• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Air PDAM Duri yang Tidak Layak Konsumsi

Dalam dokumen Konflik Antara Pdam Duri Dan Pelanggannya (Halaman 91-97)

BAB III SITUASI DAN SUMBER KONFLIK

3.2 Sumber-sumber Konflik

3.2.3 Kualitas Air PDAM Duri yang Tidak Layak Konsumsi

Selain permasalahan mengenai kemacetan air dan bengkaknya tagihan pelanggan, masalah tentang kualitas air PDAM juga menjadi salah satu bentuk ketidakpuasan pelanggan. Menurut keluhan pelanggan, air seringkali keruh, berbuih bahkan berbau kaporit pekat. Karena hal ini sebagian pelanggan tidak berani untuk mengkonsumsi air PDAM baik untuk menjadikannya air minum atau untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Pelanggan PDAM yang masih memiliki sumur dangkal akan lebih memilih menggunakan air sumur dangkal tersbeut untuk kepentingan memasaknya dari pada menggunakan air PDAM, sementara lainnya memilih untuk membeli Air Minum Isi Ulang.34

Ketentuan Umum Permenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990 (Dalam Modul Gambaran Umum Penyediaan dan Pengolahan Air Minum Edisi Maret 2003 hal 4-5) dinyatakan bahwa persyaratan kualitas air bersih adalah sebagai berikut :

34

Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya penjual Air Minum Isi Ulang Keliling di Duri, dan prilaku masyarakat yang lebih nyaman untuk mengkonsumsi Air Minum jenis ini dibandingkan dengan mengolah kembali air PDAM.

1. Persyaratan fisik

Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih25oC, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25oC ± 30oC. Kualitas fisis yang dipertahankan atau dicapai bukan hanya semata-mata dengan pertimbangan segi kesehatan, akan tetapi juga menyangkut soal kenyamanan dan dapat diterimanya oleh masyarakat pemakai air.

2. Persyaratan kimiawi

Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah : pH, total solid, zat organik, CO2 agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida (F), serta logam berat.

3. Persyaratan bakteriologis

Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang mengganggu kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya bakteri E. coli atau fecal coli dalam air.

4. Persyaratan radioaktifitas

Persyaratan radioaktifitas mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma.

Jika mengacu kepada persyaratan kualitas air bersih seperti ini maka air PDAM dari segi fisik tidak termasuk kedalam kategori air bersih yang layak untuk dikonsumsi.

PDAM Duri dalam teknologi pengelolaan airnya masih menggunakan sistem konvensional yakni dengan sistem Koagulasi-Flokulasi (Pengendapan Kimia). Adapun bahan-bahan yang digunakan PDAM Duri untuk menjernihkan air, yaitu :

1. Alumunium Sulfat, berfungsi untuk membentuk co-ogulan, yang memisahkan lumpur dari air.

2. Soda Ash, berfungsi untuk menaikkan pH air.

3. Hyper Cloride (Kaporit Flodwer), berfungsi untuk membunuh bakteri yang ada dalam air gambut.

4. Polymer, berfungsi untuk membantu pengendapan lumpur yang terkandung dalam air.

Gambar 11: tumpukan goni berisi bahan kimia untuk menjernihkan air gambut

Apabila air yang sampai kepada masyarakat masih keruh, merah dan berbusa maka alasannya pasti bahan bahan kimia yang digunakan PDAM Duri untuk mengolah air bersihnya tentu saja belum cukup untuk memenuhi standar persyaratan kualitas air bersih. Untuk itu hal ini juga cukup sering menjadi keluhan pelanggan.

Kondisi keruh lama kelamaan pada saatnya memang akan menjadi jernih, dengan proses pengendapan yang memakan waktu cukup lama. Dan biasanya apabila air tersebut ditampung di bak pemandian, maka kotoran atau tanah yang mengendap di air (yang diberi tawas) akan terlihat sangat tebal, berwarna kuning pekat seperti sekumpulan butiran debu halus yang sangat banyak. Tentu sangat menyulitkan untuk mandi dan menggayungkan air pada bak yang kondisinya seperti ini, sebab endapan tawas tersebut bisa saja terguncang sehingga airnya kembali keruh. Bila sudah begini, maka rambutlah yang paling memprihatinkan. Jika mandi menggunakan air begini rambut akan menjadi keras, dan gersang karena endapan tawas tersebut terbawa sampai ke rambut.

Selain kesehatan rambut, air juga kerap kali menjadi pemicu utama orang terkena gangguan kulit, seperti alergi, dll. Sebagian orang ada yang alergi dengan air PDAM, terlalu banyaknya penggunaan bahan kimia sehingga membuat kulit seseorang yang sensitive menjadi bereaksi dan menimbulkan gatal-gatal.

3.2.4Adanya Isu Konflik Antara PDAM Dengan PT. CPI

PDAM Duri dalam pelayanannya terhadap masyarakat dibantu oleh PT. CPI (Chevron Pasific Indonesia). Hal ini tertuang dalam perjanjian kerja sama

atau MoU (Momerendum of Understanding) yang disepakati pada tahun 1994,35 untuk sama-sama menggunakan air baku dari Sungai Rangau yang terletak di Kecamatan Rantau Kopar Kabupaten Rokan Hilir.36Perjanjian kerjasama yang disepakati tersebut harusnya berlangsung selama tujuh tahun sejak perjanjian dibuat, isinya tentang pemakaian bersama pipa sepanjang 30 km sebagai sarana penyuplai air baku ke masing-masing waduk,37 bimbingan/pelatihan tenaga kerja PDAM, serta penegasan PT. CPI bahwa pihaknya hanya memberikan jatah air baku untuk 4.000 pelanggan PDAM Tirta Dharma. Akan tetapi perjanjian tersebut masih berlangsung hingga sekarang bahkan jumlah pelanggan PDAM saat ini sudah mencapai 8505 pelanggan.38

Hal ini menunjukkan bahwa PDAM sangat bergantung kepada PT. CPI, apabila musim kemarau tiba maka PT. CPI tidak dapat memberikan pasokan air kepada PDAM secara maksimal seperti di hari-hari biasa. Dengan alasan bahwa peruntukan utama air bagi PT. CPI untuk keperluan injeksi uap di lapangan minyak Duriyang merupakan keperluan pokok dalam operasional kerja perusahaan sehingga tidak bisa menambah pasokan air ke PDAM Duri.39

35

Warga Duri Terancam Krisis air bersih

36

Informasi diperoleh dari harian riau terkini : Dipanggil DPRD Bengkalis, PDAM Duri Keluhkan Putusnya Pasokan Air Baku dari CPI karyawan dan buruh PDAM, Selain itu informasi ini juga diperkuat dengan hasil wawancara dengan karyawan tetap PDAM Tirta Dharma, Duri, yaitu Iwan Tambunan dan Armen yang merupakan teknisi PDAM yang bekerja dilapangan.

37

Pipa digunakan untuk menyuplai air baku ke masing masing waduk baik milik PT.CPI yang berada dibelakang Polsek Mandau, dan juga Waduk 125 milik PDAM yang juga berada dilokasi milik PT. CPI

38

CPI Hanya beri 4000 pelanggan untuk PDAM Tirta Dharma yang ditulis dalam blog Weart Creations. http://weartcreations.blogspot.com/2011/11/cpi-hanya-beri-4000-pelanggan-untuk.html (diakses pada tangga 10 Maret 2013)

39

Sumber : Blog Wear Creation http://weartcreations.blogspot.com/2011/11/cpi-hanya-beri-4000-pelanggan-untuk.html (diakses pada tangga 10 Maret 2013)

Menurut penulis, sejarah masuknya PDAM Tirta Dharma tidak lepas dari peran PT. CPI yang merupakan perusahaan minyak bumi terbesar di Kota Duri. PT. CPI telah mengeksplorasi minyak bumi sejak tahun 1954, dan membuat kota Duri menyumbang 296 ribu barel per hari yang berpusat di Duri Field (lapangan minyak Duri). Penyediaan kebutuhan masyarakat menjadi salah satu tanggung jawab perusahaan sebagai imbalan atas eksplorasi yang dilakukannya. Hal ini tercantum dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social

Responsibility (CSR), yaitu suatu konsep yang menyatakan bahwa perusahaan

memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, dan lingkungan yang berkaitan pada segala aspek operasional perusahaan. Salah satu wujud tanggung jawab sosialnya tersebutlah yang dituangkan dalam PDAM Tirta Dharma Cabang Duri dalam membantu masyarakat memenuhi kebutuhan air bersihnya.

Uraian masalah tersebut memperlihatkan bahwa pola-pola hubungan antara PDAM dengan pelanggannya, dan PDAM dengan PT. CPI, menciptakan hukum-hukum yang menjaga keseluruhan hubungan tersebut. Adapun “hukum” menciptakan sebuah keteraturan bagi kelompok-kelompok masyarakat, kelompok perusahaan, termasuk hubungan perusahaan dengan konsumennya. Hukum tersebut menjaga agar suatu hubungan sosial dapat berjalan dengan baik, dan apabila hukum tersebut tidak dipatuhi oleh salah satu pihak, maka akan menimbulkan sebuah kekacauan yang kemudian mempengaruhi hubungan kedua-nya sehingga muncullah konflik, seperti yang dialami oleh PDAM Duri dengan Pelanggannya.

BAB IV

UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK

Dalam dokumen Konflik Antara Pdam Duri Dan Pelanggannya (Halaman 91-97)

Dokumen terkait