DiMP = a + bDeMP
C. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Pengaruh Forecasting, Segmentation, Sales and Operations Planning (S&OP), dan Demand Management Adherence (DeM adherence) Terhadap Demand Management Performance (DeM performance) (H1)
Pada pengujian ini untuk membuktikan pengaruh dari forecasting, segmentation, sales and operations planning (S&OP), dan demand management adherence (DeM adherence) terhadap demand management performance (DeM performance). Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.13 diperoleh nilai signifikan F sebesar 0,000. Dikarenakan tingkat signifikan F lebih kecil dari 0,05 atau (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa forecasting, segmentation, sales and operations planning (S&OP), dan demand management adherence (DeM adherence) berpengaruh positif terhadap demand management performance (DeM performance), sehingga hipotesis pertama terbukti atau dapat diterima.
Ditemukan pula koefisien determinasi (R2) sebesar 0,463 yang berarti bahwa sekitar 46,3% variasi pada variabel demand management performance (DeM performance) dipengaruhi oleh variabel forecasting, segmentation, sales and operations planning (S&OP), dan demand management adherence (DeM adherence). Sedangkan sisanya yaitu sebesar 53,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar keempat variabel pada model penelitian ini.
2. Pengujian Pengaruh Warehouse Management, Transport Management, dan Distribution Management Adherence (DiM adherence) Terhadap Distribution Management Performance (DiM performance) (H2)
Pada pengujian ini untuk membuktikan pengaruh dari warehouse management, transport management, dan distribution management adherence (DiM adherence) terhadap distribution management performance (DiM performance). Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.14 diperoleh nilai signifikan F sebesar 0,000. Dikarenakan tingkat signifikan F lebih kecil dari 0,05 atau (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa warehouse management, transport management, dan distribution management adherence (DiM adherence) berpengaruh positif terhadap distribution management performance (DiM performance), sehingga hipotesis kedua terbukti atau dapat diterima.
Ditemukan pula koefisien determinasi (R2) sebesar 0,656 yang berarti bahwa sekitar 65,6% variasi pada variabel DiM performance dipengaruhi oleh variabel warehouse management, transport management, dan distribution management adherence (DiM adherence). Sedangkan sisanya yaitu sebesar 34,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar ketiga variabel bebas pada model penelitian ini.
3. Pengujian Pengaruh Demand Management Performance (DeM performance) Terhadap Supply Chain Performance (H3)
Pada pengujian ini untuk membuktikan pengaruh dari demand management performance (DeM performance) terhadap supply chain
performance. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.15 diperoleh nilai signifikan t sebesar 0,027. Dikarenakan tingkat signifikan t lebih kecil dari 0,05 atau (0,027 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa demand management performance (DeM performance) berpengaruh positif terhadap supply chain performance, sehingga hipotesis ketiga terbukti atau dapat diterima.
Ditemukan pula koefisien determinasi (R2) sebesar 0,560 yang berarti bahwa sekitar 56,0% variasi pada variabel supply chain performance dipengaruhi oleh variabel demand management performance (DeM performance) dan distribution management performance (DiM performance). Sedangkan sisanya yaitu sebesar 44,0% dipengaruhi oleh variabel lain di luar kedua variabel bebas pada model penelitian ini.
4. Pengujian Pengaruh Distribution Management Performance (DiM performance) Terhadap Supply Chain Performance (H4)
Pada pengujian ini untuk membuktikan pengaruh dari distribution management performance (DiM performance) terhadap supply chain performance. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.15 diperoleh nilai signifikan t sebesar 0,000. Dikarenakan tingkat signifikan t lebih kecil dari 0,05 atau (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa distribution management performance (DiM performance) berpengaruh positif terhadap supply chain performance, sehingga hipotesis keempat terbukti atau dapat diterima.
Ditemukan pula koefisien determinasi (R2) sebesar 0,560 yang berarti bahwa sekitar 56,0% variasi pada variabel supply chain performance dipengaruhi oleh variabel demand management performance (DeM performance) dan distribution management performance (DiM performance). Sedangkan sisanya yaitu sebesar 44,0% dipengaruhi oleh variabel lain di luar kedua variabel bebas pada model penelitian ini.
5. Pengujian Pengaruh Demand Management Performance (DeM performance) Terhadap Distribution Management Performance (DiM performance) (H5)
Pada pengujian ini untuk membuktikan pengaruh dari demand management performance (DeM performance) terhadap distribution management performance (DiM performance). Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.16 diperoleh nilai signifikan t sebesar 0,001.
Dikarenakan tingkat signifikan t lebih kecil dari 0,05 atau (0,001 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa demand management performance (DeM performance) berpengaruh positif terhadap distribution management performance (DiM performance), sehingga hipotesis kelima terbukti atau dapat diterima.
Ditemukan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,193 yang berarti bahwa sekitar 19,3% variasi pada variabel distribution management performance (DiM performance) dipengaruhi oleh variabel demand management performance (DeM performance). Sedangkan sisanya yaitu
sebesar 80,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel pada model penelitian ini.
6. Pengujian Distribution Management Performance (DiM performance) Mampu Memediasi Pengaruh Demand Management Performance (DeM performance) Terhadap Supply Chain Performance (H6)
Hasil perhitungan analisis path pengaruh demand management performance (DeM performance) terhadap supply chain performance yang dimediasi oleh distribution management performance (DiM performance) menunjukkan hasil pengaruh langsung dan tidak langsung. Berikut perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung.
Tabel 4.17
Direct Effect, Indirect Effect dan Total Effect Direct effect
DeMperformance SupplyChainPerformance =
0,229
Indirect effect:
DeMperformance DiMPerformance SupplyChainPerformance
= (0,440 x 0,619) = 0,272
Total Effect
(Direct Effect + Indirect Effect) = (0,229 + 0,272) = 0,501 Sumber : Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa demand management performance (DeM performance) mempunyai pengaruh secara tak langsung (indirect effect) terhadap supply chain performance melalui distribution management performance (DiM performance) sebesar 0,272.
Pengaruh secara langsung diperoleh sebesar 0,229 sehingga total pengaruh (total effect) sebesar 0,229 + 0,272 = 0,501.
Pengujian signifikansi pengaruh tak langsung (indirect effect) demand management performance (DeM performance) terhadap supply chain performance melalui distribution management performance (DiM performance) dengan statistik t (thitung). Signifikan atau tidak dapat diuji dengan Sobel test sebagai berikut:
Zhitung = ( ) + ( )
= (0,619)2(0,133)2 (0,440)2 (0,087)2
= 0,091
Berdasarkan hasil Z hitung dapat dihitung nilai t statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut :
t =( , , ) ,
= 3,000
Karena nilai thitung = 3,000 > 2,004 (ttabel) berarti signifikan pada taraf signifikansi 0,05. Jadi dapat simpulkan bahwa demand management performance (DeM performance) secara signifikan mempunyai pengaruh tak langsung terhadap supply chain performance melalui distribution management performance (DiM performance). Dengan demikian hipotesis keenam yang menyatakan distribution management performance (DiM performance) mampu memediasi pengaruh demand management performance (DeM performance) terhadap supply chain performance terbukti.
D. Pembahasan
1. Pengaruh Forecasting, Segmentation, Sales and Operations Planning (S&OP), dan Demand Management Adherence (DeM adherence) Terhadap Demand Management Performance (DeM performance) Pada UKM Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, maka dapat dinyatakan bahwa dari forecasting, segmentation, sales and operations planning (S&OP), dan demand management adherence (DeM adherence) secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap demand management performance (DeM performance). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Daniel (2012) yang menjelaskan bahwa praktik forecasting, segmentation, sales and operations planning (S&OP), dan demand management adherence (DeM adherence) mampu mendukung demand management performance (DeM performance). Forecasting, segmentation, sales and operations planning (S&OP), dan demand management adherence (DeM adherence) sangat diperlukan karena ada pengaruh positif terhadap demand management performance (DeM performance), dimana peran positifnya sangat mempengaruhi keberhasilan supply chain performance. Hal ini menunjukkan semakin baik penerapan forecasting, segmentation, sales and operations planning (S&OP), dan demand management adherence (DeM adherence) maka mampu menghasilkan demand management performance (DeM performance) yang baik. Pengaruh keempat variabel tersebut harus dijalankan sebagai
kemampuan untuk memahami permintaan pelanggan dan kebutuhan perusahaan yang meliputi perubahaan persediaan, kebutuhan promosi dan penjaminan kualitas, serta stok persedian.
2. Pengaruh Warehouse Management, Transport Management, dan Distribution Management Adherence (DiM adherence) Terhadap Distribution Management Performance (DiM performance) Pada UKM Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul
Warehouse management, transport management, dan distribution management adherence (DiM adherence) secara bersama-sama juga berpengaruh positif terhadap distribution management performance (DiM performance). Kondisi ini sejalan dengan penelitian dari Daniel (2012) menjelaskan bahwa praktik warehouse management, transport management, dan distribution management adherence (DiM adherence) mampu mendukung distribution management performance (DiM performance). Warehouse management, transport management, dan distribution management adherence (DiM adherence) sangat diperlukan karena ada pengaruh positif terhadap distribution management performance (DiM performance), dimana peran positifnya sangat mempengaruhi keberhasilan supply chain performance. Hal ini menunjukkan semakin baik penerapan warehouse management, transport management, dan distribution management adherence (DiM adherence) maka mampu menghasilkan distribution management performance (DiM performance) yang baik. Warehouse mangement, transport management,
dan distribution management adherence (DiM adherence) fokus pada operasi yang berkaitan dengan penyimpanan, penanganan barang yang efisien, dan integrasi distribution management performance (DiM performance).
3. Pengaruh Demand Management Performance (DeM performance) Terhadap Supply Chain Performance Pada UKM Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul
Pengujian ini membuktikan bahwa DeM performance berpengaruh positif terhadap supply chain performance. Ini sejalan dengan penelitian dari Daniel (2012) menjelaskan bahwa praktik demand management performance (DeM performance) mampu mendukung supply chain performance. Hal ini menunjukkan semakin baik penerapan demand management performance (DeM performance) maka mampu menghasilkan supply chain performance yang baik. Demand management performance (DeM performance) salah satu aktivitas pokok di mana harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan untuk terus menjaga adanya kelangsungan kinerjanya dan dapat berkembang pada skala yang lebih lagi dengan memiliki tujuan akhir untuk mendapatkan untung.
4. Pengaruh Distribution Management Performance (DiM performance) Terhadap Supply Chain Performance Pada UKM Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul
Pengujian distribution management performance (DiM performance) terhadap supply chain performance dapat disimpulkan
bahwa distribution management performance (DiM performance) berpengaruh positif terhadap supply chain performance. Ini sejalan dengan penelitian dari Daniel (2012) menjelaskan bahwa praktik distribution management performance (DiM performance) mampu mendukung supply chain performance. Hal ini menunjukkan semakin baik penerapan distribution management performance (DiM performance) maka mampu menghasilkan supply chain performance yang baik. Distribution management performance (DiM performance) merupakan kegiatan utama yang mempengaruhi kegiatan lainnya secara keseluruhan. Banyak pihak yang berkaitan dengan distribution management performance (DiM performance) ini memperhatikan dengan teliti dan melakukan kegiatan ini dengan sebaik mungkin. Distribution management performance (DiM performance) bagi sebagian pihak merupakan suatu hal yang penting, hal yang sangat menentukan dari keseluruhan kegiatan pihak tersebut.
5. Pengaruh Demand Management Performance (DeM performance) Terhadap Distribution Management Performance (DiM performance) Pada UKM Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul
Pengujian pengaruh dari demand management performance (DeM performance) terhadap DiM performance dapat disimpulkan bahwa DeM performance berpengaruh positif terhadap distribution management performance (DiM performance). Ini sejalan dengan penelitian Daniel (2012) menjelaskan bahwa praktik demand management performance (DeM performance) mampu mendukung distribution management
performance (DiM performance). DeM performance sangat diperlukan karena ada pengaruh positif terhadap distribution management performance (DiM performance), dimana peran positifnya sangat mempengaruhi keberhasilan supply chain performance. Demand management performance (DeM performance) mampu dalam memahami permintaan pelanggan dan kebutuhan perusahaan yang meliputi perubahaan persediaan, kebutuhan promosi dan penjaminan kualitas, serta stok persedian. Distribution management performance (DiM performance) mengandalkan informasi yang didapat dari demand management performance (DeM performance) untuk memastikan kehandalan dan efisiensi penyimpanan barang agar bisa sampai kepada pelanggan.
6. Pengaruh Distribution Management Performance (DiM performance) Mampu Memediasi Pengaruh Demand Management Performance (DeM performance) Terhadap Supply Chain Performance Pada UKM Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul
Berdasarkan hasil kali antara jalur P2 dan P3, nilai koefisien menunjukkan pengaruh positif, koefisien ini menunjukkan bahwa apabila demand management performance (DeM performance) diterapkan dengan baik maka distribution management performance (DiM performance) akan semakin baik dan akan memberi pengaruh positif terhadap supply chain performance. Distribution management performance (DiM performance) mampu memediasi pengaruh demand management performance (DeM performance) terhadap supply chain performance. Hal
ini menguatkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Daniel (2012) yang mengemukakan bahwa demand management performance (DeM performance) mampu mendukung distribution management performance (DiM performance), dimana peran demand management performance (DeM performance) ini sangat mempengaruhi keberhasilan supply chain management. Demand management performance (DeM performance) mampu dalam memahami permintaan pelanggan dan kebutuhan perusahaan yang meliputi perubahaan persediaan, kebutuhan promosi dan penjaminan kualitas, serta stok persedian. Distribution management performance (DiM performance) mengandalkan informasi yang didapat dari demand management performance (DeM performance) untuk memastikan kehandalan dan efisiensi penyimpanan barang agar bisa sampai kepada pelanggan sesuai dengan rantai pasokan.
87 A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Forecasting, segmentation, sales and operations planning, dan demand management adherence secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap demand management performance.
2. Warehouse management, transport management, dan distribution management adherence secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap distribution management performance.
3. Demand management performance berpengaruh positif terhadap supply chain performance.
4. Distribution management performance berpengaruh positif terhadap supply chain performance.
5. Demand management performance berpengaruh positif terhadap distribution management performance.
6. Distribution management performance mampu memediasi pengaruh demand management performance terhadap supply chain performance.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diajukan oleh peneliti dari hasil penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka sebaiknya para pengrajian selalu melakukan analisis manajemen permintaan dikarenakan terbukti secara signifikan berpengaruh pada kinerja rantai pasokan. Baiknya kinerja rantai pasokan diyakini tidak akan mengganggu dalam kelancaran proses produksi usaha yang dilakukan oleh para pengrajin.
2. Pengrajin sebaiknya melakukan perencanaan produk dalam produksinya guna memenuhi permintaan pelanggan yang terkadang mengalami fluktuasi, sehingga terhindar dari persediaan yang menumpuk yang menyebabkan pemborosan dalam penyimpanan dan juga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang meningkat sehingga tidak kehilanggan keuntungan dikarenakan dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
89
Assauri, Sofjan., 2014, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ballou, R.H., 2004, Business Logistics/Supply Chain Management: Planning, Organizing and Controlling the Supply chain, 5th edition, New Jersey:
Pearson/Prentice Hall Inc.
Douglas M, Lambert., 2001, Supply Chain Metrics, The International Journal of Logistics Management, 12 (1), pp. 1-19.
Gaspersz, Vincent., 2004, Production Planning And Inventory Control, Diterjemahkan oleh Ghalia Industri, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ghozali, Imam., 2011, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19 (edisi kelima), Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Guell, C Robert., 2008, Chapter 2: Supply and Demand, dalam Issues in Economics Today, New York: McGraw Hill.
Heizer, Jay dan Barry Render., 2015, Manajemen Operasi, Diterjemahkan oleh Setyoningsih Dwianoegrahwati dan Indra Almahdi, Jakarta: Salemba Empat..
Khalid, Sheikh., 2001, Manufacturing Resource Planning (MRP II) with Introduction to ERP, SCM, and CRM, New York: McGraw-Hill.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller., 2010, Manajemen Pemasaran. Jilid 1, Terjemahan Bob Sabran, Edisi Ketiga belas, Jakarta: Erlangga.
Li, S., 2006, The Impact of Supply Chain Management Practices on Competitive Advantage and Organizational Performance, International Journal of Operations Management, 34(2): 107–124.
Miro, F., 2005, Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi, Jakarta: Erlangga.
Moeheriono., 2012, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Monczka, R. M., 2008, Success Factors in Strategic Supplier Alliances: The Buying Company Perspective, Decision Sciences, Vol. 29 (3), pp.553-577.
Morlok, E.K., 1984, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Jakarta:
Erlangga.
Pujawan, I., N., dan Mahendrawathi., 2010, Supply Chain Management, Edisi Kedua, Surabaya: Guna Widya.
Purnomo, Hadi., 2014, Kapabilitas Pemasaran dan Operasi Serta Pengaruhnya Terhadap Supply Chain Management dan Kinerja Perusahaan, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ekonomi UKRIM Yogyakarta, vol XVII, No.3.
Rangkuti, Freddy., 2004, Manajemen Persediaan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rexhaucen, Daniel., 2012, Customer-Facing Supply Chain Practices—The Impact of Demand and Distribution Management on Supply Chain Succes, International Journal of Operations Management, 30 (2012) 269–281.
Sekaran, Uma, 2006, Research Methods For Business, Jakarta : Salemba Empat.
Siagian, Yolanda M., 2005, Aplikasi Supply Chain Management Dalam Dunia Bisnis, Jakarta: Grasindo.
Simchi-Levi et. Al, 2000, Designing and Managing The Supply Chain: Concepts, Strategies and Case Studies, New York: McGraw-Hill International Edition.
Subagya, M.S., 1995, Manajemen Logistik, Cetakan Keempat, Jakarta: Haji Masagung.
Subagyo, Pangestu, & Djarwanto PS., 2010, Statistika Induktif, Yogyakarta : BPFE-UGM.
Sugiyono., 2016, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Stevenson, Wiliam. J., 2009, Management Operation, New Jersey: Prentice Hall.
Turban, et al, 2004, Electronic Commerce : A Managerial Perspective, New Jersey: Prentice Hall.
Yuni, Dyah., 2014, Kerajinan Batik Kayu Krebet, Jurnal Seni Budaya, Vol 12,No, 1:80-92.
Wikipedia. Pengertian UKM, Diperoleh 8 September 2017, diperoleh dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah.