• Tidak ada hasil yang ditemukan

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 14,386,241 8,372,079 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

32. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the respective period.

2012 2011*

Laba bersih yang dapat diatribusikan Net income attributable to

kepada pemilik entitas induk 56,605,734 208,470,008 owners of the parent entity

Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa Weighted average number of

yang beredar 3,333,333,500 3,333,333,500 outstanding ordinary shares

Laba bersih per saham dasar 0.02 0.06 Basic earnings per share

Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 31 Desember 2012 dan 2011.

The Group does not have any dilutive ordinary shares as at 31 December 2012 and 2011.

*Diukur kembali (lihat Catatan 3) kecuali untuk * As remeasured (refer to Note 3) except for

rata-rata tertimbang jumlah saham biasa weighted average number of outstanding

Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The nature of relationships with the related parties is as follows:

Entitas/Entity Hubungan/Relationships Transaksi/Transactions

- PT Nirmala Matranusa Entitas sepengendali dengan Beban sewa dan mobilisasi,

Perusahaan/Under common dan pembangunan aset tetap,

control with the Company /Rental and mobilisation expenses,and construction of fixed assets

- KSC Perusahaan asosiasi/ Penjualan batubara, biaya sewa,

Associate company pendapatan bunga dari pinjaman,

pembelian batubara, dan piutang pinjaman dan lain-lain/Coal sales, rental expense, interest income on loan, purchase of coal, and

loan and other receivables

- Enel Trade S.p.A. Pihak berelasi dengan pemegang Penjualan batubara/Coal sales

saham nonpengendali Perusahaan/Related party of a non-controlling shareholder of the Company

- Pemegang saham/ Pemegang saham Perusahaan/ Piutang non-usaha dan hutang

Shareholders Shareholders of the Company lain-lain/Non-trade receivables and other payables

- ASL Entitas sepengendali dengan Jasa pengangkutan batubara

Perusahaan/Under common dan sewa peralatan/Barging

control with the Company service and equipment rental

- PT Lian Beng Energy Entitas sepengendali dengan Jasa pengangkutan batubara, jasa sewa

Perusahaan/Under common dan mobilisasi/Coal hauling, rental, control with the Company and mobilisation expenses

- PT Karingau Power Entitas sepengendali dengan Penjualan tanah/sales on land

Perusahaan/Under common control with the Company

- PT Bunga Permata Sari Entitas sepengendali dengan Piutang pemegang konsesi/receivable

Perusahaan/Under common from concession holder

control with the Company

- PT Kalimantan Citra Bara Entitas sepengendali dengan Jasa pengangkutan batubara dan lainnya

Perusahaan/Under common /Coal hauling expenses and others

control with the Company

- PT Pan Assets Indonesia Entitas sepengendali dengan Hutang usaha/Trade payable

Perusahaan/Under common control with the Company

Transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Related party transactions are as follows:

2012 2011*

Penjualan batubara: Coal sales:

- Enel Trade S.p.A. 116,958,356 130,568,635 Enel Trade S.p.A. -

- KSC - 4,136,548 KSC -

Pendapatan sewa dan lainnya: Rent revenue and others:

- KSC - 88,505 KSC -

116,958,356 134,793,688

Persentase dari jumlah pendapatan 8.22% 8.93% As a percentage of total revenue

Pendapatan lain-lain: Other revenue:

- KSC - 146,780 KSC -

Persentase dari jumlah pendapatan As a percentage of total

lain-lain 0% 100% other income

Pendapatan bunga: Interest income:

- KSC - 3,322,531 KSC -

Persentase dari jumlah pendapatan As a percentage of total

keuangan 0% 67.79% interest income

Rental and mobilisation

Beban sewa dan mobilisasi: expenses:

- PT Nirmala Matranusa 1,521,262 1,344,124 PT Nirmala Matranusa -

- KSC - 14,336 KSC -

1,521,262 1,358,460

Persentase dari jumlah beban sewa As a percentage of total rental

dan mobilisasi 12.57% 16.68% and mobilisation expenses

Biaya pengangkutan: Barging expense:

- ASL 20,690,039 18,135,395 ASL -

As a percentage of total

Persentase dari biaya pengangkutan 21.36% 24.18% barging expense

Penambahan aset tetap: Fixed assets addition:

- PT Nirmala Matranusa 47,640,000 - PT Nirmala Matranusa -

Persentase dari jumlah As a percentage of total

penambahan aset tetap 30.25% - addition of fixed assets

Penambahan asset Construction

dalam penyelesaian: in progress addition:

- PT Nirmala Matranusa - 5,038,000 PT Nirmala Matranusa -

Persentase dari jumlah As a percentage of total

aset dalam penyelesaian - 17.91% construction in progress

1 Januari/ January

2012 2011* 2011*

Biaya pengangkutan dan

sewa kapal yang masih Accrued barging and vessel

harus dibayar: rental expenses:

- ASL 1,349,132 1,961,634 1,569,660 ASL -

Persentase dari jumlah biaya As a percentage of total accrued

pengangkutan dan sewa kapal barging and vessel rental

yang masih harus dibayar 25,11% 28.58% 72.30% expense

1 Januari/ January

2012 2011* 2011*

Pinjaman pada pihak berelasi: Loan to related party:

- KSC - 45,896,430 40,866,398 KSC -

Dikurangi: provisi penurunan nilai - (45,896,430) - Less: provision for impairment

- - 40,866,398

Persentase dari jumlah aset - - 4.38%As a percentage of total assets

Penjualan batubara ke pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang dibagi umumnya menggunakan indeks international dan domestik sebagai bahan acuan yang disesuaikan atau dengan spesifikasi dari batubara dan lokasi pengiriman.

Sales of coal to related parties are set based on sales contracts which generally use international and domestic indices as benchmarks which are adjusted for coal specifications and location of deliveries.

Kompensasi manajemen kunci Key management compensation

Kompensasi yang dibayar atau terutang pada

manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut:

The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below:

31 Desember/December 2012

Dewan Direksi/ Dewan Komisaris/ Board of Directors Board of Commisioners

%** US$ %** US$

Gaji dan imbalan karyawan Salaries and other short-term

jangka pendek lainnya 10% 6,500,616 7% 1,572,174 employee benefits

31 Desember/December 2011

Dewan Direksi/ Dewan Komisaris/ Board of Directors Board of Commisioners

%** US$* %** US$*

Gaji dan imbalan karyawan Salaries and other short-term

jangka pendek lainnya 3% 4,555,809 3% 1,438,677 employee benefits

Selain yang disebutkan diatas, tidak ada imbalan lainnya yang diberikan kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.

Except as disclosed above, no other benefits were provided to Board of Directors and Board of Commisioners.

Pihak-pihak yang didefinisikan sebagai pihak berelasi seperti yang diuraikan diatas dapat berbeda dengan definisi menurut undang-undang pajak penghasilan No. 36 tahun 2008, pasal 18 ayat 4.

The entities defined as related parties as detailed above may be different with those defined under the income tax law No. 36 year 2008, chapter 18 article 4.

*Diukur kembali (lihat Catatan 3) * As remeasured (refer to Note 3)

a. Kontrak jasa pertambangan a. Mining services contracts

Beberapa entitas anak mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan beberapa kontraktor

untuk mendukung kegiatan operasi

pertambangan. Para kontraktor akan

menyediakan peralatan, tenaga kerja dan

peralatan lainnya untuk mendukung jasa mereka. Berdasarkan perjanjian yang disepakati, para kontraktor antara lain PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Prima Jaya, PT Hareda Krida Utama, PT Tri Daya Jaya, PT Thiess Contractors Indonesia dan PT Putra Perkasa Abadi. Setiap perjanjian mengatur antara lain mengenai harga per unit, penyesuaian harga bahan bakar, manajemen peledakan, perhitungan rise and fall, perhitungan overhaul, insentif untuk kontraktor, penalti atasshortfalldan syarat lainnya. Nilai kontrak tergantung dari

jumlah volume pengupasan tanah ataupun

batubara yang diangkut sesuai dengan perjanjian terkait. Perjanjian-perjanjian ini akan berakhir antara Desember 2015 dan Desember 2017 atau pada saat jumlah volume kontrak tercapai, yang mana yang lebih dahulu (lihat Catatan 41b).

The Company’s subsidiaries entered into various mining service contracts to support their mining operations. The contractors will provide all equipment, manpower and other supplies necessary for them to perform the mining services. Based on the agreed contract, the mining service contractors are, among others, PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Prima Jaya, PT Hareda Krida Utama, PT Tri Daya Jaya, PT Thiess Contractors Indonesia and PT Putra Perkasa Abadi. Each agreement governs, among others, the unit rate, fuel price adjustment, explosive management, rise and fall calculation, overhaul calculation, incentives for the contractors, shortfall penalties and other terms. Contract values are dependent on volumes of overburden moved and/or coal mined and hauled, as per the relevant agreement. These contracts will expire between December 2015 and December 2017 or when the contracted volumes have been achieved, whichever is earlier (refer to Note 41b)

Pada tanggal 26 Maret 2012, GBP memperbesar

dan memperpanjang kontrak pengupasan

tanahnya dengan PT Petrosea Tbk. Nilai kontrak tersebut meningkat menjadi 447 juta BCM dan jangka waktunya diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2017.

On 26 March 2012, GBP expanded and extended its existing overburden contract with PT Petrosea Tbk. The contract values were increased to 447 million BCM and the term extended until 31 December 2017.

Pada tanggal 12 Nopember 2012, perjanjian jasa pertambangan antara PIK dan PT Hareda Prima Jaya telah berakhir.

On 12 November 2012, the agreement of mining service between PIK and PT Hareda Prima Jaya has ended.

Pada tanggal 28 Nopember 2012 PIK dan CV

Kayu Rimba Perkasa telah setuju untuk

mengakhiri perjanjian jasa pertambangan.

On 28 November 2012, PIK and CV Kayu Rimba Perkasa have agreed to terminate the mining service agreement.

b. Perjanjian kerjasama b. Cooperation agreement

DPP DPP

Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP

mengadakan perjanjian kerjasama dengan

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang antara lain berisi mengenai pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal

(“BCT”) oleh PT Pelabuhan Indonesia IV

(Persero). Perjanjian ini berlaku untuk periode

17 Februari 2001 sampai dengan tanggal

16 Februari 2005 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 19 Desember 2026 serta akan mengubah status BCT menjadi Perpanjangan Dermaga Umum Pelabuhan Balikpapan.

On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). This agreement originally covered the period from 17 February 2001 to 16 February 2005 and has been extended until 19 December 2026 and to change the status of BCT to a General Extension of Balikpapan Port.

c. Kontrak jasa bongkar muat batubara c. Coal handling services contracts

DPP DPP

Pada tanggal 12 Februari 2009, DPP

mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining,

PT Jorong Barutama Greston, PT Indo

Tambangraya Megah Tbk. dan PT Bharinto Ekatama untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir pada tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 2 juta metrik ton per tahun dan kontrak

tersebut telah diperpanjang sampai dengan

tanggal 31 Desember 2012. DPP sedang dalam proses perpanjangan perjanjian ini.

On 12 February 2009, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. and PT Bharinto Ekatama to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment on 21 December 2011, the Company agreed to handle 2 million metric tonnes of coal per annum and the agreement has been extended until 31 December 2012. DPP is in the process of extending this agreement.

PIK PIK

Pada tanggal 31 Maret 2012, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat dengan PT Bara Laut Mandiri yang berlaku sampai dengan tanggal

30 Juni 2012. PIK sedang dalam proses

perpanjangan perjanjian ini.

On 31 March 2012, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Bara Laut Mandiri which is valid until 30 June 2012. PIK is in the process of extending this agreement.

d. Jaminan reklamasi d. Reclamation guarantees

Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh

Pemerintah ataupun pihak yang berwenang jika masing-masing perusahaan di bawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periode- periode tersebut.

The following guarantees may be claimed by the Government or relevant regency if the following individual company does not carry out the reclamation policies as agreed by the Government for those periods.

GBP GBP

Pada tanggal 31 Desember 2012, GBP telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 25.776.876.488 (AS$ 2.665.654) meliputi beberapa tahun dari 2008 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a).

As at 31 December 2012, GBP has provided bank guarantees from ANZ to the Government for

reclamation guarantees totalling Rp

25,776,876,488 (US$2,665,654) covering the years of 2008 to 2012 (Refer to Note 41a).

d. Jaminan reklamasi(lanjutan) d. Reclamation guarantees(continued)

FSP dan BT FSP and BT

Pada tanggal 31 Desember 2012, FSP telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total

Rp 2.063.226.414 (AS$213.364) meliputi

beberapa tahun dari 2009 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a).

As at 31 December 2012, FSP has provided bank guarantees from ANZ to the Government for

reclamation guarantees totalling Rp

2,063,226,414 (US$213,364) covering the years 2009 to 2012 (Refer to Note 41a).

Pada tanggal 31 Desember 2012, BT telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total

Rp 2.095.920.432 (AS$216.745) meliputi

beberapa tahun dari 2009 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a).

As at 31 December 2012, BT has provided bank guarantees from ANZ to the Government for

reclamation guarantees totalling Rp

2,095,920,432 (US$216,745) covering the years 2009 to 2012 (Refer to Note 41a).

WBM WBM

Pada tanggal 31 Desember 2012, WBM telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 12.631.340.064 (AS$1.306.240) meliputi beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a).

As at 31 December 2012, WBM has provided bank guarantees from ANZ to the Government for

reclamation guarantees totalling Rp

12,631,340,064 (AS$1,306,240) covering the years 2010 to 2012 (Refer to Note 41a).

PIK PIK

Pada tanggal 31 Desember 2012, PIK telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total

Rp 4.447.836.572 (AS$459.962) meliputi

beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a).

As at 31 December 2012, PIK has provided bank guarantees from ANZ to the Government for

reclamation guarantees totalling Rp

4,447,836,572 (AS$459,962) covering the years 2010 to 2012 (Refer to Note 41a).

FKP FKP

Pada tanggal 31 Desember 2012, FKP telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total

Rp 4.697.518.318 (AS$485.783) meliputi

beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a).

As at 31 December 2012, FKP has provided bank guarantees from ANZ to the Government for

reclamation guarantees totalling Rp

4,697,518,318 (US$485,783) covering the years 2010 to 2012 (Refer to Note 41a).

TSA TSA

Pada tanggal 31 Desember 2012, TSA telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total

Rp 1.173.836.572 (AS$121.390) meliputi

beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a).

As at 31 December 2012, TSA has provided bank guarantees from ANZ to the Government for

reclamation guarantees totalling Rp

1,173,836,572 (AS$121,390) covering the years 2010 to 2012 (Refer to Note 41a).

e. Komitmen sewa e. Rental commitment

Grup Group

Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan, ML, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP dan PIK mengadakan perjanjian sewa ruangan kantor dan

pemeliharaan kantor dengan PT Nirmala

Matranusa, pihak berelasi. Perjanjian tersebut

efektif sejak 1 Januari 2008 sampai

31 Desember 2017 dan dapat diperpanjang sampai dua tahun lagi (lihat Catatan 41).

On 7 January 2008, the Company, ML, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP and PIK entered into an office rental and office maintenance agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party. The agreement is

valid from 1 January 2008 until

31 December 2017 and can be extended for a further two years (refer to Note 41).

Pada tanggal 1 November 2012, Grup

mengadakan perjanjian sewa kantor baru dengan PT Nirmala Matranusa yang berlaku selama 10 tahun terhitung sejak 1 Maret 2013.

On 1 November 2012, the Group has entered into a new office rental agreement with PT Nirmala Matranusa which is valid for 10 years as of 1 March 2013.

Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:

The future aggregate minimum lease payments under non-cancellable operating leases are as follows:

2012 2011*

Tidak lebih dari 1 tahun 1,240,544 168,864 No later than 1 year

Tidak lebih dari 1 tahun namun kurang Later than 1 year and no

dari 5 tahun 5,819,520 675,456 than 5 years

Lebih dari 5 tahun 7,516,880 168,864 Later than 5 years

14,576,944 1,013,184

f. Perjanjian pengangkutan batubara f. Barging agreement

ML ML

Pada tanggal 12 Juni 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL (sebagai kontraktor), pihak berelasi. ASL akan

mengangkut batubara dari berbagai tempat

pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun.

On 12 June 2009, ML entered into a barging contract with ASL (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years.

g. Komisi keagenan g. Agency fees

Perusahaan, TSA, WBM, GBP, dan PIK The Company, TSA, WBM, GBP and PIK

Perusahaan, TSA, WBM, GBP, dan PIK memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka

kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen

tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan

persentase penjualan kepada pelanggan-

pelanggan tersebut.

The Company, TSA, WBM, GBP and PIK have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.

h. Tuntutan hukum h. Litigation

Perusahaan The Company

Pada tanggal 10 Juli 2008, Perusahaan dan Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham utama menerima surat somasi dari Sukamto Sia yang mengklaim bahwa ia berhak atas 50% saham Grup. Sukamto Sia mengklaim bahwa Low Tuck Kwong menyetujui untuk memberikan saham tersebut sebagai kompensasi atas pinjaman yang diberikan kepada Low Tuck Kwong di tahun 1996.

On 10 July 2008, the Company and Low Tuck Kwong, its major shareholder, received a letter of demand from Sukamto Sia who claims that he is entitled to 50% of the Group’s shares. Sukamto Sia claims that Low Tuck Kwong agreed to provide these shares to him in return for an unspecified amount of financing provided to Low Tuck Kwong in 1996.

Pada tanggal 22 November 2012, dalam gugatan perdata antara Low Tuck Kwong dan Sukamto Sia yang diadakan di Singapura, Pengadilan Tinggi Singapura memutuskan bahwa Sukamto Sia telah gagal membuktikan adanya perjanjian atau pengaturan dengan Low Tuck Kwong atas 50% saham Grup dan telah menolak tuntutan dari Sukamto Sia tersebut. Setiap banding dari Pengadilan Tinggi Singapura harus diajukan dalam waktu 30 hari sejak putusan dan hingga tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan tidak mengetahui adanya banding yang diajukan oleh Sukamto Sia. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak akan berdampak pada

laporan keuangan konsolidasian Grup pada

tanggal 31 Desember 2012.

On 22 November 2012, in a private civil suit between Low Tuck Kwong and Sukamto Sia filed in Singapore, the High Court of Singapore held that Sukamto Sia has failed to establish any agreement or arrangement with Low Tuck Kwong for 50% of the Group’s shares and have accordingly dismissed Sukamto Sia’s claim. Any appeal from the High Court of Singapore must be filed within 30 days of the judgment and as of the date of these financial statements, the Company is unaware of any appeal being filed by Sukamto Sia. The Company believes that the claim has no impact on the Group’s consolidated financial statements as at 31 December 2012.

Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli saham GBP antara Haji Asri, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000.000 (setara dengan AS$801.001)

sebagai kompensasi. Haji Asri mengajukan

gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009, pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan

banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta,

dimana keputusan Pengadilan Tinggi

menguatkan keputusan Pengadilan Negeri.

Selanjutnya, Haji Asri telah mengajukan kasasi

kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal

4 Agustus 2011, Mahkamah Agung telah

mengeluarkan putusannya yang menolak

permohonan kasasi dari Haji Asri. Pada tanggal 15 Maret 2012, salinan keputusan tersebut telah

diterima oleh manajemen. Perusahaan

berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak akan berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2012.

On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of the shares of GBP between him, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000,000 (equivalent to US$801,001) as compensation. He had submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal in the High Court of DKI Jakarta which upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court. On 4 August 2011, the Supreme Court has issued a decision to reject all claims by Haji Asri. On 15 March 2012, the copy of the decision has been received by management. The Company believes that the claim has no impact on the