Lampiran 3. Penentuan %Asam Lemak Bebas (ALB) pada Palm Kernel Oil (PKO)

Lampiran 1. Gantt chart perencanaan agenda penelitian tugas akhir

Tabel Lampiran 1. Agenda penelitian tugas akhir

No Kegiatan ^Bulan

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul agust

1 Studi literatur

2 ^{Persiapan alat dan} _bahan

3 Pemurnian CPO

4 ^{Aminolisis CPO dengan} _{Dietanolamina} 5 ^{Analisis hasil sintesis} _{menggunakan FTIR}

6

Pengujian inhibitor korosi dengan metode

weight loss dan

polarisasi potensiodinamik terhadap baja ringan di berbagai media korosif 7

Karakterisasi material baja ringan (sebelum dan setelah dilakukan

pengujian) 8 ^{Penyusunan laporan} _skripsi

Lampiran 2. Perhitungan MW PKO

MW Vegetable oil = ∑ MW asam lemak dalam PKO

= (0.33 + 6.82 + 6.15 + 102.08 + 35.79 + 18.75 + 5.49 + 37.54 + 6.17 + 0.22 + 0.19) g/mol = 219.52 g/mol

MW trigliserida = (3 x MW VO) + MW gliserol – (3 x MW air) = (3 x 219.52) + 92.10 – (3 x 18.02)

= 658.56 + 92.10 – 54.06 = 696.6 g/mol

Lampiran 3. Penentuan %Asam Lemak Bebas (ALB) pada Palm Kernel Oil (PKO)

Sampel Berat (gr) ^Volume Iso-Propanol (mL) Volume KOH (mL) Konsentrasi KOH (N) PKO 2,5114 50 mL 6 0,1 2,5227 6 2,5345 6,1 %ALB = ^{𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑂𝐻 (𝑁) 𝑥 28,2} 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100%

Universitas Pertamina - 53 1. %ALB = ^{6 𝑚𝐿 𝑥 0,1 𝑁 𝑥 20,03} 2,5114 𝑔𝑟 x 100% = 4,79% 2. %ALB = ^{6 𝑚𝐿 𝑥 0,1 𝑁 𝑥 20,03} 2,5227 𝑔𝑟 x 100% = 4,76% 3. %ALB = ^{6 𝑚𝐿 𝑥 0,1 𝑁 𝑥 20,03} 2,5345 𝑔𝑟 x 100% = 4,82% Rata-rata %ALB ^{4,79%+4,76%+4,82%} 3 = 4,79%

Jadi, rata-rata nilai %ALB pada sampel palm kernel oil adalah 4,79%

Lampiran 4. Analisis ukuran kristalit pada sampel CaO

Perhitungan ini menggunakan persamaan Scherrer : L = ^𝐾λ 𝛽 𝑐𝑜𝑠𝜃 K = 0,9 λ (nm) = 0,15406 nm 𝛽 = FWHM (Radians) Cos𝜃 = cos (^2𝜃 2) (Radians)

1. Ukuran kristalit pada 2𝜃 = 32,22° : L = ^{0,9 x 0,15406}

0,00977 𝑥 0,9607= 14,7653 nm

Jadi, ukuran kristalit pada 2𝜽 = 𝟑𝟐, 𝟐𝟐° adalah 14,7653 nm 2. Ukuran kristalit pada 2𝜃 = 37,4° :

L = ^{0,9 x 0,15406}

0,000698 𝑥 0,9472 = 209,7177 nm

Jadi, ukuran kristalit pada 2𝜽 = 𝟑𝟕, 𝟒° adalah 209,7177 nm 3. Ukuran kristalit pada 2𝜃 = 54,48° :

L = ^{0,9 x 0,15406}

0,002094 𝑥 0,8891 = 74,4740 nm

Jadi, ukuran kristalit pada 2𝜽 = 𝟓𝟒, 𝟒𝟖° adalah 74,4740 nm 4. Ukuran kristalit pada 2𝜃 = 64,30° :

L = ^{0,9 x 0,15406}

0,002094 𝑥 0,84671 = 78,2025 nm

Universitas Pertamina - 54 5. Ukuran kristalit pada 2𝜃 = 67,5° :

L = ^{0,9 x 0,15406}

0,0001745 𝑥 0,8315 = 955,5968 nm

Jadi, ukuran kristalit pada 2𝜽 = 𝟔𝟕, 𝟓° adalah 955,5968 nm

Ukuran kristalit pada 2 puncak tertinggi selain pada 2𝜃 = 32,22° , yaitu 1. Ukuran kristalit pada 2𝜃 = 17,87° :

L = ^{0,9 x 0,15406}

0,008376 𝑥 0,9878= 16,7539 nm

Jadi, ukuran kristalit pada 2𝜽 = 𝟏𝟕, 𝟖𝟕° adalah 14,7653 nm 2. Ukuran kristalit pada 2𝜃 = 50,71° :

L

=

^{0,9 x 0,15406}

0,007329 𝑥 0,9037= 20,9312 nm

Jadi, ukuran kristalit pada 2𝜽 = 𝟓𝟎, 𝟕𝟏° adalah 14,7653 nm

Lampiran 5. Perhitungan persen (%) yield hasil sintesis inhibitor korosi 1. Fatty Acid Diethanolamide 1:6

%yield = ^{𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟}

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙 x 100% = ^33,8115

47,6391 x 100% = 70,97% 2. Fatty Acid Diethanolamide 1:20

%yield = ^{𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟}

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙 x 100% = ^44,47

60,1519 x 100% = 73,92% Lampiran 6. Perhitungan densitas dan viskositas

Densitas = ^{𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟+𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔}

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟+𝑎𝑖𝑟−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔

𝑥 𝜌

_𝑎𝑖𝑟

η

_{𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙} =

η

_𝑎𝑖𝑟

x

^{𝜌𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝑡𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙}

𝜌_𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝑡_𝑎𝑖𝑟 1. Perhitungan densitas dan viskositas pada sampel palm kernel oil, Densitas palm kernel oil 1 = ^{21,5711−12,2842}

22,4199−12,2842 x 0,9970= 0,9135 g/cm3 Densitas palm kernel oil 2 = ^{21.5712−12,2842}

22,4199−12,2842 x 0,9970= 0,9135 g/cm3 Densitas palm kernel oil 3 = ^{21,5713−12,2842}

22,4199−12,2842 x 0,9970= 0,9135 g/cm3

Rata-rata densitas palm kernel oil = ^{0,9135+0,9135+0,9135}

3 = 0,9135 g/cm3

Universitas Pertamina - 55 Setelah nilai densitas didapatkan, maka nilai viskositas dari palm kernel oil juga dapat

dihitung sebagai berikut :

Viskositas palm kernel oil 1 =

0,8927 x

^{0,9137 𝑥 74,6}

0,9970 𝑥 3,4

=

17,9449 cSt Viskositas palm kernel oil 2 =

0,8927 x

^{0,9137 𝑥 76,6}

0,9970 𝑥 3,4

=

18,4260 cSt Viskositas palm kernel oil 3 =

0,8927 x

^{0,9137 𝑥 77,7}

0,9970 𝑥 3,4

=

18,6906 cSt Rata-rata viskositas palm kernel oil = ^{17,9449+18,4260+18,6906}

3 =18,3539 cSt

Jadi, rata-rata nilai viskositas pada sampel palm kernel oil adalah 18,3539 cSt 2. Perhitungan densitas dan viskositas pada sampel dietanolamina,

Densitas dietanolamina 1 = ^{23,5121−12,2842} 22,4199−12,2842 x 0,9970= 1,1044 g/cm3 Densitas dietanolamina 2 = ^{23,5121−12,2842} 22,4199−12,2842 x 0,9970= 1,1044 g/cm3 Densitas dietanolamina 3 = ^{23,5122−12,2842} 22,4199−12,2842 x 0,9970= 1,1044 g/cm3

Rata-rata densitas dietanolamina = ^{1,1044+1,1044+1,1044}

3 = 1,1044 g/cm3

Jadi, rata-rata nilai densitas pada sampel dietanolamina adalah 1,1044 g/cm3 Setelah nilai densitas didapatkan, maka nilai viskositas dari dietanolamina juga dapat dihitung sebagai berikut :

Viskositas dietanolamina 1 =

0,8927 x

^{1,1044 𝑥 695} 0,9970 𝑥 3,4

=

202,1355 cSt Viskositas dietanolamina 2 =

0,8927 x

^{1,1044 𝑥 723} 0,9970 𝑥 3,4

=

210,7291 cSt Viskositas dietanolamina 3 =

0,8927 x

^{1,1044 𝑥 720} 0,9970 𝑥 3,4

=

209,4065 cSt Rata-rata viskositas dietanolamina = ^{202,1355+210,7291+209,4065}

3 =207,2737 cSt

Jadi, rata-rata nilai viskositas pada sampel dietanolamina adalah 207,2737 cSt 3. Perhitungan densitas dan viskositas pada sampel fatty acid diethanolamide (1:6), Densitas fatty acid diethanolamide (1:6) 1 = ^{22,7265−12,2842}

22,4199−12,2842 x 0,9970= 1,0271 g/cm3 Densitas fatty acid diethanolamide (1:6) 2 = ^{22,9184−12,2842}

22,4199−12,2842 x 0,9970= 1,0460 g/cm3 Densitas fatty acid diethanolamide (1:6) 3 = ^{22,9190−12,2842}

22,4199−12,2842 x 0,9970= 1,0460 g/cm3

Rata-rata densitas fatty acid diethanolamide (1:6) = ^{1,0271+1,0460+1,0460}

Universitas Pertamina - 56 Jadi, rata-rata nilai densitas pada sampel fatty acid diethanolamide (1:6) adalah 1,0397 g/cm3

Setelah nilai densitas didapatkan, maka nilai viskositas dari fatty acid diethanolamide (1:6) juga dapat dihitung sebagai berikut :

Viskositas fatty acid diethanolamide (1:6) 1 =

0,8927 x

^{1,0397 𝑥 4484}

0,9970 𝑥 3,4

=

1227,7363 cSt

Viskositas fatty acid diethanolamide (1:6) 2 =

0,8927 x

^{1,0397 x 4494}

0,9970 𝑥 3,4

=

1230,4743 cSt

Viskositas fatty acid diethanolamide (1:6) 3 =

0,8927 x

^{1,0397 𝑥 4514}

0,9970 𝑥 3,4

=

1235,9504 cSt

Rata-rata viskositas fatty acid diethanolamide (1:6) = ^{1227,7363+1230,4743+1235,9504}

3 =

1231,3870 cSt

Jadi, rata-rata nilai viskositas pada sampel fatty acid diethanolamide (1:6) adalah 1231,3870 cSt

4. Perhitungan densitas dan viskositas pada sampel fatty acid diethanolamide (1:20), Densitas fatty acid diethanolamide (1:20) 1 = ^{23,1427−12,2842}

22,4199−12,2842 x 0,9970= 1,0680 g/cm3 Densitas fatty acid diethanolamide (1:20) 2 = ^{23,1212−12,2842}

22,4199−12,2842 x 0,9970= 1,0659 g/cm3 Densitas fatty acid diethanolamide (1:20) 3 = ^{23,2469−12,2842}

22,4199−12,2842 x 0,9970= 1,0783 g/cm3

Rata-rata densitas fatty acid diethanolamide (1:20) = ^{1,0680+1,0659+1,0783}

3 = 1,0707 g/cm3

Jadi, rata-rata nilai densitas pada sampel fatty acid diethanolamide (1:20) adalah 1,0707 g/cm3

Setelah nilai densitas didapatkan, maka nilai viskositas dari fatty acid diethanolamide (1:20) juga dapat dihitung sebagai berikut :

Viskositas fatty acid diethanolamide (1:20) 1 =

0,8927 x

^{1,0707 𝑥 799}

0,9970 𝑥 3,4

=

224,7240 cSt Viskositas fatty acid diethanolamide (1:20) 2 =

0,8927 x

^{1,0707 x 804}

0,9970 𝑥 3,4

=

226,1303 cSt Viskositas fatty acid diethanolamide (1:20) 3 =

0,8927 x

^{1,0707 𝑥 824}

0,9970 𝑥 3,4

=

231,7554 cSt Rata-rata viskositas fatty acid diethanolamide (1:20) = ^{224,7240+226,1303+231,7554}

3 =227,5365

cSt

Jadi, rata-rata nilai viskositas pada sampel fatty acid diethanolamide (1:20) adalah 227,5365 cSt

Universitas Pertamina - 57

Lampiran 7. Fitting tafel polarisasi potensiodinamik

Sebelum dilakukan perhitungan laju korosi dan efisiensi penghambatan, tafel yang telah diperoleh, difitting terlebih dahulu menggunakan software EC-LAB, seperti gambar dibawah ini :

Lampiran 8. Perhitungan laju korosi (mm/year) dan efisiensi penghambatan

(%)

Laju Korosi = 𝐾𝑖^{𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟}

𝜌 𝐸𝑊

%Efisiensi penghambatan = ^{𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟−𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟}

𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟 x 100% Luas permukaan baja yang terkorosi = 1,32665 cm2

Ki adalah nilai konstanta untuk menghitung laju korosi dalam satuan mm/year (3,27 x 10-3 mm.g/µA.cm.year) , jcorr adalah nilai densitas arus dengan adanya penambahan inhibitor (µA/cm2), j°corr adalah nilai densitas arus tanpa adanya penambahan inhibitor (µA/cm2), 𝜌 adalah densitas baja ASTM A36 (7,85 g/cm3), dan EW merupakan equivalent weight dari material baja (gram/eq) , yang dapat dihitung dengan menggunakan persen komposisi paling besar dari elemen penyusun baja ASTM A36, perhitungannya sebagai berikut :

Fe (eq) = ^{%𝑤𝑡.𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒}

𝑎𝑡𝑜𝑚𝑖𝑐 𝑤𝑡 = ^{98% 𝑥 2}

55,845 = 28,4923 g/eq

Berdasarkan persamaan dan data pendukung yang telah tersedia, maka perhitungan laju korosi dan %efisiensi penghambatan pada masing-masing konsentrasi sebagai berikut : 1. Fatty acid diethanolamide (1:6)

a. 0 ppm (hanya NaCl 3,5%) Laju Korosi = 𝐾𝑖^{𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝜌 𝐸𝑊 = 3,27 𝑥 10−3𝑥^21,81 7,85𝑥28,4923 = 0,2588 mm/year -642.097 mV -742.097 mV icorr -50 mV +50mV

Universitas Pertamina - 58 b. NaCl 3,5% + FAD 1:6 (50 ppm) Laju Korosi = 𝐾𝑖^{𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝜌 𝐸𝑊 = 3,27 𝑥 10⁻³𝑥^16,91 7,85 𝑥28,4923 = 0,2007 mm/year Efisiensi penghambatan (%) = ^{𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟−𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟 x 100% = ^{21,81−16,91} 21,81 x 100% = 22,47% c. NaCl 3,5% + FAD 1:6 (100 ppm) Laju Korosi = 𝐾𝑖^{𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝜌 𝐸𝑊 = 3,27 𝑥 10⁻³𝑥^1,48 7,85𝑥28,4923 = 0,0175 mm/year Efisiensi penghambatan (%) = ^{𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟−𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟 x 100% = ^21,81−1,48 21,81 x 100% = 93,18% d. NaCl 3,5% + FAD 1:6 (500 ppm) Laju Korosi = 𝐾𝑖^{𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝜌 𝐸𝑊 = 3,27 𝑥 10−3𝑥^4,39 7,85𝑥28,4923 = 0,0521 mm/year Efisiensi penghambatan (%) = ^{𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟−𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟 x 100% = ^21,81−4,39 21,81 x 100% = 79,87% e. NaCl 3,5% + FAD 1:6 (100 ppm) Laju Korosi = 𝐾𝑖^{𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝜌 𝐸𝑊 = 3,27 𝑥 10−3𝑥^14,85 7,85𝑥28,4923 = 0,1762 mm/year Efisiensi penghambatan (%) = ^{𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟−𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟 x 100% = ^{21,81−14,85} 21,81 x 100% = 31,91% 2. Fatty acid diethanolamide (1:20)

a. 0 ppm (hanya NaCl 3,5%) Laju Korosi = 𝐾𝑖^{𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝜌 𝐸𝑊 = 3,27 𝑥 10⁻³𝑥^21,81 7,85𝑥28,4923 = 0,2588 mm/year b. NaCl 3,5% + FAD 1:6 (50 ppm) Laju Korosi = 𝐾𝑖^{𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝜌 𝐸𝑊 = 3,27 𝑥 10⁻³𝑥^5,71_7,85𝑥28,4923 = 0,0677 mm/year Efisiensi penghambatan (%) = ^{𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟−𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟 x 100% = ^21,81−5,71 21,81 x 100% = 73,79% c. NaCl 3,5% + FAD 1:6 (100 ppm) Laju Korosi = 𝐾𝑖^{𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝜌 𝐸𝑊 = 3,27 𝑥 10⁻³𝑥^10,11 7,85𝑥28,4923 = 0,120 mm/year Efisiensi penghambatan (%) = ^{𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟−𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟 x 100% = ^{21,81−10,11} 21,81 x 100% = 53,61% d. NaCl 3,5% + FAD 1:6 (500 ppm) Laju Korosi = 𝐾𝑖^{𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝜌 𝐸𝑊 = 3,27 𝑥 10−3𝑥^16,27 7,85𝑥28,4923 = 0,1931 mm/year Efisiensi penghambatan (%) = ^{𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟−𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟 x 100% = ^{21,81−16,27} 21,81 x 100% = 25,40%

Universitas Pertamina - 59 e. NaCl 3,5% + FAD 1:6 (100 ppm) Laju Korosi = 𝐾𝑖^{𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝜌 𝐸𝑊 = 3,27 𝑥 10⁻³𝑥^13,90 7,85 𝑥28,4923 = 0,1650 mm/year Efisiensi penghambatan (%) = ^{𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟−𝑗𝑐𝑜𝑟𝑟} 𝑗°𝑐𝑜𝑟𝑟 x 100% = ^{21,81−13,90} 21,81 x 100% = 36,23%

Lampiran 9. Foto larutan uji

Larutan uji dengan penambahan inhibitor fatty acid diethanolamide 1:6

50 ppm 100 ppm 500 ppm 1000 ppm

Larutan uji dengan penambahan inhibitor fatty acid diethanolamide 1:20