BAB I PENDAHULUAN
1.2. Landasan Hukum
Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka tahun 2019-2023, mengacu pada Undang-undang, peraturan pemerintah maupun peraturan Daerah diantaranya:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan,Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi RPJPD dan RPJMD serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD (Berita Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213);
6. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45);
7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 64);
8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 2);
PENDAHULUAN 3 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 10 Seri E);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025;
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023;
12. Peraturan Gubernur Nomor 52 Tahun 2014 tentang Penggunaan dan Pengelolaan Sistem Rencana Kerja Pemerintah Daerah Jawa Barat Online 2101 (Lembar Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 Nomor 52 Seri E);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun 2008 tentang urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kabupaten Majalengka Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka tahun 2008 Nomor 2);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka tahun 2009 Nomor 10) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka tahun 2009 Nomor 10);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka tahun 2011 Nomor 11);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Sistem Perencaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka tahun 2012 Nomor 3).
PENDAHULUAN 4 1.3. Maksud dan Tujuan Renstra
Maksud dari penyusunan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka Tahun 2018 - 2023 adalah sebagai pedoman dokumen resmi perencanaan satuan kerja perangkat daerah yang menggambarkan Tujuan, Sasaran, Strategis, Kebijakan, Program dan Kegiatan strategis yang akan dicapai dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Majalengka di bidang perkoperasian, usaha mikro kecil dan menengah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang yang sejalan dengan visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta disesuaikan dengan RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2018 - 2023.
Berdasarkan maksud tersebut diatas, maka tujuan penyusunan Renstra ini adalah:
a. Memberikan pedoman/arah bagi Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka untuk sumber daya Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang berkelanjutan.
b. Menyediakan tolak ukur yang jelas bagi evaluasi kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
c. Menyediakan rencana kegiatan dalam bentuk program dan kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan lima tahun kedepan.
d. Pedoman bagi Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam penyusunan Rencana kerja tiap tahun.
e. Mengantisipasi perubahan secara efektif dan proaktif dalam lingkungan strategis yang semakin kompleks, selalu berubah dan berkembang.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka Tahun 2019–2023 sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan Renstra, landasan hukum penyusunan Renstra, dan sistematika penulisan.
PENDAHULUAN 5 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Bab ini menguraikan tugas fungsi dan struktur organisasi, sumber daya SKPD, kinerja pelayanan SKPD, tantangan dan peluamg pengembangan pelayanan.
BAB III ISU-ISU STRATEGI BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Bab ini menguraikan kondisi umum peran Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah masa kini, kondisi yang diinginkan dan proyeksi ke depan serta isu-isu strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini menguraikan tentang tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Strategi dan kebijakan menguraikan tentang strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang yang telah ditetapkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini mengurikan tentang rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada periode 2018-2023 serta indikator kinerja dan kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang akan mendukung program dan kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bab ini menguraikan indikator kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang mendukung tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VII I PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan sebagai penutup.
LAMPIRAN
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 6 BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka adalah unsur utama Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam melaksanakan pemerintahan, pembangunan di bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi, Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi dan Bidang Usaha Mikro yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Majalengka Nomor 19 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh seorang kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris daerah yang mempunyai tugas pokok merumuskan, menyelenggarakan, membina dan mengevaluasi urusan pemerintah daerah berdasarkan asas desentralisasi dan tugas pembantuan pada bidang koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas mempunyai fungsi:
a. Merumuskan kebijakan teknis bidang pembinaan dan pengawasan koperasi, bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi, bidang usaha mikro kecil dan menengah;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan pelayanan umum bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi, bidang usaha mikro kecil dan menengah;
c. Pembinaan, pelaksanaan tugas, dan evaluasi bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi, bidang usaha mikro kecil dan menengah ;
d. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan ;
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 7 e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Sekretaris
Sekretariat Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan umum, keuangan perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
Dalam melaksanakan tugas pokok Sekretaris mempunyai fungsi :
a. Perencanaan operasional urusan umum, keuangan serta pengelolaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
b. Pengelolaan urusan umum, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
c. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan umum, keuangan serta pengelolaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
d. Pengoordinasian urusan umum, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan dinas koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sementara, dalam melaksanakan fungsinya Sekretaris mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan Renstra dan Renja Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah;
b. Menyelenggarakan proses perencanaan kegiatan dan anggaran lingkup Sekretariat;
c. Menyelenggarakan pembagian dan pengarahan tugas serta evaluasi kepada bawahan;
d. Menyelenggarakan kegiatan tata warkat, kehumasan dan dokumentasi;
e. Menyelenggarakan kegiatan urusan kerumahtanggaan;
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 8 f. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan penyusunan rencana kebutuhan,
proses pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa;
g. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan kepegawaian lingkup Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah;
h. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan pengelolaan administrasi perjalanan dinas;
i. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penatausahaan keuangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah;
j. Menyelenggarakan kegiatan verifikasi dokumen pertanggung jawaban keuangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
k. Menyelenggarakan kegiatan pelaporan keuangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah;
l. Menyelenggarakan kegiatan penatausahaan barang Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah;
m. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan dokumen perencanaan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah;
n. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan evaluasi program dan kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
o. Menyusun dokumen pelaporan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah;
p. Menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Koperasi usaha Mikro kecil dan menengah;
q. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan Sekretariat;
r. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan Sekretariat dengan akurat dan tepat waktu;
s. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.
Adapun Sekretaris membawahi 2 sub bagian, yaitu terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 9 3. Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi
Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan pembinaan dan pengawasan koperasi.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Pembinaan Dan Pengawasan Koperasi mempunyai fungsi:
a. Perencanaan operasional urusan pembinaan dan pengawasan koperasi;
b. Pengelolaan urusan urusan pembinaan dan pengawasan koperasi;
c. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan pembinaan dan pengawasan koperasi;dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sementara dalam menyelenggarakan fungsinya Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan rencana strategis (RENSTRA) dan rencana kerja (RENJA) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
b. Menyelenggarakan proses perencanaan kegiatan dan anggaran lingkup Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi;
c. Menyelenggarakan pembagian dan pengarahan tugas serta evaluasi kepada bawahan;
d. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan usaha simpan pinjam koperasi;
e. Menyelenggarakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan koperasi;
f. Menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam pembuatan laporan tahunan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam koperasi;
g. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan kelembagaan dan usaha koperasi yang wilayah keanggotaannya dalam 1 (satu) daerah kabupaten;
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 10 h. Menyelenggarakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan koperasi simpan
pinjam/unit simpan pinjam koperasi yang wilayah keanggotaannya dalam 1 (satu) daerah kabupaten;
i. Menyelenggarakan kegiatan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam;
j. Menyelenggarakan kegiatan upaya penciptaan iklim usaha simpan pinjam yang sehat melalui penilaian koperasi;
k. Menyelenggarakan kegiatan penyediaan data kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam;
l. Menyelenggarakan kegiatan penerapan peraturan perundang-undangan dan sanksi bagi koperasi;
m. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi;
n. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi dengan akurat dan tepat waktu;
o. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.
Bidang pembinaan dan pengawasan Koperasi terdiri dari dua Seksi, yaitu:
a. Seksi Pembinaan Koperasi b. Seksi Pengawasan Koperasi
4. Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi
Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan kelembagaan dan pengembangan koperasi
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi mempunyai fungsi :
a. Perencanaan operasional urusan kelembagaan dan pengembangan operasi;
b. Pengelolaan urusan kelembagaan dan pengembangan koperasi;
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 11 c. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kelembagaan dan pengembangan
koperasi;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sementara dalam menyelenggarakan fungsinya Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan Renstra dan RENJA Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
b. Menyelenggarakan proses perencanaan kegiatan dan anggaran lingkup Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi;
c. Menyelenggarakan pembagian dan pengarahan tugas serta evaluasi kepada bawahan;
d. Memverifikasi data dan jumlah koperasi yang akurat;
e. Memverifikasi data dan jumlah koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam yang akurat;
f. Mengkoordinasikan dan memverifikasi dokumen izin usaha simpan pinjam untuk koperasi;
g. Mengkoordinasikan dan memverifikasi dokumen izin pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas;
h. Mengkoordinasikan pembentukan koperasi, perubahan anggaran dasar koperasi dan pembubaran koperasi;
i. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemberdayaan koperasi;
j. Mengkoordinir perluasan akses pembiayaan/permodalan bagi koperasi;
k. Mempromosikan akses pasar bagi produk koperasi di dalam dan luar negeri;
l. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis anggota koperasi;
m. Mengkoordinasikan kemitraan antar koperasi dan badan usaha lainnya;
n. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan latihan bagi perangkat organisasi koperasi;
o. Mengkoordinasikan pelaksanaan perlindungan koperasi
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 12 p. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatanbidang
kelembagaan dan pengembangan koperasi;
q. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi dengan akurat dan tepat waktu;
r. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.
Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi terdiri dari dua Seksi, yaitu:
a. Seksi Kelembagaan Koperasi b. Seksi Pengembangan Koperasi 5. Kepala Bidang Usaha Mikro
Bidang Usaha Mikro dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan bidang usaha Mikro.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Usaha Mikro, mempunyai fungsi:
a. Perencanaan operasional urusan usaha mikro;
b. Pengelolaan urusan usaha mikro;
c. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan usaha mikro;dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Usaha Mikro, mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan Renstra dan RENJA Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
b. Menyelenggarakan proses perencanaan kegiatan dan anggaran lingkup Bidang Usaha Mikro;
c. Menyelenggarakan pembagian dan pengarahan tugas serta evaluasi kepada bawahan;
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 13 d. Menyelenggarakan pemberdayaan usaha mikro yang dilakukan melalui :
pendataan, kemitraan, kemudahan perizinan, penguatan kelembagaan dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan usaha;
e. Menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemberdayaan usaha mikro;
f. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan usaha mikro dengan orientasi peningkatan skala usaha mikro menjadi usaha kecil;
g. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan Bidang Usaha Mikro;
h. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan Bidang Usaha Mikro dengan akurat dan tepat waktu;
i. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.
j. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan kelembagaan usaha mikro dengan orientasi dari usaha keluarga menjadi usaha kelompok dan atau berbadan hukum k. Menyelenggarakan koordinasi pemberdayaan dan perlindungan usaha mikro
dengan seluruh stakeholder
Kepala Bidang Usaha Mikro terdiri dari dua seksi:
a. Seksi Pengembangan Usaha Mikro b. Seksi Kelembagaan Usaha Mikro
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka, struktur organisasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai berikut:
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 14 STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MAJALENGKA
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka memiliki pegawai 28 (Dua Puluh Delapan) orang yang tersebar pada berbagai pangkat dan golongan, tingkat pendidikan, dan tingkat eselon. Adapun sebaran pegawai dirinci menurut pangkat/golongan dan tingkat pendidikan disajikan pada Tabel 2.1.
KASUBAG UMUM
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 15 Tabel 2.1.
Jumlah Pegawai menurut pendidikan, Pangkat dan Golongan
NO. Pangkat/ Golongan TINGKAT PENDIDIKAN Jumlah
S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD
Sumber: Sub Bagian Umum Dinas KUMKM Kab. Majalengka per Maret 2019
Berdasarkan Tabel 2.1. tersebut di atas, diketahui bahwa tingkat pendidikan pegawai pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka tersebar antara SD hingga S2. Tingkat pendidikan terbanyak pada tingkat SLTA 12 orang atau 43 %, sedangkan jumlah terendah pada tingkat pendidikan SD yakni 1 orang atau 3
% dari total jumlah pegawai
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 16 Tabel 2.2.
Keadaan Pegawai berdasarkan Jabatan dan Eselon pada Dinas Koperasi, Usaha Miko, Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka
No. Jabatan
Sumber: Sub Bagian Umum Dinas KUMKM Kab. Majalengka per Maret 2019
Dari Tabel 2.2. menunjukkan bahwa jabatan struktural pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka berjumlah 12 struktural yakni 1 orang Pelaksana Tugas Kepala Dinas, Sekretaris 1 orang, Kepala Bidang 3 orang, Kepala Sub. Bagian 2 Orang, Kepala Seksi 6 orang.
Sarana perlengkapan dan operasional Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3.
Daftar Inventaris Dinas KUMKM Tahun 2018
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 17
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Kinerja pelayanan Dinas KUMKM pada tahun 2017 sudah tidak bergabung dengan Dinas KUKM, Perindustrian dan Perdagangan dapat dilihat dari capaian indikator kinerja.
Selain itu kinerja pelayanan Pemerintah Daerah dapat dilihat dari sejauhmana serapan anggarannya.
Sesuai tugas pokok dan fungsinya, kinerja pelayanan Dinas KUMKM dapat dilihat dari pencapaian target kinerja sasaran strategis bidang KUMKM selama periode Rencana Strategis 2017-2018. Pencapaian ini menjadi landasan bagi penyempurnaan kebijakan yang sudah ada dan penyusunan kebijakan lima tahun ke depan dalam rangka mewujudkan yang lebih mandiri dan berdaya saing.
Tingkat capaian kinerja pelayanan pada Dinas Koperasi,Usaha Mikro Kecil dan Menengah berdasarkan target sasaran pada renstra periode 2017-2018 dapat dilihat pada tabel 2.4. dan 2.5.
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 18 Tabel 2.4.
Pencapaian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengha Kab. Majalengka
No
Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 1
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 19 2.3.1. Urusan Koperasi
Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota, dan bersifat kekeluargaan. Perkembangan jumlah koperasi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.5.
Jumlah Koperasi Kabupaten Majakengka Tahun 2019
NO KECAMATAN
JML.
KOP.
KOP. AKTIF KOP. TIDAK AKTIF
MELAKSA
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 20 Renstra sebelumnya terdapat 677 koperasi. Jumlah koperasi di Kabupaten Majalengka sampai dengan tahun 2019, sebagaimana digambarkan dalam tabel telah berkurang menjadi 479 koperasi.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa ada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) serta peningkatan pemahaman pengurus dan anggota koperasi tentang manajemen perkoperasian. Hambatan yang selama ini dihadapi antara lain pembinaan bidang koperasi yang belum maksimal karena keterbatasan personil pembina, sarana prasarana, maupun terobosan kebijakan yang mendukung. Keterbatasan kualitas Sumber Daya Manusia pengurus, pengawas, maupun pengelola koperasi serta anggota dan UMKM terutama terhadap akses sumberdaya produktif seperti permodalan, teknologi, sarana pemasaran serta informasi pasar.
2.3.2 Urusan Usaha Mikro Kecil Menengah
Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 21 melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan.
Berdasarkan data jumlah UMKM pada tahun 2018 di 26 kecamatan se-Kabupaten Majalengka didapatkan data bahwa jumlah UMKM yang ada di Kabupaten Majalengka adalah sebanyak 29.518 UMKM.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Koperasi,Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapat dijabarkan sebagai berikut :
2.4.1. Tantangan
1. Eksodus manusia akan masuk ke majalengka diperkirakan 5 juta setahun 2. Penduduk miskin Kabupaten Majalengka tahun 2017 yaitu 150.260 jiwa atau
12,60%
3. Jalur Tol, masyarakat kota berburu kuliner ke cirebon
4. Semakin tingginya tingkat persaingan usaha perekonomian ,menuntut KUMKM untuk meningkatkan daya saing
5. Akses sumber pembiayaan
6. Berdirinya pusat-pusat perbelanjaan modern
7. Berdirinya lembaga keuangan lainnya yang mengancam keberadaan Koperasi dan Usaha Mikro
2.4.2. Peluang
1. Otonomi daerah memberi peluang untuk mengembangkan ekonomi daerah sesuai kemampuan yang ada
2. Besarnya potensi pasar hasil usaha mikro kecil dan menengah 3. Besarnya peluang untuk bermitra dengan pengusaha besar
4. Pelaku usaha mikro dapat memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja
5. Merupakan jalur pariwisata yang memberi peluang berkembangnya KUMKM
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 22 BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka
Eksistensi Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka dalam pencapaian kinerjanya dapat diukur melalui program yang dicanangkan sebagai
Eksistensi Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka dalam pencapaian kinerjanya dapat diukur melalui program yang dicanangkan sebagai