DiMP = a + bDeMP
J. Kriteria Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Model Regresi dan Koefisien Determinasi (R²) dengan Uji F Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui besarnya persentase variasi dalam variabel bebas terhadap model dapat diterangkan oleh variabel terikat (Ghozali, 2011). Koefisien determinasi (R²) dinyatakan dalam bentuk persentase. Uji F merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui terjadinya seluruh variabel bebasnya secara bersama-sama dengan mempunyai pengaruh yang memliki makna terhadap variabel terikat (Ghozali, 2011).
Pengujian tersebut dilaksanakan dengan uji kesalahan F hitung dengan tingkat yang ditoleransi α = 0.05 atau 5% .
1) Jika probabilitas kesalahan F hitung ≤ 0,05 maka terdapat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
2) Jika probabilitas kesalahan F hitung > 0,05 maka tidak ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap terikat (Y).
b. Uji Koefisien Regresi (β) dengan Uji t
Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui besarnya persentase variasi dalam variabel bebas terhadap model dapat diterangkan oleh variabel terikat (Ghozali, 2011). Koefisien determinasi (R²) dinyatakan dalam bentuk persentase. Uji t yaitu uji yang pada dasarnya menerangkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara indvidual untuk menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2011).
Dasar pengambilan signifikansi menurut Ghozali (2011) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi t hitung, yaitu :
a) Apabila angka probabilitas signifikansi t hitung ≤ 0,05, maka ada pengaruh variabel bebas (X) secara parsial terhadap variabel terikat (Y).
a) Apabila angka probabilitas signifikansi t hitung > 0,05, maka maka tidak ada pengaruh variabel bebas (X) secara parsial terhadap variabel terikat (Y).
55 A. Hasil Analisis Deskriptif
1. Profil UKM
Untuk memperoleh gambaran tentang profil UKM yang akan diteliti maka dilakukan pengolahan data melalui perhitungan statistik deskriptif dengan frekuensi tabel. Profil UKM dalam penelitian ini, meliputi: usia UKM, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir. Berikut gambaran deskriptif profil UKM yang terdiri dari 57 UKM pada Sentra Kerajinan Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul yang ditunjukkan pada tabel 4.1.
Jenis kelamin Perempuan 23 40,4
Laki-laki 34 59,6
Sumber : Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan Tabel 4.1 sebagian besar UKM pada Sentra Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul baru berusia antara 6-10 tahun yaitu sejumlah 33 UKM (57,9%), yang berarti Sentra Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul sudah cukup lama dan tergolong sebagai UKM yang sudah mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang baik. Sebagian besar responden atau para pemilik usaha mayoritas adalah laki-laki yaitu sejumlah 34 orang (59,6%).
Selanjutnya dukungan pendidikan yang dimiliki oleh para pemilik usaha kerajinan batik kayu mayoritas sudah memiliki pendidikan yang cukup baik yaitu dengan pendidikan SMA yaitu sejumlah 29 orang (50,9%).
2. Deskripsi Data Penelitian
Pada analisis ini menunjukkan rekapitulasi data jawaban responden terhadap pernyataan dari forecasting, segmentation, sales and operations planning (S&OP), demand management adherence (DeM adherence), demand management performance (DeM performance), warehouse management, transport management, distribution management adherence (DiM adherence), distribution management performance (DiM performance), dan supply chain performance. Berikut deskripsi penilaian responden terhadap masing-masing variabel penelitian yang diperoleh dengan perhitungan interval sebagai berikut:
3.
Kl
I
BMin
BMax
I : Interval
BMax : Rentang Tertinggi
Berikut deskripsi penilaian responden terhadap masing-masing item-item variabel penelitian:
Tabel 4.2Interval Penilaian
Interval Kategori
1,00 s/d 1,79 Sangat Rendah
1,80 s/d 2,59 Rendah
2,60 s/d 3,40 Sedang
3,40 s/d 4,19 Tinggi
4,20 s/d 5,00 Sangat Tinggi
a. Variabel Forecasting
Berikut penilaian responden tentang variabel forecasting pada Sentra Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul dapat ditunjukkan dalam tabel 4.3.
Tabel 4.3
Distribusi Penilaian Tentang Forecasting
No Item Pertanyaan Rerata Keterangan
1 Telah menerapkan peramalan permintaan yang baik
3,79 Tinggi
2 Memodifikasi proses peramalan secara teratur 3,37 Sedang 3 Selalu memantau keakuratan peramalan 3,14 Sedang
Rata-rata 3,43 Tinggi
Sumber: Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh skor rata-rata penilaian responden mengenai forecasting dalam manajemen permintaan adalah sebesar 3,43 yang berada dalam interval (3,40 s/d 4,19) atau dalam kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa para pemilik usaha Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul sudah menerapkan peramalan permintaan yang baik dan memodifikasi proses peramalan secara teratur.
b. Variabel Segmentation
Berikut penilaian responden tentang variabel segmentation pada Sentra Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul dapat ditunjukkan dalam tabel 4.4
Tabel 4.4
Distribusi Penilaian Tentang Segmentation
No Item Pertanyaan Rerata Keterangan
1 Memiliki pembaharuaan segmentasi konsumen 3,93 Tinggi 2 Memiliki pembaharuan segmentasi produk 3,72 Tinggi
Rata-rata 3,82 Tinggi
Sumber: Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh skor rata-rata penilaian responden mengenai segmentation dalam manajemen permintaan sebesar 3,82 yang berada dalam interval (3,40 s/d 4,19) atau dalam kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa para pemilik Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul telah memiliki pembaharuan segmentasi konsumen dan produk.
Pada indikator segmentation, pemilik UKM dapat memperluas penggunaan produk dan mendesain produk sesuai dengan kebutuhan segmentasi. Desain yang dibuat pun lebih responsif terhadap kebutuhan pasar.
c. Variabel sales and operations planning (S&OP)
Berikut penilaian responden tentang variabel sales and operations planning (S&OP) pada Sentra Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul dapat ditunjukkan dalam tabel 4.5
Tabel 4.5
Distribusi Penilaian Tentang sales and operations planning (S&OP)
No Item Pertanyaan Rerata Keterangan
1 Sudah melakukan proses yang terintegrasi untuk perencanaan penjualan dan operasi
3,74 Tinggi
2 Seluruh karyawan mematuhi proses penjualan dan operasi yang sudah dibuat
3,51 Tinggi
3 Para pengambil keputusan berpartisipasi dalam perencanaan penjualan dan operasi
3,32 Sedang
4 Selalu memantau dan bertindak berdasarkan SOP yang ada
3,09 Sedang
Rata-rata 3,41 Tinggi
Sumber: Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh skor rata-rata penilaian responden mengenai S & OP dalam manajemen permintaan sebesar 3,41 yang berada dalam interval (3,40 s/d 4,19) atau dalam kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa para pemilik Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul sudah melakukan proses yang terintegrasi untuk perencanaan
penjualan dan operasi dan selalu memantau dan bertindak berdasarkan sales and operations planning (S&OP) yang ada.
d. Variabel demand management adherence (DeM adherence)
Berikut penilaian responden tentang variabel demand management adherence (DeM adherence) pada Sentra Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul dapat ditunjukkan dalam tabel 4.6
Tabel 4.6
Distribusi Penilaian Tentang demand management adherence (DeM adherence)
No Item Pertanyaan Rerata Keterangan
1 Proses permintaan dapat didefinisikan dengan jelas
3,82 Tinggi
2 Selalu patuh terhadap proses permintaan yang sudah dibuat
3,39 Sedang
Rata-rata 3,61 Tinggi
Sumber: Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh skor rata-rata penilaian responden mengenai demand management adherence (DeM adherence) dalam manajemen permintaan sebesar 3,61 yang berada dalam interval (3,40 s/d 4,19) atau dalam kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa para pemilik Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul mampu mendefinisikan dengan jelas terhadap proses permintaan dan selalu patuh terhadap proses permintaan yang sudah dibuat.
e. Variabel demand management performance (DeM performance)
Berikut penilaian responden tentang variabel demand management performance (DeM performance) pada Sentra Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul dapat ditunjukkan dalam tabel 4.7
Tabel 4.7
Distribusi Penilaian Tentang demand management performance (DeM performance)
No Item Pertanyaan Rerata Keterangan
1 Manajemen permintaan sangat membantu kinerja rantai pasokan
4,42 Sangat Tinggi
2 Manajemen permintaan sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan operasional kami
4,21 Sangat Tinggi
Rata-rata 4,32 Sangat Tinggi
Sumber: Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh skor rata-rata penilaian responden mengenai demand management performance (DeM performance) dalam manajemen permintaan sebesar 4,32 yang berada dalam interval (4,20 s/d 4,00) atau dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa para pemilik Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul menyatakan sangat pentingnya manajemen permintaan sangat membantu kinerja rantai pasokan dan manajemen permintaan sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan operasional kami.
f. Variabel warehouse management
Berikut penilaian responden tentang variabel warehouse management pada Sentra Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul dapat ditunjukkan dalam tabel 4.8
Tabel 4.8 Distribusi Penilaian Tentang Warehouse Management
No Item Pertanyaan Rerata Keterangan
1 Fasilitas dan proses pergudangan kami dirancang sesuai kinerja yang diinginkan
3,63 Tinggi
2 Proses pergudangan kami sudah tertata dan sudah menggunakan prosedur sistem manajemen gudang yang baik ( dekat dengan bahan baku, tempat produksi, dan tempat penyimpanan)
3,46 Tinggi
3 Pergudangan kami mampu menyimpan persediaan dalam jumlah yang optimal
3,28 Tinggi
Rata-rata 3,46 Tinggi
Sumber: Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh skor rata-rata penilaian responden mengenai warehouse management dalam pengelolaan distribusi sebesar 3,46 yang berada dalam interval (3,40 s/d 4,19) atau dalam kategori tinggi.
Hal ini menggambarkan bahwa para pemilik Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul sudah merancang fasilitas dan proses pergudangan sesuai dengan kinerja yang diinginkan.
g. Variabel transport management
Berikut penilaian responden tentang variabel transport management pada Sentra Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul dapat ditunjukkan dalam tabel 4.9
Tabel 4.9 Distribusi Penilaian Tentang Transport Management
No Item Pertanyaan Rerata Keterangan
1 Mengoptimalkan moda dan rute penjadwalan transportasi yang sesuai dalam jaringan distribusi
3,65 Tinggi
2 Selalu melakukan pemantauan terhadap pergudangan
3,28 Sedang
3 Proses pengelolaan distribusi dilakukan oleh para pekerja kami
3,14 Sedang
Rata-rata 3,36 Sedang
Sumber: Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh skor rata-rata penilaian responden mengenai transport management dalam pengelolaan distribusi sebesar 3,36 yang berada dalam interval (3,40 s/d 4,19) atau dalam kategori sedang. Hal ini menggambarkan bahwa para pemilik Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul belum dapat mengoptimalkan mode dan rute penjadwalan transportasi yang sesuai dalam jaringan distribusi yang ada.
h. Variabel distribution management adherence (DiM adherence)
Berikut penilaian responden tentang variabel distribution management adherence (DiM adherence) pada Sentra Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul dapat ditunjukkan dalam tabel 4.10
Tabel 4.10
Distribusi Penilaian Tentang Distribution Management Adherence (DiM adherence)
No Item Pertanyaan Rerata Keterangan
1 Mengkomunikasikan proses pendistribusian yang sudah dibuat kepada karyawan
3,65 Tinggi
2 Patuh pada proses pendistribusian yang sudah dibuat
3,47 Tinggi
Rata-rata 3,56 Tinggi
Sumber: Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh skor rata-rata penilaian responden mengenai distribution management adherence (DiM adherence) dalam pengelolaan distribusi sebesar 3,56 yang berada dalam interval (3,40 s/d 4,19) atau dalam kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa para pemilik Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul sudah mengkomunikasikan proses pendistribusian yang sudah dibuat kepada karyawan dan patuh pada proses pendistribusian yang sudah dibuat.
i. Variabel distribution management performance (DiM performance)
Berikut penilaian responden tentang variabel DiM performance pada Sentra Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul dapat ditunjukkan dalam tabel 4.11
Tabel 4.11
Distribusi Penilaian Tentang distribution management performance (DiM performance)
No Item Pertanyaan Rerata Keterangan
1 Manajemen distribusi sangat membantu kinerja rantai pasokan
4,19 Tinggi
2 Manajemen distribusi sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan operasional kami
3,79 Tinggi
Rata-rata 3,99 Tinggi
Sumber: Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh skor rata-rata penilaian responden mengenai distribution management performance (DiM performance) dalam manajemen permintaan sebesar 3,99 yang berada dalam interval (3,40 s/d 4,19) atau dalam kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa para pemilik Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul menyatakan pentingnya manajemen distribusi dalam membantu kinerja rantai pasokan dan dalam memenuhi kebutuhan operasional.
j. Variabel Supply Chain Performance
Berikut penilaian responden tentang variabel Supply Chain Performance pada Sentra Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul dapat ditunjukkan dalam tabel 4.12
Tabel 4.12
Distribusi Penilaian Tentang Supply Chain Performance
No Item Pertanyaan Rerata Keterangan
1 Selalu membuat rencana anggaran biaya rantai pasokan
4,33 Sangat Tinggi
2 Membentuk saluran komunikasi dengan pemasok yang tujuanya untuk memecahkan masalah dan mengurangi konflik antar pemasok
4,04 Tinggi
3 Mampu melakukan fleksibilitas rantai pasokan dalam merespon perubahan pasar untuk mendapatkan keunggulan kompetitif
4,02 Tinggi
Rata-rata 4,13 Tinggi
Sumber: Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh skor rata-rata penilaian responden mengenai supply chain performance dalam kinerja rantai pasokan sebesar 4,13 yang berada dalam interval (3,40 s/d 4,19) atau dalam kategori tinggi.
Hal ini menggambarkan bahwa para pemilik Kerajinan Batik Kayu Desa Krebet Bantul sudah membuat rencana anggaran biaya rantai pasokan, membentuk saluran komunikasi dengan pemasok yang tujuanya untuk memecahkan masalah dan mengurangi konflik antar pemasok, dan mampu melakukan fleksibilitas rantai pasokan dalam merespon perubahan pasar untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.