• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

B. Kinerja Karyawan 1.Pengertian 1.Pengertian

3. Kriteria untuk Mengukur Kinerja

a. Menurut Wirawan

Setiap indikator kinerja diukur berdasarkan kriteria standar tertentu.

Dalam mengukur kinerja, terdapat kriteria atau ukuran. Kriteria tersebut

adalah sebagai berikut (Wirawan , 2009) :

1) Kuantitatif (seberapa banyak). Ukuran kuantitatif merupakan ukuran paling mudah untuk disusun dan diukur, yaitu hanya

dengan menghitung seberapa banyak unit keluaran kinerja

harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Contoh :

a) menghasilkan tidak kurang dari sepuluh pasang sepatu

sehari (karyawan perusahaan sepatu);

b) melakukan dan menyelesaikan empat survei setahun

(karyawan unit penelitian dan pengembangan).

2) Kualitatif (seberapa baik). Melukiskan seberapa baik atau seberapa lengkap hasil harus dicapai. Kriteria ini antara lain

mengemukakan akurasi, presisi, penampilan (kecantikan dan

ketampanan), kemanfaatan atau efektivitas. Standar kualitas

dapat diekspresikan sebagai tingkat kesalahan seperti jumlah

atau persentase kesalahan yang diperbolehkan per unit hasil

25 Contoh :

a) laporan evaluasi yang diajukan diterima tanpa revisi

minimal 75% (pegawai unit evaluasi);

b) sepatu yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas

minimal 99,5% (karyawan perusahaan sepatu).

3) Ketepatan waktu pelaksanaan tugas atau penyelesaian produk. Kriteria yang menentukan keterbatasan waktu untuk

memproduksi suatu produk, membuat sesuatu atau melayani

sesuatu. Kriteria ini menjawab pertanyaan, seperti kapan,

berapa cepat, atau dalam periode apa. Contoh :

a) makanan telah berada di kamar hotel pemesan dalam

waktu 25 menit setelah dipesan(timely services restoran hotel);

b) kacamata diselesaikan dalam waktu 120 menit setelah

pemerikasaan mata (pegawai perusahaan kacamata).

4) Efektivitas penggunaan sumber organisasi. Efektivitas penggunaan sumber dijadikan indikator untuk mengerjakan

suatu pekerjaan disyaratkan menggunakan jumlah sumber

tertentu, seperti uang dan bahan baku. Contoh :

a) biaya perjalanan tidak melebihi 5% biaya perjalanan

26

b) melakukan penghematan pemakaian listrik sampai 10%

dari tahun yang lalu.

5) Cara melakukan pekerjaan, digunakan sebagai standar kinerja jika kontak personal, sikap personal, atau perilaku karyawan

merupakan faktor penentu keberhasilan melaksanakan

pekerjaan. Misalnya :

a) membantu pelanggan dalam memasang produk dan

menjelaskannya dengan sabar;

b) berkata dengan sopan kepada teman sekerja, atasan, dan

pelanggan.

6) Efek atas suatu upaya. Pengukuran yang diekspresikan akibat akhir yang diharapkan akan diperoleh dengan bekerja. Standar

jenis ini menggunakan kata-kata sehingga dan agar supaya

yang digunakan jika hasilnya tidak dapat dikualifikasikan.

Contoh :

a) membeli bahan mentah dan suku cadang dengan

menggunakan prinsip just in time sehingga tersedia ketika diperlukan dan biaya penyimpanannya rendah;

b) mematikan lampu dan air condition (AC) ketika meninggalkan ruang kerja sehingga biaya listrik dapat

27

7) Metode melaksanakan tugas. Standar yang digunakan jika ada undang-undang, kebijakan, prosedur, standar, metode, dan

peraturan untuk menyelesaikan tugas atau jika cara

pengecualian ditentukan tidak dapat diterima. Misalnya :

a) penilaian proposal permohonan kredit dilakukan

berdasarkan standar penilaian dan diselesaikan dalam

waktu maksimal sepuluh hari kerja;

b) pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan

tindak pidana hanya dapat dimulai jika ia didampingi

oleh pengacara.

8) Standar sejarah. Standar yang menyatakan hubungan antara standar masa lalu dengan standar sekarang. Standar masa

sekarang dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah daripada

standar masa lalu dalam pengertian kuantitas dan kualitas.

Contoh :

a) produk yang ditolak oleh bagian kontrol kualitas lebih

rendah 20% daripada tahun lalu;

b) hasil penjualan produk meningkat 25% daripada

28

9) Standar nol atau absolute. Standar yang menyatakan tidak akan terjadi sesuatu. Standar ini dipakai jika tidak ada alternatif lain,

misalnya :

a) tidak ada keluhan dari pelanggan mengenai kesopanan

berbicara di telepon;

b) tidak terjadi penyimpangan dari prosedur pemberian

kredit.

b. Menurut Henry Simamora

Kriteria pengukuran kinerja sebagai berikut (Henry Simamora,1997) :

1) Akurasi meliputi ketepatan tugas pekerjaan yang dilaksanakan.

2) Kecekatan meliputi kemampuan untuk menangkap instruksi,

memenuhi kondisi yang menantang, memecahkan masalah dan

situasi baru.

3) Kreativitas meliputi bakat karena memiliki ide baru, menemukan

cara baru, dan imajinatif.

4) Keramahan meliputi sosialitas dan kehangatan yang ditunjukkan

kepada kalangan pelanggan, karyawan lainnya, penyelia, dan

orang-orang yang diawasi.

5) Kepribadian meliputi karakteristik perilaku individu atau

29

6) Penampilan pribadi meliputi kesan pribadi yang dibuat seseorang

terhadap orang lainnya (kenecisan, kerapihan, keserasian,

pakaian).

7) Kebugaran fisik meliputi kemampuan bekerja secara konsisten

(dengan hanya sedikit kelelahan).

8) Kehadiran meliputi keyakinan akan masuk kerja tiap hari (sesuai

dengan jam kerja).

9) Keandalan meliputi kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang

disyaratkan dengan supervisi minimum.

10)Pengetahuan kerja meliputi informasi mengenai tugas pekerjaan

yang harus diketahui oleh seseorang agar kinerjanya memuaskan.

11)Kuantitas kerja meliputi banyaknya pekerjaan yang dapat

dilakukan sesorang dalam satu hari kerja.

12)Stabilitas meliputi kemampuan untuk menahan tekanan berat dan

tetap tenang dalam situasi kritis.

13)Kesopanan meliputi sikap santun terhadap orang lain.

C. Kecerdasan Emosional 1. Emosi

Ahli psikologi memandang manusia adalah makhluk yang secara alami

30

adalah keadaan jiwa yang menampakkan diri dengan sesuatu perubahan yang

jelas pada tubuh. Emosi setiap orang mencerminkan keadaan jiwanya, yang

akan tampak secara nyata pada perubahan jasmaninya. Sebagai contoh ketika

seseorang diliputi emosi marah, wajahnya memerah, napasnya menjadi sesak,

otot-otot tangannya akan menegang, dan energi tubuhnya memuncak. Emosi

berasal dari kata e yang berarti energi dan motion yang berarti getaran. Emosi kemudian bisa dikatakan sebagai sebuah energi yang terus bergerak dan

bergetar (Chia dalam Safaria dan Saputra, 2009). Emosi dalam makna paling

harfiah didefinisikan sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran,

perasaan, nafsu dari setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap.

Pada dasarnya emosi manusia bisa dibagi menjadi dua kategori umum jika

dilihat dari dampak yang ditimbulkannya. Kategori pertama adalah emosi positif atau biasa disebut dengan afek positif. Emosi positif memberikan

dampak yang menyenangkan dan menenangkan. Macam dari emosi positif ini

seperti tenang, santai, rileks, gembira, lucu, haru, dan senang. Ketika kita

merasakan emosi positif ini, kita pun akan merasakan keadaan psikologis

yang positif (Gohm dan Clore dalam Safaria dan Saputra, 2009). Kategori kedua adalah emosi negatif atau afek negatif. Ketika kita merasakan emosi negatif ini maka dampak yang kita rasakan adalah negatif, tidak

menyenangkan dan menyusahkan. Macam dari emosi negatif diantaranya

31

masih banyak lagi. Biasanya kita menghindari dan berusaha menghilangkan

emosi negatif ini. Adakalanya kita mampu mengendalikannya, tetapi

adakalanya kita gagal melakukannya. Ketika kita gagal mengendalikan atau

menyeimbangkan emosi negatif ini maka ketika itu keadaan suasana hati kita

menjadi buruk.

Dokumen terkait