanya informasi potensial yang diinginkan oleh penelusur informasi.” 1
Menurut Putu Pendit dkk dalam Artikel yang ditulis M Solihin
Arianto dan Ahmad Subhan yang berjudul Isu-isu Pengembangan
Perpustakaan Digital di Indonesia Information retrieval merujuk ke
keseluruhan kegiatan yang meliputi pembuatan wakil informasi
1
Agus Rifai. Peran pustakawan intermediary dalam memenuhi kebutuhan informasi
13
(representation), penyimpanan (storage), pengaturan (organization)
sampai ke pengambilan (accses). Semua ini harus memudahkan
Pengguna sistem informasi untuk memperoleh apa yang diinginkanya.
Sementara itu, data retrieval memiliki lingkup yang lebih sempit yaitu
bagaimana mencocokan antara kata-kata yang terkandung disebuah
dokumen dengan kata-kata yang digunakan seseorang dalam mencari
informasi (dengan asumsi bahwa yang dicari adalah kata-kata dan
dokumennya berisi kata-kata).2
2. Kegiatan Temu Kembali Informasi
Menurut Chowdhruy (1999) dalam Artikelnya yang berjudul
Introduction to Modern Information Retrieval menyebutkan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh suatu sistem untuk keperluan temu kembali informasi, yaitu sebagai berikut : ”
a. Mengidentifikasi sumber-sumber informasi (dokumen) yang relevan dengan minat Pengguna;
b. Melakukan analisis isi dokumen;
c. Mewakili isi dari sumber informasi sesuai dengan pertanyaan Pengguna;
d. Melakukan analisis terhadap pertanyaan Pengguna dan mewakilinya dalam bentuk yang cocok agar sesuai dengan database;
e. Mencocokan istilah penelusuran dengan database; f. Menemukan kembali informasi yang relevan;
g. Melakukan hal-hal yang perlu disesuaikan dalam sistem berdasarkan umpan balik (feedback) dari Pemustaka.” 3
2
M Solihin Arianto dan Ahmad Subhan. Isu-isu Pengembangan Perpustakaan Digital di
Indonesia (Yogyakarta:Jurnal IAIN Sunan Klijaga, 2012)h 13
3
Chowdhury, G.G. Introduction to Modern Information Retrieval (London: Library
14
3. Tujuan dan Fungsi Sistem Temu Kembali Informasi
Sistem Temu Kembali Informasi didisain untuk menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan oleh Pengguna sistem. Sistem Temu Kembali Informasi bertujuan untuk menjembatani kebutuhan informasi Pemustaka dengan sumber informasi yang tersedia. Menurut Belkin dalam Anomalous State of Knowledge as a Basis for Information Retrieval pada Canadian Journal of Information Sciences 5 tujuan sistem temu kembali adalah sebagai berikut: “
a. Penulis mempresentasikan sekumpulan ide dalam sebuah dokumen menggunakan sekumpulan konsep;
b. Terdapat beberapa pengguna yang memerlukan ide yang dikemukakan oleh penulis tersebut, tapi mereka tidak dapat mengidentifikasikan dan menemukannya dengan baik;
c. Sistem temu kembali informasi bertujuan untuk mempertemukan ide yang dikemukakan oleh penulis dalam dokumen dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan (query).” 4
Lancaster (1979) dan Kent (1971) berpendapat dalam Artikel
Information Retrieval Systems: Characteristics, Testing, and Evaluation, 2 nd Edition bahwa fungsi utama Sistem Temu Kembali Informasi adalah sebagai berikut: “
a. Mengidentifikasi sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakat Pemustaka yang ditargetkan;
b. Menganalisis isi sumber informasi (dokumen);
c. Merepresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan (query) Pemustaka;
d. Merepresentasikan pertanyaan (query) Pemustaka dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat dalam basis data;
e. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data;
f. Menemu-kembalikan informasi yang relevan;
g. Menyempurnakan unjuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh Pemustaka.” 5
4
Belkin, N.J. Anomalous State of Knowledge as a Basis for Information Retrieval
(Canadian Journal of Information Sciences 5. 1980) h133-143.
5
15 4. Pengertian OPAC
Kanisius berpendapat dalam bukunya yang berjudul Teknologi Informasi Perpustakaan : strategi perancangan perpustakaan digital bahwa OPAC yaitu “sebuah fitur atau fasilitas yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pengunjung web untuk mencari katalog koleksi, perpustakaan yang dapat diakses secara umum. Dapat dilakukan mencari koleksi yang kita inginkan dengan kata kunci judul, pengarang, subjek, nomor klasifikasi dan sebagainya.” 6
Lasa HS dalam Kamus Kepustakawanan menyebutkan bahwa OPAC adalah “suatu database dari record-record catalog yang diakses oleh pencari informasi. OPAC ini berfungsi sebagai catalog terpasang (online catalog) yang dapat diakses secara langsung oleh pencari informasi di perpustakaan.” 7
Tahsinul Manaf dalam tulisannya yang berjudul OPAC sebagai sarana temu kembali informasi, yang terdapat di Media pustakawan No.3 Juni tahun 2002 menjelaskan bahwa OPAC adalah “cantuman bibliografi dalam bentuk mesin terbaca yang dapat dibaca dan disimpan dalam system computer, sehingga Pengguna dapat mengakses informasi secara terus menerus dengan mendekati pengarang, judul, subjek atau gabungan dari komponenkomponen yang disebutkan.” 8
5. Perkembangan OPAC
OPAC (Online Public Access Catalogue) memungkinkan anggota
atau Pemustaka menelusur pangkalan data katalog untuk melihat
apakah perpustakaan memiliki karya tertentu dan tempat lokasinya.
Apabila sistem katalog ini terhubung sistem sirkulasi, akan diketahui
apakah koleksi atau karya tersebut berada di rak ataukah sedang
dipinjam oleh Pemustaka lain.
6
Kanisius, Teknologi informasi perpustakaan: strategi perancangan perpustakaan
digital. (Yogyakarta: Kanisius, 2008)
7
Lasa HS. Kamus kepustakawanan. (Yogyakarta: Gajah mada university press, 1998)
h.89
8
Tahsinul Manaf. OPAC sebagai sarana temu kembali informasi, Media pustakawan
16
OPAC generasi pertama muncul pada awal 1980-an dan ia lebih
banyak terhubung dengan sistem pengawasan sirkulasi berbasis
komputer. Titik temu OPAC tersebut biasanya sama dengan titik temu
yang ada dikartu, katalog tercetak, misalnya pengarang, judul, nomor
panggil atau apabila mungkin tajuk subjek.
OPAC generasi kedua didasarkan pada teknik-teknik temu kembali
informasi yang dikembangkan oleh jasa penelusuran online. Titik
temunya adalah kata-kata atau setiap kata dari judul, tajuk subyek,
pengarang atau nama lain dan penyatan-pernyataan penelusuran yang
bisa disusun dengan menghubungkan istilah penelusuran dengan
menggunakan operator Boolean logic. Banyak OPAC generasi kedua
memiliki dua level interaksi Pemustaka. Pertama, level sederhana bagi
penelusur yang baru dan belum berpengalaman. Kedua, level yang
lebih maju bagi penelusur yang sudah berpengalaman.
OPAC generasi ketiga pada umumnya memiliki karakteristik
berikut:
a. Teknik-teknik temu kembali non-boolean logic (hal ini mungkin
didasarkan pada pencocokan yang paling baik atau best match);
b. Penerimaan search expression dalam bahasa biasa (ordinary
languange) dengan berbagai fasilitas untuk penggunaan direktori
dalam rangka menyediakan singkatan, sinonim attau jenis-jenis
uraian (spelling variant);
17
d. Penggunaan istilah dari cantuman yang relevan, yang ditemu
kembali untuk meningkatkan strategi penelusuran;
e. Penampilan cantuman paling relevan yang ditemukan pertama
kali.9
6. Kriteria OPAC
Crowford (1987) berpendapat dalam Patron access: issue for online
catalogs bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang
enggan menggunakan OPAC diantaranya disebabkan sistem tersebut
didesain terlampau sukar dan berbelit-belit sehingga menyulitkan
Pengguna LONTAR, disamping itu kurang menarik dalam
penampilanya. Seharusnya, sebuah OPAC yang baik harus mudah
dalam pengoperasional dan disenangi oleh Pemustaka. Crowford
menyarankan beberapa kriteria yang diperlukan untuk OPAC yang
baik, antara lain:
a. Layar monitor yang ditampilkan pada level pertama seharusnya
memperkenalkan perpustakaan yang bersangkutan. Layar harus
jelas sehingga dapat menimbulkan minat dari Pemustaka pemula
dan yang berpengalaman untuk menggunakannya;
b. Sebuah OPAC sebaiknya selalu memberikan indikasi kepada
Pemustaka langkah demi langkah; di level mana mereka sekarang,
bagaimana mereka sampai ke situ, dan ke mana mereka
selanjutnya;
9
18
c. OPAC seharusnya menghindari penggunaan „jargon atau istilah
dan kata-kata yang tidak baku;
d. Jumlah hasil penelusuran harus dapat ditampilkan di layar;
e. Fasilitas help atau bantuan harus selalu tersedia pada layar monitor
di setiap level searching;
f. OPAC harus memberi respon yang cepat dan tepat dari setiap
permintaan.10
10
19
B. Technology Acceptance Model (TAM)
Dalam mengadopsi suatu teknologi baru, setiap individu memiliki
respon yang berbeda. Ada individu yang dengan mudahnya
mengoperasikan suatu teknologi baru namun ada juga yang sulit untuk
menerima. Tindakan menerima atau menolak hadirnya suatu teknologi
baru telah menjadi kajian penting dalam dunia sistem informasi. Kajian ini
penting dalam mengukur sukses tidaknya teknologi tersebut di dalam
masyarakat. Oleh karenanya banyak ilmuwan yang merumuskan beragam
teori berikut variable-variabel nya dalam menganalisis behaviorial ini.
Salah satu teori yang paling mutakhir dan paling banyak digunakan adalah
teori Technology Acceptance Model rumusan Fred Davis.
1. Konsep Technology Acceptance Model
Menurut Davis, definisi Technology Acceptance Model yang disarikan
dalam bukunya yang berjudul “Measurement Scales for Perceived
Usefulness and Perceived Ease of Use” adalah:
The Technology Acceptance Model (TAM) is an information systems theory that models how users come to accept and use a technology. The model suggests that when users are presented with a new technology, a number of factors influence their decision about how and when they will use it, notably:
- Perceived usefulness (PU) - This was defined by Fred Davis as "the degree to which a person believes that using a particular system would enhance his or her job performance".
- Perceived ease-of-use (PEOU) - Davis defined this as "the degree to which a person believes that using a particular system would be free from effort" 11
11Davis, Fred D., 1989, “
Measurement Scales for Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use”,
20
Gambar 2.1 Model TAM Fred Davis
Secara garis besar diartikan sebagai berikut, Technology
Acceptance Model adalah teori dalam sistem informasi yang
menggambarkan perilaku Pengguna Teknologi dalam menerima dan
menggunakan teknologi baru. Perilaku Pengguna Teknologi dalam
menerima dan menggunakan teknologi baru dipengaruhi oleh dua
faktor yakni:
- Perceived Usefulness yang didefinisikan sebagai tingkat dimana
Pengguna Teknologi percaya bahwa menggunakan teknologi baru
akan mengingkatkan performa kinerjanya.
- Perceived Ease of Use yang didefinisikan sebagai tingkat dimana
Pengguna Teknologi percaya bahwa menggunakan teknologi baru
akan bebas dari resiko atau kesulitan.
Kedua faktor/variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan
Pengguna Teknologi. Kesimpulannya adalah model TAM dapat
menjelaskan bahwa persepsi Pengguna Teknologi akan menentukan
sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan TI. Model ini secara lebih
jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan TI dipengaruhi
oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of
21
Menurut Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan, model
TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku
pengguna teknologi informasi yaitu berlandaskan pada kepercayaan
(Believe), sikap (Attitude), keinginan (Intention), dan hubungan
perilaku pengguna (User Behavior Relationship).12
Sedangkan menurut Ni Luh Nyoman Sherina Devi dan I Wayan
Suartana dalam Artikelnya yang berjudul Analisis Technology
Acceptance Model (TAM) Terhadap Pengguna Sistem Informasi di
Nusa Dua Beach Hotel dan Sp. TAM menawarkan sebuah teori
sebagai landasan untuk mempelajari dan memahami perilaku
Pengguna dalam menerima dan menggunakan sistem informasi.13
Pendapat senada juga dikemukakaan oleh Lambertus, menurut lambertus yang dikutip Ade Abdul Hak dalam e-Journal Library Philosophy and Practice (2015) TAM adalah “This concept is one of the theories about the use of information technology systems that are considered very influential and is commonly used to describe the individual acceptance of the use of information technology systems as the technology acceptance model.” 14
Yang secara garis besar berarti TAM adalah salah satu teori tentang
penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat
berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menggambarkan
penerimaan individu penggunaan sistem teknologi informasi sebagai
model penerimaan teknologi.
12
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperiakuan (Yogyakarta:ANDI, 2007 )h.112
13
Ni LuhNyomanSherina Devi dan I WayanSuartana. Analisis Technology Acceptance
Model (TAM) Terhadap Pengguna Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel dan Sp. (Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2014) h. 169.
14
22
2. Model Technology Acceptance Model
Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan menyatakan bahwa
model TAM yang dikembangkan oleh Fred Devis telah dimodifikasi
dengan lima konstruk, lima konstruk tersebut ialah persepsi tentang
kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use), persepsi terhadap
kemanfaatan (Perceived Usefulness), sikap terhadap penggunaan
(Attitude Toward Using), perilaku untuk tetap menggunakan
(Behavioral Intention to Use), dan kondisi nyata penggunaan sistem
(Actual System Usage).15
Gambar 2.2 Model TAM Fred Davis hasil modifikasi
15
23 a. External Variable
External Variable secara langsung akan mempengaruhi
mempengaruhi persepsi terhadap kemanfaatan dan persepsi
tentang kemudahan penggunaan. Persepsi tentang kemudahan
penggunaan dipengaruhi oleh variabel external yang berkenaan
dengan karakteristik sistem yang meningkat penggunaan dari
teknologi, seperti mouse, icon dan menu. 16
Persepsi tentang kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor pertama berfokus pada teknologi itu
sendiri misalnya pengalaman Pengguna Teknologi terhadap
pengguna teknologi yang sejenis. Faktor yang kedua adalah
reputasi akan teknologi tersebut diperoleh dari Pengguna
Teknologi. Reputasi yang baik didengar oleh Pengguna
Teknologi akan mendorong keyakinan Pengguna Teknologi
akan kemudahan penggunaan teknologi tersebut. Faktor yang
ketiga yang mempengaruhi persepsi tentang kemudahan
penggunaan teknologi adalah tersedianya mekanisme support
yang terpercaya akan membuat pengguna merasa yakin bahwa
terdapat mekanisme support yang handal jika kesulitan
menggunakan teknologi akan mendorong persepsi pengguna
teknologi kearah lebih positif.
16
Relawati. Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan
24
Beberapa faktor dibawah ini dapat digunakan untuk
mengukur persepsi tentang kemudahan penggunaan:
1. Menggunakan teknologi tidaklah menyulitkan penggunanya.
2. Pengguna Teknologi merasa yakin bahwa mudah untuk
mengerjakan apa yang diperlukan dengan teknologi yang
tersedia;
3. Pengguna Teknologi merasa yakin bahwa belajar
menggunakan teknologi tidaklah memerlukan usaha yang
keras.17
b. Perceived Ease of Use
Menurut Davis dalam tulisan Imam Yuadi di Jurnal Universitas
Airlangga Surabaya yang berjudul Analisis Technology
Acceptance Model Terhadap Perpustakaan Digital dengan
Structural Equation Modeling Persepsi kemudahan penggunaan
didefiniskan sebagai "tingkat dimana seseorang percaya bahwa
menggunakan sistem tertentu akan bebas dari usaha" , yang
mencerminkan bahwa usaha merupakan sumber daya yang
terbatas bagi seseorang yang akan mengalokasikan untuk
berbagai kegiatan. Yang paling penting bagi Pengguna
Teknologi adalah jumlah usaha yang dia keluarkan untuk
dikeluarkan dalam menggunakan suatu sistem. Persepso tentang
kemudahan penggunaan adalah konsep yang telah mendapatkan
perhatian dalam kepuasan Pengguna Teknologi dalam alirannya
17
25
penelitian sistem informasi dan e-commerce. Davis juga
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang sama, sistem yang
mudah digunakan akan meningkatkan niat untuk menggunakan
sebagai kebalikan dari suatu sistem yang lebih mudah
digunakan. Mempertimbangkan argumen yang jelas usaha
individu untuk menjadi sumber daya langka, sedemikian hingga
seorang individu seharusnya rela untuk mengalokasikan lebih
banyak kesempatan daripada ia mampu melakukannya. Oleh
karena itu, sebuah system yang memerlukan usaha kecil
dikatakan lebih baik daripada sistem yang memerlukan usaha
lebih besar.18
c. Perceived Usefullness
Perceived Usefulness (PU) atau Persepsi terhadap kemanfaatan
didefinisikan oleh Davis yang dikutip oleh Natalia Tangke
dalam Jurnal Ekonomi Universitas Kristen Petra yang berjudul
Analisa Penerimaan Teknik Audit Berbantuan Komputer
(TABK) dengan menggunakan TAM pada BPK RI
mengemukakan bahwa PU adalah “sebagai suatu tingkat atau
keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan menggunakan
sistem tertentu akan meningkatkan kinerjanya.” 19
18
Imam Yuadi. Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Perpustakaan Digital
dengan Structural Equation Modeling. (Jurnal Universitas Airlangga Surabaya, 2009) h.9
19
Natalia Tangke. Analisa Penerimaan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)
26 d. Attitude Toward Using
Attitude Toward Using oleh Jogiyanto dalam Sistem Informasi
Keperilakuan TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap
penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan
sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi
dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor
sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi
perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif
atau cara pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan
komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku
(Behavioral Components).20
e. Behavioral Intention to Use
Behavioral Intention to Use menurut Relawati pada Jurnal Pelita
Informatika Budi Darma STMIK Medan yang berjudul Analisa
Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan
dengan menggunakan TAM menjelaskan BIU adalah “kecenderungan perilaku untuk menggunakan suatu teknologi.“
Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang
dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi
tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung,
20
27
motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk
memotivasi pengguna lain.21
f. Actual Usage Behavioral
Jogiyanto dalam Sistem Informasi Keperilakuan menjelaskan
bahwa AUB adalah “kondisi nyata penggunaan sistem.”
Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan
durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas
menggunakan system jika mereka meyakini bahwa sistem
tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas
mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan.22
21
Relawati. Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan
dengan menggunakan TAM. (Medan Jurnal Pelita Informatika Budi Darma STMIK Budi Darma Medan, 2014) hl109
22
28
C. TAM pada penerimaan LONTAR
Gambar 2.3 TAM pada penerimaan LONTAR
1. Design Interface OPAC (DIO)
Kualitas Interface sistem memberikan suatu kontribusi penting
pada nilai guna perpustakaan digital. Sebagai media antara sistem dan
Pemustaka, Interface bertindak sebagai platform untuk tindakan
Pemustaka. Suatu Interface dirancang dengan baik supaya dapat
membantu para Pemustaka dalam menggunakan sistem secara mudah
dengan mengurangi usaha dalam mengidentifikasi obyek tertentu pada
layar atau penyediaan navigasi yang jelas antara layer satu dengan yang
lainnya. Pentingnya sistem Interface dalam pencapaian Pemustaka atas
sistem temu kembali informasi telah ditulis oleh para peneliti ilmu
perpustakaan dan informasi.
Desain Interface adalah suatu cara dimana informasi dipresentasikan
pada suatu layar. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa
Interface mampu mempengaruhi strategi pencarian informasi
Pemustaka sebagaimana kemampuannya.23
23
Imam Yuadi. Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Perpustakaan Digital
29
2. Perceived Ease of Use (PEU)
Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi
didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa
teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.
3. Perceived Usefulness (PU)
Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa dapat
dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang
menggunakannya.
4. Attitude Toward Using (ATU)
Dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem
yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila
seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti
lain menyatakan bahwa faktor sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek
yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas
unsur kognitif atau cara pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan
komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral
Components).
5. Behavioral Intention to Use (BIU)
Kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi.
Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat
diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya
keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap
30
Peneliti selanjutnya menyatakan bahwa sikap perhatian untuk
menggunakan adalah prediksi yang baik untuk mengetahui Actual
Usage.
6. Actual Usage Behavioral (AUB)
Kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk
pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi.
Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa
sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas
mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan.24
24
31
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu atau penelitian yang relevan dengan penelitian ini
masisng masing berasal dari Imam Yuadi, Arif Surachman, dan Ade
Abdul Hak. Adapun hasil penelitian tersebut akan dijelaskan sebagai
berikut :
1. Analisis technology acceptance model terhadap Perpustakaan Digital
dengan Structural Equation Modeling yang diteliti oleh Imam Yuadi.
Penelitian tersebut menjelaskan penerimaan model teknologi TAM di
Perpustakaan Universitas Airlangga dengan menggunakan metode
persamaan model structural (SEM), dalam menganalisis Model
Penerimaan teknologi menggunakan software AMOS versi 5.0 sebagai
sarana pengolahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan
menggunakan peneriksaan CFA (Confirmatory Factor Analysis)
menemukan bahwa hanya satu variabel yang tidak signifikan,
sedangkan ketujuh variabel lain harus dimodifikasi sampai signifikan.
Hasil dari 318 responden menemukan bahwa dua dari sepuluh
hipotesis menolak dimana organisasi e-resources tidak memiliki efek
atau signifikan pada persepsi penggunaan. Demikian pula, Persepsi
Kemudahan Penggunaan tidak memiliki efek ke Sikap Pengguna
perihal pemanfaatan Perpustakaan Digital.
2. Analisis penerimaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS) terpadu
versi 3 di Lingkungan Universitas Gajah Mada (UGM) yang diteliti
oleh Arif Surachman. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui
32
yang dilakukan di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan tiga variabel sebagaimana yang
dilakukan oleh peneliti sebelumnya, Davis dan Oktavianti. Variabel
tersebut adalah Perceived Usefulness (PU) and Perceived Ease of Use
(PEOU) sebagai variabel mandiri sedangkan Acceptance of “SIPUS Terpadu” (ACIT) sebagai variabel terikat. Sebagai gambaran singkat,
penelitian ini menunjukkan bahwa kedua vartiabel mandiri tersebut
mempengaruhi variable terikat dengan nilai 63,8% sedangkan sisanya
merupakan pengaruh dari faktor lain.
3. An Analysis of the Acceptance's Staffs of Madrassa Library on
"Senayan"-based Library Automation System Using Technology
Acceptance Model (TAM) yang diteliti oleh Ade Abdul Hak.
Penelitian tersebut menjelaskan penerimaan Software SLiMS di
Perpustakaan Madrasah. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model Technology Acceptance Model (TAM)
yang didasarkan pada kontruksi pengetahuan dan keterampilan (KS),
Persepsi kemudahan penggunaan (PEU), Persepsi kegunaan (PU),
sikap terhadap perilaku (ATU), Niat perilaku (BI), dan Penggunaan
actual (AU). Kuesioner sebanyak 89 sampel yang dikumpulkan dan
dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian
menunjukan bahwa nilai rata-rata untuk semua konstruk adalah 3
(tinggi) dari skor maksimum adalah 4 (sangat tinggi), kecuali konstruk
Penggunaan aktual (AU) dengan nilai rata-rata masih rendah yaitu 2,3.
Analisis menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
33
terhadap perilaku (ATU) dengan nilai efek 11.9%. sementara itu nilai
pengaruh Persepsi kemudahan penggunaan (PEU) ke sikap terhadap
perilaku (ATU) mempunyai nilai pengaruh 64.3%. Dengan demikian
kemudahan menjadi lebih penting daripada kemanfaatan dalam
memberikan pelatihan bagi staff perpustakaan madrasah.
E. Model Penelitian
Gambar 3.1 Model Peneitian
Seperti Seperti diuraikan diatas bahwa peneliti ini menggunakan
model (TAM) Technology Acceptance Model dengan modifikasi pada
variabel eksternal. Variabel modelnya adalah variabel eksternal yang
berpengaruh atas persepsi tentang kemudahan penggunaan (perceived
ease of use) dan persepsi terhadap kemanfaatan (perceived usefulness)
atas Desain Interface OPAC. Model tersebut telah dikembangkan dari
34
F. Hipotesis
Hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini merujuk pada
model penelitian berikut:
Gambar 3.2 Hipotesis Penelitian
Keterangan :
1. Ha1 : Pengaruh DIO terhadap PU
2. Ha2 : Pengaruh DIO terhadap PEU
3. Ha3 : Pengaruh PEU terhadap PU
4. Ha4 : Pengaruh DIO terhadap ATU
5. Ha5 : Pengaruh PU terhadap ATU
6. Ha6 : Pengaruh PEU terhadap ATU
7. Ha7 : Pengaruh DIO terhadap BIU
8. Ha8 : Pengaruh PEU terhadap BIU
9. Ha9 : Pengaruh PU terhadap BIU
35
11. Ha11 : Pengaruh DIO terhadap AUB
12. Ha12 : Pengaruh PEU terhadap AUB
13. Ha13 : Pengaruh PU terhadap AUB
14. Ha14 : Pengaruh ATU terhadap AUB
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian Analisis Kolerasi, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan sebab-akibat dari variabel-variabel yang
diteliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Variabel merupakan
konsep yang mempunyai variasi nilai dengan minimal ada dua
variasi1. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Accidental Sampling yaitu pemilihan sampel tanpa
memperhitungkan ciri-ciri populasi. Siapa yang datang dan
terjangkau oleh peneliti maka diambil sebagai sampel. 2
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
Kuantitatif, yakni menyebarkan kuesioner yang akan diisi oleh
sampel. selanjutnya adalah mengolah data tersebut hingga tercipta
kesimpulan dan hasil yang diinginkan. Dalam metode penelitian ini
menggunakan model diagram jalur dengan menggunakan software
1
Bambang Suharjo. Statistika Terapan disertai contoh aplikasi dengan SPSS
(Yogyakarta: Graha ilmu,2013). h.2
2
37
SPSS versi 22. Model diagram jalur terdiri dari tiga variabel bebas,
yaitu : Desain Interface OPAC (DIO), Perceived of Usefullness
(PU), dan Perceived Ease of Use (PEOU). Dengan tiga variabel
terikat, yaitu : Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention
of Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB).
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diterima atau dikumpulkan
Peneliti dari sumbernya langsung. Dalam penelitian ini Data
Primer diperoleh dengan cara membagikan angket ke lapangan
yakni ke Pengguna yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh Peneliti
dari tangan kedua atau sumber kedua. 3 Data sekunder dalam
penelitian ini berupa buku, laporan dan penelitian sebelumnya
yang berhubungan dengan penelitian ini.
3
38
C. Populasi dan Sampel
` Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek
yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan.4 Populasi dalam
penelitian ini adalah Pemustaka aktif yang terdiri dari Mahasiswa dan
Dosen UHAMKA Limau. Adapun sampelnya didasarkan pada
pendapat Suharsimi Arikunto yang mengatakan jika populasi lebih
dari seratus orang, maka sampel dapat diambil 10%-15% sesuai
dengan kemampuan peneliti.5
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, Peneliti mengambil 10%
dari jumlah total populasi yaitu berjumlah 980 Pemustaka aktif yang
terdapat di Kamus UHAMKA Limau antara lain terdiri dari mahasiswa
FIKES, FAI, F Psikologi, FISIP dan Dosen UHAMKA.
Tabel 3.1
Jenis Anggota Perpustakaan UHAMKA Limau yang aktif menggunakan Perpustakaan
Edy Supriadi, SPSS + Amos perangkat lunak statistik mengolah data penelitian (Jakarta : In Media, 2014), h.17
5
39
Dosen UHAMKA 25
Total 980
Dengan itu dapat disimpulkan bahwa 10% dari 980 yakni 98
responden. Instrument pengumpulan data yang digunakan berupa
kuesioner yang diadaptasi dari beberapa penelitian yang menggunakan
Technologiy Acceptance Model, yang lebih dikhususkan pada enam
variabel utama yang terdiri dari variabel bebas yaitu Desain Interface
OPAC (DIO), Perceived of Usefulness (PU), Perceived Ease of Use
(PEOU) dengan tiga variabel terikat yaitu Attitude Toward Using
(ATU), Behavioral Intention of Use (BIU), dan Actual Usage Behavior
(AUB).
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi : yaitu teknik pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap objek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang
secara khusus diadakan (laboratorium) maupun dalam situasi
alamiah atau sebenarnya (lapangan).
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah
Pemustaka aktif di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah