• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. KOMISI C/BIDANG KEUANGAN, PERBANKAN DAN PERUSAHAAN DAERAH

3. Kunjungan Kerja telah dilaksanakan sebanyak 3 kali :

a. Kunjungan Kerja Dalam Daerah Ke Kantor Pelayanan Pajak Padang pada tanggal 9 Januari 2004 , dengan kesimpulan dan saran sebagai berikut : 1) Terhadap Penghasilan tetap Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD

Provinsi Sumatera Barat berupa Uang Representasi, Paket, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Panitia Anggaran dan Tunjangan Panitia Musyawarah dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan tarif 5 % ditanggung oleh Pemerintah Daerah.

2) Atas keterlanjuran pemotongan dan penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat bulan Januari 2003 s/d April 2003 dapat ditagih kembali, dan disarankan kepada Sekwan dan yang terkait untuk dapat menyempurnakan dan memperbaiki serta melengkapi bahan-bahan yang dibutuhkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Padang.

3) Oleh karena Pajak-Pajak Pusat yang selama ini disetorkan ke Kas Negara merupakan penerimaan Negara dan mulai tahun 2002 yang

4) Untuk mencapai target penerimaan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Padang meminta kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Komisi C DPRD Provinsi Sumatera Barat untuk dapat memberikan tembusan dari Kontrak di dalam pemakaian APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten/Kota.

5) Perbedaan persepsi antara Biro Keuangan dengan DPRD Provinsi Sumatera Barat mengenai Penghasilan Tetap Ketua,Wakil Ketua dan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat agar dapat diselesaikan sesegera mungkin dengan suatu Surat Keputusan.

b. Kunjungan Kerja ke Bank Nagari Cabang Lubuk Sikaping pada tanggal 26 Januari 2004 dengan surat pimpinan Nomor :162.1/ 060/Persid-2004. Dengan Hasil kunjungan kerja tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1) Setelah mendengarkan dan mempelajari ekspos serta berdialog secara langsung dengan Pempinan Bank Nagari Cabang Lubuk Sikaping, ternyata perkembangannya agak lambat terutama perkembangan Pemberian Kredit dan Perolehan Laba, sedangkan penghimpunan Dana Pihak ketiga sangat baik sekali.

2) Dari jumlah kredit yang disalurkan sampai dengan posisi bulan Desember 2003, NPLnya dapat dicapai menjadi 0,36 %. Kondisi di atas menunjukan bahwa Bank Nagari Cabang Lubuk Sikaping tergolong sehat.

3) Pada Bank Nagari Cabang Lubuk Sikaping, potensi dana cukup besar sedangkan potensi kredit agak kecil, untuk itu disarankan kepada Pempinan dan Staf agar bekerja lebih giat lagi dan pro aktif mencari nasabah yang baru tanpa mengabaikan nasabah lama.

4) Pada tahun 2004 persaingan antar Bank di Lubuk Sikaping ini akan lebih ketat lagi, oleh karena itu service dan pelayanan terhadap nasabah/masyarakat harus diutamakan dan ditingkatkan semaksimal mungkin.

5) Sekiranya Komite Kredit menghambat atau memperlambat penyaluran kredit, maka disarankan Komite Kredit ini ditinjau kembali.

c. Kunjungan Kerja Dalam Daerah ke Kota Padang Pajang pada tanggal 25 Maret 2004 dengan Surat Pimpinan no.162.1/283/Persid/2004. Dengan kesimpulan dan saran sebagai berikut :

1) Kota Padang Panjang pada tahun 2003 ini telah dapat memakai Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 terutama di dalam penyusunan APBD tahun 2003. APBD tahun 2003 berjumlah Rp.113,31 milyar,

yang terdiri dari Belanja Aparatur sebesar Rp.33,19 milyar, Belanja Publik sebesar Rp.74, 46 milyar dan pembiayaan sebesar Rp.7,90 milyar.

2) Kalau kita perhatikan PAD tahun 2002 telah dapat direalisir sebesar  Rp. 53,37 milyar sedangkan pada tahun 2003 direncanakan sebesar Rp.5,19 milyar, hal ini menunjukan bahwa Kota Padang Panjang didalam menyusun APBD nya sangat tergantung kepada dana perimbangan yang pada tahun 2003 ini berjumlah Rp.100,16 milyar. 3) PAD pada saat ini masih didominasi oleh penerimaan Retribusi Daerah

dan lain-lain Pendapatan yang sah dan juga diusahakan dari laba Perusahaan Daerah dan Laba Bank Nagari. Kondisi ini sangat sulit untuk diandalkan dalam memenuhi kebutuhan dana dalam penyusunan APBD Kota Padang Panjang, untuk itu disarankan kepada Pemerintah Kota Padang Panjang untuk dapat mencari sumber-sumber lain dan menggali potensi Daerah yang ada seperti dari sektor Pariwisata. 4) Kondisi Alam Kota Padang Pajang yang berbukit-bukit, indah dan

berudara sejuk, sangat cocok sekali dikembangkan Agro wisata, seperti Objek Wisata Perkampungan Minang Kabau yang diarahkan kepada pengembangan Wisata Alam yang mempunyai luas areal yang cukup dan sudah dikembangkan dengan biaya yang cukup besar. Kondisi sekarang kelihatannya bangunan-bangunan yang ada belum diberi nama dan tidak terpelihara dengan baik.

5) Kedepan disarankan agar Perkampungan Minang Kabau ini dapat menjadi perhatian serius untuk tetap dikembangkan dan dipelihara dengan baik sebagai Aset Daerah, dengan demikian akan dapat meningkatkan pemasukan terhadap PAD Kota Padang Panjang dan juga disarankan ditempat ini agar diadakan kegiatan rutin, event-event lokal, Nasional ataupun Internasional.

6) Kota Padang Panjang yang juga dikenal dengan sebutan Kota Serambi Mekkah dan Kota Pendidikan. Tiga tahun yang lalu Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota se Sumatera Barat bersama dengan Kantor Wilayah DEPDIKBUD Provinsi Sumatera Barat telah mendirikan SMU UNGGUL Sumatera Barat yang terletak di Kota Padang Panjang dan sampai sekarang perkembangannya sangat baik sekali dan menempati rengking I di Sumatera Barat. Kendala yang dihadapi sekarang adalah masalah kekurangan dana untuk

dan Pemerintah Kabupaten/Kota disarankan untuk dapat membantu dan mengatasi kekurangan dana ini dan menganggarkannya dalam APBD masing-masing.

d. Kunjungan Kerja Luar Daerah ke Nusa Tenggara Timur pada tanggal 25 Februari 2004 s/d 28 Februari 2004 dengan Surat Keputusan no.04/Kep.Pimp/2004 tanggal 19 Februari 2004 dan surat Pimpinan No.162.1/179/um/2004 tanggal 16 Februari 2004.

Dari hasil kunjungan kerja tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1) APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun anggaran 2004 digunakan untuk Belanja Aparatur sebesar Rp.210.326.502.575,- atau 47,50 % dan Belanja Pelayanan Publik sebesar Rp.232.479.822.125,-atau 52,50 %.

2) Di dalam penyusunan APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak tahun 2003 telah menggunakan Kepmendagri No. 29 tahun 2002, begitu juga terhadap Pedoman Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana diatur berdasarkan Surat Mendagri Nomor 161/3211/Sj/2003.

3) Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur selalu berupaya menarik investor untuk menanamkan modalnya dengan kiat-kiat tertentu, terutama menjaga keamanan dan kenyamanan terhadap investor. 4) Dalam rangka meningkatkan sumber-sumber Pendapatan Daerah

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terus berupaya menggali sumber daya alam yang tersedia seperti potensi perikanan dan kelautan.

5) Di Provinsi Nusa Tenggara Timur telah mempunyai beberapa Perusahaan Daerah yang bergerak di Bidang Jasa Konstruksi, Jasa Perdagangan, Jasa Percetakan/Photo Copy dan Jasa Perkapalan.

6) PT.Bank NTT telah menjadi Perseroan Terbatas (PT) sejak tahun 1999 yang telah mempunyai cabang di seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi NTT dan selalu meningkatkan jaringan kantor Operasional di Daerah/wilayah yang dianggap potensial.

7) Pemerintah Provinsi NTT selalu berupaya dalam mengelola dan memajukan pariwisata dan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga dan terus meningkatkan promosi dan festival-festival budaya serta mengirimkan duta-duta wisata ke berbagai kegiatan festival Dalam Negeri.

8) Hasil pertemuan rombongan Komisi C DPRD Provinsi Sumatera Barat dengan warga Kupang asal Minang Kabau yang menyampaikan beberapa saran sbb :

a) Minta dikirim 1 (satu) perangkat alat kesenian Talempong. b) Minta dikirim buku-buku Adat Minang.

c) Minta dikirim pelatih seni Budaya Minang ke Kupang.

9) Untuk masa mendatang APBD Provinsi Sumatera Barat disarankan jumlah Belanja Pelayanan Publik lebih/tetap besar dari Belanja Aparatur.

10) Dalam upaya meningkatkan PAD di Provinsi Sumatera Barat selain dari penerimaan Pajak dan Retribusi yang dominan adalah PKB dan BBNKB, disarankan untuk masa mendatang menggali sumber-sumber baru dengan tidak memberatkan masyarakat seperti membangun pabrik pengawet buah-buahan Rambutan dan Durian, bahwa pada saat musim harganya sangat murah sekali, sehingga dengan didirikan pabrik tersebut akan dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan harga buah-buahan tersebut serta disarankan dapat pula mencarikan pemasarannya.

11) Bank Nagari Sumatera Barat disarankan untuk segera diproses menjadi Perseroan Terbatas (PT), sebagaimana Bank NTT, oleh Bank Nagari menjadi PT semua persyaratan telah dipenuhi termasuk perlengkapan administrasi dan sebagainya.

Keuntungan dari pada Bank ini menjadi PT adalah dalam rangka kemandirian bagi Bank tersebut dalam Operasional sesuai dengan ketentuan perbankan , sehingga akhirnya nanti akan dapat menjadi kontribusi bagi Pemerintah dalam rangka meningkatkan PAD. Disamping itu disarankan tetap memelihara dan mempertahankan tingkat kesehatan Bank Nagari agar tetap sehat dan meningkatkan pengawasan yang lebih ketat. Upaya lain untuk menjaga Bank ini lebih sehat adalah menjaga dan mengendalikan kredit yang tidak bermasalah.

12) Disarankan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat agar dapat menggali sumber daya alam yang dimiliki Sumatera Barat seperti memaksimalkan potensi Perikanan dan Kelautan sebagaimana yang sedang dilaksanakan oleh Pemda NTT, dengan meningkatkan kwantitas dan kwalitas alat penangkapan ikan bagi para nelayan, serta

Barat dengan meningkatkan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh para keamanan laut.

13) Dalam upaya meningkatkan pariwisata di Sumatera Barat, disarankan kepada Pemda Propinsi Sumatera Barat untuk lebih menggerakkan Pemda Kabupaten/Kota dalam menumbuh kembangkan seluruh objek-objek wisata yang ada disetiap Kab/Kota di Sumbar. Sebagaimana diketahui bahwa Sumbar tidak kalah indahnya dengan objek-objek wisata seperti adanya wisata pantai, wisata gunung/lembah, wisata danau dan wisata budaya. Hanya saja masih kurang terbenahi, yang baru dikelola dengan baik hanya objek wisata di Bukittinggi, sehingga para wisatawan baik Manca Negara maupun domistik hanya lebih banyak mengunjungi Bukittinggi saja, sedangkan objek-objek wisata juga banyak berada di Kab/Kota lainnya di Sumbar.

Untuk itu sudah saatnya pula setiap kecamatan disarankan dapat membuat suatu Master Plan objek-objek wisata di Kecamatan dirintis secara bertahap, sehingga nantinya akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan PAD Kab/Kota di Sumatera Barat.

Apabila Bandara Internasional Ketaping siap beroperasi, hal ini sangat mendorong lajunya arus wisatawan baik domestik maupun Manca Negara, untuk itu diharapkan Pemda Propinsi Sumatera Barat dan Pemda Kab/Kota dalam upaya mengelola dan memajukan pariwisata disarankan akan meningkatkan antara lain :

a) Promosi Dalam Negeri maupun Luar Negeri baik melalui media cetak, elektronik dan internet.

b) Meningkatkan SDM aparatur dinas Pariwisata, pengusaha yang bergerak dibidang Wisata dan masyarakat di sekitar objek pariwisata.

c) Meningkatkan sarana dan prasarana.

d) Meningkatkan keaneka ragaman objek wisata

e) Mengadakan pestival-pestival budaya serta mengirimkan duta-duta wisata keberbagai kegiatan pestival Dalam Negeri dan Luar Negeri.

14)

Dalam rangka menjalin hubungan silaturrahmi antara masyarakat

minang yang berada dikampung dengan masyarakat minang yang menjadi warga Kupang yang tergabung dalam organisasi kesatuan orang minang yaitu Ikatan Keluarga Minang Saiyo Sakato Kupang (IKMSSK), disarankan sebagai berikut :

a) Dalam rangka pembinaan kesenian tradisional minang bagi pemuda/pemudi minang yang berada di Kupang disarankan kepada Pemda dapat dikirimkan 1 (satu ) Set Alat Tradisional Talempong. b) Dalam rangka pelestarian adat dan kebudayaan minang bagi

perantau Minang yang menjadi warga Kupang, disarankan kepada Pemda untuk dapat mengirimkan buku-buku yang nantinya dapat dipelajari dan mendalami adat minang oleh para perantau minang di Kupang ini, khususnya untuk pemuda/pemudi.

c) Menyarankan kepada Pemda Sumbar agar dapat mengirimkan seorang pelatih seni budaya minang yang akan melatih para Pemuda/Pemudi masyarakat minang yang menjadi warga Kupang. d) Pengiriman alat kesenian talempong dan buku-buku Adat Minang

ke Kupang ini diharapkan segera oleh Pemda Propinsi Sumbar, menimal hendaknya dapat dibawa oleh Komisi-Komisi DPRD Propinsi Sumbar kalau ada yang bertujuan ke Kupang dalam melaksanakan kunjungan kerja pada masa sidang II tahun 2004 yang akan datang.

15) Dalam rangka meningkatkan PAD Propinsi Sumatera Barat disarankan Pemda dapat memaksimalkan sumber-sumber penerimaan dari perusahaan –perusahan Daerah yang ada seperti : PT Andalas Tuah Sakato, PT Pembangunan Sumbar dan Penerimaan dari Pengoperasian Jembatan Timbang Oto serta penerimaan dari Sumbangan Pihak Ketiga dan lain-lain penerimaan yang sah.

16) Pengelolaan aset-aset Propinsi yang ada di Kab/Kota disarankan dapat dimanfaatkan demi kelancaran tugas-tugas Pemda Propinsi dan dapat dimanfaatkan oleh Pemda Kab/Kota dimana aset tersebut berada, dengan sistim skala prioritas namun tetap tercatat sebagai barang invetaris Pemda Propinsi Sumatera Barat.

e. Kunjungan Kerja Luar Daerah ke Bank Nagari Cabang Pekanbaru pada tanggal 11 Maret 2004 s/d 12 Maret 2004 dengan surat pimpinan no. 162.1/228/Persid/2004 tanggal 5 Maret 2004.

Dengan hasil kunjungan kerja tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran antara lain :

1) Setelah mendengar dan mempelajari ekspos serta berdialog secara langsung dengan Pempinan Bank Nagari Cabang Pekanbaru , ternyata kinerjanya menunjukan perkembangan yang cukup signifikan, hal ini

2) Kalau kita melihat kepada perolehan laba pada tahun 2003 yang berjumlah Rp.1.755.367.767,- sedangkan anggaran tahun 2003 berjumlah Rp. 3,8 milyar, hal ini sama sekali tidak tercapai dan jauh dari harapan. Dan pada tahun 2004 ini diharapkan serta disarankan kepada Pempinan dan Staf agar dapat bekerja lebih keras lagi dan pro aktif mendatangi / mencari nasabah sehingga rencana anggaran yang telah dibuat dapat tercapai dengan sebaik-baiknya. 3) Dari hasil pengamatan Tim Pengawas Komisi C DPRD Provinsi

Sumatera Barat, tidak tercapainya laba yang telah direncanakan tahun 2003 adalah tidak efektif dan efisiennya penggunaan anggaran dan juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian masyarakat sehingga ekspansi kredit hampir tidak ada.

4) Terhadap Non Performing Loan dan Unkollektibiliti yang posisi bulan Februari 2004 tercatat sebesar 10,08 % dengan NPL sebesar Rp.6.279.587.754,- hal ini adalah cukup tinggi, kedepan disarankan di dalam memberikan kredit hendaklah hati-hati sekali dan mengusahakan yang tidak mempunyai resiko tinggi.

5) Dari data yang ada bahwa share Bank Nagari cabang Pekan Baru terhadap Perbankan yang ada di Kota Pekan Baru hanya mampu menyerap dana 0,82 %, untuk itu perlu diadakan promosi dan upaya pemasaran yang lebih baik lagi terutama pengenalan Bank Nagari kepada Masyarakat Minang yang ada di Kota Pekanbaru pada khususnya dan Riau pada Umumnya.

6) Penghimpunan dana pihak ketiga pada saat ini masih di dominasi oleh Deposito, Tabungan dan Giro, kedepan di sarankan bahwa Tabungan Sikoci yang merupakan produk yang dikembangkan oleh Kantor Pusat perlu menjadi perhatian yang perkembangannya pada saat ini cukup baik, untuk itu kiranya pelaksanaan Undian periode berikutnya dapat dilaksanakan di Kantor Cabang Pekanbaru.

7) Kita tentu sudah menyadari bahwa keberadaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kota Pekanbaru adalah merupakan suatu kebutuhan, oleh karena itu disarankan kepada Bank Nagari Sumatera Barat untuk dapat menyediakan ATM terutama di tempat-tempat Strategis yang dekat dengan nasabah itu sendiri.

8) Mayoritas masyarakat Minang yang ada di Kota Pekan Baru adalah Pedagang / Wiraswasta dan juga share pemberian Kredit oleh Bank Nagari Cabang Pekanbaru di dominasi oleh Perdagangan, Hotel dan Restoran, kedepan hal ini dapat dipertahankan dan mengusahakan

pada sektor lain seperti pertanian, perkebunan yang sama sekali belum terjamah.

9) Kita lihat Bank Nagari Cabang Pekanbaru yang telah mempunyai Kantor sendiri dan sudah mempunyai 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu serta sudah Oneline untuk semua cabang, maka persiapan untuk berubah bentuk Badan Hukum dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) sudah dapat dipertimbangkan.

D. KOMISI D/PEMBANGUNAN

Dokumen terkait